Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tami Amalia
"Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kehadiran komunitas-komunitas virtual lokal yang mendunia. Komunitas virtual merupakan sekumpulan individu dunia maya yang memiliki minat sama terhadap suatu bidang. Barstard merupakan salah satu komunitas yang cukup aktif menggunakan instagram sebagai media penyebaran informasi. Foto dan video yang diunggah merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang dilengkapi komunikasi verbal dalam bentuk caption, komentar, lokasi, dan hashtag. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi virtual yang mengharuskan peneliti melakukan observasi secara online dan offline untuk mendapatkan data yang valid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anggota Lady Barstard secara fisik menilai dirinya keren, secara psikologis percaya diri, dan faktor yang memengaruhi konsep dirinya adalah teman dan komunitas yang berperan sebagai generalized others."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dibya Pradana
"ABSTRAK
Setiap pelaku bisnis dalam semua bidang usaha selalu menginginkan produk mereka, baik itu barang maupunjasa, dapat menjadi yang terbaik di mata konsumen. Tidak diragukan lagi bahwa setiap aktifitas bisnis sekarang selalu terpusat pada pencapaian kepuasan konsumen. Untuk dapat menjaga hubungan perusahaan dengan konsumennya maka timbulah konsep CRM (Customer Relationship Management). Penerapan konsep CRM ini akan lebih baik jika didukung oleh teknologi, sehingga memungkinkan tersedianya informasi yang memberikan informasi secara terintegrasi, tepat, akurat, dan cepat terhadap apa saja kebutuhan konsumen.
Dengan teknologi yang ada sekarang, khususnya teknologi internet dan intranet memungkinkan penerapan CRM ini secara total. Dimulai dari front-office sampai ke bagian back-office.
Tujuan atau hasil dari penulisan tesis ini adalah berupa CRM software requirement, dan juga analisa strategi penerapan sistem tersebut kedalam bisnis ecommerce. Sebagai studi kasus penerapan CRM, dipilih bidang usaha yang proses bisnisnya sangat erat dengan penggunaan teknologi internet dan intranet. Bidang usaha ini adalah online commerce atau lebih sering disebut e-commerce.

ABSTRACT
Survival in the new 'e'conomy seems to be the key priority for business today. Without any doubt, focusing business activities on the customer is one of the main marketing issues nowadays and it has been in recent years. The ability to enhance and to integrate all of the ways in which an organization interacts with its customers is what Customer Relationship Management is all about. Customer Relationship Management - or CRM, as it is commonly known - is a set of business processes that an organization performs to identify, select, acquire, develop, and retain its most profitable customers in order to better serve them.
Technology such as the Internet has contributed to the emergence of the global economy whilst information technology now allows companies to engage in far richer and relevant communication to customers to strengthen and enhance business relationships.
The most important thing about internet technology is how and where we can conduct our business. The convergence of CRM and e-Business technologies finally provides large corporations with the ability to effectively harness the power of the Internet thru e-commerce .
These thesis final results are Customer Relationship Management application requirement and e-commerce planning strategy analysis."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Kenny Badjora
"ABSTRAK
Investasi pada Teknologi Informasi (TI) membutuhkan justifikasi dalam rangka mendapatkan manfaat, memaksimalkan pemakaian, dan mencegah investasi sia-sia. Ungkapan justifikasi biaya sering digunakan untuk menjelaskan analisa keuangan dari investasi TI tersebut. Penghitungan justifikasi biaya tradisional seperti Simple Return on Investment (ROD sering sekali bersifat statis, merupakan laporan sesaat yang akan menjadi sia-sia pada saat sistem diimplementasikan.
Dalam rangka mencapai hasil yang terbaik, justifikasi proyek TI harus dilakukan dengan membandingkan antara manfaat yang akan diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat yang harus diperhatikan yaitu manfaat terukur (tangible benefit) dan manfaat tak terukur (intangible benefit). Masalahnya manfaat tak terukur lebih sulit dikuantifikasikan dari pada manfaat terukur.
Information Economics (IE) diperkenalkan untuk menjawab masalah tersebut. Manfaat dan biaya dari proyek TI harus dapat dikuantifikasikan dengan berfokus kepada tingkat kenerja bisnis, total biaya TI dan resikonya. IE perlu membuat pembagian yang jelas proses pembuatan justifikasi ke dalam domain bisnis dan domain teknologi.
