Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Octiana Pratiwi
"Dunia Mode atau Fashion kini tidak hanya menjadi bagian dari dunia wanita saja, tetapi juga pria. Kini juga semakin banyak artikel yang menuliskan tentang perkembangan fashion dari kedua gender tersebut. Penulisan artikel fashion untuk wanita dan pria tentunya berbeda karena kedua gender tersebut memiliki cara yang berbeda juga dalam berbahasa. Dalam jurnal ini perbedaan penulisan artikel tersebut akan difokuskan ke pemilihan adjektiva dari masing-masing artikel dengan menggunakan teori language and gender dari Lakoff (2004). Hasilnya artikel untuk pembaca wanita memang memiliki adjektiva yang lebih bervariasi daripada adjektiva yang terdapat pada artikel untuk pembaca pria.
Fashion world is not only a part of women?s world but men?s too. Nowadays more and more article which wrote about the fashion development from both gender. The writing of fashion article in the article adressing women and men is indeed different because both gender have their own language style to express their opinion. In this journal, the difference in the writing fashion article will be focused on the choice of the adjective in each article. The aims of this research is to explain about women?s and men?s language, mainly the choice of the adjective in two fashion article from Dutch fashion website using language and gender theory by Lakoff (2004). The result is the article that adressing women?s reader has more adjective variation than the article adressing men?s reader."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Febriana Wardani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi repetisi sebagai kohesi leksikal yang membangun pertalian semantis dan jenis-jenis kohesi leksikal lain yang terdapat dalam sebuah artikel biografis. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan analisis wacana dalam tataran semantis dan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kohesi leksikal dari M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan dalam Cohesion in English serta teori keutuhan wacana dalam aspek leksikon yang disampaikan oleh Harimurti Kridalaksana dalam kumpulan kertas kerja berjudul _Beberapa Masalah Linguistik Indonesia_. Analisis kohesi yang berupa penjabaran jenis-jenis kohesi leksikal dalam data kemudian dihitung dan dibuat persentase hingga dicapai sebuah kesimpulan bahwa repetisi selalu menjadi kohesi yang paling besar proporsinya. Dalam penelitian ditemukan bahwa repetisi leksem berkata dasar sama dapat berupa proses nominalisasi atau verbalisasi leksem. Temuan berikutnya dalam penelitian ini adalah jenis lain repetisi, yaitu repetisi non-identik. Ditemukan pula bahwa repetisi leksem dapat berupa nominalisasi leksem berkata dasar tidak sama. Temuan lainnya adalah nominalisasi konsep yang dapat dikategorikan dalam kohesi leksikal berjenis reiterasi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Aprilia
"Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meluasnya ilmu pengetahuan banyak masyarakat tertarik untuk belajar bahasa asing. Ketika belajar bahasa asing, pelajar diharapkan mampu untuk menguasai berbagai kemampuan dalam berbahasa, seperti gramatika atau tata bahasa. Dalam bahasa Belanda, terdapat unsur tata bahasa yang harus dipelajari, yaitu artikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan artikel dalam bahasa Belanda oleh mahasiswa tingkat dua dan tiga Program Studi Belanda tahun ajar 2023/2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data yang berasal dari hasil pengerjaan soal mengenai artikel yang dilakukan oleh dua puluh mahasiswa Program Studi Belanda tingkat dua dan tiga tahun ajar 2023/2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Program Studi Belanda tingkat tiga melakukan kesalahan lebih banyak dalam penggunaan artikel dalam bahasa Belanda dibandingkan mahasiswa tingkat dua terutama pada artikel indefiniteen, yaitu sebesar 62%.

