Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani Anindita Wijaya
"Perkembangan dunia online membuahkan suatu wadah baru untuk melaksanakan aktivitas sosial dengan pengunaan memes, dimana Internet telah melekat dan menjadi bagian dari budaya masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan memes untuk aktivitas sosial, Mercy Campaign dan mengukur efektivitas berdasarkan unsur fidelity, fecundity, longevity, replicability, dan searchability. Metode yang digunakan untuk tulisan ini adalah menganalisa isi secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis Mercy Campaign akan memperlihatkan bagaimana memes dan aktivitas sosial dilaksanakan di Internet untuk mencapai tujuannya, yang mempermudah untuk mendapatkan perhatian dan partisipasi dari masyarakat secara luas. Di sisi lain, tulisan ini menganalisa bagaimana online activism dapat memberikan dampak pada aktivitas sosial secara off-line, yang diharapkan dapat menjadi kunci pembelajaran bagi para praktisi komunikasi untuk membuat kampanye di masa depan

The development of online world brings a new platform to execute social activism with the use of memes, where the Internet has embodied and become a part of mass culture. This paper aims to analyze the use of memes for online activism, Mercy Campaign, and measure the effectiveness based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability, and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. Analysis of Mercy Campaign is going to show how memes online activism are executed in Internet help to achieve the goals of the campaign, which able to gain a broader public awareness and participation. Furthermore, this paper will analyze how online activism could give impact on off-line activism, which is expected as a key learning for communication practitioners to create a campaign in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Fadillah
"Aktivisme digital melalui media sosial kerap kali dilakukan oleh pengemudi ojek online untuk melakukan perlawanan atau resistensi terhadap penyedia layanan dalam konteks menolak kebijakan yang merugikan mitra pengemudi ojek online. Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa aktivisme digital melalui media digital memiliki kelebihan dan sering kali berhasil dalam mencapai tujuannya, yaitu terakomdasi tuntutan/keluhannya. Peneliti tidak sepenuhnya setuju dengan studi sebelumnya, peneliti berpendapat bahwa aktivisme digital yang dilakukan melalui media sosial oleh pengemudi ojek online tidak sepenuhnya efektif dalam memperjuangkan hak-haknya karena media digital memiliki kelemahan. Media sosial memiliki kemampuan untuk menghubungkan orang dengan mudah, namun media sosial justru mengarah kepada isolasi individu, terutama karena kelemahan koneksi online alternatif dibandingkan dengan pertemuan tatap muka tradisional. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka, studi dokumen, dan wawancara mendalam dengan sejumlah mitra pengemudi ojek online.

Digital activism through social media is often carried out by online motorcycle taxi drivers to fight or resistance against service providers in the context of rejecting policies that disserve online motorcycle taxi driver partners. Previous studies have stated that digital activism through digital media has advantages and is often successful in achieving its goals, to accommodate their demands/complaints. Researchers do not fully agree with previous studies, researchers argue that digital activism carried out through social media by online motorcycle taxi drivers is not fully effective in fighting for their rights because digital media has weaknesses. Social media has the ability to easily connect people, but social media leads to isolation of individuals, mainly because of the disadvantages of alternative online connections compared to traditional face-to-face meetings. The data in this study were obtained through literature study, document study, and in-depth interviews with a number of online motorcycle taxi driver partners."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Afina Putri Wisnu
"The Internet has allowed new methods of activism to bloom, one of it being slacktivism. This paper highlights the importance of slacktivists in promoting real-life activism in the #TolakOmnibusLaw (#RejectOmnibusLaw) case. Omnibus bill is perceived to be putting the laborers at disadvantage and furthering business owners advantages. This research looks deeper into how we can channel online slacktivism into tangible, real-life activism. In order to do so, this paper has selected seven tweets with the hashtag #TolakOmnibusLaw (#RejectOmnibusLaw) to be analyzed to achieve its research objectives. This study shows that the accounts that posted the tweets are managed by various types of people to prove that slacktivists do not only comprise of young people. An analysis of these tweets led to findings that slacktivists help advertise and organize real-life movements and that social media has created a new way for the general public and government officials to communicate in a much easier setting than before. In other words, online slacktivism to some degree can be channeled into real-life activism, particularly in creating awareness on certain issues.

