Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Martinus Nijhoff adalah seorang penyair asal Belanda yang terkenal akan puisinya yang sederhana. Namun, dibalik kesederhanaan dalam padanan katanya, terdapat proses yang begitu panjang. Terkadang untuk membuat sebuah kalimat, Nijhoff memerlukan waktu dua bulan. Setelah itu, Nijhoff masih mengubah dan memperbaharui kembali puisinya. Meskipun begitu, Nijhoff berperan penting dalam tataran sastra Belanda. Terdapat beberapa karya sastra yang telah dipublikasikannya, salah satunya adalah De Dichter dalam bundel Nieuwe Gedichten (1934). Puisi De Dichter merupakan salah satu karyanya yang mengalami perubahan ekstrim. Terdapat tiga versi yang berbeda yang ditulis pada tahun 1933, 1934 dan 1937. Perbedaan dalam ketiga puisi tersebut dapat dilihat melalui gaya bahasanya. Dari ketiga puisi ditemukan gaya bahasa yang paling sering muncul adalah personifikasi dan repetisi, tetapi yang paling dominan adalah personifikasi. Personifikasi yang menarik dari ketiga puisi tersebut adalah vogels (burung) yang digambarkan sebagai pemberi inspirasi, tetapi mengalami hambatan dalam menyampaikannya kepada penyair. Selain vogels, hal menarik lainnya adalah penyebutan kata ?Tuhan?. Dalam De Dichter (1933) dan (1937) kata ?Tuhan? diungkapkan secara implisit, sedangkan dalam De Dichter (1934) diungkapkan secara eksplisit.
Martinus Nijhoff is a Dutch poet who is famous with his simple poem. But, behind of the simple poem, for him it took a long time to make it. Sometimes he needed about two months to make a sentence. After that, he needed to change and renewen the poem, so it took a long process to make a poem. However, Nijhoff has a big contribution in Dutch literature. There are some works which are already published, one of them is the poem entitled De Dichter in bundle of Nieuwe Gedichten (1934). De Dichter is one of his poems that has extreme changes. There are three versions which already published in 1933, 1934 and 1937. The differences in the poem can be seen through the style of language. The style of language that most often appears is personification. The interesting thing in personification is vogels (birds) which is described as the inspirational. But as the inspirational, vogels faced obstacles to tell it to the poet. Another interesting thing is the mention of God. In De Dichter (1933) and De Dichter (1937), God is implicitly expressed whereas in De Dichter (1934) explicitly disclosed."
[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Nihono Sari
"Artikel ini membahas makna-makna kiasan yang muncul dalam puisi De wolken karya Martinus Nijhoff. Pada penelitian ini dijabarkan pula gaya bahasa, sarana retorika, dan teori semiotik yang terdapat dalam puisi De wolken. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan cara menganalisis data berdasarkan buku-buku literatur dan artikel-artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kiasan dalam puisi De wolken memiliki fungsi untuk memperindah puisi dan memperkuat tema di dalam puisi.

This paper analyzes the figurative meanings in De wolken, a poem written by Martinus Nijhoff. It also discusses the figure of speeches or stylistic features, rhetorical elements, and semiotic signs used in the poem. The study is based on library research and the application of semiotic theory. The results of the study show that the figurative meanings in De wolken strengthens the aesthetic dimension and the theme of this poem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bolhuis, Arend Jan
"'De wandelaar' (1916) adalah buku kumpulan puisi karya Martinus Nijhoff yang disebut-sebut sebagai penanda munculnya puisi modern Belanda. Bolhuis mengidentifikasi karya-karya puisi Nijhoff dalam bundel puisi tersebut dan menerbitkan dalam sebuah buku berjudul 'Over De wandelaar van Martinus Nijhoff' (1980). Di dalamnya terdapat analisis dan interpretasi terhadap puisi-puisi dalam De wandelaar dilihat dari pemilihan diksi puisi hingga segi kritik sastra. "
Amsterdam : Wetenschappelijke Uitgeverij b.v , 1980
BLD 839.36 BOL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lokhorst, Emmy van
"Martinus Nijhoff (Den Haag, 20 april 1894 - aldaar, 26 januari 1953, adalah penyair Belanda, penulis naskah drama, penerjemah, dan penulis esai. Dalam "In memoriam Martinus Nijhoff" (1953), dua puluh tiga penulis membahas mengenai karya-karya maupun persona Martinus Nijhoff. Nama-nama seperti A. Roland Holsy, Ed. Hoornik, Bert Voeten, dll mengenang kembali kesan terhadap Nijhoff selama hidupnya serta rasa kehilangan mereka atas kematian Nijhoff. "
Utrecht: W. De Haan, 1953
BLD 839.36 LOK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wenseleers, Luk
Leiden : Sijthoff, 1972
839.3608 Wen p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brems, Hugo
"De gedichten van Brems met verschillende hoofdstukken."
Amsterdam: De Arbeiderpers, 1979
BLD 839.36 BRE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Geest, Dirk de, 1957-, compiler
Leuven: Uitgeverij Davidsfonds, 1995
BLD 839.311 64 GEE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mathijsen, Marita
Amsterdam: Querido, 1991
BLD 839.35 MAT ge
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nijhoff, A.H.
Amsterdam: Em. Querido's Uitgeverij N.V., 1964
BLD 839.36 NIJ v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>