Ditemukan 18914 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: FIKOM Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), {s.a.}
384 WACA 5:21 (2007)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Jakarta: FIKOM Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), 2006
302 WACA 5:17 (2006)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
"What keeps the Indonesian Mass - Media for developing its function that it can become?
the answer to this question is quite evident of the problems of the problems that perennially beset the Indonesian Mass - Media primary by the political constrains and contoversies. Whiter old and new, big or small high quality and low certainly un even.
In Indonesia the development of Mass communicarion is showing meaningful progress. The main goal of formal education in communication principles changed, and the scope of the study goes beyond the Mass - Media, other aspects such as interpersonal communications. Group and social etc. have to be considered. Last but not least is the transcendental Communication to meet ever increasing need for socializing the National Indonesian ideology"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama),
384 WJIIK
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
"Media dalam paradigma kritis mempunyai posisi yang tidak netral dalam masyarakat, media dengan sendirinya akan memilih dan menentukan kemudian berpihak pada kelas tertentu untuk menanamkan ideologinya. Konflik yang melibatkan kelas yang memihak kekuasaan yaitu pemerintah dengan kelas yang tidak memiliki kekuasaan yaitu pedagang kaki lima kerap terjadi di Indonesia dalam wacana yang kerap disebut dengan penertiban. sebagian dari media mengangkat wacana penertiban pedagang kaki lima dari sudut pandang yang cenderung mendukung upaya penertiban. Wacana yang ditawarkan dalam berbagai bentuk teksnya melukiskan upaya penertiban pedagang kaki lima dengan konsep penataan kota, keindahan kota, keindahan kota, pedagang kaki penyebab kemacetan jalan raya, dan sebagainya. "
WAC 4:16 (2006)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Berpuluh tahun yang lalu, ketika masyarakat kita belum dibebani oleh persoalan-persoalan sosial ekonomi dan politik yang berat, etika sosial berjalan baik. Keserasian terasa dan terdengar dalam berbagai bentuk interaksi sosial. Beberapa tahun kemudian, kondisi sosial berubah seiring dengan perkembangan situasi ekonomi dan politik. Beban berat dalam persoalan-persoalan ekonomi, perembesan persoalan-persoalan politik, dan penghapusan pelajaran budi pekerti mengurangi perhatian orang terhadap etika. Menurunnya perhatian terhadap etika sosial dapat terlihat dan terdengar dalam beberapa aspek pergaulan sosial, di sekolah-sekolah dan lingkungan universitas. Para siswa dan mahasiswa berpakaian, berperilaku, dan berbicara dengan cara-cara tidak sopan."
WAC 4:16 (2006)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yati Suryati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi komunikasi promosi yang dilakukan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam mencapai target penggunanya. Peneliti menggunakan bauran pemasaran dari Kotler yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik serta strategi komunikasi efektif dari Kotler Keller serta Belch Belch yang terdiri dari delapan unsur yaitu menentukan target audiens, menentukan tujuan komunikasi , merancang pesan promosi, menentukan saluran komunikasi, menentukan anggaran biaya, menentukan bauran promosi, mengukur hasil promosi, dan mengelola serta mengkoordinasikan komunikasi pemasaran terpadu. Penelitian menggunakan studi evaluatif dengan desain studi kasus single level analysis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga sudah memenuhi tujuh unsur strategi komunikasi efektif walaupun pelaksanaannya belum optimal. Satu unsur yang belum terpenuhi yaitu pengukuran hasil promosi.
The study objective is to evaluate the promotion communication strategy in the Center for Scientific Documentation and Information Indonesian Institute of Sciences in achieving its target users. Researchers use Kotler 39 s marketing mix on services which is consist of product, price, place, promotion, people, process, physical evidence and effective communication strategy from Kotler Keller and Belch Belch which is consisting of eight elements identifying the target audience, determining communication objective, designing the messages, selecting communication channels, Budgeting, deciding promotional mix, measuring results, and managing and coordinating integrated marketing communications. The study used an evaluative study with a single case analysis case study. Data collection by in depth interview, observation and document study. The results showed that the institute has met the seven elements of effective communication strategy although the implementation is not optimal. One element that has not been fulfilled is the measurement of promotional results."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47624
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Handri Tjendra
"Penerapan komunikasi hal audit utama (“HAU”) dalam laporan auditor independen (“LAI”) emiten di Indonesia untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022 akan berdampak signifikan terhadap lingkungan audit di Indonesia. Makalah ini mengkaji proses implementasi atas komunikasi HAU dalam LAI atas laporan keuangan PT XYZ, tantangan terkait yang dihadapi, dan faktor penentu keberhasilan yang diperlukan untuk memfasilitasi implementasi atas komunikasi HAU yang efektif. PT XYZ adalah emiten di Indonesia dan Amerika Serikat yang bergerak di industri telekomunikasi. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada Ketua Satuan Audit Internal (perwakilan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola) dan auditor independen. Penelitian ini menemukan adanya tahapan penting dalam mengidentifikasi, menyaring, dan menentukan HAU beserta tantangan yang dihadapi selama implementasinya, dan adanya faktor penentu keberhasilan tertentu yang dapat memfasilitasi implementasi atas komunikasi HAU secara efektif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses implementasi atas komunikasi HAU merupakan proses yang menantang dan berkesinambungan, serta membutuhkan waktu dan sumber daya tambahan.
