Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasna Muthia Secundinani
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk. Periode Bulan Januari - Februari Tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk dilakukan selama delapan minggu dengan tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Pembuatan Protokol Validasi Proses Produksi Tablet X rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat membuat protokol validasi proses. Secara umum, PT. Kalbe Farma, Tbk. telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT. Kalbe Farma, Tbk. month period January February 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. Practice professional work in PT. Kalbe Farma, Tbk. conducted for eight weeks with a special assignment given is ldquo Creation Protocol Validation Process of Tablet X rdquo . The purpose of this special assignment is the pharmacist candidate can create a protocol validation process. In general, PT. Kalbe Farma, Tbk. has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Christie
"Industri Farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Setiap industri, baik industri dalam negeri maupun industri luar negeri yang akan memasarkan produknya di Indonesia harus melalui proses registrasi terlebih dahulu di BPOM atau KemenKes untuk mendaftarkan produknya. Dalam pelaksanaan prosedur pendaftaran atau registrasi tersebut, industri terkait dalam hal ini industri farmasi memerlukan bagian yang dapat mengetahui, mengerti, dan memahami secara jelas pelaksanaan prosedur registrasi tersebut, persyaratan yang diperlukan, dan peraturan perundang-undangan terkait. Regulatory Affairs merupakan bagian tersebut dan menjadi penghubung antara pihak industri dengan pihak pemerintah dalam hal ini BPOM dan KemenKes. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan profesional, tentunya berperan di Regulatory Affairs karena salah satu tanggung jawab seorang apoteker adalah menjamin kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, calon apoteker perlu diberikan pembekalan ilmu dan informasi yang lebih mendalam mengenai Regulatory Affairs sehingga memahami tentang tugas dan fungsinya.
Tujuan dari praktek kerja profesi ini adalah mengetahui peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi khususnya di bagian Regulatory Affairs; memahami mekanisme pendaftaran atau registrasi produk, baik obat, produk biologi, obat tradisional, pangan, kosmetika, serta alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Peran apoteker di bagian Regulatory Affairs adalah melakukan proses pendaftaran produk dimulai dari menyiapkan dan menyusun seluruh dokumen sesuai yang dipersyaratkan hingga menyerahkan dokumen pendaftaran ke pihak regulator.

Pharmaceutical industy is a business entity that has a license from the Minister of Health to conduct the manufacture of medicines or medicines ingredients. Every industry, both domestic and foreign which will market its products in Indonesia must go through the registration process prior to BPOM or the Ministry of Health to register their products. In the implementation of the registration procedure, pharmaceutical industry requires division to understand the implementation of the registration procedure, the necessary requirements, and related regulation. Regulatory Affairs is the part and be a liaison between the industry and the government institution, BPOM and the Ministry of Health. Pharmacists as one of the health professionals, play a role in Regulatory Affairs due to responsibilities of a pharmacist is to ensure public health. Therefore, pharmacists should be given a knowledge and in-depth information on Regulatory Affairs to understand their duties and functions.
The purpose of this profession internship are to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry; have the insight, knowledge, skills, and practical experience in working in the pharmaceutical industry, especially regulatory affairs; understand the registation process of products, whether medicines, biologics, traditional medicines, food, cosmetics, medical devices, home medical supplies and equipment. The role of pharmacists at the Regulatory Affairs is to register the product begins of preparing all documents as required to submit registration documents to the regulator.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
"Apoteker merupakan personil kunci dalam suatu industri farmasi dan berperan penting dalam menjaga mutu dan keamanan obat yang dihasilkan. Untuk itu, apoteker perlu untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi dimana hal-hal ini dicapai melalui praktik kerja profesi di PT Kalbe Farma, Tbk. Dalam praktik kerja profesi ini juga dilakukan analisa untuk meningkatkan Batch Right First Time BRFT dalam rangka usaha untuk menurunkan lead time pelulusan produk Toll-Out PT Kalbe Farma, Tbk. dengan PT X yang dibahas dalam tugas khusus. Solusi yang menjadi hasil dari tugas khusus ini berupa perubahan format PPI, namun hasil dari implementasinya belum dapat teramati.

Pharmacists is a key person in pharmacy industry and play an important role at ensure the quality and safety of the drug. There for, future pharmacists need to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry which can be reached by internship at PT Kalbe Farma, Tbk. During this internship, the writer conducts analysis to increase Batch Right First Time BRFT in order to decrease lead time of releasing Toll-Out products of PT Kalbe Farma, Tbk with PT X which discussed in special assignment report. The solution as the conclusion of this assignment was a change to production procedure master, but the result of the implementation can rsquo;t be observed yet.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Industri farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam ketersediaan obat. Dalam melakukan kegiatannya, industri farmasi harus menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Salah satu aspek pada CPOB adalah personalia. Oleh karena itu, apoteker berperan penting sebagai personil kunci dalam industri farmasi yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu, dan kepala bagian pengawasan mutu. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai peran apoteker dalam industri farmasi, PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk melaksanakan praktek kerja profesi. Setelah praktik kerja, calon apoteker diharapkan dapat memahami peran apoteker di industri farmasi dan memiliki pengetahuan, keterampilan, danpengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.

