Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nimim Putri Safira
"Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan akan hunian yang layak serta fasilitas pendukungnya yang lengkap namun berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sebagai hunian, oleh karenanya pengembangan mixed-use properti merupakan solusi atas permasalahan kurangnya ketersediaan lahan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan metode studi kepustakaan. Peraturan perundang-undangan yang terdapat di Indonesia sebenarnya hanya mengenal istilah Rumah Susun, dan istilah-istilah yang lain merupakan istilah serapan dari bahasa asing yang digunakan oleh para pengembang dalam memasarkan produknya. Pada dasarnya UU 20/2011 sudah mengakomodir adanya konsep mixed-use properti. Hal ini dapat diperhatikan dalam ketentuan Pasal 50 serta penjelasan Pasal 50 huruf b UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Dalam setiap tahapan pengembangan mixed-use properti, terdapat aturan-aturan hukum yang tidak boleh dikesampingkan dan harus sangat diperhatikan, mulai dari tahapan pra-pembangunan, tahapan pembangunan, tahapan pasca-pembangunan. Dalam proses pengembangan mixed-use properti ini, terdapat beberapa permasalahan hukum yang perlu diperhatikan.Terkait studi kasus dimana penulis memilih pengembangan mixed-use properti di Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah dikarenakan di daerah tersebut telah diterbitkan beberapa Peraturan Daerah, khususnya di Kabupaten Sleman, yang cenderung menambah permasalahan hukum dalam rangka mixed-use properti.

The increase of population growth from year to year and directly proportional to the increase in demand for proper-residential with complete facilities, but inversely proportional to the availability of land that can be developed as residential, therefore the mixed-use development property is a solution to the problem of the lack of land availability. Form of study is a normative legal research with the literature study method. Legislation in Indonesia was only familiar with the term of ?Rumah Susun?. Other terms are term uptake of foreign languages ​​used by developers in marketing their products. Basically Law 20/2011 already accommodate the concept of a mixed-use property. This can be noted in the provisions of Article 50 as well as the elucidation of Article 50 paragraph b of Law No. 20 of 2011 on the ?Rumah Susun?. In every stage of the development of mixed-use properties, there are rules of law that should not be ruled out and should be very concerned, ranging from pre-construction stages, development, stage, and post-development stages. In the process of developing a mixed-use properties, there are some legal issues that need to be noted. Related to the case study in which the authors chose the mixed-use development property in Daerah Istimewa Yogyakarta, is due in the area has issued several Regional Regulation, particularly in Sleman, which tends to add to the legal issues in the framework of a mixed-use development property.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supangkat, Catharine Kumala
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengembangan bangunan mixed-use skala besar Pancoran Chinatown Point di kawasan Pecinan Pancoran yang bersejarah. Kawasan Pecinan yang umumnya terdiri dari bangunan mixed-use skala kecil berupa rukoruko dengan fungsi retil dan hunian, mendapat pengaruh dari adanya perubahan jaman dan dinamika perkembangan kawasan, yang menuntut adanya peningkatan kapasitas dan kemampuan kawasan. Hal ini diaplikasikan dalam pengembangan bangunan mixed-use modern dengan konsep retil dan hunian berbentuk vertikal dengan tingkat kepadatan yang lebih besar, hemat lahan, dan lingkungan yang lebih berkarakter serta ramah pedestrian, yang berpengaruh pada nilai properti di kawasan.

