Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Judika
"Keselamatan penerbangan salah satunya ditentukan oleh pengiriman kargo dan pos. Sehingga diperlukan pemeriksaan terhadap keamanan kargo dan pos. Salah satu pelaksana untuk pemeriksaan keamanan tersebut adalah regulated agent. Tesis ini membahas bagaimana hubungan hukum antara regulated agent dengan badan usaha angkutan udara dalam melakukan pemeriksaan keamanan kargo dan pos; dan tanggungjawab hukum regulated agent apabila terjadi kesalahan pemeriksaan kargo dan pos menurut Standar International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Hasil penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini, menunjukkan bahwa hubungan hukum antara regulated agent dengan badan usaha angkutan udara adalah hubungan hukum pemberian kuasa atau agency law. Hal ini karena regulated agent melakukan pemeriksaan keamanan kargo dan pos untuk kepentingan badan usaha angkutan udara berdasarkan (perjanjian) kerjasama. Adapun badan usaha angkutan udara adalah badan yang berwenang untuk menjaga keselamatan penerbangan udara. Terkait dengan tanggung jawab regulated agent apabila terjadi kesalahan pemeriksaan keamanan kargo dan pos, baik dalam ICAO maupun undang-undang penerbangan, tidak secara tegas mengatur tanggung jawab regulated agent. Namun demikian, beberapa ketentuan di kedua aturan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam hal terjadi kesalahan pemeriksaan maka yang bertanggungjawab adalah pengangkut, dalam hal ini badan usaha angkutan udara di Indonesia dan aircraft operator di ICAO."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Shofi Camilia
"Didalam skripsi ini akan dibahas mengenai dugaan praktek monopoli kargo dan pos oleh PT Angkasa Pura II di Bandar Udara Kualanamu Medan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah membahas mengenai apakah kegiatan monopoli dalam Penyediaan Fasilitas Terminal untuk Pelayanan Kargo dan Pos yang dikirim (outgoing) dan diterima (incoming) melalui Bandara Kualanamu yang dilakukan Oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dapat termasuk dalam hal yang diperkecualikan hukum persaingan usaha, dan juga apakah Putusan KPPU nomor 03/KPPU-I/2017 telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang mana untuk mengkaji penelitian ini berdasarkan peraturan yang telah ada dan hukum positif serta meneliti bahas pustaka atau data sekunder belaka yang mengatur permasalahan ini.
Hasil dari penelitian ini adalah PT Angkasa Pura II (Persero) tidak termasuk kedalam hal yang diperkecualikan oleh Pasal 50 jo. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Monopoly By Regulation). telah tepat dalam menentukan pasal yang digunakan. Putusan KPPU telah sesuai menerapkan ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 terhadap kasus praktek monopoli yang di lakukan PT Angkasa Pura II di Bandar Udara Kualanamu, Medan.

This thesis will discuss the alleged monopoly practices of cargo and post by PT Angkasa Pura II at Kualanamu Airport in Medan. The problem in this thesis is to discuss monopoly activities in the Provision of Terminal Facilities for Cargo and Postal Services that are sent (incoming) and received (outcoming) through Kualanamu Airport conducted by PT Angkasa Pura II (Persero) can include in case of enriched KPPU Decision number 03/KPPU-I/2017 is in accordance with the provisions of Law Number 5 of 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition.
The form of research that will be used in this study is normative juridical research in which to study this research based on existing regulations and positive laws and literature research or mere secondary data that is allowed to be published.
The results of this study are PT Angkasa Pura II (Persero) not included in matters excluded by Article 50 jo. Article 51 of Law Number 5 of 1999 (Monopoly by Regulation). It is appropriate to determine the article used. The KPPU`s decision is in accordance with the provisions of Law No. 5 of 1999 concerning the case of monopolistic practices carried out by PT Angkasa Pura II in Kualanamu Airport, Medan.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
House, D.J.
London: Routledge/Taylor Francis Group, 2016
623.88 HOU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Primananda
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini menjelaskan fenomena kehilangan kargo pada maskapai penerbangan PT.X. Penulis menjabarkan pola kehilangan yang disebabkan oleh pencurian dengan menggunakan teori pola kejahatan. Pola yang ditinjau antara lain pola penyimpangan petugas, pola jenis kargo yang hilang, dan pola loss prevention yang sudah dilakukan. Penulis menggunakan analisa deskriptif dalam menjelaskan fenomena tersebut. Hasil analisa dari penulisan ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Eng di Malaysia dan Ramani di India bahwa kehilangan kargo terjadi karena adanya ldquo;insider job rdquo;. Hasil analisa tersebut menunjukan bahwa Jenis kargo yang paling banyak hilang adalah general cargo dan spare part. Dari analisa tersebut juga dapat disimpulkan bahwa loss prevention yang telah dijalankan belum melihat pola kehilangan kargo sehingga belum tepat dalam mencegah terjadinya kehilangan kargo.

