Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahlam Madany Putra Aji
"ABSTRAK
Makalah ini menganalisis bagaimana pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian yang tersebar luas di bagian komentar media sosial yang juga ditulis oleh pengguna nya sendiri. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memiliki pemahaman yang lebih baik akan pentingnya social media literacy di zaman digitalisasi jaringan sekarang, yang bisa di akses oleh khalayak banyak tanpa merendahkan atau memojokan hak kebebasan berpendapat/berbicara. Social media literacy dan kebebasan berpandapat/berbicara akan menjadi konsep dasar dari diskusi hasil penelitian dan metode penelitian yang akan digunakan di makalah ini adalah textual analysis akan pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian. Data akan diambil dari bagian komentar sebuah video yang diunggah di YouTube yang mendiskusikan sebuah masalah yang spesifik akan suatu hal. Hasil penelitian dari makalah ini menjelaskan akan pentingnya social media literacy yang dimana konsep tersebut menjadi pembeda di intrepretasi akhir pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian, yang ditulis dibawah hak kebebasan berpendapat/berbicara.

ABSTRACT
This paper analyzes how ignorant statement and hate comment are widely written in social media comment section that is provided by its own users. The aim for this paper is to have better understanding of the importance of social media literacy in today?s digitalized networking that can be accessed and used by almost everyone without disregarding the freedom of speech. Social media literacy and the freedom of speech will be the basic concept of discussing the findings and the methodology used this study is textual analysis of ignorant statement and hate comment. Data will be selected from YouTube comment section about a specific issue on a specific video. The findings reveal the importance of social media literacy as it is differentiates the final interpretation of the samples provided that were written under the right of free speech.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
California: Sage, 2005
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
USA: Sage Publ., 2011
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
London: Sage, 2005
302.23 POT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salimah Syamilah Rahman
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh intensitas interaksi peer group terhadap tingkat literasi digital pada remaja. Studi-studi terdahulu yang membahas interaksi teman sebaya menemukan pengaruh yang signifikan, tetapi studi ini hanya berfokus pada intensitas lama penggunaan internet ataupun pengelolaan privasi. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini ingin mengembangkan studi sebelumnya dengan menggunakan tingkat literasi digital sebagai variabel yang mencakup informasi dan literasi data, komunikasi dan kolaborasi, dan pembuatan konten digital. Selain itu, variabel intensitas interaksi peer group juga dianalisis untuk melihat hubungannya dengan tingkat literasi digital apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin. Penelitian terdahulu menemukan bahwa perempuan memiliki tingkat literasi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Di sisi lain, terdapat juga penelitian yang menemukan laki-laki memiliki tingkat literasi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun, apabila dikaitkan dengan interaksi peer group yang dimiliki individu, perempuan cenderung memiliki tingkat literasi digital yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner di lokasi studi kasus, yaitu SMPIT Ummu’l Quro Depok secara langsung. Selain itu, dilakukan juga wawancara terhadap 2 responden yang dipilih berdasarkan tinggi-rendahnya intensitas interaksi peer group dan tingkat literasi digital. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hubungan yang signifikan antara intensitas interaksi peer group dengan tingkat literasi digital dengan arah hubungan yang positif dan kekutan hubungan sedang. Namun, ketika dikaitkan dengan jenis kelamin, terdapat hubungan yang signifikan pada kedua jenis kelamin di mana laki-laki dan perempuan sama-sama signifikan dengan arah hubungan yang positif.

This study aims to explain the influence of peer group interaction intensity on adolescents' digital literacy level. Previous studies examining peer interaction have found significant effects, but these studies have only focused on the intensity of internet use or privacy management. Based on this, this study aims to develop previous studies by using digital literacy level as a variable that includes information and data literacy, communication and collaboration, and digital content creation. In addition, the variable of peer group interaction intensity is also analyzed to see its relationship with digital literacy level when viewed based on gender. Previous studies have found that women have higher literacy levels than men. On the other hand, there are also studies that find that men have higher literacy levels than women. However, when associated with the peer group interaction that individuals have, women tend to have higher digital literacy levels than men.This study uses a quantitative method by distributing questionnaires directly at the case study location, namely SMPIT Ummu'l Quro Depok. In addition, interviews were also conducted with 2 respondents selected based on the high and low intensity of peer group interaction and digital literacy level. The results of the study showed that there was a significant relationship between peer group interaction intensity and digital literacy level with a positive and moderate relationship strength. However, when linked to gender, there was a significant relationship in both genders where both males and females were significant with a positive direction of relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Sri Hayuningrat
"ABSTRAK
Dalam persaingan merebut perhatian pemirsa, stasiun televisi selalu
berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru dalam tayangannya, termasuk reality
show. Penayangan reailty show mengundang cukup banyak kontroversi dari
masyarakat karena isinya yang mengandung banyak rekayasa. Penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif ini menggunakan definisi Potter mengenai kemampuan
message-focused pemirsa dalam melihat media literacy khalayak dewasa dini
terhadap tayangan reality show Orang Ketiga. Menggunakan paradigma
konstruktivis, kemampuan yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah analisis,
membandingkan/mengkontraskan, evaluasi, dan abstraksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa khalayak dewasa dini menunjukkan media literacy ketika
menyaksikan tayangan tersebut. Faktor-faktor yang membentuk media literacy
khalayak antara lain adalah latar belakang keluarga, pekerjaan, pergaulan, serta
tingkat pengalaman khalayak dalam mengkonsumsi media massa.