ABSTRACT
The pharmaceutical industry is one of the important factors in the availability of drugs. In conducting its activities, the pharmaceutical industry must apply Good Manufacturing Practice GMP . One aspect of the GMP is personnel. Therefore, the pharmacist plays an important role as a key personnel in the pharmaceutical industry namely the head of production, the head of quality assurance, and the head of quality control. To obtain a clearer picture of the role of pharmacists in the pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma, Tbk. provides an opportunity for prospective pharmacists to carry out professional work practices. After the internship, prospective pharmacists are expected to understand the role of pharmacists in the pharmaceutical industry and have the knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry.
"
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Yuliana
"Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945. Kualitas kesehatan masyarakat tidak lepas dari kualitas pelayanan kesehatan, sediaan farmasi, dan alat kesehatan yang diberikan. Obat hanya boleh diproduksi oleh industri farmasi yang memiliki izin industri. Industri farmasi harus memiliki izin industri dan mengimplementasikan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pembuktian implementasi dari CPOB ditunjukkan dengan diperolehnya sertifikat CPOB untuk industri tersebut. CPOB mengatur 12 aspek yaitu manajemen mutu, pesonalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri dan audit mutu, penanganan keluhan dan penarikan kembali produk, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, kualifikasi dan validasi. Sebagai bekal untuk memahami penerapan kompetensi Apoteker di industri farmasi dan aktivitas praktis profesi Apoteker di industri farmasi, maka PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan kepada calon Apoteker untuk melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker.

Health is a human right and one of the elements of well-being that must be realized in accordance with the ideals of Indonesia as stated in the Pancasila and the 1945 Constitution. The quality of public health cant be separated from the quality of health care, pharmaceutical, and medical devices that are given. Medicine can only be produced by the pharmaceutical industry that has industrial license. The pharmaceutical industry must have the permission of industry and implement Good Manufacturing Practice (GMP). Proof of implementation of GMP is indicated by obtaining the GMP certificate for the industry. GMP arranged 12 aspects of quality management, staff, buildings and facilities, equipment, sanitation and hygiene, production, quality control, self-inspection and quality audits, handling of complaints and product recalls, documentation, manufacture and analysis based contracts, qualification and validation. As a preparation to understand the application of the competence of pharmacists in the pharmaceutical industry and the practical activities of pharmacists in the pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma Tbk. provides the opportunity for candidates to carry out the Internship of Phramacists.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa
"Industri farmasi wajib menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik. CPOB mengatur berbagai aspek penting yang berperan dalam menjamin mutu obat. salah satu aspek yang diatur dalam CPOB adalah personalia. Apoteker merupakan personil kunci dalam industri farmasi yang berperan sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu, dan kepala bagian pengawasan mutu. Calon apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan CPOB. PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan pada calon apoteker untuk melaksanakan praktik kerja profesi guna mendapat pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis di industri farmasi

Pharmaceutical industry is obliged to apply Good Manufacturing Practice. GMP regulate various important aspects in ensuring the quality of medicines. One of which is personnel. Pharmacists are key personnel in the pharmaceutical industry who served as head of production, head of quality assurance, and the head of quality control. Prospective pharmacists are required to have knowledge and skills in implementing GMP. PT. Kalbe Farma Tbk. provide opportunities for prospective pharmacists to carry out professional work practices in order to gain the knowledge, skills, and practical experience in the pharmaceutical industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Kristiawan
"Industri Farmasi merupakan instansi penting dalam ketersediaan obat. Dalam menjalankan perannya, terdapat tiga posisi kunci dalam industri farmasi, yaitu pemastian mutu (QA), pengawasan mutu (QC), dan produksi. Selain itu, terdapat juga bagian-bagian penunjang dalam industri farmasi, seperti penelitian dan pengembangan (R&D), tehnik, dan regulatori. Pengawasan terhadap industri farmasi beserta produknya dilakukan oleh BPOM. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses kerja industri farmasi serta keterlibatan apoteker di dalamnya, maka dilakukan Praktik Kerja Profesi oleh calon apoteker pada salah satu industri farmasi, yaitu PT. Kalbe Farma, Tbk. Selama PKP, calon apoteker diharapkan mampu untuk mengetahui dan memahami penerapan CPOB dan kompetensi Apoteker.

