Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7724 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chung, Ay-young
Seoul, Korea: Korean Culture and Information Service, 2011
791.457 CHU k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sugita Lestari
"ABSTRAK
Strategi spin-off memang sudah lama dilakukan oleh praktisi TV dalam memperpanjang popularitas dari sebuah program drama TV dengan tujuan untuk mempertahankan penonton setia. Strategi ini biasa digunakan untuk program drama TV yang berada pada slot prime-time. Penerapan strategi spin-off pada program reality show masih dikenal baru, tidak banyak program reality show menggunakan strategi ini. Artikel ini membahas penerapan strategi spin-off pada program reality show. Penelitian ini dibatasi pada program reality show Korea New Journey to The West 4 beserta program TV spin-offnya Youth Over Flower: Winner dan Kang s Kitchen. Dengan menggunakan metode kualitatif interpretif dan teknik studi dokumen serta wawancara mendalam kepada penonton ketiga program TV tersebut, penelitian ini memaparkan bagaimana sebuah program TV spin-off dapat meraih keberhasilannya serta memaparkan sikap penonton terhadap ketiga program TV tersebut. Melalui analisis elemen keberhasilan program TV oleh Perebinossoff, P., Gross, B., & Gross, L. S. (2002) dan Morissan (2011) dan elemen keberhasilan program TV spin-off oleh Kilian & Schwarz (2013), ditemukan bahwa motivasi utama penonton dalam menonton program TV spin-off adalah karena mereka telah terpapar oleh cuplikan atau teaser program melalui program TV utama, penonton lebih menyukai program TV utama dibandingkan dengan program TV spin-off karena penonton merasa ekspektasi mereka kurang terpenuhi oleh program TV spin-off.

ABSTRACT
The implementation of Spin-off strategy has been long done by TV programming to extend the popularity of a program and maintain the loyal audiences. This strategy always used by a prime-time TV Drama. The implementation of this strategy for a reality TV is still new, theres not many reality TV using this strategy. This article discusses about how the spin-off strategy is implemented in a reality TV program. This study is limited to a Korean reality TV program New Journey to The West 4 and its spin-off Youth Over Flower: Winner and Kangs Kitchen. Using qualitative-interpretive approach and literature study and interview to some audiences, this study explains how a TV spin-off could achieve its successful and alsa explains the feedback from audiences toward these three programs. Through the analysis of the element of success for a TV program and the element of success for TV spin-off, it is found that the main reason to watch a spin-off is because audiences have been introduced by teaser in parent program, audiences much prefer the parent program rather than its spin-off because they expectation cant be fulfill by TV spin-off."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Dwipa Oktavia
"Bagian 1
Analisis Situasi: Fenomena Hallyu sudah menjadi hal yang tidak asing di Indonesia. Respon positif dan negatif pun diterima oleh fenomena ini. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah munculnya banyak penggemar fanatik produk Hallyu. Maka dari itu, penulis memutuskan mengangkat fenomena ini dalam bentuk suatu tayangan yang paling diminati di Indonesia, yaitu drama, dengan jenis mockumentary, dan di media yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, yaitu televisi.
Bagian 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot: Manfaat utama pengembangan episode pilot ini adalah memberikan alternatif tayangan hiburan sekaligus gambaran bahwa sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik melalui fenomena yang diangkat. Tujuan utamanya adalah memberikan tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga bermanfaat dengan informasi mengenai buruknya perilaku berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Bagian 3
Pilot yang Dikembangkan: Episode pilot yang dikembangkan adalah tayangan drama dengan jenis mockumentary yang mengangkat fenomena Hallyu di Indonesia. Episode pilot ini menceritakan tentang tiga orang mahasiswi, yang bersahabat dan tinggal di sebuah rumah kontrakan, dimana salah satunya merupakan penggemar fanatik salah satu produk Hallyu.
Bagian 4
Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan menggunakan metode riset pustaka, riset data Nielsen, survei kuesioner, serta wawancara narasumber dan pakar. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion (FGD) pada 10 orang khalayak sasaran.