Internet telah memungkinkan metode baru aktivisme untuk berkembang, salah satunya adalah slacktivism. Studi ini akan menyorot pentingnya slacktivists dalam mempromosikan aktivisme di kehidupan nyata dalam kasus #TolakOmnibusLaw. Omnibus law dipandang oleh masyarakat sebagai merugikan buruh dan hanya menguntungkan pengusaha. Penelitian ini menggali lebih dalam bagaimana slacktivism daring dapat disalurkan menjadi aktivisme di kehidupan nyata. Untuk mencapai tujuan makalah ini, dipilih tujuh tweet dengan tagar #TolakOmnibusLaw untuk dianalisis. Temuan menunjukkan bahwa tweet diunggah oleh akun-akun yang dikelola oleh berbagai tipe orang dan ini membuktikan bahwa slacktivists tidak hanya terdiri atas kaum muda. Analisis terhadap tweet menunjukkan bahwa para slacktivist membantu mengiklankan dan mengatur gerakan aktivisme di kehidupan nyata dan bahwa media sosial telah menciptakan cara baru bagi masyarakat umum dan pejabat pemerintahan untuk berkomunikasi dalam situasi yang jauh lebih mudah ketimbang waktu lalu. Dengan kata lain, pada level tertentu slacktivism di dunia daring dapat menjelma menjadi aktivitas di dunia nyata, khususnya dalam menciptakan kesadaran (awareness) pada isu tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tagor, Alyssa Nuhanifa Dewanta
"Penelitian ini menganalisa strategi kreatif Greenpeace menggunakan kampanye daring yang sukses dan cara pencapaian tujuan yang memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan advokasi sosial. Penelitian ini mengulas literatur konsep dasar organisasi nirlaba dalam pemanfaatan media sosial sebagai cara penyebaran cepat informasi ke seluruh dunia, yang bertujuan mendukung aktivis dalam mendorong masalah dan perubahan sosial dengan menjalani strategi kampanye komunikasi yang dibahas oleh Rudolf Beger (2018). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian studi pustaka dan analisis konten kualitatif ,kampanye di media sosial yaitu Youtube yang telah dibuat dan diungguh oleh Greenpeace pada tanggal 7 Juni, 2011. Hasil menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan strategi kampanye komunikasi untuk menunjukkan bagaimana cara menyebarkan pesan-pesan penting dalam kampanye melalui media sosial dan meningkatkan dukungan daring. Penelitian ini juga menggambarkan kampanye daring telah membuktikan potensi penggunaan media sosial yang mengajak dan mempengaruhi aktivis untuk mendorong perubahan sosial, dimana Greenpeace mencoba untuk terlihat tulus dan jujur dalam menyalurkan apa yang mereka yakini.

This qualitative research looks into Greenpeace's creative strategies for a successful online campaign and how it achieved its goals utilizing social media platforms that generate social advocacy. In addition, this qualitative research reviews the literature on the basic concepts of non-profit organizations utilizing social media to spread information worldwide to increase activists to support the issue and drive social change, adheres to the communication campaign strategy discussed by Rudolf Beger 2018. This research has been done as a desk study research that analyzes the online campaign on Youtube that is created and uploaded by Greenpeace on June 7, 2011. The result indicated that they had used the communication campaign strategy to successfully show how it spread the key message of the campaign through social media platforms and increased active online supporters. Furthermore, this research has also discovered that the Greenpeace online campaign has proven that the potential of social media can create a considerable engagement and influence towards activists which Greenpeace seeks to be sincere and honest about what they believe in. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Rieska Winda
"ABSTRAK
Aktivisme di masa ini telah muncul di lebih banyak tempat dengan terus berkembangnya ranah digital. Aktivitas ini disebut dengan aktivisme online. Ide dari tindakan ini tidak lagi dibatasi dalam mengisi peitis dan mengadakan demonstrasi di jalan-jalan. Meskipun relatif baru, aktivisme secara online mendapatkan tinjauan yang beragam karena dampaknya yang bervariasi terhadap tujuan yang dimaksud. Keberhasilan suatu aktivisme online selalu diperdebatkan masyarakat yang sering terbagi menjadi dua suara besar; sebagian berpendapat tindakan ini hanya sekedar slacktivism, sementara sebagian lainnya yang berpikir lebih baik untuk melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Penelitian ini mengambil salah satu contoh dari aktivisme online, Always rsquo; LikeAGirl. Keberhasilan kampanye LikeAGirl akan diselidiki dan akan dihubungkan ke aktivitas memeticnya. Penelitian ini akan menganalisa keberhasilan dari kampanye tersebut berdasarkan tiga faktor dari meme sukses yang dinyatakan oleh Dawkins, yaitu memiliki jangka waktu beredar yang panjang longevity , kualitas replikatif fecundity , dan kualitas mudah diingat fidelity.

