Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Hamsal
"Recently, research on paradoxical strategies is receiving considerable attention
from both researchers and practitioners. The value of paradoxical strategies is
currently considered critical in increasing firm performance and winning in the
competitive dynamic landscape, which is characterized by uncertainty and rapid
changes in the industry and business environment (Barney and Hesterly, 2006). Such
perceived environmental characteristics require firm to apply paradoxical strategies;
combining strategic flexibility and strategic consistency (Pamell, 1994).
This study addresses four main questions. First, what is the effect of strategic
flexibility on Erm performance. Second, what is the effect of strategic consistency on
firm performance. Third, what is the effect of combining strategic flexibility and
strategic consistency on firm performance. Fourth, what are the contingent effects of
perceived environmental uncertainty on the relationship between paradoxical
strategies and firm performance. This study conceprualizes the application of
paradoxical strategies as a set of capabilities that enable an organization not only
adapt to changing environmental conditions, but also to maintain current strategies
and actions for a considerable period of time.
Recognizing the broad nature of strategic flexibility, it is measured in terms of
pre-emptive moves, exploitative moves, protective moves, and corrective moves.
Strategic consistency is measured in terms of proactive consistency and reactive
consistency. Perceived environment is measured in terms of munificence, dynamism,
and complexity. Overall firm perfonnance is measured in terms of financial
performance and strategic performance, among others are profit, profitability, income,
market share, position in the industry, and customer loyalty.
A survey was conducted in the Indonesian banking industry to measure the
degree of perceived environmental uncertainty, the level of strategic flexibility and
strategic consistency, and the resulting firm performance. Questionnaires were
distributed to 131 CEOs or members of top management team of commercial banks
(including sharia banks) and the 59 retumed responses were analyzed to test
hypotheses.
The results indicate that strategic flexibility has positive effect on bank
performance, while strategic consistency does not have positive effect on bank
performance. In terms of combining these two paradoxical strategies, the results of
this study conhnn that the effect of strategic flexibility on bank performance depends
on strategic consistency and/or perceived environment. Contrary to expectation of this
study, the effect of strategic consistency on bank performance insignificantly depends
on perceived environment.
This study makes several important contributions to growing literature on
paradoxical strategies and strategic management discipline. First, this study is one of
limited researches on the effect of paradoxical strategies on firm performance. It
examines the effect of combining paradoxical strategies on fum performance with
considering perceived environmental uncertainty as the antecedent. Second, it also
fills in the gap in previous study on managing paradoxes in service operations setting
at the corporate/strategic level. Third, this study develops a set of measures of
strategic consistency and strategic perfomrance that captures building on prior
concepts.
The fundings in this study offer inputs for the development of banking industry
in Indonesia. For bank management, to sustain its growth, banks should increase its infomation technology capabilities, which are mainly supported by flexible systems
and knowledgeable people. For the banking regulator and the government agency
alike, the inputs are as follows: carry out the detailed research on the impact of
regulation and govemment policy on bank flexibility; take Bank NTT, Bank Jatim,
and Bank Sumsel as samples for other regional development banks as the agile banks
with high performance; create regulation and policy to drive innovative banking
product development; encourage the commercial banks to undertake information
technology investments to boost innovative financial products and services; create
speciiic regulation about outsourcing service provider; and encourage further
development of Internet banking services by improving system infrastructure
environment, enabling policy and regulatory environment for this business, and
building up a comprehensive e-security public policy framework."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D871
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Kamdani; Lisdiyanto
"ABSTRAK
Dalam memasuki Pembangunan jangka Panjang Tahap kedua, masih banyak
sarana dan prasarana yang harus dibangun baik oleh pemerintah Indonesia maupun
pihak swasta.
Untuk pembangunan ini diperlukan modal, sumber daya manusia, teknologi dan
peralatan penunjang lainnya. Peralatan penunjang ada yang sudah diproduksi didalam
negeri, tapi masih banyak juga yang terpaksa harus di impor karena tidak efisien untuk
memproduksi sendiri ataupun karena menguasai teknologi tersebut.