Tesis ini ditulis berdasarkan kepada buku Information Economics karangan Marilyn M. Parker dan kawan-kawan. Kasus yang dibahas berfokus kepada penerapan teknologi imaging pada PT. BDI. Menerapkan teknologi imaging seperti teknologi forms processing (pemroses formulir) memerlukan justifikasi yang seksama sebelum disetujui oleh manajemen. Tujuan studi kasus ini adalah bagaimana mengimplementasikan IE dalam rangka membuat jsstifikasi. Hasil yang dicapai pada studi kasus ini adalah mendapatkan angka yang dapat dibandingkan dengan proyek TI lainnya.
Daftar Acuan 1(1988), Daftar Pustaka: 14 (1989 -1997)

ABSTRACT
Investing in Information Technology (IT) required justification in order to gain benefits, maximize the usage, and avoid idle investments. The phrase cost-justification was often used to describe the financial analysis of investment in IT. Traditional cost justifications such as Simple Return on Investment (ROI) were frequently static, one time report that gather dust following system implementation.
In order to achieve best result, justifying of IT has to be made by comparing its benefits to its cost. There were two kinds of benefits, intangible and tangible benefit. The problem with intangible benefits were harder to quantify than tangible benefits.
Information Economics (IE) was introduced to overcome those problems. Benefits and cost of IT projects could be quantified by focusing on value of business performance, total IT cost and risk. IE need to make clear separating the justification process into business domain and technology domain.
This thesis was based on Information Economics written by Marilyn M. Parker et all. The case was focused on implementing imaging technology in PT. BDI. Implementing imaging technology such as forms processing technology need to justify before approved by management. The aim of the case study is how to implement IE for making cost justification of project. The result of this case study is to find a score that can be compared with other IT projects.
Attachments Reference: 1 (1988), Bibliography: 14 (1989-1997)
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Subik, Ifandi
"ABSTRAK
Teknologi Informasi memainkan peranan yang penting di perusahaan minyak, karena itu harus didukung oleh suatu strategi yang tepat. Strategi yang tidak tepat dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
Tesis ini melakukan analisis terhadap rencana strategi teknologi informasi dari perusahaan minyak. Sebagai studi kasus, tesis ini meng-analisis rencana strategis dari PT. ARCO Indonesia. Tesis ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang memadai tentang penggunaan teknologi informasi di perusahaan minyak. Pembahasan dilakukan dengan menganalisis berbagai aspek dalam penerapan teknologi informasi seperti portofolio teknologi informasi yang ada, critical success factor, strategi teknologi informasi saat ini, perubahan-perubahan bisnis yang terjadi, pengaruh perubahan bisnis tersebut, unjuk kerja teknologi informasi saat ini, dan beberapa aspek penting lainnya.
ARCO Indonesia telah menerapkan strategi teknologi informasi yang tepat. Standarisasi dan down sizing adalah dua strategi ARCO Indonesia yang penting. Walaupun standarisasi merupakan strategi penting yang hares dilakukan, ARCO Indonesia belum memiliki standar formal yang menyeluruh yang mencakup standarisasi dalam arsitektur dan prosedur. Perusahaan minyak lainnya telah membuktikan bahwa standarisasi memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan.
ABSTRACT
This thesis analyzes oil company's information technology strategies and as a case study, the thesis analyzes ARCO Indonesia information technology strategy. The thesis objective is to give sufficient information on all aspects of Oil company's information technology strategies. The analysis is clone on various aspects of information technology strategy such as information technology portfolio, critical success factor, business environment changing, performance of the current Information Technology, and other important subjects.
The thesis finds out that ARCO Indonesia has implemented the right strategies. The strategies has two most important components, i.e. standardization and down-sizing. Although it is very important for ARCO, a formal comprehensive standard is not currently in place yet. This thesis also finds out that other oil companies have proved that standardization provides a significant benefit.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismanto
"ABSTRAK
Pembauran teknologi dan layanan telekomunikasi dan informasi menciptakan kesempatan baru untuk mendesain ulang berbagai jasa, termasuk layanan telepon. Menurunnya biaya operasi dan investasi layanan telepon Internet memberikan pembenaran yang baik atas Insourcing layanan telepon bagi perusahaan-perusahaan besar.