ABSTRACT
Activism has now emerged to more platforms with the ever evolving digital realm. This activity is called online activism. The idea of act is no longer limited into filling in petitions and holding demonstrations on the streets. Although relatively new, online activism receives mixed reviews from public due to its varying impact towards the causes. The success of an online activism is always debated as the public is often divided into two those who think the act is merely slacktivism, and others who think it is better to do something than nothing at all. This research takes one example of an online activism, Always rsquo LikeAGirl. We will investigate the success of LikeAGirl campaign, linking it to its memetic activity. We will analyse the success based on three factors of a successful meme stated by Dawkins, which includes longevity, fecundity, and fidelity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muhammad Romdhoni
"Skripsi ini meneliti tentang gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak kebijakan penggusuran lahan permukiman Bukit Duri pada tahun 2012-2017. Pengumpulan data dilaksanakan melalui metode kualitatif dengan menggunakan sumber kepustakaan dan wawancara mendalam. Kemunculan gerakan perlawanan Ciliwung disebabkan karena terjadinya pembatalan kebijakan pembangunan Kampung Deret/ Kampung Susun yang semula telah disepakati warga Bukit Duri dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masa Joko Widodo-Basuki T. Purnama dan digantikan dengan Program Normalisasi Kali Ciliwung pada masa Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Pelaksaan Program Normalisasi Kali Ciliwung berdampak kepada tergusurnya lahan permukiman warga Bukit Duri RW. 9, 10, 11, dan 12 untuk mengakomodir kebutuhan pelebaran kali, penguatan tangggul di tepian kali, dan pembangunan jalan inspeksi. Terjadinya perubahan kebijakan tersebut menimbulkan reaksi dari Ciliwung Merdeka sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewakili warga Bukit Duri. Gerakan perlawanan yang dilakukan Ciliwung Merdeka akan diteliti menggunakan kerangka analisis gerakan sosial perkotaan dan aktivisme politik. Analisis gerakan sosial perkotaan digunakan untuk menjelaskan karakter dan struktur organisasi dari gerakan Ciliwung Merdeka. Sedangkan aktivisme politik berfungsi untuk menjelaskan bagaimana proses serta strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka dalam menolak penggusuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak penggusuran Bukit Duri timbul akibat adanya perubahan sepihak oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa melibatkan partisipasi warga Bukit Duri sebagai warga terdampak dalam proses pembuatan dan penerapan kebijakan. Serangkaian proses perlawanan dan strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka pada tahun 2012-2017 meskipun gagal dalam membatalkan penggusuran permukiman Bukit Duri, namun menghasilkan kemenangannya dalam Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Hasil dari kemenangan tersebut membawa gerakan Ciliwung Merdeka pada perjuangan baru untuk memperjuangkan ganti rugi tanah warga yang tergusur dan memperjuangkan pembangunan konsep Kampung Susun sebagai solusi untuk mengakomodir kebutuhan perumahan warga yang tergusur.