Bagian 5
Anggaran: Episode pilot ini dibuat dengan dana sebesar Rp 970.000,00. Rencana Anggaran Penerbitan Media tiap episode membutuhkan biaya sebesar Rp 50.864.000,00. Untuk evaluasi, perkiraan dana yang dibutuhkan adalah Rp 255.000,00.

Chapter 1
Situation Analysis: Hallyu phenomenon has already become familiar in Indonesia. Positive and negative responses were received by this phenomenon. One of the most visible impacts is the emergence of many fanatic fans of Hallyu products. Therefore, the author decided to bring this phenomenon into the most popular TV program format in Indonesia, the drama, and in a mockumentary type that is going to be aired on television, as the most widely consumed media in Indonesia.
Chapter 2
Benefits and Goals of Developing Pilot: The main benefit of this developed pilot episode is to provide an alternative entertainment show and show that something excessive is not good through the phenomenon raised. Its main purpose is not only to entertain, but also to give information to people about something excessive that can harm themselves and others is not good.
Chapter 3
The Development of Pilot: The developed pilot episode is a mockumentary drama TV show that brings the Hallyu phenomenon in Indonesia. This pilot episode tells the story of three female university students, who are friends and live in a rented house, where one of them is a fanatic fan of one of Hallyu products.
Chapter 4
Evaluation: Pre-test is conducted by doing literature study methods, Nielsen data analysis, survey questionnaires, and interviews with informants and expert. Evaluation will be conducted by using focus group discussion method (FGD) with 10 target audience.
Chapter 5
Budgeting: Budget of this pilot episode is Rp 970,000.00. Budget Plan Media Publishing for each episode costs Rp 50,864,000.00. For evaluation, the estimated funds required is Rp 255,000.00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Esra Leonora
"[ABSTRAK
Korean Reality show "Let 美人" adalah sebuah program reality TV yang memanfaatkan para peserta perempuan yang memiliki ketidakpuasan dan penolakan terhadap penampilan mereka, untuk mempromosikan operasi plastik. Fokus utama dari makalah ini adalah bagaimana kecantikan yang ideal direpresentasikan dan bagaimana perempuan diposisikan dalam season kedua Korean reality show "Let 美人". Secara khusus, tiga episode, yaitu episode keenam, ketujuh, dan kesembilan dalam season ini, dianalisis untuk melihat bagaimana acara reality show ini menghadirkan peserta sebelum dan setelah mereka menjalani operasi plastik. Dengan menggunakan analisis semiotik John Fiske, penulis menemukan bahwa kecantikan yang ideal dikonstruksikan di acara reality show ini, yaitu kecantikan yang mengarah kepada kecantikan ideal Barat. Bersamaan dengan itu, bagaimanapun, perempuan diobjektifikasikan sebagai objek seksual, objek kecantikan dan objek konsumsi. Makalah ini menyimpulkan bahwa meskipun "Let 美人" membantu peserta untuk menjadi perempuan yang cantik, mereka juga diperdaya pada waktu yang sama.

ABSTRACT
Korean reality show ?Let 美人? is a reality TV program that exploits female participants with dissatisfactions and resistances on their appearance, to promote plastic surgery. The main focus of this paper is how the ideal beauty is represented and women are positioned in the second season of Korean reality show ?Let 美人?. Specifically, the three episodes, which are the sixth, the seventh, and the ninth episode in this season, are analyzed to examine the way this reality show presents participants before and after they undergo plastic surgery. By using John Fiske?s semiotic analysis, I found out that the ideal beauty constructed in this reality show pointed to Western ideal beauty. Along with it, however, women are objectified as sexual objects, beauty objects and objects of consumption. This paper concludes that even though ?Let 美人? assists participants to be beautiful women, they are also victimized at the same time., Korean reality show “Let 美人” is a reality TV program that exploits female participants with dissatisfactions and resistances on their appearance, to promote plastic surgery. The main focus of this paper is how the ideal beauty is represented and women are positioned in the second season of Korean reality show “Let 美人”. Specifically, the three episodes, which are the sixth, the seventh, and the ninth episode in this season, are analyzed to examine the way this reality show presents participants before and after they undergo plastic surgery. By using John Fiske’s semiotic analysis, I found out that the ideal beauty constructed in this reality show pointed to Western ideal beauty. Along with it, however, women are objectified as sexual objects, beauty objects and objects of consumption. This paper concludes that even though “Let 美人” assists participants to be beautiful women, they are also victimized at the same time.]"
