Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanita, Carmen-Gabriela
"This book offers broad coverage of magnetism, revealing key concepts on which many practical applications rest. Traditional subjects are discussed in the first half, and the second section includes coverage of today's technological achievements."
Berlin : Springer, 2012
e20425255
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Watson, J. K. (James Kenneth), 1929-
New York: John Wiley & Sons, 1980
621.3 WAT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Sumarta
"Telah dilakukan pengamatan mengenai dinamika domain wall pada bahan Permalloy berbentuk nanowire dengan menggunakan software simulasi mikromagnetik OOMMF berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz-Gilbert (LLG). Pengamatan dinamika domain wall dilakukan pada nanowire dengan panjang 2000 nm, variasi lebar dari 100 sampai 200, dan variasi ketebalan 2,5 nm dan 5,0 nm dibawah pengaruh medan magnet luar dalam bentuk pulsa. Kecepatan domain wall bertambah ketika medan magnet luar yang diberikan di perbesar dan kemudian mengalami penurunan scara drastis setelah medan magnet luar yang diberikan melampaui medan magnet kritis yang di sebut medan Walker breakdown. Sebelum medan magnet luar yang diberikan melebihi nilai medan Walker breakdown, domain wall bergerak dengan mempertahankan struktur transverse. Setelah melampaui nilai medan Walker breakdown, struktur transverse pada domain wall mengalami perubahan menjadi struktur vortex/anti-vortex.

We have investigated the domain wall dynamics in Permalloy material with nanowire shape using public micromagnetic simulation software, OOMMF based on the Landau-Lifshitz-Gilbert equation. We have observed domain wall dynamic for different thickness and width respect to external magnetic field. Domain wall velocity increases as the external magnetic field increase and abruptly decreases after critical field which is called Walker breakdown field. Before Walker breakdown, domain wall moving while keeping transverse inner structure, and after Walker breakdown, transverse inner structure transform to vortex/anti-vortex inner structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Paper ini menyampaikan hasil studi eksperimen pada sambungan komposit yang terdiri dari pelat beton komposit, balok baja tipe I yang dilas terhadap kolom komposit concrete-filled-tube (CFT).
Parameter yang diteliti adalah rasio tulangan pelat, tebal kolom, persentase dari shear connectors dan pengaruh dari beton di dalam kolom. Hasil studi eksperimen menunjukkan bahwa tulangan pada pelat
memberikan efek kontinuitas yang parsial pada sambungan sehingga sambungan komposit yang diteliti pada studi ini bisa
dikategorikan sebagai sambungan semi - rigid. Paper ini juga menyajikan metode untuk memodelkan diagram momen-rotasi dari sambungan jenis ini dengan menggunakan model kurva tri-linear dan persamaan untuk mendefinisikan kekakuan rotasi awal (initial rotational stiffness) dan momen ultimate. Jika dibandingkan dengan hasil eksperimen, hasil yang didapat dengan menggunakan
model dan persamaan yang diajukan memberikan hasil yang cukup dekat.

Abstract
This paper presents the main results of an experimental study on composite connections comprising steel I -beam welded to concrete -
filled-tube (CFT) column. The influences of reinforcement ratio, column thickness, percent age of shear connectors and the presence of concrete filled column are investigated. The experimental results indicate that reinforcements in the slab can provide the connection
with partial continuity, such that composite connections with CFT column could be categorised as semi -rigid. A method to predict the moment rotation relationship of such composite connections is
then presented where a tri-linear moment-rotation model was chosen to represent its behaviour. The equations to define its initial rotational stiffness and ultimate moment resistance are derived. All the
proposed equations are compared with the experimental observations and a reasonable good agreement is obtained."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad S. Aziz A.