Pesatnya pembangunan gedung bertingkat di kota-kota besar untuk mencukupi
kebutuhan akan ruangan perkantoran, apartemen tempat tinggal dan hotel merupakan
jaminan dan tingkat pertumbuhan dan perkembangan negara indonesia.
Pembangunan gedung bertingkat memerlukan peralatan pendukung antara lain
hoist. Hoist merupakan suatu alat transportasi vertikal untuk menaik turunkan bahan
bangunan dan pekerja ke tingkat bangunan yang diinginkan.
Sampai tahun akhir tahun 80 an, produk hoist Alimak sebagai perusahaan pemula
menguasai pangsa pasar dunia, khususnya di Indonesia. Masuknya produk hoist RRC
ke pasaran Asia termasuk Indonesia dengan strategi low cost dan kualitas hoistnya yang
pada saat itu dirasa memenuhi syarat maka pasar Asia dan Indonesia yang selama ini
dikuasai oleh perusahaan pernula atau leader segera mengalami pergeseran. Pergeseran
ini mengharuskan perusahaan Alimak sebagai market leader di bidang produk hoist
untuk segera mengevaluasi dan memodifikasi bauran pemasarannya agar dapat
mempertahankan keunggulan bersaingnya.
RRC yang mempunyai keunggulan bersaing karena dapat memproduksi hoist
dengan harga sangat murah dan biaya trasportasi yang relative murah karena faktor
geografis dibandingkan dengan para pesaingnya.
Industri hoist di Indonesia kini memasuki tahap maturity growth ditandai dengan
karakteristik pasar yang cenderung menurun dan jumlah pesaing yang relative banyak.
Pertumbuhan pasar yang menurun disebabkan sudah cukup banyak produk hoist yang
masuk ke Indonesia sedangkan produk ini mempunyai masa pemakaian yang panjang
(durable product).
Untuk bisa bersaing dan mempertahankan posisi market leader dari serangan
produk hoist China yang menggunakan strategi low cost, maka Alimak harus
menggunakan strategi diferensiasi terfokus untuk menciptakan keungulan bersaing,
antara lain dengan melakukan diferensiasi pada kualitas produk dan service.
Dari analisa persaingan pasar dan analisa karakteristik industri hoist maka dapat
disimpulkan bahwa strategi diferensiasi Alimak dapat memanfaatkan sisa potensi pasar
pada tahap maturity growth dan mementahkan serangan low cost strategi dan produsen
China, khususnya di Indonesia. Penerapan strategi ini harus bersifat fleksibel dan
dinamis dalam arti dapat mengikuti Iingkungan industri yang turbulen.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Zulkarida Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini menguji efektivitas komite audit dalam mempengaruhi level risk-taking sebuah perusahaan dan kemampuan komite audit dalam mempengaruhi hubungan risk-taking yang tercermin dalam manajemen risiko yang efektif dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan total risiko, risiko spesifik, dan risiko sistematis untuk mengukur level risk-taking dan ROA dan ROE sebagai pengukuran kinerja.
Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara efektivitas komite audit dan corporate risk-taking. Komite audit yang efektif juga berpengaruh positif terhadap pengelolaan risiko perusahaan. Manajemen risiko yang efektif mampu membawa perusahaan memiliki outcome kinerja yang lebih baik.

ABSTRACT
This study examines the effects of audit committee effectiveness on corporate risk-taking and the audit committee?s ability to affect the relationship between corporate risk-taking and firm performance which reflects the risk management effectiveness. In this study, total risk, idiosyncratic risk, and systematic risk are used to measure corporate risk-taking level while ROA dan ROE are used to measure firm performance.
This study documents that there is negative association between audit committee effectiveness and corporate risk-taking. It is also can be found that an effective audit committee positively associated with a firm?s risk management. An effective risk management could lead to a better corporate performance.