ABSTRACT
This thesis discusses about the development of Pancoran Chinantown Point, a large scale mixed-use building located in the Historical Pancoran Chinatown area. Chinatown area often consist of small scale mixed-use buildings, in the form of shop houses for commercial and residential purposes, profoundly influenced by globalizational impacts from economic, cultural and other aspects, that requires to expand and increase the spatial forms of the area. This was applied to the development of large scale mixed-use buildings by increasing the level of density, space efficiency, friendly pavement and cultural value of the area. That eventually raised property value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
333.38 Mix
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Hamizan Ekantoro
"Pertumbuhan populasi yang pesat di Jakarta telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah dan kualitas udara yang buruk. Permasalahan ini mendorong penerapan strategi Transit-Oriented Development (TOD) untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi. Proyek TOD Dukuh Atas bertujuan menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan stasiun-stasiun transit dengan area komersial dan perumahan di sekitarnya, meningkatkan vibrancy melalui pengembangan penggunaan campuran. Studi ini melihat vibrancy Dukuh Atas, dengan fokus pada interaksi sosial dan tempat berkumpul, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti furnitur jalan, aksesibilitas, ruang hijau, dan keterlibatan komunitas. Menggunakan metode kualitatif, studi ini menyoroti interaksi signifikan di area seperti Jl. Blora, Taman Dukuh Atas, dan Terowongan Kendal, yang ditingkatkan oleh kehadiran pedagang kaki lima dan tempat duduk. Temuan menunjukkan bahwa faktor spasial dan nonspasial berkontribusi pada terjadinya interaksi sosial, dan menciptakan vibrancy, mendukung efektivitas TOD dalam menarik dan menjaga pergerakan orang di area tersebut. Dengan mendorong vibrancy, TOD mengurangi ketergantungan pada mobil, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas udara, berkontribusi pada lingkungan perkotaan yang berkelanjutan di Jakarta.

Jakarta's rapid population growth has led to severe traffic congestion and poor air quality, prompting the implementation of Transit-Oriented Development (TOD) strategies to improve public transport and reduce car dependency. The Dukuh Atas TOD Project aims to create a sustainable urban environment by integrating transit stations with surrounding commercial and residential areas, enhancing vibrancy through mixed-use development. This study examines the vibrancy of Dukuh Atas, focusing on social interactions and gathering places, influenced by factors such as street furniture, accessibility, green spaces, and community engagement. Using qualitative methods, the study highlights significant interactions in areas like Jl. Blora, Dukuh Atas Park, and the Kendal Tunnel, enhanced by the presence of street vendors and seating. Findings show that both spatial and non-spatial factors contribute to social interactions, which results in vibrancy, supporting TOD's effectiveness in attracting and maintaining a steady flow of people in the area. By doing this, TOD becomes more effective in reducing car dependency, mitigating congestion, and improving air quality, contributing to a sustainable urban environment in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prapita N.D.J.
"Stasiun Cikini adalah salah satu 'titik' perhentian sementara Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek lintas Utara - Selatan. Posisinya yang strategis terhadap kota Jakarta, yang ditunjang dengan banyaknya moda transportasi lain yang lewat di sekitar stasiun menuju bagian-bagian lain dari kota Jakarta, menjadikan Stasiun Cikini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih dari sekedar stasiun perhentian sementara kereta rel. Apalagi mengingat rencana Pemerintah untuk memanfaatkan kereta rel sebagal moda transportasi yang penting bagi Jakarta, dalam usaha mengurangi kemacetan lalu lintas. Sehingga dapat pula ditambahkan fungsi lain pada bangunan stasiun, seperti pertokoan dan perbelanjaan.
Stasiun Cikini sebagai pusat kegiatan massa yang akan bergerak menuju tujuan masing-masing maka dirancang untuk memberikan kemudahan, keamanan don kenyamanan kepada penumpangnya yang akan melakukan pergantian moda transportasi, yaitu dengan memberikan akses langsung tanpa bersilangan dengan kendaraan bermotor.
Sebagai 'pintu' bagi Kecamatan Menteng khususnya, Stasiun Mini juga harus mampu menampilkan citra yang baik bagi pemakainya dan masyarakat sekitarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praharyawan Sandi Sumargo
"Kota sebagai lingkungan fisik telah mengalami perkembangan yang dinamis seIama berabad-abad. Secara historis keberadaan sebuah kota berkaitan erat dengan fungsinya sebagai wadah bertinggal dan beraktivitas sekaligus sebagai Iempat bertahan hidup dan beradaptasi terhadap Iingkungan alam sekitar. Manusia sebagai pembentuk kota telah melakukan berbagai modifikasi terhadap bentukan- bentukan fisik kota yang secara Iangsung mempengaruhi pola hidup dan kegiatan yang terjadi di dalamnya. Secara sadar maupun tidak sadar mereka telah membentuk struktur fisik yang kompleks.