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anita Wulandari
"Perkembangan stasiun televisi di Indonesia semakin marak setelah 10 stasiun TV Swasta dan TVRI melaksanakan siarannya setiap hari. Untuk mempertahankan eksistensinya, maka persaingan gencar antar stasiun TV Swasta pun terjadi.
TRANS TV sebagai salah satu stasiun TV Swasta yang relatif masih muda menunjukkan eksistensinya dengan menempati peringkat ke-4 di antara stasiun TV Swasta pada usianya 10 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana manajemen TRANS TV melaksanakan strategi programming untuk menarik pemirsa yang didukung faktor promosi, teknologi, dan masalah sumber daya manusia. Berkaitan dengan hal tersebut menarik untuk diketahui strategi penjualan slot iklan TRANS TV untuk memperoleh iklan semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai stasiun TV Swasta.
Metodologi yang dgunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui in depth interview dengan para narasumber/informan yang diambil dengan teknik snow ball. Dari hasil interview tersebut dan didukung oleh data-data sekunder diperoleh gambaran yang jelas dan terurai mengenai permasalahan dalam penelitian.
TRANS TV memiliki manajemen yang solid dengan mengandalkan budaya perusahaan yang diidentifikasikan sebagai good corporate governance. Perubahan yang mendasar dalam strategi programming yang semula mengutamakan acquisition program menjadi in-house production membawa implikasi pada perubahan kebijakan human capital dan strategi keuangan. Strategi penjualan yang 'menjemput bola' juga menghasilkan revenue yang tinggi, sementara overhead cost yang rendah. Hal ini berpengaruh pada bargaining position yang baik dalam bidang penjualan. Aktivitas promosi dilakukan baik dengan on air dan off air promo, sedangkan pemanfaatan teknologi digunakan serba digital. Selain itu sumber daya manusia yang digunakan TRANS TV adalah 80% berusia muda di bawah 27 tahun dan 20% tenaga yang sudah berpengalaman.
Setelah mendapatkan temuan-temuan penelitian, maka dibuatkan ikhtisar, kesimpulan dan implikasi baik dari sisi akademis, yaitu perlunya penelitian lebih lanjut mengenai strategi TV Swasta secara lebih mendalam, juga dengan membandingkan dengan stasiun TV Iainnya. Sedangkan implikasi praktis, penelitian semacam ini menjadi masukan dan pemahaman bagi pengelola media elektronik, khususnya televisi, maupun mitra kerja media televisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yedi Supriadi
"Proses deliveri TV set yang panjang membutuhkan produk disimpan dan ditumpuk di gudang penyimpanan dalam waktu yang cukup lama sampai ke dealer negara tujuan. Selama pengiriman, perusahaan deliveri tidak mengindahkan aturan seberapa banyak TV set yang boleh ditumpuk sehingga produk menerima beban yang lebih besar. Penulis menganggap kegagalan yang timbul pada Cabinet Front TV kemungkinan terjadi selama proses pengiriman produk.
Dalam Tugas Akhir ini dibahas tentang analisa tegangan, regangan dan defomtasi yang teijadi pada Cabinet Front TV set. Tujuan dari analisa ini untuk mengetahui seberapa banyak tumpukan maksimum yang dapat dita han oleh Cabinet front sampai mengalami kegagalan.
Analisa yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Pro-Engineer untuk pemodelan dan Pro-mechanica untuk Geometric element analysis. Metoda selanjutnya dilakukan pengujian mekanis Stacking test didalam chamber room dengan syarat-syarat sesuai standar pengujian JIS dan pengujian di warehouse pada suhu kamar. Penulis melakukan analisa terhadap pembebanan statis dengan menganggap produk yang paling bawah mempakan yang paling kritis karena menerima beban paling besar. Analisa awal diberikan beban sesuai dengan jumlah tumpukan yang diijinkan. Selanjutnya diberikan beban tumpukan yang jauh lebih besar melebihi beban awal untuk menemukan jumlah tumpukan maksimum sampai produk niengalami kegagalan.