"Sebuah model efektif telah didapatkan untuk ion magnetik terisolasi, yang dapat menunjukkan konfigurasi high-spin pada keadaan dasarnya, yakni terbentuknya kopling Hund. Dengan menggunakan model tersebut, kami menguji kestabilan kopling Hund saat sistem diberikan pemanasan. Nilai termodinamika rerata dari kuadrat total spin elektron valensi pada sistem (hS2iave) ternyata konstan sampai nilai suhu tertentu (suhu breakdown), lalu turun secara monotonik, kemudian mencapai harga asimtotik pada suhu sangat tinggi. Selain itu, kami mengamati efek irradiasi foton dengan cara mengkopel Hamiltonian model dengan medan elektromagnetik pada berbagai harga frekuensi. Kami dekomposisi elemen matriks transisi atas tiga kontribusi: kontribusi dipol listrik, Zeeman, dan ”crossing”. Kami belum berhasil menyelesaikan perhitungan kontribusi dipol listrik, alih-alih kami mengusulkan asumsi sementara bahwa kontribusi ini hilang karena perturbasinya tak tergantung spin. Dengan asumsi ini maka kontribusi ”crossing” menjadi hilang pula. Mengejutkan bahwa setelah dilakukan perhitungan, kami temukan bahwa kontribusi Zeeman juga hilang untuk setiap transisi dari suatu keadaan dasar ke sembarang keadaan terkesitasi. Secara keseluruhan, hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa kopling Hund kokoh terhadap gangguan irradiasi foton berapapun frekuensinya.

An effective model is obtained for an isolated magnetic ion that leads to the high-spin configuration ground states, i.e. the Hund’s coupling. Using this model, we test the stability of the Hund’s coupling by putting the system in the heating environment. The thermodynamic average of the square values of total spin of the valence electrons in the system (hS2iave) stays constant upto a certain value of temperature, which is referred to as the breakdown temperature, then decreases monotonically, and reaches an asymptotic value at very high temperature. In addition, we investigate the effects of electromagnetic (EM) or photon irradiation. To do this, we couple the model Hamiltonian with an electromagnetic field of various frequency values. We decompose the transition matrix element into three contributions: the electric dipole, Zeeman, and ”crossing” contributions. We have not completed the calculations for the dipole contributions, rather we propose a temporary assumption that this contribution vanishes due to the spin-independent nature of the perturbation. With this assumption the ”crossing” contribution also vanishes accordingly. Surprisingly, by actual calculations, we also find that the Zeeman contribution also vanishes for any transtition from a groundstate to an excited state. Overall, our results suggest that the Hund’s coupling is robust against a disturbance by photon irradiation at any frequency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cracknell, Arthur P.
New York: Pergamon Press , 1975
548.85 CRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Omar, M. Ali
London: Addison-Wesley, 1975
530.41 OMA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Manaf
"ABSTRAK
Investigasi terhadap efek hibridisasi fasa-fasa magnetik unggul untuk magnet permanen merupakan suatu inovasi baru dalam penelitian magnet permanen dengan sifat-sifat yang unik. Penggunaan perekat dimaksudkan agar magnet memiliki mampu bentuk yang tingi untuk antisipasi bentuk-bentuk yang rumit sebagai konsekuensi Bari aplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek hibridisasi antar fasa magnetik SmCo5, Sm2Co17, BaO.6(Fe203) dan Nd2Fe14B terhadap struktur dan sifat kemagnetanya. Konsolidasi fasa-fasa magnetik tsb dalam pembentukan magnet hibrida dilakukan dengan baik menggunakan material perekat maupun dengan sintering.
Studi eksperimental terhadap magnet-magnet permanen berbasis hard ferrite dan Nd-Fe-B dilakukan pada tahun pertama periode penelitian. Dalam hal ini telah berhasil dibuat magnet permanen berbasis Nd-Fe-B berperekat polimer (poly propilen) melalui proses pencetakan dengan penekanan tinggi -- 142 Mpa yang memberikan nilai remanen dan energi produk maksimum tidak jauh berbeda dengan nilai teori. Investigasi terhadap sifat fisis magnet Nd-Fe-B berperekat tsb juga menemukan bahwa meskipun curing terhadap magnet hasil cetak kompresi tidak membantu banyak dalam densifikasi, namun proses tambahan tsb telah meningkatkan ikatan adhesi antara material magnet dan perekat sehingga magnet memilik fisik yang kuat. Pada tahun awal penelitian ini pula dilakukan sintesis magnet ferrite dengan menggunakan senyawa-senyawa dasar oksida. Kedua jenis magnet permanen tsb menjalani hibridisasi menggunakan bahan perekat polimer dengan teknik penekanan. Pengukuran sifat kemagnetan menunjukkan bahwa remanen magnetisasi magnet hibrida berperekat ini tidak berbeda jauh dengan nilai ekspektasi. Namun nilai energi produk maksimum masih terdapat perbedaan - 35-47 % terhadap nilai ekspektasinya dikarenakan struktur magnet hibrida yang belum optimal.