"
2015
S59616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Hanasa
"Dalam keadaan yang tidak pasti, fleksibilitas keuangan dianggap memainkan peran penting dalam penyesuaian strategis perusahaan dan juga penting bagi perusahaan di negara berkembang dengan pasar saham volatilitas tinggi. Dengan meningkatnya perhatian publik terhadap sektor kesehatan seiring dengan perkembangan pandemi, muncul pertanyaan apakah perusahaan kesehatan harus dipimpin oleh direktur yang berlatar belakang medis atau tidak. Penelitian ini menguji pengaruh fleksibilitas keuangan terhadap kinerja perusahaan sektor kesehatan di negara-negara ASEAN-5 dengan peran moderator direksi dengan gelar dokter (MD). Data tahun 2015 - 2020 dari perusahaan sektor kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Bursa Malaysia, Bursa Singapura, Bursa Efek Thailand, dan Bursa Efek Filipina dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teknik regresi deret waktu. Analisis dilakukan dengan menggunakan software Stata. Studi ini menemukan bahwa fleksibilitas keuangan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sektor kesehatan di negara-negara ASEAN-5 dan direktur dengan gelar MD tidak memiliki efek moderasi.

Under uncertain circumstances, financial flexibility is considered to play an important role in enterprise strategic adjustment and is also important for firms in developing countries with high volatility stock markets. With increasing public attention to the health sector as the pandemic progresses, the question arises whether healthcare companies should be led by directors with a medical background or not. This study examines the effect of financial flexibility on the performance of health sector firms in ASEAN-5 countries with the moderating role of directors with medical doctor (MD) degree. Data for 2015 - 2020 from health sector firms listed in Indonesia Stock Exchange, Bursa Malaysia, Singapore Exchange, Stock Exchange of Thailand, and The Philippine Stock Exchange were collected and analyzed using time-series regression technique. Analysis was conducted using Stata software. The study finds that of financial flexibility has no influence on health sector firms performance in ASEAN-5 countries and directors with MD degree has no moderating effect"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Suwandi
"Setiap aktivitas bisnis tidak lepas dari risiko, tak terkecuali industri perbankan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, setiap bank memerlukan pengendalian internal. Tetapi apabila pengendalian internal dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan, Bank harus bijak untuk menentukan langkah yang harus diambil. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengendalian internal pada PT Bank XYZ. dengan tujuan meminimalkan risiko operasional yang dihadapi Bank. Tesis ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif. Data dikumpulkan melalui proses observasi dan wawancara. Rekomendasi dibuat berdasarkan data lapangan yang dianalisis menggunakan landasan teori yang ada. Tesis ini menyarankan bahwa ada beberapa area pengendalian internal yang perlu ditingkatkan, seperti perbaikan pengendalian pencegahan, sosialisasi standar operasi prosedur, serta evaluasi pengendalian yang lebih periodik.

Every business activity is not risk-free, without exception for the banking industry. To achieve the goals set, each bank requires internal controls. But when internal control meets internal limitations, the Bank should be wise to determine what steps to take. The purpose of this study is to improve internal control in PT Bank XYZ. with regard to reduce the operational risk exposure. This thesis is a qualitative and descriptive research. Data were collected through observation and interview. Recommendations are made based on field data analysis using theoretical framework. This thesis suggests that there are several areas of internal controls that need to be improved, such as improve in preventive controls, socialization of standard operating procedures, and periodic evaluation of control itself."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32267
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Akmalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh foreign investor dan board ownership terhadap pengambilan risiko perusahaan pada Perusahaan Non Finansial LQ 45, Periode Agustus 2016-Januari 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah generalized least square dengan pendekatan fixed effect model.Hasil penelitian menemukan bahwa baik foreign investor maupun board ownership, secara signifikan mempengaruhi pengambilan risiko perusahaan pada Perusahaan Non Finansial LQ 45, Periode Agustus 2016-Januari 2017. Penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing, maka tingkat pengambilan risiko yang tinggi di perusahaan semakin menurun. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajemen seperti Direksi maupun Komisaris, maka tingkat pengambilan risiko yang tinggi di perusahaan semakin menurun.