Language is an agreed-upon system of sound symbols used by members of a specific community to collaborate, communicate, and identify themselves. With the development of technology and the expansion of knowledge, many people are interested in learning a foreign language. When learning a foreign language, learners are expected to master various language skills, such as grammar. In the Dutch language, there is a grammatical aspect that needs to be learned, namely articles. This research aims to understand the use of articles in the Dutch language by second and third-year students of the Dutch Language Program in the academic year 2023/2024. The research uses a descriptive qualitative method with data derived from the results of article-related exercises conducted by 20 second and third-year students of the Dutch Language Program in the academic year 2023/2024. The results of this research indicate that third-year Dutch Studies students make more mistakes in the use of articles in the Dutch language compared to second-year students, especially with the indefinite article "een" by 62%."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Beverly L.
Paris: Mouton & Co, 1968
425.6 ROB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Satriyo
"Penelitian ini mengenai penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang di tajuk berita olahraga yang terdapat di tiga buah surat kabar, yaitu Kompas, Koran Tempo, dan Seputar Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kata-kata apa saja yang merupakan metafora untuk kata kalah dan menang, serta menjelaskan proses bagaimana kata-kata tersebut dapat digunakan sebagai metafora.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan memakai teknik sadap. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan metafora untuk kata menang lebih banyak dibandingkan metafora untuk kata kalah. Ditemukan 57 metafora untuk kata menang di 59 tajuk berita olahraga dan 23 metafora untuk kata kalah di 33 tajuk berita olahraga.
Setelah seluruh data dianalisis melalui analisis komponen makna atau dengan melihat konteks, terlihat bahwa penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang dilandasi oleh berbagai latar belakang. Untuk kata kalah, hal yang melatarbelakangi pengunaannya di tajuk berita adalah akibat kekalahan, sebab kekalahan, dan subjek yang mengalami kekalahan, sedangkan untuk kata menang, hal yang melatarbelakangi penggunaannya di tajuk berita di antaranya adalah hasil kemenangan, cara meraih kemenangan, dan subjek yang meraih kemenangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Pratama
"Sebagai salah satu industri terbesar di dunia, pemasaran fashion pada platform ecommerce menarik jutaan pengguna setiap harinya. Salah satu fitur yang penting untuk dimiliki platform ecommerce adalah kemampuan mencari produk fashion menggunakan foto pengguna sebagai query. Hasil pencarian yang akurat akan memberikan manfaat bagi pengguna dan bagi pelaku bisnis. Persoalan ini sangat menantang karena adanya perbedaan domain antara citra query yang diunggah pengguna dengan citra galeri produk yang menjadi target pencarian. Perolehan citra lintas domain dapat diselesaikan dengan metode konvensional seperti pemelajaran metrik menggunakan dataset berlabel. Namun metode ini tidaklah feasible dalam jangka panjang mengingat selalu bertambahnya inovasi di bidang fashion sehingga dibutuhkan anotasi terhadap citra yang berkesinambungan agar model tetap relevan. Pada penelitian ini diusulkan penggunaan self-supervised learning untuk meningkatkan kebermanfaatan data tanpa label dan mengurangi ketergantungan terhadap data berlabel. Pelatihan dengan metode ini menghasilkan sebuah encoder CNN dengan arsitektur ResNet-50, yang dilatih dengan sekumpulan citra tidak berlabel, agar mampu menghasilkan fitur umum dari citra. Model ini kemudian di-finetune dengan data berlabel agar mampu melakukan downstream task, yaitu perolehan citra lintas domain. Untuk meningkatkan hasil perolehan, dilakukan structural matching menggunakan Wasserstein distance (optimal transport) terhadap fitur spasial luaran encoder CNN pada saat inference dan finetuning. Selain itu, structural matching juga dapat menjelaskan bagian mana dari citra yang berkontribusi atas keseluruhan kesamaan atau jarak. Hasil menunjukkan bahwa kinerja encoder yang dilatih dengan self-supervised learning secara kuantitatif masih belum melampaui kinerja encoder baseline ImageNet, dengan perbedaan 1-2% dari sisi akurasi dan mAP menggunakan Triplet Loss, dan 6-10% dengan InfoNCE. Structural matching secara umum dapat meningkatkan hasil perolehan pada encoder yang dilatih dengan self-supervised learning. Hasil kualitatif menunjukkan bahwa semua varian model mampu mencari citra yang mirip dengan query, baik dari sisi kategori, warna, bentuk, dan motif.