ABSTRACT
This final paper describe the phenomenon of cargo loss in PT.X airlines. The Author uses crime pattern theory to describe the pattern of loss caused by a theft. Pattern that studied are patterns of staff deviation, patterns of cargo type, and the pattern of loss prevention. The Author uses descriptive analysis to explain the phenomenon. The results of this paper 39 s analysis support the research that have been done by Eng in Malaysia and Ramani in India, that the loss of cargo occurred due to an insider job . The results shows that general cargo and spare part are missing the most. This paper rsquo s analysis also concludes that the existing loss prevention had not seen the pattern of cargo loss and did not work well to prevent the cargo loss."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Garry Fajri Garcia
"Produktivitas pelabuhan tidak terlepas dari pemeliharaan fasilitasnya. Kesalahan dalam memilih penyedia jasa pemeliharaan alat bongkar muat yang tidak sesuai karakteristik pelabuhan menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kesiapan dari alat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif penyedia jasa pemeliharaan alat bongkar muat pelabuhan Tanjung Priok dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS.
Perhitungan dengan melibatkan partisipasi dari 5 ahli di sektor industri pelabuhan melalui metode AHP menghasilkan bobot prioritas dari faktor - faktor pemilihan alternatif penyedia jasa pemeliharaan, yang kemudian menjadi masukkan dalam matriks keputusan dari metode TOPSIS dalam memilih alternatif dengan peringkat terbaik.

Port Productivity could not be separated from its maintenance for cargo handling equipment. Wrong decision in selecting the maintenance provider can be one of the reason for low availability rate of the equipment. The objective of this research is to obtain alternative of port cargo handling equipment maintenance provider selection in Port of Tanjung Priok using AHP and TOPSIS method.
The calculation using AHP method involves the participation of 5 experts related to port industry has generated priority weights of factors in maintenance provider selection, which became input for decision matrix in TOPSIS method for selecting the maintenance provider alternative with the best ranking.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Marsha Davinna Mydear
"Transportasi udara memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian sebuah negara. Pada industri penerbangan, pendapatan dihasilkan dari penjualan tiket penumpang dan pengiriman kargo udara. Kargo udara memiliki sifat yang lebih kompleks daripada penumpang karena kargo udara bersifat multi dimensi. Penting bagi perusahaan penerbangan untuk mencatat bahwa segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat memberikan pendapatan terbesar bagi perusahaan.
Salah satu prinsip yang digunakan oleh perusahaan adalah Revenue Management, yang memanfaatkan peningkatan keuntungan dari diskriminasi harga dan tingkat utilisasi yang lebih baik. Dalam Cargo Revenue Management, masalah yang dihadapi lebih kompleks, karena selain karakteristik barangnya yang multidimensi, perusahaan kargo udara sering menghadapi masalah seperti no-show yang besar dan kedatangan pemesanan dalam waktu dekat dengan penerbangan. hari.
Penelitian ini akan berfokus pada rute pengiriman ekspor single-leg, yang mempertimbangkan kombinasi antara kapasitas berat dan volume dapat diterima atau tidak dapat diterima dalam waktu pengiriman untuk memperoleh pendapatan maksimum. Hasil utama dari penelitian ini adalah model yang dapat memberikan bobot optimal pada pemesanan kargo udara disesuaikan dengan periode pemesanan.