ABSTRACT
The latest innovation created by TV stations to grab audience share is
reality television shows. These shows stir lots of controversy on the amount of
scripted materials that needed to create them. Using constructivist paradigm and
qualitative approach, this descriptive research observes media literacy on early
adulthood audience on Orang Ketiga reality show based on Potter?s message-
focused media literacy skills: analyze, compare/contrast, evaluate, and making an
abstraction. The result shows that early adulthood audience demonstrates
sufficient media literacy when watching Orang Ketiga. Factors that build media
literacy on the audience were, among others, family background, professional
background, social relationship and audience?s experience with mass media."
2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Nurhidayah Rifani
"ABSTRAK
Tesis ini menggunakan perspektif Cultural Studies dalam menelusuri negosiasi dan strategi feminisme Islam melalui akun Instagram @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist, yang berupaya untuk meraih hak bersuara perempuan muslim atas pertentangan poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan metode netnografi serta analisis kualitatif pada setiap unggahan yang sudah diklasifikasikan berdasarkan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontestasi antara wacana Islam dan feminisme yang dilihat dari identitas masing-masing akun, isu-isu yang dihadirkan, dan dinamika kolom komentar. Penggunaan metode reinterpretasi tafsir dominan pada pemaknaan Al-Quran dan hadis oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist menghasilkan Instagram sebagai medium literasi digital feminisme Islam untuk mengkritisi kembali wacana poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa proses literasi media digital didukung oleh suara otoritas yakni intelektual muslim dan aktivis gender berlatar belakang muslim, serta penggunaan strategi positioning untuk meruntuhkan dominasi patriarki yang disematkan pada teks agama Islam. Keberlangsungan ini menggambarkan sebuah kontestasi wacana feminisme dan Islam yang nyatanya sama-sama menyoroti persoalan keadilan dan kesetaraan gender. Selain itu, penelitian ini juga melihat ada upaya aktivisme media melalui konsep digital sisterhood dan mekanisme penggunaan tagar oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist. Hasil penelitian menunjukkan konsep digital sisterhood dibangun menggunakan narasi personal, sedangkan tagar berfungsi sebagai alat strategi aktivisme media, penyebaran ideologi feminisme Islam, dan branding nama akun @mubadalah.id melalui tagar #mubadalah. Instagram sebagai media sosial yang menitikberatkan pada konten visual menjadi medium counter-voice (narasi perlawanan) feminisme Islam dalam meraih pemaknaan alternatif atas persoalan poligami dan kekerasan seksual yang selama ini memosisikan perempuan dalam keadaan termarginalkan.