Pada penelitian tahun kedua telah dilakukan pembuatan magnet berperekat resin dengan cara penuangan (casting) dan cara penekanan dingin (cold compression moulding) serta magnet berperekat material thermoset dengan cara penekanan panas (hot compression moulding). Preparasi magnet berperekat resin diawali dengan pencampuran material resin dan magnet dengan komposisi yang direneanakan dan selanjutnya dituangkan kedalam suatu cetakan. Sedangkan preparasi magnet berperekat dengan cara penekanan panas, material perekat yang digunakan berbentuk serbuk. Campuran antara serbuk magnet dan material perekat dituangkan kedalam cetakan yang dilengkapi dengan pemanas dan kemudian ditekan pada temperatur antara 130 °C dan 170 °C. Berdasarkan analisis pori melalui pengukuran densitas dapat disimpulkan bahwa magnet berperekat resin dengan cara penuangan berpeluang memiliki fraksi pori cukup tinggi - 10 %. Namun fraksi pori ini masih dapat ditekan menjadi - 2 % pada magnet berperekat resin dengan fraksi volume 60 %. Pada proses penekanan dingin material magnet berperekat resin, sebahagian material perekat mengalir keluar cetakan dan menghasilkan magnet berperekat resin babas pori dengan fraksi volume perekat terendah adalah 39 %.
Pada tahun kedua, juga telah dilakukan hibridisasi material magnetik antara Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) melalui proses sinter. Semua perlakuan panas dilaksanakan dalam suasana inert. Pada proses hibridisasi antara Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) melalui perlakuan sinter pada temperatur --- 1000 °C, fasa BaO6(Fe203) terdekomposisi dan diikuti oleh fasa Nd2Fe14B yang terdekomposisi menjadi fasa magnet lunak dan fasa oksida. Disimpulkan bahwa hibridisasi kedua fasa magnetik tsb tidak dapat terjadi dengan cara sintering.
Pada tahun ketiga dilanjutkan studi magnet berbasis material Sm-Co serta hibridisasi antara material berbasis fasa Nd2Fe14B dan fasa-fasa material berbasis Sm-Co tsb dengan cara sintering. Studi ini menunjukan bahwa sifat kemagnetan balk manet berbasis Nd-Fe-B maupun Sm-Co sangat sensitip terhadap mikrostruktur. Perlakuan panas menjadi tahapan yang sangat kritis untuk menghasilkan magnet permanen yang optimal. Temperatur sintering - 1150 °C dan aniling - 800 °C diikuti oleh pendinginan dapur ditemukan tepat untuk preparasi magnet Sm-Co. Namun pada proses hibridisasi antara fasa Nd2Fe14B dan Sm2Co17 terjadi interdifusi antar sesarna logam tanah jarang dan antar logam transisi membentuk magnet hibrida multi-fasa dengan fasa-fasa utama masingmasing adalah (Nd,Sm)2(Fe,Co)14B dan (Sm,Nd)2(Fe,Co)17. Hipotesis awal dimana kedua fasa hibrida tsb hadir sebagai fasa Batas butir pada magnet hibrida belum terbukti karena kurang memadainya fasilitas proses perlakuan panas dalam suasana sangat inert yang tersedia pada saat ini. Pada tahun ketiga ini pula telah berhasil dibuat prototip magnet Nd-Fe-B berperekat material thermoset dengan dua cara konsolidasi berbeda yaitu masing-masing pemadatan pada tempertur - 140-150 °C dan pemadatan pada temperatur kamar diikuti oleh pemanasan pada temperatur - 140-150 °C. Sifat kemagnetan magnet berperekat tsb mendekati nilai teori."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: North Holland, 1982
538 MAG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tumilisar, Enrico M.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>