The implementation of key audit matters (“KAM”) communication in the independent auditor’s report of issuers in Indonesia for financial statements periods beginning on or after January 1, 2022 will significantly affect the audit environment in Indonesia. This paper investigates the implementation process of KAM communication in the independent auditor’s report of PT XYZ, the challenges encountered, and the necessary critical success factors to facilitate the KAM communication implementation effectively. PT XYZ is an issuer in Indonesia and the United States of America engaged in the telecommunication industry. This research used a qualitative analysis by circulating questionnaires to the Head of the Internal Audit Department (the representative of those charged with governance) and the independent auditor. This research found that there are important steps in identifying, filtering, and determining KAM, the challenges encountered during its implementation, and certain critical success factors that would facilitate the KAM communication implementation effectively. This research concludes that the KAM communication implementation process is challenging and continuous and requires additional time and resources."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dizha Aziza Adiwibowoputri
"Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin, terdapat salah satu prioritas kerjanya tahun 2019-2024 mengenai penyederhanaan birokrasi. Momentum penyederhanaan birokrasi bersamaan dengan pembangunan SDM dan pemindahan ibu kota dalam menghadapi tantangan global yang ada saat ini. Tantangan tersebut dapat terlihat dengan adanya perubahan cara kerja secara drastis melalui transformasi digital yang menuntut SDM di pemerintahan/ASN untuk mempunyai keahlian dan kompetensi agar dapat bekerja dengan cepat, adaptif dan inovatif. Kementerian Kominfo mendukung pelaksanaan pengalihan jabatan ini, meskipun kebijakan pengalihan jabatan tersebut awalnya diragukan dapat terlaksana atau tidak oleh banyak pihak dan perlu adanya penyesuaian-penyesuaian di masa yang akan datang. Kementerian Kominfo sendiri termasuk dalam klasifikasi Kementerian kelompok 2 dengan susunan organisasi yang cukup kompleks. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi proses transformasi organisasi di Kementerian Kominfo melalui pelaksanaan pengalihan jabatan struktural ke jabatan fungsional. Pendekatan penelitian menggunakan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam pada berbagai pihak di Kementerian Kominfo dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan Kementerian Kominfo melakukan proses transformasi organisasi melalui pengalihan jabatan dengan empat dimensinya, yaitu reframing, restructuring, revitalization, dan renewal. Proses transformasi organisasi ini telah menghasilkan pengalihan jabatan struktural ke jabatan fungsional di Kementerian Kominfo sebanyak 611 pegawai. Pada proses transformasi organisasi ini Kementerian Kominfo telah berupaya untuk melaksanakan pengalihan jabatan sesuai instruksi Presiden dan kondisi dilingkungannya. Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam proses transformasi melalui pengalihan jabatan di Kementerian Kominfo meliputi komunikasi pembentukan tim kerja khusus, kekosongan mengenai tambahan fungsi manajemen dan batasan yang jelas terkait dengan koordinator dan subkoordinatornya setelah pengalihan jabatan, penetapan SOTK yang harus segera dilakukan, dan keseimbangan antara ketersediaan dengan kebutuhan keterampilan yang ada setelah pengalihan jabatan
During the administration of President Jokowi and Vice President K.H Ma'ruf Amin, there was one of the work priorities for 2019-2024 regarding the simplification of the bureaucracy. The momentum of simplifying the bureaucracy coincides with the development of human resources and the relocation of the capital city in facing the global challenges that exist today. This challenge can be seen in the drastic change in how things work through digital transformation which requires human resources in the government / ASN to have the skills and competencies to work quickly, adaptively and innovatively. The Ministry of Communication and Informatics supports the implementation of this transfer of positions, although the policy of transferring positions was initially doubted whether or not it could be implemented by many parties and there needs to be adjustments in the future. The Ministry of Communication and Informatics itself is included in the classification of the Ministry of Group 2 with a fairly complex organizational structure. This research aims to analyze and identify the organizational transformation process in the Ministry of Communication and Informatics through the implementation of the transfer of structural positions to functional positions. The research approach used post-positivist with qualitative data collection techniques through in-depth interviews with various parties in the Ministry of Communication and Informatics and literature study. The results of this study indicate that the Ministry of Communications and Informatics carried out an organizational transformation process through the transfer of positions with four dimensions, namely reframing, restructuring, revitalization, and renewal. This organizational transformation process has resulted in the transfer of structural positions to functional positions in the Ministry of Communication and Informatics as many as 611 employees. In the process of organizational transformation, the Ministry of Communications and Informatics has attempted to carry out the transfer of positions according to the President's instructions and conditions in their environment. The problems and challenges faced in the transformation process through the transfer of positions at the Ministry of Communication and Informatics include communication of the formation of a special work team, vacancies regarding additional management functions and clear boundaries related to the coordinator and sub-coordinator after transferring positions, the determination of SOTK that must be carried out immediately, and the balance between availability with the existing skills needs after the transfer"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, {s.a.}
909 UI-WACANA
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, {s.a.}
909 UI-WACANA
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library