Being one of the largest industries in the world, fashion marketing on ecommerce platforms attracts millions of users every day. One of the essential features for an ecommerce platform is the ability to retrieve fashion items using user photos as queries. Good search results will yield benefits for users and for businesses. This problem is challenging due to the domain differences of the query images uploaded by the users and of product gallery images as retrieval targets. Cross-domain image retrieval can be accomplished by conventional methods such as metric learning using labeled datasets. However, this method is not feasible in the long term since innovations in this sector are fast such that continuous image annotations are required for the model to stay relevant. In this study, we propose to use self-supervised learning to increase usefulness of unlabeled data and to reduce dependency on labeled data. Training with this method produces a CNN encoder with ResNet-50 architecture, trained on a collection of unlabeled images, to infer generic features of images. The model is then finetuned with labeled data so that it can perform the downstream task, which is cross-domain image retrieval. To improve retrieval results, we performed structural matching by calculating Wasserstein distance (optimal transport) using spatial features inferred from CNN encoder during inference and finetuning. In addition, structural matching can also explain which parts of two images contribute to overall similarity or distance. Results show that an encoder trained with self-supervision quantitatively has not yet outperformed off-the-shelf ImageNet encoder baseline, with a difference in terms of accuracy and mAP of 1-2% for Triplet Loss, and 6-10% for InfoNCE. Generally, structural matching can improve retrieval results for self-supervised encoders. Qualitative results show that all model variants are able to retrieve images similar to the query, in terms of categories, colors, shapes, and patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Ruth Olivia Laima Natalia Boru
"Fashion telah menjadi sebuah fenomena dimana masyarakat terkalsifikasi berdasarkan selera. Setiap kelas dalm masyarakat memiliki seleranya masing – masing yang dibentuk oleh kompetensi kultural. Perbedaan kompetensi kultural menciptakan perbedaan selera yang hierarkis antara kelas dominan dan kelas terdominasi. Kelas dominan memiliki akses yang lebih baik terhadap fashion dan mampu melegitimasi selera mereka dan menjadi panutan bagi kelas sosial lainnya. Namun, era New Media telah membawa masyarakat memasuki era dengan akses lebih luas terhadap informasi terkait fashion yang mambuat masyarakat dapat memiliki kompetensi kultural untuk dapat memproduksi selera mereka sendiri. Penelitian ini mencoba untuk menemukan bagaimana produksi selera dilakukan di dalam era New Media melalui penggunaan Instagram oleh generasi muda perempuan sebagai kelompok usia yang menjadi agen perubahan di dalam produksi selera melalui fashion.

Fashion has been a phenomena where society have been classified by their taste. Each classes of the society has their own taste that shaped by their cultural competence. Different cultural competence hence creating different hierarchy of tastes between The Dominant Class and The Dominated Class. However the Dominant Class has better access to fashion and legitimate their taste and becomes the role model for other social classes. However the age of New Media has brought society to the era of greater access to the information related to fashion which makes society has better cultural competence to produce their own tase. This research is trying to find out how the production of taste occurred in the age of New Media through the use of Instagram by female Youth as group of people who are the game-changer  of the taste  production through fashion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardyana Ulva
"ABSTRAK
Tren terbaru dalam fashion tidak begitu saja diikuti para konsumennya. Di berbagai latar kehidupan sehari-hari, tren berbusana yang sedang berlangsung akhirnya ditampilkan pemakainya dalam berbagai adaptasi. Dalam street style, misalnya, para pelakunya melakukan penyesuaian-penyesuaian agar tren berbusana dapat dikenakan dalam latar kehidupan sehari-hari. Untuk melihat hal tersebut, penulis melakukan wawancara mendalam dan pengamatan terhadap empat laki-laki anggota komuniti Lookbook Jakarta. Padu-padan pakaian tertentu dipilih untuk penampilan mereka, sebab pakaian dianggap mengomunikasikan diri pemakainya kepada individu-individu lain yang mereka hadapi. Proses transformasi dan self-indication berperan penting ketika mereka berupaya menampilkan diri visual mereka lewat pakaian

