Ditemukan 37410 dokumen yang sesuai dengan query
Dela Naufalia Fitriyani
"
ABSTRAKAda sebuah anggapan umum bahwa digitalisasi musik telah mengurangi pendapatan industri musik dan terlihat bahwa penjualan musik telah mengurang secara drastis. Pembajakan telah menjadi isu utama yang industri selama ini eluhkan. Ada yang mengatakan bahwa awal dari musik digital menyebabkan menurunnya penjualan dan juga pendapatan industri musik karena sekarang pendengar musik dapat mendapatkan musik secara gratis. Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mencoba untuk memahami dampak oleh musik digital streaming pada musik industri baik secara positif maupun negatif. Karya ilmiah ini secara eksplisit mencoba untuk mengevaluasi masalah musik streaming dan dampaknya terhadap industri musik dan juga untuk menyelidiki tanggapan dari musik industri sendiri tentang digital musik streaming. Metode yang digunakan untuk esai ini adalah menggukan penelitian deskop dan tinjauan pustaka. Makalah ini disimpulkan dengan menawarkan saran untuk peran yang dapat dilakukan oleh musik industri di masa depan terhadap layanan streaming berdasarkan penelitian dan hasil survei yang telah dilakukan.
ABSTRACTThere is a general assumption that the digitalization of music has reduced the music industry?s revenue and it looks like the music sales are drastically reducing. Piracy has been a major issue the industry complains about. Some say that the introduction of digital music caused a fall in music sales and income because people can now get music they would have bought for free. This paper aims to explore and trying to understand the impacts that digital music streaming has made on the music industry both positively and negatively. This work explicitly attempts to evaluate the problem of music streaming and evaluate its impacts on the industry and also to investigate the responses of the music industry to music digital streaming. The methods used for this paper includes desktop research and literature review. This paper was concluded by offering suggestions for the future role of streaming services in the music industry based on the research and survey results."
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Philip Go
"
ABSTRAKNetflix masuk ke pasar Australi dan menemukan masalah dengan proses penetrasi ke market local. Untuk mengerti lebih lanjut kertas riset ini ditunjukkan untuk menganalisa kemampuan Netflix dibanding para kompetitornya. Riset ini juga mencoba menjelaskan persepsi dengan lebih dalam akan preferensi konsumen untuk fitur di servis online video streaming.
ABSTRACTNetflix entered the Australian market and found problems as they try to penetrate the local market. To further understand this problem, this research paper is aimed to analyse Netflix's capabilities in comparison to their competitors. This research also aims to explain deeply the perception of consumer preference for features in the online video streaming service."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Zidan Wafi
"Digital piracy merupakan fenomena yang seringkali luput dari kategori tindakan yang melanggar hukum. Minimnya kesadaran masyarakat menunjukkan adanya norma subjektif bahwa tindakan ini tidak merugikan siapapun dan justru memiliki dampak positif. Pola penyebaran konten digital bajakan penting untuk diteliti karena bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh para pelaku dalam menghindari pengawasan dan menjadi petunjuk bagi pihak berwenang untuk melaksanakan tugasnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan dan didukung oleh wawancara dan observasi daring. Analisis konten digunakan dengan menggunakan theory of planned behavior, rational choice theory, dan konsep stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Berdasarkan hasil analisis dari data yang telah dihimpun, terdapat pola penyebaran sistematis oleh pelaku digital piracy dalam melakukan tindakannya dan membuatnya sulit untuk terdeteksi oleh penegak hukum. Fenomena ini terus bermunculan karena mudahnya seseorang dalam mengakses konten bajakan, sikap positif terhadap tindakan digital piracy, serta norma subjektif yang mewajarkan hal tersebut. Secara keseluruhan, digital piracy merupakan salah satu perwujudan dari adanya pergeseran subkultur dari dunia nyata ke dunia maya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, perusahaan penyedia layanan video streaming, dan pengguna internet untuk bekerja sama dalam menanggulangi digital piracy.