This Study examines the resistance movement of Ciliwung Merdeka in rejecting the policy of evicting the Bukit Duri residential area in 2012-2017. Data collection was carried out through qualitative methods using literature sources and in-depth interviews. The emergence of Ciliwung Merdeka resistance movement was caused by cancellation of the development policy for Kampung Deret/Kampung Susun, which was originally negotiated by the residents of Bukit Duri and the Provincial Government of DKI Jakarta during Joko Widodo-Basuki T. Purnama's administration was replaced with the Ciliwung River Normalization Program during the Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat era. The implementation of the Ciliwung River Normalization Program impacted in the displacement of residential land for the residents of Bukit Duri RW 09, 10, 11, and 12 to accommodate the requisites for river widening, strengthening embankments on the banks of the river, and construction of inspection roads. This change of policy caused a reaction from Ciliwung Merdeka as a non-governmental organization deputizing the people of Bukit Duri. The resistance movement carried out by Ciliwung Merdeka will be examined using an analytical framework for urban social movements and political activism. Urban social movement analysis is used to explain the character and organizational structure of the Ciliwung Merdeka movement. Meanwhile, political activism utilizes to explain the processes and strategies carried out by Ciliwung Merdeka in resisting evictions. The results showed that the Ciliwung Merdeka resistance movement in rejecting the eviction of Bukit Duri arose as a result of unilateral changes by the DKI Jakarta Provincial Government without involving the participation of Bukit Duri residents as affected residents in the process of making and implementing policies. An arrangement of resistance processes and strategies executed by Ciliwung Merdeka in 2012-2017 despite failing to cancel the eviction of the Bukit Duri settlement, resulted in its victory in the Central Jakarta District Court and the Jakarta State Administrative Court. The result of this victory brought the Ciliwung Merdeka movement to a new struggle to fight for compensation for the land of the evicted residents and to fight for the development of the Kampung Susun concept as a solution to accommodate the housing needs of the evicted residents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Insan Fadhil
"4chan’s ROBOT9000 or /r9k/ imageboard has long had a controversial reputation. Many studies merely view this as being rooted in conservative values and hegemonic masculinity. This paper aims to question this by analyzing the masculinity of the /r9k/ subculture through how it is represented in Wojak memes found on the imageboard. A corpus of 24 memes featuring Wojak and Wojak-derived characters were collected and then broken down into their memetic subdimensions. These are then analyzed through the theory of representation and multiple masculinities to find the characteristics of the sort of masculinity which is performed by members of /r9k/. The results find that the masculinity represented in /r9k/ actually resists several aspects of traditional hegemonic masculinity, especially those related to economic views and expressions of negative emotions. The expression of positive emotions, however, remains rooted in more dominant forms of masculinity. There is also a split in how this masculinity relates to women, with some of it clearly hostile, while others view women as unobtainable desires. Therefore, the masculinity of the /r9k/ subculture which is represented through Wojak memes is a rather complicated one, both resisting and supporting dominant masculinities.

Forum ROBOT9000 di situs 4chan, atau yang biasa disebut /r9k/, telah lama diwarnai kontroversi. Seringkali penelitian memandang permasalahan tersebut berakar dari nilai-nilai konservatif dan maskulinitas hegemonik yang dianut pengguna forum tersebut. Penelitian ini mempertanyakan anggapan tersebut dengan menganalisa maskulinitas yang dianut subkultur /r9k/ melalui cara maskulinitas tersebut direpresentasikan dalam meme-meme Wojak yang diunggah ke forum tersebut. Sebuah korpus berisi 24 meme Wojak dan karakter hasil variasi Wojak dikumpulkan lalu dipecah berdasarkan dimensi memetik meme yang bersangkutan. Dimensi-dimensi memetik ini kemudian dianalisa menggunakan teori representasi dan maskulinitas yang beragam.untuk mencari karakteristik ragam maskulinitas yang dilakukan oleh anggota forum /r9k/. Hasil analisa menunjukan bahwa maskulinitas yang dilakukan memiliki beberapa perbedaan dengan maskulinitas hegemonik, terutama terkait pandangan ekonomi dan ekspresi negatif. Namun, ekspresi emosi positif masih erat kaitannya dengan karakteristik maskulinitas hegemonik. Selain itu, terdapat perpecahan dalam cara maskulinitas /r9k/ ini memandang perempuan. Sebagian memandang perempuan sebagai musuh yang harus dilawan, sementara sebagian yang lain memandang perempuan sebagai suatu keinginan yang tidak dapat mereka peroleh. Pada akhirnya, maskulinitas dalam subkultur /r9k/ yang direpresentasikan melalui meme Wojak cukup rumit, karena menolak maskulinitas yang dominan dalam beberapa hal, namun mendukungnya dalam hal yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Argi Wibawa
"Jurnal ini menjelaskan mengenai aktivisme di kalangan Ibu Rumah Tangga di Jepang terhadap ledakan PLTN Fukushima pada tahun 2011. Teori yang digunakan dalam jurnal ini mengacu pada argumen Brian Martin (2007) bahwa aktivisme yaitu aksi yang dilakukan biasanya bertujuan untuk mendesak sebuah keputusan politik, perubahan hukum perundangundangan atau sekedar untuk merubah sudut pandang orang lain terhadap masalah sosial, perang atau masalah lingkungan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Ibu Rumah Tangga adalah aktivis yang paling vokal terhadap kerusakan lingkungan akibat ledakan PLTN Fukushima.