This research aims to analyze the effect of foreign investor and board ownership toward corporate risk taking behavior in LQ 45 non financial firms, August 2016 January 2017. The analysis method used in this research is generalized least square with fixed effect model.This research found that both foreign investor and board ownership significantly affect corporate risk taking in LQ 45 non financial firms, August 2016 January 2017. Higher shares rate owned by foreign party would lead to lower risky risk taking rate. Higher shares rate owned by firm rsquo s management such as directors and commissioners would also lead to lower risky risk taking rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilla Putri Azzahra
"Krisis sistem keuangan merupakan suatu kondisi dimana institusi keuangan dan sistem keuangan yang terintegrasi mengalami gangguan. Bank sebagai salah satu institusi keuangan utama di Indonesia merupakan hal vital dan pengawasan institusi keuangan harus dilaksanakan dengan baik secara menyeluruh. Tulisan ini akan memberikan perbandingan antara otoritas keuangan di Indonesia dan Britania Raya terkait pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan. Tulisan ini ditulis menggunakan metode penelitian doktrinal dan dianalisis secara deskriptif analitis. Sebagai lembaga keuangan vital, pengawasan baik di Indonesia dan Britania Raya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga mikroprudensial dan makroprudensial melalui kebijakan yang dimilikinya. Secara umum pencegahan mikroprudensial dengan mengawasi jalannya usaha perbankan terutama dalam permodalan, likuiditas, serta manajemen risiko. Sedangkan lembaga makroprudensial memberikan suatu pengawasan dan analisis menyeluruh terkait risiko sistemik dan sistem keuangan secara keseluruhan, memberikan pengawasan dimana lembaga mikroprudensial tidak memberikan pengawasan. Dalam kondisi krisis, otoritas keuangan di Indonesia dan Britania Raya akan melaksanakan koordinasi untuk memberikan tindakan penanganan. Secara umum, penyelenggaraan dan penanganan krisis sistem keuangan dilaksanakan cara yang sama, tetapi berbeda dalam tugas otoritas terkait di masing-masing negara. Oleh karena itu, dapat disimpulkan koordinasi otoritas keuangan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan efisien untuk mencegah terjadinya krisis sistem keuangan yang dapat merugikan negara.

A financial system crisis is a condition where financial institutions and integrated financial systems are disrupted. Banks as one of the main financial institutions in Indonesia are vital and the supervision of financial institutions must be carried out properly as a whole. This paper will provide a comparison between the financial authorities in Indonesia and the United Kingdom regarding the prevention and countermeasures of financial system crises. This paper is written using doctrinal research method and analysed descriptively. As vital financial institutions, supervision in both Indonesia and the United Kingdom is carried out by microprudential and macroprudential institutions through their policies. In general, microprudential supervision oversees the banking business, especially in terms of capital, liquidity, and risk management. While macroprudential institutions provide a comprehensive supervision and analysis related to systemic risk and the financial system as a whole, providing supervision where microprudential institutions do not provide supervision. In the event of a crisis, financial authorities in Indonesia and the United Kingdom will coordinate to provide handling actions. In general, the organisation and handling of financial system crises are carried out in the same way, but differ in the duties of the relevant authorities in each country. Therefore, it can be concluded that the coordination of financial authorities must be carried out in a coordinated manner."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Andryanda Pratama
"Memiliki performa keuangan dan operasional yang superior akan selalu menjadi tujuan akhir semua perusahaan di dunia. Salah satu cara terbaru untuk mencapainya adalah memiliki kapabilitas dinamis dynamic capabilities . Di sisi lain, meningkatnya kontribusi dari sektor jasa terhadap ekonomi secara keseluruhan meningkatkan pentingnya melakukan inovasi jasa. Namun, inovasi jasa berbeda dengan inovasi lainnya yang sudah dikenal lebih luas. Perlu pemahaman yang berbeda mengenai inovasi jasa untuk mengetahui dampaknya terhadap competitive advantage sebuah perusahaan. Beberapa ahli berpendapat bahwa kapabilitas dinamis membantu perusahaan untuk melakukan inovasi jasa. Namun, studi yang pernah dilakukan tentang konsep-konsep yang berbeda ini tersebar.
Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk meringkas dan menyatukan temuan-temuan dalam studi tersebut, yang dirumuskan dalam pernyataan masalah sebagai berikut: ldquo;apa hubungan antara kemampuan dinamis dan kinerja perusahaan, dan apa pengaruh inovasi layanan terhadap hubungan antara kemampuan dinamis dan kinerja perusahaan? rdquo; . Studi ini pertama-tama mendefinisikan bahwa kapabilitas dinamis terbagi menjadi 3 kapabilitas: adaptif, serap, dan inovatif. Selain itu, studi ini juga mengasumsikan konsep inovasi jasa secara lebih komprehensif, yang mencakup perubahan dan peningkatan dalam konsep produk jasa, proses penyampaian jasa, serta pendapatan dan model bisnis dari jasa tersebut. Selain itu, inovasi jasa tidak hanya mencakup inovasi yang bersifat radikal, akan tetapi juga mencakup inovasi yang bersifat incremental.
Studi ini menyimpulkan bahwa inovasi jasa memediasi hubungan antara kapabilitas dinamis dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang ingin meningkatkan performan keuangan dan operasional mereka, mereka dapat melakukan inovasi jasa untuk meningkatkan dan menciptakan penawaran jasa baru. Namun, untuk dapat melakukannya, mereka harus melakukan dan memiliki kemampuan dinamis terlebih dahulu. Implikasi praktis, batasan, dan rekomendasi untuk studi ke depannya juga dibahas dalam studi ini.

Gaining a superior financial and operational performance has always been the ultimate goal of all firms in the world. One of the emergent ways to achieve them is to possess dynamic capabilities. On the other hand, the increasing contribution from service to the overall economies makes the needs to innovate the service product become increasingly important. But, service innovation is a different thing with other kinds of innovation commonly known. It needs different understanding to know its impact on the achievement of superior firm performance. Some scholars argue that dynamic capabilities help the firm to do service innovation. However, the research about these different concepts is scattered.
Therefore, this research aims to summarize and integrate them, which can be formulated in the problem statement of ldquo;what is the relationship between dynamic capabilities and firm performance, and what influence does service innovation have on the relationship between dynamic capabilities and firm performance? rdquo;. This research firstly defines that dynamic capabilities can be disaggregated into adaptive, absorptive, and innovative capabilities. Also, this research views service innovation in a more comprehensive way, which includes any changes and improvement in the service concept, service delivery process, and revenue and business model. Furthermore, service innovation involves not only radical innovation but also incremental innovation.
This research concludes that service innovation mediates the relationship between dynamic capabilities and firm performance. So, for firms who want to improve their financial and operational performance, they can do service innovation to improve and create new service offerings. But, to be able to do so, they should do and possess the dynamic capabilities beforehand. Lastly, the practical implications, limitations, and recommendations for future research are also discussed in this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Tri Novianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal perusahaan non keuangan yang mempengaruhi keputusan investor asing dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia khususnya pada saham. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor asing dalam melakukan investasi saham di Indonesia menetapkan karakteristik tertentu untuk mengurangi informasi asimetris pada perusahaan yaitu size perusahaan yang besar serta dividend yield, systematic risk, current ratio, dan return on asset yang rendah.

This study aims to know the firm rsquo s internal factor that effect foreign investors decision in investing stock in Indonesia Stock Exchange especially for stock. This study is quantitative research by panel data from non financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in period of 2009 2016. This study finds that foreign investor in investing stock in Indonesia hold certain characteristics to reduce assymetric information in firm such as big size, also low dividend yield, systematic risk, current ratio, and return on asset.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
"ABSTRACT
Recently, research on paradoxical strategies has been considered critical in winning in the competitive dynamic landscape, characterized by uncertainty and rapid changes in the business environment. Such environmental uncertainties require firm to apply paradoxical strategies; combining strategic flexibility and strategic consistency (Parnell, 1994). This study addresses three main questions: what is the effect of strategic flexibility on firm's performance; what is the contingent effect of perceived environmental uncertainty on the relationship between paradoxical strategies and firm's performance. Questionnaires were distributed to 131 CEOs or members of top management team of Indonesian commercial banks (including sharia banks); and the 59 returned responses were analyzed to test hypotheses. The results indicate that strategic flexibility has positive effect on bank's performance, while strategic consistency does not have significant effects o bank's performance. In terms of combining these two paradoxical strategies, the results of this study confirm that the effect of strategic flexibility on bank's performance depends on strategic consistency and environmental uncertainty."
Depok: Management Research Center Graduate School of Management FEUI, 2007
330 UI-SEAM 1:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>