Digital piracy is a phenomenon that often goes unnoticed as an illegal act. The lack of public awareness indicates a subjective norm that this act doesn’t harm anyone and has positive impacts. The pattern of distribution of pirated digital content is important to study because it aims to identify the strategies used by perpetrators to avoid surveillance and provide clues for authorities to carry out their duties. The data in this study is literature study and supported by interviews and online observations. Content analysis is used using theory of planned behavior, rational choice theory, and concept of stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Based on the analysis, there is a systematic distribution pattern by digital piracy actors in carrying out their actions and making it difficult to be detected by law enforcement. This phenomenon continues to emerge due to the ease of accessing pirated content, positive attitudes towards digital piracy actions, and subjective norms that justify it. Overall, digital piracy is one of the manifestations of a shift in subculture from the real world to the virtual world. This study is expected to provide recommendations for the government, video streaming service providers, and internet users to combat digital piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Zidan Wafi
"Digital piracy merupakan fenomena yang seringkali luput dari kategori tindakan yang melanggar hukum. Minimnya kesadaran masyarakat menunjukkan adanya norma subjektif bahwa tindakan ini tidak merugikan siapapun dan justru memiliki dampak positif. Pola penyebaran konten digital bajakan penting untuk diteliti karena bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh para pelaku dalam menghindari pengawasan dan menjadi petunjuk bagi pihak berwenang untuk melaksanakan tugasnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan dan didukung oleh wawancara dan observasi daring. Analisis konten digunakan dengan menggunakan theory of planned behavior, rational choice theory, dan konsep stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Berdasarkan hasil analisis dari data yang telah dihimpun, terdapat pola penyebaran sistematis oleh pelaku digital piracy dalam melakukan tindakannya dan membuatnya sulit untuk terdeteksi oleh penegak hukum. Fenomena ini terus bermunculan karena mudahnya seseorang dalam mengakses konten bajakan, sikap positif terhadap tindakan digital piracy, serta norma subjektif yang mewajarkan hal tersebut. Secara keseluruhan, digital piracy merupakan salah satu perwujudan dari adanya pergeseran subkultur dari dunia nyata ke dunia maya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, perusahaan penyedia layanan video streaming, dan pengguna internet untuk bekerja sama dalam menanggulangi digital piracy.
Digital piracy is a phenomenon that often goes unnoticed as an illegal act. The lack of public awareness indicates a subjective norm that this act doesn’t harm anyone and has positive impacts. The pattern of distribution of pirated digital content is important to study because it aims to identify the strategies used by perpetrators to avoid surveillance and provide clues for authorities to carry out their duties. The data in this study is literature study and supported by interviews and online observations. Content analysis is used using theory of planned behavior, rational choice theory, and concept of stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Based on the analysis, there is a systematic distribution pattern by digital piracy actors in carrying out their actions and making it difficult to be detected by law enforcement. This phenomenon continues to emerge due to the ease of accessing pirated content, positive attitudes towards digital piracy actions, and subjective norms that justify it. Overall, digital piracy is one of the manifestations of a shift in subculture from the real world to the virtual world. This study is expected to provide recommendations for the government, video streaming service providers, and internet users to combat digital piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Zidan Wafi
"Digital piracy merupakan fenomena yang seringkali luput dari kategori tindakan yang melanggar hukum. Minimnya kesadaran masyarakat menunjukkan adanya norma subjektif bahwa tindakan ini tidak merugikan siapapun dan justru memiliki dampak positif. Pola penyebaran konten digital bajakan penting untuk diteliti karena bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh para pelaku dalam menghindari pengawasan dan menjadi petunjuk bagi pihak berwenang untuk melaksanakan tugasnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan dan didukung oleh wawancara dan observasi daring. Analisis konten digunakan dengan menggunakan theory of planned behavior, rational choice theory, dan konsep stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Berdasarkan hasil analisis dari data yang telah dihimpun, terdapat pola penyebaran sistematis oleh pelaku digital piracy dalam melakukan tindakannya dan membuatnya sulit untuk terdeteksi oleh penegak hukum. Fenomena ini terus bermunculan karena mudahnya seseorang dalam mengakses konten bajakan, sikap positif terhadap tindakan digital piracy, serta norma subjektif yang mewajarkan hal tersebut. Secara keseluruhan, digital piracy merupakan salah satu perwujudan dari adanya pergeseran subkultur dari dunia nyata ke dunia maya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, perusahaan penyedia layanan video streaming, dan pengguna internet untuk bekerja sama dalam menanggulangi digital piracy.
Digital piracy is a phenomenon that often goes unnoticed as an illegal act. The lack of public awareness indicates a subjective norm that this act doesn’t harm anyone and has positive impacts. The pattern of distribution of pirated digital content is important to study because it aims to identify the strategies used by perpetrators to avoid surveillance and provide clues for authorities to carry out their duties. The data in this study is literature study and supported by interviews and online observations. Content analysis is used using theory of planned behavior, rational choice theory, and concept of stealth, challenge, anonymity, reconnaissance, escape, multiplicity (SCAREM). Based on the analysis, there is a systematic distribution pattern by digital piracy actors in carrying out their actions and making it difficult to be detected by law enforcement. This phenomenon continues to emerge due to the ease of accessing pirated content, positive attitudes towards digital piracy actions, and subjective norms that justify it. Overall, digital piracy is one of the manifestations of a shift in subculture from the real world to the virtual world. This study is expected to provide recommendations for the government, video streaming service providers, and internet users to combat digital piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mutiara Ramadhanti
"Makalah ini menganalisa masalah yang dihadapi oleh layanan streaming musik dalam memasuki pasar musik Jepang. Di era revolusi digital dan sebagai pasar musik terbesar kedua di dunia, transisi konsumsi musik Jepang ke streaming platform lebih lambat dibandingkan negara lain. Di dalam makalah ini, penulis menjelaskan tentang situasi musik Jepang saat ini dan membahas beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya memasuki pasar dan rekomendasikan beberapa solusi.