ABSTRACT
From a Cultural Studies perspective, this thesis aims to problematize forms of negotiations and strategies of Islamic feminism social media, namely @mubadalah.id, @muslimahfeminist, and @cherbonfeminist. The main focus is Muslim women's voices over polygamy and sexual violence issues in Indonesia. The main research method is netnographic and qualitative analysis by interpreting the Instagram uploads that categorized according to the focus of the study. Research findings reflect a contestation between Islamic discourse and feminism as seen from the identity formation from each account, the issues presented, and the dynamics of the meaning-making process in the comment column. @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist criticize dominant interpretations of the Al-Qur'an and hadith, which means Instagram become a medium of digital literacy and awareness for Islamic feminism. This research found that the process of digital media literacy needs to be supported by the voice of authority namely Muslim intellectuals and gender activists with Muslim backgrounds. Furthermore, they also apply positioning strategies to undermine patriarchal dominance embedded in Islamic religious text, highlighting the issues of justice and gender equality. In addition, this study also uncovers digital sisterhood in social media activism through personal narratives and the empowerment through hashtags by @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist. The research also produces another function of hashtags as a strategy tool in media activism, spreading Islamic feminism ideology, and as the branding strategy by @mubadalah.id using hashtag #mubadalah. Instagram as a social media that focuses on visual content has an important role to help the process of counter-voice of Islamic feminism in achieving alternative meanings on issues of polygamy and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Tanjung Sari
"[ABSTRAK
Berbagai penelitian mengenai media menunjukkan bahwa media memiliki efek
terhadap sikap seseorang. Sehubungan dengan penggunaan media, pemerintah
melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
melakukan sosialisasi terkait program peningkatan kesejahteraan masyarakat
kurang mampu. Sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan program yang
dikemas dalam istilah Kartu Sakti Jokowi menggunakan berbagai macam metode
salah satunya media massa. Bagaimana pengaruh media exposure dan media
literacy terkait berita program pada sikap penerima bantuan menjadi pertanyaan
dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk melihat
pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program terhadap sikap
penerima bantuan pada pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
media exposure berpengaruh signifikan terhadap media literacy karena media
literacy tidak akan terjadi tanpa adanya terpaan media. Selanjutnya media
exposure tidak mempengaruhi sikap penerima bantuan karena masyarakat
penerima bantuan sudah memiliki sumber informasi lain dalam memahami isi
berita media terkait program. Hal ini diperkuat dengan adanya pengaruh yang
signifikan antara media literacy dengan sikap. Artinya, pemahaman terhadap
konten media mempengaruhi sikap penerima bantuan. Meskipun berita memilki
sentimen negatif, tidak mempengaruhi sikap masyarakat untuk tidak menyukai
program bantuan pemerintah. Hal ini terjadi karena berbagai metode sosialisasi
yang dilakukan TNP2K menjadi sumber informasi yang menumbuhkan
pemahaman masyarakat penerima manfaat.

ABSTRACT
Many research about media indicated that media has effect towards someone’s
behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination
related to the prosperity improvement program for poor community.
Dissemination which aimed to introduce the program in the package of
KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is
the influence of media exposure and media literacy related to the program news
coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this
research. This research used quantitative method to see the influence of media
exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid
beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has
shown that media exposure is significantly influential to media literacy because
media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no
influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had
other information resources in understanding media content related to the
program. This is strengthened with the significant influence between media
literacy with the behavior. This means that the understanding towards media
content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with
negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the
government aid program. This happened because many dissemination methods
done by TNP2K became resource of information which grows the understanding
of aid beneficiaries, Many research about media indicated that media has effect towards someone’s
behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination
related to the prosperity improvement program for poor community.
Dissemination which aimed to introduce the program in the package of
KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is
the influence of media exposure and media literacy related to the program news
coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this
research. This research used quantitative method to see the influence of media
exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid
beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has
shown that media exposure is significantly influential to media literacy because
media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no
influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had
other information resources in understanding media content related to the
program. This is strengthened with the significant influence between media
literacy with the behavior. This means that the understanding towards media
content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with
negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the
government aid program. This happened because many dissemination methods
done by TNP2K became resource of information which grows the understanding
of aid beneficiaries]"
2015
T43946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Sarwono
Jakarta: UI-Press, 2015
PGB 0304
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Luna Saraswati
"Penyebaran berita bias, yaitu beritayang direkayasa, dimanipulasi, atau sarat akan subjektivitas penulis berita menjadi fenomena yang semakin marak. Dibutuhkan keterampilan menganalisis dan mengevaluasi berita secara kritis untuk menghindari konsumsi informasi yang tidak akurat dan menyesatkan. Interaksi dengan orang lain melalui fitur komentar juga menjadi kekhasan dalam media berita daring yang dapat mempengaruhi persepsi bias dalam media berita. Edukasiliterasi media berita dilakukan supaya konsumen berita lebih kritis dan objektif dalam menganalisis dan mengevaluasi berita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi dalam media berita. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain faktorial 2 x 2 pada 72 mahasiswa UI. Hasil analisis two-way ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi bias dalam media.

Bias in news as a result of fabrication, manipulation, or media subjectivity has become a common phenomenon. A skill to critically analyze and evaluate news is needed to avoid consuming information that is inaccurate and deceiving. Interaction with other people through the user-comment feature too has become an online news media uniqueness that can affect individuals perception of news media. News media literacy education is needed so news consumer can be more critical and objective in analyzing and evaluating news article. This study is conducted to see the effect of new media literacy and user comment on perception of bias in media. An experimental study with factorial 2 x 2 design on 72 UI students is conducted. Two-way ANOVA analysis shows that both news media literacy and user comment significantly effect perception of bias."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>