This work analyzed regarding activism among Japanese Mothers to 2011 Fukushima Nuclear Power Plant catastrophe. This work used Brian Martin (2007) argument, which explained that activism is an action to compress politic decisions, law changes, and perspective changes to social problems persuasively, war or environment problems. The results of this study found that The Japanese Mothers Activists is one of the vocal community responded to environmental damages from 2011 Fukushima Nuclear Power Plant catastrophe."
Depok: Fakultas Imu Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Defani Dionsyah
"Andil masyarakat dalam isu-isu lingkungan masih lemah dikarenakan kurangnya partisipasi individu di masyarakat. Hal ini akan dapat diatasi melalui aktivisme lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana identitas lingkungan dan pengetahuan lingkungan dapat memprediksi aktivisme lingkungan. Terdapat tiga model yang diuji untuk mengetahui hubungan antara identitas lingkungan, dan pengetahuan lingkungan terhadap aktivisme lingkungan. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasional, analisis jalur, dan analisis regresi linear berganda. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat Sarjana/Diploma angkatan 2018-2021 (N = 154). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara identitas lingkungan dan pengetahuan lingkungan secara simultan dalam memprediksi keterlibatan individu dalam aktivisme lingkungan. Hasil dalam penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam upaya meningkatkan partisipasi individu terhadap isu-isu lingkungan melalui peranan identitas lingkungan dan pengetahuan lingkungan dalam meningkatkan aktivisme lingkungan individu.

Community’s participation in environmental issues is weak due to the low participation of individuals. This can be overcome through environmental activism. This study aims to examine how environmental identity, and environmental knowledge can predict environmental activism. The author tested three models to determine the relationship between environmental identity, and environmental knowledge on environmental activism. Correlational analysis, path analysis, and multiple linear regression analysis were used on undergraduate/diploma students of 2018-2021 (N = 154). The results showed that there is a simultaneously positive and significant relationship between environmental identity and environmental knowledge in predicting individual involvement in environmental activism. The results shown in this study can be used as a basis in the effort of increasing individual participation in environmental issues through the role of environmental identity and environmental knowledge by increasing individual environmental activism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mukti Wuri
"ABSTRAK
Fokus pembahasan pada tesis ini adalah strategi aktivisme yang dilakukan melalui media sosial Instagram oleh @effyourbeautystandards dan @healthyisthenewskinny sebagai akun kolektif, serta @simonemariposa dan @yourstruelymelly sebagai akun personal dalam mengampanyekan citra tubuh positif pada media sosial Instagram dan pemaknaannya oleh pengguna Instagram. Kampanye citra tubuh positif berupaya melawan wacana kecantikan dominan karena meningkatnya jumlah perempuan yang menginternalisasi standar kecantikan dominan lewat peran media tradisional dan media sosial. Dengan memakai metode netnografi dan analisis tekstual, penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk akun Instagram kolektif dan personal terhadap strategi aktivisme, serta keberpihakan keempat akun tersebut terhadap isu-isu yang ada di dalam diskusi citra tubuh positif. Selain itu, dalam penelitian ini juga dipaparkan pengaruh interpretasi pengguna Instagram terhadap bentuk aktivisme keempat akun. Penelitian ini juga membuktikan bahwa Instagram dapat menjadi ruang kontestasi wacana untuk menentang wacana kecantikan dominan. Kata Kunci: Media sosial, Instagram, citra tubuh positif, konstruksi kecantikan

ABSTRACT
This thesis focus on the activism strategies conyeved by effyourbeautystandards healthyisthenewskinny as collective accounts, and simonemariposa yourstruelymelly as personal accounts in positive body image campain through social media Instagram and its interpretation by Instagram users. The main purpose of positive body image campaign is to challenge the dominant beauty standards, which is disseminated through traditional and social media, as it is caused health and body image distortion amongst women. Using netnography and textual analysis as research methods, this research reveals the impacts of Instagram account rsquo s type to activism strategies, and the position of aforementioned accounts in the discussion of positive body image rsquo s issues. Furthermore, this research also denotes how interpretation from Instagram users affected the type of activism of aforementioned accounts. This research also proves that Instagram is transformed into a space for contesting dominant beauty discourse. Keywords Social media, Instagram, activism, positive body image, dominant beauty construction"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>