Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Siska
"Agroindustry has become the main pillar in South Kalimantan development, it can be found in RPJPD 2005-2025. Kandangan mainstay region as one of three leading region in South Kalimantan which potentially improved to push economy growth through agriculture based industry activity (agroindustry). The concept of agroindustry a side is expected to drive economic growth as well as to realize the equitable distribution of income. This research ains to: identify to economic development of the region in Kandangan mainstay regions, identify the main commodity, identify means of supporting agroindustry, and formulating development development strategies based agroindustry region. Entropy analysis shows the development of the economy sufficiently developed in Kandangan mainstay region dominated by the agricultural sector, namely food crops subsector. LQ an SSA analysis shows corn and rice crops become competitive commodities. There are only few of supporting infrastructure agroindustrial activities. Strategy formulation in the research is the improvement of infrastructure or infrastructure than can facilities inter regional connectivity in the region mainstay Kandangan and the government as the leading actor agroindustry development "
Kementerian Dalam Negeri Ri,
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Aditya Media, 1992
338.598 3 SEM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sofyan Hasdam
Kalimantan: Putra Perkasa, 2007
338.959 838 SOF v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Safitri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu 31 tahun.
Data tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan dan kapital fisik Provinsi
Kalimantan Selatan digunakan dan diestimasi menggunakan metode Ordinary
Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas
perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan masih dipengaruhi kapital fisik,
tenaga kerja dengan tingkat pendidikan dasar ke bawah dan tenaga kerja dengan
tingkat pendidikan menengah. Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan tinggi
secara statistik belum berpengaruh signifikan terhadap produktivitas agregat. Hasil
penelitian merekomendasikan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kerja
minimal pada pendidikan menengah atas bahkan pada tingkat pendidikan tinggi

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of education on economic growth of South Kalimantan Province for 31 years. Employment data by level of education and capital stock of South Kalimanan Province are used and estimated by Ordinary Least Square (OLS). The result shows that productivity in South Kalimantan Province is determined by physical capital, workers with uneducated and primary education, and secondary education. However tertiary education is statistically insignificant to influence the productivity. Overall, the findings recommend that education quality should be improved to at least upper secondary education or even to tertiary education in order to create productive economy"
2017
T47069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
338.9 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
338.9 STR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Dwi Rahyanti
"Pembangunan sosial hendaknya mampu menyentuh seluruh wilayah secara merata, dimana kesejahteraan dirasakan oleh semua kelompok masyarakat. Salah satu wilayah di Indonesia yang masih memiliki banyak permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kesehatan atau penataan wilayah adalah kampung. Berbagai program telah dilakukan pemerintah sebagai upaya meningkatkan pembangunan sosial agar kampung tidak lagi terdistorsi dalam pembangunan. Salah satu upaya perbaikan kampung di Indonesia adalah program kampung tematik. Beberapa daerah di Indonesia menggunakan kampung tematik sebagai sarana mempromosikan potensi lokal, solusi pembangunan wilayah atau penciptaan ide-ide baru untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Penerapan kampung tematik berhasil berjalan di beberapa daerah seperti Kota Semarang, Kota Malang, Kabupaten Bandung, Kota Bogor dan Kota Banjarbaru. Kajian ini mencoba menganalisis salah satu kampung tematik yang mampu bertahan dan mendapat perhatian sampai ke mancanegara yaitu Kampung Purun yang ada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pembangunan sosial apa yang diterapkan pada program kampung tematik ini. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan manfaat kesejahteraan sosial dari program kampung tematik di Kampung Purun. Kemudian, riset ini menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kendala dan pendukung pengembangan Kampung Purun. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan program kampung tematik ini menggunakan tiga strategi pembangunan sosial yaitu melalui pemerintah, komunitas dan individu. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan hal baru, mengingat penelitian-penelitian sebelumnya tidak membahas secara mendalam tentang strategi pembangunan sosial pada kampung tematik, indikator kesejahteraan sosial yang tercapai pada kampung tematik, dan faktor kendala dan pendukung perkembangan Kampung Purun