This paper analyze the problems that digital streaming services encounter in breaking through Japan`s music market. In the digital revolution era and as the second largest music market in the world, Japan transition to streaming platform is considered to be slow compared to other countries. In this paper, the author explains the current situation of Japan`s music industry and discuss some of the factors that causing the difficulty in entering the market and recommend a few solutions. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rifat Naufal Adnan
"Fokus dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membayar (WTP) layanan streaming musik dan untuk menganalisa besarnya nilai WTP. Dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method (CVM), rata – rata kesediaan membayar adalah Rp, 49.000 per bulan. Sedangkan, dengan menggunakan analisa logit, diketahui bahwa harga, kesediaan aplikasi di telepon genggam, kualitas audio dan tidak adanya gangguan dari iklan adalah faktor yang signigikan mempengaruhi WTP.
This study aims to identify factors that influencing willingness to pay (WTP) for music streaming service’s tariffs and to analyze the rates of consumer’s WTP in IUP FEB UI. Through Contingent Valuation Method (CVM), the average price is IDR 49,000 per month. Meanwhile, by using logit analysis, it is known that price, the presence of applications on mobile phones , the audio quality and the absence of interference such as advertisement are the significant factors influencing the WTP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fajar Akbar Merian
"Musik dangdut merupakan salah satu jenis musik yang sangat akrab bagi telinga masyarakat di Indonesia. Atas dasar hal tersebut, musik ini pun menjadi sebuah komuditi yang sangat sering untuk diproduksi dan digunakan dalam industri hiburan Indonesia. Kini musik dangdut pun tak hanya sekedar dapat dinikmati dalam sebuah pertunjukan pagelaran musik saja, namun kini musik dangdut pun juga sudah mengisi konten-konten dalam acara-acara program televisi (industri televisi).
Dangdut music is one type of music that is very familiar to the ears of the people in Indonesia. On the basis of this, the music becomes very often to be produced and used in the entertainment industry in Indonesia. Now dangdut music was not just can be enjoyed in a music performance course, but now dangdut music are also quite filling contents in events television program (television industry)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Naninggolan, Ayu Andira Sanubari
"Industri musik telah mengalami perubahan yang signifikan dari cara tradisional seperti mendistribusikan dan mendengarkan musik dari CD dan radio ke streaming. Tesis ini akan membahas tentang perkembangan streaming musik dan kontribusi kemajuan teknologi dan layanan yang diberikan oleh penyedia streaming musik terhadap perkembangan pesat yang terjadi. Tesis ini juga akan membahas isu-isu terkait pembajakan musik dan bagaimana streaming memberikan efek positif dan negatif terhadap isu tersebut dan juga berbagai perubahan dalam distribusi royalti dari penyedia jasa streaming musik kepada musisi.
Music industry has shifted significantly from traditional way that is distributing and listening to music through CD or radio to streaming. In this assignment, I am going to discuss about the growth of music streaming as well as the contribution of technology advancement and extended service of music streaming providers to the massive growth. This paper will also discuss the issues such as music piracy and how music streaming has both positive and negative contribution on it as well as the various changes in royalty distribution to musician from music streaming providers"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Giantra Rizky Barata
"Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memunculkan media internet yang mengubah dunia. Media digital ini telah mengubah sebagian besar sistem dalam perindustrian, termasuk industri musik. Fitur dan teknologi yang dimiliki media baru ini memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi ancaman bagi industri beserta pelaku di dalamnya. Tidak hanya di negara-negara asing, kemudahan yang didapatkan oleh masyarakat juga membuat pengunduhan ilegal menjadi fenomena yang marak di Indonesia. Namun saat ini perkembangan teknologi sekali lagi telah menciptakan sebuah sistem baru untuk masyarakat dapat menikmati produk musik secara legal dalam bentuk layanan streaming musik berlangganan. Walaupun sebagian masyarakat menganggap sistem yang masih baru ini masih memiliki banyak kekurangan, legalitas dan keefisienan biaya menjadi aspek-aspek penting yang membuat layanan ini dianggap dapat menjadi solusi bagi pembajakan musik digital.
The advancement of Information and Communication Technology (ICT) has emerged the internet media which changed the world. This digital media has changed most of the industrial system, including the music industry. The features and technology owned by this new media provides convenience for the community, but also doubles as a threat for the industry as well as actors inside. Not only in countries abroad, the convenience available for the people leads to illegal downloading has become a massive phenomenon in Indonesia. But once again the technological advancement now has created a new system for the people, to be able to enjoy music legally in the form of subscription-based music streaming service. Although some people think this new system still has its inadequacy, legality and cost efficiency has become important aspects which makes the service considered to be the solution for digital music piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library