Mixed use merupakan sebuah konsep yang mencoba untuk memahami kompleksitas tersebut ke dalam suatu bentuk Iingkungan yang memiliki keterpaduan baik secara fisik maupun fungsional. Dalam konteks urban, keberadaaannya dapat diartikan sebagai usaha untuk mendefinisikan kembali karakter kehidupan urban yang heterogen. Dalam hal ini konsep mixed use menawarkan suatu bentuk integrasi ruang dan aktivitas dalam jarak yang berdekatan. Dengan demikian, penerapan konsep ini akan berimplikasi pada penciptaan ruang yang kompak dengan intensitas kehidupan publik yang tinggi sehingga berpotensi untuk membentuk lingkungan yang 'hidup'.
Tulisan ini berisi tinjauan terhadap penerapan konsep mixed use dalam konteks urban yang terkait dengan penataan fisik dan kualitas ruang yang terjadi serta hubungannya dalam pembentukan Iingkungan yang 'hidup'."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Farizi
"Secara singkatnya, arsitektur adalah cara “membuat desain dari suatu ruang”, tetapi dia dibuat dari pelbagai elemen dan faktor (Merriam Webster). Memang bisa dinyatakan bahwa proses membangun suatu bangunan tidaklah terbatasi oleh bentuk luar bangunannya, melainkan dibentuk oleh berbagai analisa dari konteks tapak, material, tekstur, bebauan, dan akal sehat, namun itu merupakan pekerjaan dari arsitek tersebut untuk memanipulasi berbagai elemen arsitektur tersebut untuk membentuk suatu perjalanan yang baik bagi para pengunjung dalam suatu ruang tersebut. Maka dari itu, karya tulis ini akan fokus membuat analisa dalam proses membentuk mixed use development yang melingkupi lingkungan yang sehat dan ramah lingkungan melalui langkah langkah yang berbeda, seperti responsif atas konteks tapak secara natural dan kultur, dan pembentukan hubungan yang kuat antara arsitektur dan lokasi sekitarnya.

In short , architecture is the “act of planning and designing space”, but there are various more elements and factors that it constitutes (Merriam Webster). Indeed, the process of constructing a building is not solely limited to just creating the external form, but also accompanied by thorough analyses on the site conditions, materiality, textures, scents, and others more, to produce an immaculate atmosphere for living. This is because humans respond through their senses and reasoning, and it is therefore the job of the architect to manipulate architectural elements to produce the best living experience for the people. Consequently, this report will focus on the process of creating a mixed use development that embodies a healthy and sustainable environment for the people through multiple steps, such as by responding to the surrounding site’s natural and cultural conditions, and establishing a strong relationship between the architecture and its site."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abrian
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S636
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanes Bertega
"Perusahaan Daerah yang mengelola pasar tradisional di DKI Jakarta perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan mengajak pihak swasta untuk berinvestasi dalam peremajaan sekaligus pengembangan pasar tradisional yang sesuai dengan tuntutan perkembangan perkotaan dan lingkungan sekitar. Implementasi dari investasi tersebut yaitu Pembangunan dan Pengembangan Pasar ABC dengan konsep mixed-use yang dibentuk dari sebuah ikatan kerjasama antara Pemerintah (PD Pasar Jaya) dengan Swasta. Pembagian profit sharing atas investasi tersebut antara pihak public dan pihak private dinilai belum proposional, dikarenakan nilai profit sharing belum memperhitungkan faktor-faktor risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko, alokasi risiko dan mitigasinya serta profit sharing berbasis alokasi risiko dari proyek Pasar ABC. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan melakukan wawancara dengan responden terkait, kemudian melakukan analisa kualitatif melalui risk assesment sampai dengan analisis finansial untuk menentukan profit sharing optimal berbasis alokasi risiko yang optimal. Untuk nilai profit sharing berbasis alokasi risiko optimal diperoleh dari hasil analisis cashflow after adjust risk yaitu sebesar Rp 264.231.751.000 turun sebesar Rp 323.729.417.000 dari cashflow before risk. Faktor-faktor risiko dapat menurunkan kinerja profit sharing Proyek Pasar ABC.