PT RS sebagai perusahaan outsourcer bagi layanan teknologi informasi dan telekomunikasi perusahaan-perusahaan Kelornpok LSL, mengenali peluang ini untuk menambah layanan yang diberikan kepada pelanggannya, PT RS melakukan kerjasama pengembangan layanan telepon internet dengan salah satu perusahaan dalam grup tersebut. Pada tahap awal ini dilakukan evaluasi penerapan layanan ini pada tiga cabang besar di Surabaya, Ujungpandang dan Palembang.
Sebagai langkah awal, PT RS melakukan evaluasi sumberdaya teknologi informasi dan telekomunikasi yang dimiliki perusahaan tersebut. Sumberdaya teknologi merupakan faktor utama dalam menerapkan layanan ini karena pertimbangan kualitas layanan yang mengambil patokan (benchmark) kualitas layanan telepon yang saat ini digunakan.
Selain itu, PT RS harus mengevaluasi rnanfaat insourcing menggunakan analisis nilai proyek untuk melihat perbandingan biaya dan manfaat dari upaya insourcing tersebut. Dan mengevaluasi perkiraan kualitas layanan bila diimplementasikan agar didapat kualitas yang sesuai dengan kualitas patokan.
Dalam memperkirakan kualitas layanan yang akan diperoleh, PT RS menggunakan persyaratan teknis dan pembuat perangkat dan menggunakan analisis sistem antrian untuk melihat tingkat ketersedjaan layanan terhadap kebutuhan, Spesifikasi dan pembuat perangkat memberikan jaminan kualitas layanan setara Telkom bila dipenuhi. Sedangkan analisis sistem antrian memberikan gambaran tingkat ketersediaan layanan sesuai dengan beban permintaan Layanan. Beban permintaan layanan merupakan data historis pemakaian layanan telepon antara ketiga cabang dengan kantor pusat pada bulan Januari 2001.
Hasil dari penelitian ini berupa peluang untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan teknologi informasi perusahaan untuk menurunkan biaya pemakaian telepon antan kantor kantor cabang perusahaan. Pada penelitian ini, walaupun beban penggunaan layanan sangat rendah (kemungkinan menunggu dalam antrian maksimal 11%), upaya Insourcing telah memperoleh pembenaran secara keuangan dengan mendapatkan nilai bersih positif. Sedangkan biaya telepon dari ketiga kantor cabang ke kantor pusat menjadi tidak ada karena jaringan Internet merupakan biaya tetap yang sudah ada sebelumnya. Untuk lingkup ketiga cabang tersebut saja, proyek mempunyal nilai bersih saat ini (Net Present Value) sebesar Rp 259.430.37 1 untuk jangka dua tahun.
Melihat perubahan lingkungan eksternal, maka upaya lnsourcing merupakan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan menawar dari perusahaan sebagai pelanggan Telkom atas hak memperoleh pelayanan pelanggan yang baik.
Pada saat ¡ni, Dewan Perwakilan Rakyat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia telah menyetujui rencana kenaikan tarif layanan tetepon dan Telkom. Dengan upaya insourcing layanan telepon antar cabang-cabang perusahaan memberikan kepastian biaya dan menghindari kecenderungan meningkatnya biaya layanan telepon.
Pada penelitian ini data yang tersedia adalah rincian pemakaian telepon dari ketiga cabang ke kantor pusat pada bulan Januari 2001. Keterbatasan data ini mengakibatkan evaluasi manfaat insourcing tidak menyeluruh pada lingkup korporat. Akibat yang lain adalah penyeimbangan komitmen dan fleksibilitas investasi teknologi informasi tidak mendapatkan hasil yang optimal karena Iingkup penelitian terbatas pada ketiga cabang tersebut. Kami menyarankan agar diadakan penelitian untuk mengkaji penerapan layanan telepon Internet pada perusahaan dengan lingkup korporat untuk dijadikan patokan bagi perusahaan-perusahaan lain.
"
2001
T3017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ricardo
"Sebagai perusahaan minyak dan gas yang bertujuan selalu meningkatkan produksi terbaik, maka KUFPEC (Indonesia) Ltd selalu berusaha melakukan bisnisnya dengan langkah-langkah yang bijak Dengan kebutuhan bisnis yang berkembang di mana teknologi informasi harus dapat melayani kebutuhan proses bisnis, maka suatu perencanaan infrastruktur sangat diharapkan dilakukan dengan baik, karena tanpa perencanaan yang baik infrastruktur yang ada tidak saling mendukung, padahal banyak kemungkinan sumber daya yang ada dapat dipakai bersama untuk mengoptimal kemampuan sistem.