Social development should reach all regions, where welfare is felt by all groups of society. In Indonesia, areas with a large number of social-welfare problems such as unemployment, poverty, poor standards of public health and hygiene, a degraded urban environment, and the prevalence of slum housing, are kampongs. Kampong is an urban settlement with a unique characteristic, where the identity of urban inhabitants are transfered to rural residents. Programs are run by Indonesian government to improve social development and to prevent kampongs from distortion. One amongs many attempts to enhance village development is the growth of so-called thematic village programs. Several regions in Indonesia are developing thematic villages as a mean to promote local potential, as a regional development solution or as new insights to achieve community welfare. The implementation of thematic villages has been successful in several areas such as Semarang, Malang, Bandung, Bogor and Banjarbaru. This study analyzes one developed and internationally recognised thematic village in Banjarbaru, South Kalimantan, called Kampung Purun. The study analizes which social development strategies are applied in this particular thematic kampong program. Moreover, this research describes social welfare which are found at Kampung Purun. . Later, this research analizes supporting and constrain factors of Kampung Purun development. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques include literature study, documentation, in-depth interviews and observations. The results show that this thematic kampong applies three social development strategies, namely social development through government, social development through community, and social development through individuals. The research is expected to produce constructive feedback considering that previous studies on thematic villages are not profoundly discuss social development strategies in thematic village, fulfilled social welfare indicators at thematic village, and contrain and supporting factors in Kampung Purun development"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Arifin
"Kesenjangan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Kalimantan Timur pada khususnya merupakan salah satu permasalahan yang terjadi sampai saat ini. Kesenjangan yang terjadi tersebut disamping merupakan warisan sejarah, juga diakibatkan oleh sistim pembangunan yang dilaksanakan dewasa ini yang lebih bersifat sektoral, sentralistik dan kurang memperhatikan wilayah. Kurangnya percepatan pembangunan diwilayah tersebut diidentifikasi karena kurangnya modal atau investasi sebagai akibat adanya kegagalan pasar dan sekaligus kegagalan pemerintah.
Untuk mengatasinya, Pemerintah Pusat mengupayakan percepatan pembangunan melalui pendekatan kebijakan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat setempat melalui percepatan dan maksimalisasi perturnbuhan ekonomi.
Secara garis besar ada tiga hat yang ditawarkan dalam kebijakan KAPET, yakni : (a) keterpaduan perencanaan dan program antar sektor dan antara sektor pemerintah dan sektor swasta; (b) keterpaduan dalam pelayanan perijinan; dan (c) keterpaduan dalam pemberian insentif-insentif khusus kepada wilayah yang dikembangkan.
Mengingat bahwa kebijakan KAPET SASAMBA telah berjalan Iebih dari dua tahun, tetapi belum menunjukkan kinerja yang baik, maka perlu dikaji kembali kebijakan KAPET tersebut, apakah masih cukup efektif dan relevan diterapkan untuk Propinsi Kalimantan Timur. Apalagi dengan telah disyahkannya UU Otonomi Daerah yang akan berlaku efektif tahun 2001, maka kajian tersebut sangat diperlukan. Analisis yang dilakukan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua hal, yaltu analisis perencanaan regional dan analisis kebijakan publik.
Dari analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dipandang dari sisi perencanaan, konsep KAPET cukup baik bagi pengembangan suatu wilayah, walaupun dengan catatan-catatan. Apabila dipandang dari aplikabilitas kebijakan, konsep KAPET masih perlu deregulasi, agar kebijakan tersebut cukup efektif dilaksanakan, baik dari sudut keterpaduan insentif terhadap wilayah yang di kembangkan, maupun penyelenggaraannya itu sendirii. Deregulasi juga sangat diperlukan berkaitan dengan terjadinya konflik kebijakan antara konsep KAPET dan UU Otonomi Daerah. Selanjutnya, studi ini juga mengusulkan agar konsep KAPET tetap dapat dilaksanakan dengan "kesepakatan baru" dan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang diusulkan. "
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindblad, J. Thomas
Malang: Lilin Persada Press, 2012
959.8 LIN bt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>