Pharmaceutical Industry is an important institution that has role in availability of drugs. In order to carry out its role, ther are three key positions in the pharmaceutical industry, which are Quality Assurance, Quality Control, and Production. Beside that, there are supporting department, such as Research and Development (R&D), Engineering, and Regulatory Affair. Pharmaceutical industry and its products are supervised by BPOM. In order to give better explanation of pharmaceutical industry work processes and the involvement of pharmacist in it, then internship is done by pharmacist to be in one of pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma, Tbk. During internship, pharmacist to be should be able to know and understand the application of GMP and pharmacist competencies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuditya Artha
"Praktek Kerja Profesi di Corporate Business Development PT Kalbe Farma, Tbk. Periode Bulan 2 April - 1 Juni Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dalam bidang Business Development. Calon apoteker juga memperoleh gambaran nyata tentang beban kerja dan tanggung jawab seorang business development dan strategi pengembangan produk baru. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Produk Suplemen Sebagai Solusi Penuaan dan Pengkerutan Kulit Dari Resveratrol rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT Kalbe Farma, Tbk. adalah pematangan informasi dalam rangka peluncuran produk baru yaitu suplemen Resveratrol dengan cara melaksanakan studi literatur dan pemantauan kondisi produk kompetitor sebagai pertimbangan mengenai posisi produk yang akan dibuat. Calon rekomendasi terkait calon produk melalui studi literatur dan analisis produk competitor sebagai pertimbangan ndash; pertimbangan peluncuran produk baru.

Internship at Corporate Business Development PT. Kalbe Farma, Tbk. Period 2 April - 1 Juni 2018 aims to understand the job desk and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry at Corporate Business Development. The pharmacist candidate acquired practical insight of job desk and responsibilities of Business Development officer in the pharmaceutical industry. The assignment titled is ldquo;Resveratrol as Supplement Product for aging and skin aging rdquo;. The purpose of this special assignment is to prepare the factual data in order to release new potential product, the resveratrol supplement. The data were gathered by literature study and monitor the current condition of similar product or competitor in market as considerations for product release to market. The recommendations from the deep data review and competitor analysis were used to justify and as consideration for the new potential product release.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Widowati
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Apotek dilaksanakan di Apotek Kimia Farma No. 298
yang beralamat di Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Jakarta Pusat. Praktekkerja
dilaksanakan mulai tanggal 2 November ? 30 November 2015. Pelaksanaan
praktek kerja ini bertujuan agar mahasiswa apoteker: mampu memahami tugas
dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktek
pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika
yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek; dan memiliki gambaran
nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek
kefarmasian.ABSTRACT Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice.;Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice.;Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nur Mufiedah S
"ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 (dua)
kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi
klinik, dimana kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia,
sarana dan prasarana sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Apotek Kimia Farma No. 50 merupakan apotek pelayanan yang berada
dibawah pengelolaan Unit Bisnis Bogor. Praktek kerja di apotek dilaksanakan
selama 1 bulan dari tanggal 02 November 2015 sampai dengan tanggal 30
November 2015. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA adalah membantu
praktek pelayanan resep serta mempelajari tugas dan tanggung jawab apoteker di
apotek.
Tugas dan tanggung jawab apoteker di apotek adalah sebagai manajer,
profesional yaitu melaksanakan pelayanan farmasi klinik, dan retailer. Kegiatan
manajerial yang dilakukan di apotek Kimia Farma No.50 sesuai dengan Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan. Pelayanan
farmasi klinik yang telah dilakukan di apotek Kimia Farma No.50 adalah
pengkajian resep, dispensing, dan pelayanan informasi obat, namun apoteker
belum berperan dalam pelayanan farmasi klinik.ABSTRACT Apotek is a pharmacy service facilities to practice pharmacy by a
pharmacist. Pharmaceutical Services at pharmacies include two (2) activities, ie
activities managerial form of management of pharmaceutical, medical devices,
and medical materials consumables and pharmacy service clinic, where these
activities have to be supported by human resources, facilities and infrastructure in
accordance with the Standards have been set in the Pharmaceutical Services in
Pharmacy.
Kimia Farma No. 50 is a pharmacy service is under the management of
Business Unit Bogor. Working practices in pharmacies carried out for 1 month
from the date of November 2, 2015 until November 30, 2015. The activities
conducted during PKPA is helping service practices recipe and learn the duties
and responsibilities of a pharmacist in a pharmacy.
Duties and responsibilities of pharmacists in pharmacies are as managers,
professionals that carry out clinical pharmacy services, and retailers. Managerial
activities undertaken in the pharmacy Kimia Farma 50 in accordance with the
Standards of Pharmaceutical Services in Pharmacy: planning, procurement,
receipt, storage, destruction, control, recording, and reporting. Clinical pharmacy
services that have been performed in the pharmacy Kimia Farma 50 is the
assessment prescription, dispensing and drug information services, but the
pharmacist has not been instrumental in the clinical pharmacy services."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>