Perencanaan infrastruktur adaptif menjadi salah satu alternatif yang perlu diterapkan dalam mengembangkan infrastruktur yang harus dapat terus memenuhi kebutuhan bisnis, dengan bentuk pola-pola dan pelayanan yang dapat dikelompokkan, maka pemakaian infrastruktur yang ada dapat digunakan secara optimal dalam mendukung kebutuhan aplikasi yang beraneka ragam.
Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah perencanaan infrastruktur secara adaptif melalui identifikasi standard pola, services dan platform untuk dapat digunakan menjadi dasar pengembangan teknologi informasi di perusahaan sehingga menghasilkan infrastruktur yang lebih optimal tanpa harus merubah infrastruktur yang ada secara keseluruhan.

As an oil and gas with aim to always increase product bestly, hence KUFPEC (Indonesia) Ltd always make an attempt on its business with wise decision. With requirement of business expanding where information technology have to earn to serve business process requirement hence planning of infrastructure very expected to be put accross, because without good planning, existing infrastructure do not supporting each other, though many possibility of existing resource can utilize to reach optimal performance of the system.
Planning of infrastructure of adaptive become one of the alternative way which need to be applied in developing infrastructure which must earn to continue to fulfill requirement of business, with patterns form and services able to be grouped, hence usage of existing infrastructure can be used in an optimal fashion in supporting requirement of multifarious application need.
The result which is obtained from this study is planning of infrastructure by adaptive through identify standard of pattern, services and platform, to be able to be used and become base development of information technology in company so that yield more optimal infrastructure without having to change existing infrastructure as a whole."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Peran teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah mengalami perubahan secara dramatis. Saat ini, TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka yang dapat digunakan adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
Institusi perguruan tinggi sudah selayaknya menggunakan TI dalam membantu berbagai proses bisnis di dalamnya. Selama ini, dunia pendidikan sudah bersentuhan dengan sesuatu yang berbau digital, hanya saja masih terbatas pada layanan administrasi. STMIK-Mikroskil sebagai salah satu perguruan tinggi ilmu komputer terkemuka di kota Medan juga belum memanfaatkan TI di setiap proses bisnisnya. Untuk itu dimodelkan suatu arsitektur TI sebagai cetak biru bagi STMIK-Mikroskil untuk menuju kampus digital. Metoda pemodelan arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam TOGAF.
Laporan tesis ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi. Pada akhir tahap pemodelan arsitektur, diuraikan analisis gap serta strategi implementasinya. Hal-hal apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada penelitian ini diulas pada bagian akhir tesis ini.

The role of information technology (IT) as part of information system (IS) has changed dramatically. Now, not only is IT expected to help staff organize their activities, but is also part of organization strategy in order to achieve the organization?s goal. The problem is how to align business strategy and technology strategy. To answer this challenge, organization needs to plan IT architecture as a framework for making appropriate long term IT decisions that considers the overall needs of the organization. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) is one of several frameworks that can be used.
A higher education institution needs to exploit IT to support various business processes in its organization. Today, higher education has known such digitalization, but unfortunately, only within administration services boundary. STMIK-Mikroskil, one of the best computer science higher education institution in Medan city, also has not used IT in its overall business processes. To achieve it, IT architecture is modeled as a blue print for STMIK-Mikroskil to become a digital campus. The architecture modeling method that is used in this research is the Architecture Development Method (ADM), the main component of TOGAF.
This thesis explains the activities within the five phases of the ADM, i.e. architecture vision, business architecture, information system architecture (includes data and application architecture), technology architecture, opportunities and solutions. At the last step of architecture modeling, gap analysis is performed and implementation strategies are formulated. What has been done and what has not been done through this research are discussed in the last part of this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Ardian Saputra
"Dewasa ini Fasilitas perusahaan perbankan semakin meningkat. Kondisi ini mendukung teknologi informasi (TI) dari perbankan menjadi semaking canggih. Beberapa sistem baru tumbuh menjadi sistem yg paenting dalam aktivitas perbankan, diantaranya Core businesis System, Internal Support System, End User Computing, Sistem Integrative, Asset Product, Payment System dan Delivery Channel. Masing-masing sistem tersebut memiliki fungsi platform yang berbeda, sehingga hal ini sangat berpotensi menyebabkan masalah."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>