ABSTRACT
The recent trend in fashion is not so readily followed by the consumers. In sort of daily-life settings, current fashion trends are presented in various adaptations. In street style, for example, the actors adjust their dresses to conform to their situations. To describe the way people adjust trends for themselves in daily-life settings, I conduct in-depth interviews and observations of four male members of Lookbook Jakarta. They choose certain outfits for their looks because dress is considered a “visual tongue” to communicate their selves to individuals they interact with. Transformation and self-indication play significant roles in this visual-self presentation"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S75571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Juwairiyah
"Pakaian atau mode merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Mesir kuno yang merupakan daerah lembah sungai Nil memiliki peradaban maju, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Mesir kuno mempunyai gaya berpakaian yang khas dan diminati pada zamannya. Wanita-wanita Mesir kuno terkenal dengan dunia mode dan kecantikan. Gaya berpakaian Mesir kuno yang khas dan syarat akan kecantikan itu masih diminati hingga saat ini. Makalah ini memaparkan tren gaya berpakaian Mesir Kuno yang nampaknya tidak hilang, melainkan terus berkembang dan memberikan pengaruh pada dunia mode saat ini.

Fashion or mode is a primary requirement of human being. Ancient Egypt, which centered in the valley of the River Nile, possessed a high civilization in terms of economy and culture. Ancient Egypt has a unique style of fashion and was on demand during the time. Women in ancient Egypt were famous in fashion and beauty. Its unique style of fashion and beauty requirements still attract people today. This writing explores ancient Egypt’s trend of fashion which has not disappeared but continued to grow and influence today’s world fashion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nusya Puteri
"Analisis Situasi: Masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan pentingnya mengekspresikan kepribadian masing-masing lewat apa yang mereka kenakan. Hal ini memicu pasar fashion di Indonesia untuk terus berkembang baik dalam lingkup lokal maupun dunia. Namun sayangnya kemunculan ini tidak didukung penuh oleh media fashion di Indonesia. Sehingga masyarakat pun terbiasa memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi mengenai trend fashion lokal. Maka dari itu, situs The Local Front berusaha menjawab kebutuhan tersebut. Selain memberikan informasi dan berita yang dibutuhkan konsumen hal ini juga dapat membangun fashion scene di Indonesia. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe.
Manfaat bagi khalayak: Sebagai wadah informasi mengenai trend fashion lokal di Indonesia dan dikemas dengan pembahasan yang mendalamManfaat bagi pengelola: Sebagai sarana dalam menyampaikan informasi yang mengedukasi target sasaran mengenai fashion dan trend mode lokal di Indonesia.
Tujuan: Menjadi situs yang memberikan informasi, wawasan dan hasil analisis trend yang dapat digunakan target sasaran untuk memperluas pemahaman mengenai trend fashion lokal.
Prototipe yang Dikembangkan: Situs The Local Front akan menyajikan hasil pengamatan mengenai trend fashion lokal di Indonesia. Target khalayak adalah pengguna internet yang aktif mengikuti perkembangan trend,berusia 19-25 tahundengan SES A dan B.
Evaluasi: Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner online kepada 30 responden setelah membaca konten prototipe. Evalusi input akan dilaksanakan dalam Rapat Redaksi dengan menganalisa hasil laporan tiap divisi dan jumlah pengiklan Evaluasi output akan dilakukan pemantauan khusus akan dilakukan pada situs ini melalui web statistic, yakni traffic, page view, share, subscribe dan jumlah comment untuk melihat trend dan minat pengunjung situs. Evaluasi outcome dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang meninjau pada evaluasi kehadiran situs sesuai dengan tujuan awalnya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>