Hasil akhir analisa Pro-mechanica menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi pada jumlah tumpukan sesuai standar safety (6 TV set) masih dibawah tegangan break. Kemudian dilakukan pengujian stacking 6 TV set di warehouse selama 2 minggu dan chamber room (temperature tinggi) selama 10 hari dan kondisi appearance Cabinet Front hasilnya OK. Analisa pro-mechanica dilakukan lagi dengan beban 16 tumpukan dengan hasil mendekati tegangan yield yang diijinkan. Penulis memprediksikan tegangan break terjadi pada jumlah tumpukan 20 TV set yang merupakan tumpukan maksimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Anthony
"ABSTRAK
Berkembangnya trend konvergensi dalam industri multimedia,informasi dan komunikasi mengakibatkan bermunculan bisnis baru,yang salah satunya adalah bisnis Internet TV.Internet TV adalah mekanisme baru dalam berkomunikasi ditandai dengan penggunaan multimedia dimana teks,suara,gambar dan grafis dapat di akses sekaligus dalam satu media. PT. Global Trend Intermedia (GTI) sebagai salah satu pengelola jasa Internet TV,menangkap peluang bisnis Internet TV ini.Sebagai pemula dalam bisnis ini PT GTI perlu kiranya menyusun strategi yang tepat.Dalam tesis ini di lakukan kajian formulasi strategi perusahaan dan analisis perencanaan Bisnis Internet TV dengan
melihat aspek pasar,aspek teknik,aspek organisasi dan manajemen yang bertujuan memberikan masukan kepada manajemen PT GTI dalam menetapkan strategi pengembangannya.
Penelitian dilakukan berdasarkan konsep manajemen stratejik dengan
menggunakan matrik internal,matrik eksternal dan matrik Internal Eksternal ,dan matrik SWOT yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang peluang bisnis Internet TV, mengetahui posisi perusahaan, untuk kemudian menentukan strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan.

ABSTRACT
The recent trend of convergence in the multimedia industry, information and communication had moved many business entities to grew, and one of those entities is Internet TV. Internet TV is a new mechanism in communicating with the use of multimedia, in which the texts, voices, pictures and graphics could be access could be access on the same time.
PT. Global Trend InterMedia (GTM) as one of the business entity that run the Internet TV service had caught this Internet TV business opportunity. As the beginner in this industry, PT. GTM needs to make a correct strategy. This thesis will analyzed the company?s strategic formula and analyzed Internet TV business plans considering the market aspect, technical aspect, organization and management aspect
and also financial aspect the will give inputs to PT. GTM?s management in making its development strategies.
Research will be done based on strategic management concepts by using Internal,External and SWOT matrix the will be used to give a clear image of the Internet TV business opportunities. Knowing the company?s position to define the correct strategies to win the competition among other Internet TV companies."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Blackwell Publishing, 2007
791.457 2 SOU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kusumaningrum
"The Business of television media industry was rising back after hit by the monetary crisis few years ago. The local autonomy which was put into effect by the government at almost the same time, and the issue of new regulation ?Article No. 32/2002?, regarding "Broadcast", push a head the growth of the new local TV Stations and will affect the map of TV Media lndustry in Indonesia in the future.
Pay Television (Pay TV), regardless the distribution way of broadcasting relay, e.g.: Kabelvision (distributed through ?Cable") and lndovision (distributed through ?Satellite? ), slowly but sure have started making some new breakthroughs by creating new marketing strategies to gain more customers. Free-to-Air TV is not the competitor of Pay TV, and they could become a mutual partner each other.
This research is aimed to analyze the business opportunity of Pay TV and Free-to-Air TV in Indonesia. The big opportunity was predicted to Free-to-Air TV and Pay TV if it were seen through the point of view from the big number of population, the number of potential households and the wide geographic area. But especially for Pay TV, the realization is quite difhcult as there are some elements involved in reaching the succeed possibility, like internal- and external environment, which make the result is not the same with the expectation. In this research, the factor which influenced the most to the business opportunity is the income level and education level (value worth 0.4745) and then followed by the capital, infrastructure and technology."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>