Local companies that manage the traditional markets in DKI Jakarta need to diversify sources of funding to persuade the private sector to invest in the rejuvenation and the development of traditional markets in suitable with the demands of urban development and environment. Implementation of these investments, namely the construction and development ABC Market with mixed-use concept which is formed from a bond of cooperation between the Government (PD Pasar Jaya) with Private sector. The distribution of profit sharing on investment between the public and private parties is considered not proportional, because the value of profit sharing did not measure the risk factors.
This study aims to determine risk, risk allocation and mitigation as well as profit-sharing based on the risk allocation of the ABC Market project. This research method using descriptive method and conduct interviews with related respondents, then perform a qualitative analysis through risk assessment to the financial analysis to determine the optimal profit-sharing based on the optimal risk allocation. For value of profit sharing based on optimal risk allocation is obtained from the analysis outcome of cash flow after adjust risk which to Rp 264.231.751.000 decreased into Rp 38.729.417.000 from cashflow before risk. These risk factors can reduce the performance of profit sharing ABC Market project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wongkaren, Vannya Istarinda
"ABSTRACT
The planet earth we inhabit is frankly one that is not permanent. Its well-being and deterioration corresponds to our daily actions, decisions and how we take care of our surrounding environment. The earth will eventually become unstable when it is stripped away from its natural resources and polluted by activities caused by humanity.  Climate change and natural disasters signals an urgency to act upon it by preserving its natural resources, reducing energy consumption, reusing and recycling materials. The condition of the environment reflects our quality of living , thus  affecting our health and eventually the economy. Architects have been designing with the idea of sustainability and ecological design that minimises damage on the environment and integrates the design with living processes, connecting green architecture, sustainable agriculture, ecological engineering, ecological restoration and other fields. From the study of sustainable practices and theories, research of precedents and case studies and direct observation this report will incorporate sustainable and ecological design ideas to maximise efficiency in the mixed-use project portrayed through diagrammatic sketches applied to the site.

ABSTRACT
Bumi yang kita huni adalah dengan terus terang planet yang tidak permanen. Kesejahteraan dan kemerosotannya mencerminkan tindakan dan keputusan kita sehari-hari dan cara kita menjaga lingkungan sekitar kita. Bumi pada akhirnya akan menjadi tidak stabil ketika dilucuti dari sumber daya alamnya dan tercemar oleh kegiatan manusia yang merusak alam. Perubahan iklim dan bencana alam menandakan urgensi untuk bertindak atasnya dengan melestarikan sumber daya alamnya, mengurangi konsumsi energi, menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan. Kondisi lingkungan mencerminkan kualitas hidup kita, sehingga mempengaruhi kesehatan kita dan akhirnya berdampak kepada ekonomi. Arsitek telah merancang dengan gagasan keberlanjutan dan desain yang meminimalkan kerusakan pada lingkungan dan mengintegrasikan desain dengan memikirkan proses hidup, menghubungkan arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, rekayasa ekologi, restorasi ekologi dan bidang lainnya. Dari studi tentang praktik dan teori yang berkelanjutan, penelitian preseden dan studi kasus dan pengamatan langsung, laporan ini akan menggabungkan ide-ide desain yang berkelanjutan dan ekologis untuk memaksimalkan efisiensi dalam proyek mixed-use yang digambarkan melalui sketsa diagram yang diterapkan ke proyek."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>