Air transport has an important role in improving the economy of a country. In the aviation industry, revenues are generated from passenger ticket sales and air cargo shipments. Air cargo is more complex than passengers because the air cargo characteristics are multi dimensional. It is important for airlines to note that any expenditure incurred can provide the greatest revenue for the company.
One of the principles employed by the company is Revenue Management, which leverages increased profits from price discrimination and better utilization rates. In Cargo Revenue Management, the problem is more complex, besides of the multi dimensional characteristics of the goods, air cargo companies often face problems such as the occurrence of a big no show and the arrival of reservations in the time close to the flight day.
The study will focus on a single leg export shipment route, which considers a combination of weight and volume capacity as well as acceptable or unacceptable during a delivery time in gaining a maximum revenue. The main output of this research will be a model that can provide optimum weight in air cargo reservations adjusted to the reservation period.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Suropati
"Kargo udara merupakan salah satu pendukung industri logistik secara global dimana kargo udara merupakan moda transportasi dengan faktor waktu pengiriman yang cepat, hal ini mendukung pertumbuhan pasar retail dan e-commerce terutama di Indonesia. Pertumbuhan kargo udara tiap tahunnya harus diimbangi dengan manajemen pendapatan yang baik untuk memenuhi tuntutan perusahaan penerbangan. Pemilihan pemesanan merupakan faktor utama dalam segi optimasi manajemen pendapatan sehingga metode pemesanan harus efektif.
Pada penelitian ini membandingkan tiga model linear programming: First come first serve, Perfect Information dan Allotment-Probabilistic Linear Programming sebagai metode untuk pemilihan pemesanan yang bertujuan untuk mendapatkan nilai optimum pendapatan kargo udara dari satu rute penerbangan, selain itu pada penelitian ini menambahkan variabel kapasitas berlebih pada ketiga model tersebut untuk mengakomodir pengiriman yang dibatalkan atau pengiriman berlebih dari jumlah pemesanan.
Selanjutnya data hasil pengambilan keputusan pemesanan ketiga model tersebut akan dibandingkan dengan data pengiriman aktual. Akhir penelitian akan didapatkan data perbandingan optimasi ketiga model tersebut sehingga model mana yang paling cocok untuk digunakan dalam optimasi manajemen pendapatan kargo udara penerbangan di Indonesia.

Air cargo is one of the supporters of the global logistics industry where air cargo is a mode of transportation with fast delivery time factor, it supports the growth of the retail market and e commerce, especially in Indonesia. Growth in air cargo each year should be balanced with good revenue management to meet the demands of the airlines. Election booking is a major factor in terms of revenue management optimization that reservations should be an effective method.
In this study, comparing three models of linear programming First come first serve, Perfect Information and Allotment Probabilistic Linear Programming as a method for selecting a booking which aims to get the optimum value of income of air cargo from the flight route, besides, this study adds variable excess capacity in three models to accommodate cancelled delivery or excess delivery of the booking amount.
Furthermore, data from booking decision models will be compared with the actual delivery of data. End of the study will obtain comparative data so that which model is most suitable for use in air cargo revenue management optimization for flights in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Maylinda Suhendra
"Skripsi ini berisi ulasan yuridis UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan monopoli studi kasus persaingan usaha tidak sehat pada pengiriman (outgoing) dan pengambilan (incoming) kargo dan pos di Bandara Kualanamu. Untuk itu dalam pembahasan skripsi akan dijelaskan tentang Praktik Monopoli dilihat dari perspektif Hukum Persaingan Usaha dan regulasi terkait pengiriman (outgoing) dan Pengambilan (incoming) kargo dan pos di Bandara Kualanamu. Penulisan skripsi ini mengkaji apakah telah terjadi pelanggaran Praktik Monopoli yang dilakukan oleh Angkasa Pura II telah terbukti adanya secara sah, dibuktikan dengan pemenuhan unsurunsur pada Pasal 17 UU Nomor 5 tahun 1999 sebagai pedoman dari kasus ini.
This thesis contains a juridical review of Law Number 5 the Year 1999 concerning the prohibition of monopolistic practices and monopoly case studies of unfair business competition on the outgoing and incoming cargo and post at Kualanamu Airport. For this reason, in the thesis discussion, it will be explained about Monopolistic Practices
from the perspective of Business Competition Law and regulations related to outgoing and incoming cargo and post at Kualanamu Airport. The writing of this thesis examines whether there has been a violation of Monopolistic Practices committed by Angkasa Pura II that has been legally proven, as evidenced by the fulfillment of the elements in
Article 17 of Law Number 5 of 1999 as a guideline for this case."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Rafli Putra
"ABSTRAK
Perusahaan angkutan udara ditantang untuk mengelola operasi kargo udara secara efisien dengan mengembangkan operasi strategis dan memungkinkan maskapai penerbangan untuk beradaptasi dengan cepat dan efektif sebagai tanggapan terhadap perkembangan pesat industri kargo. Perusahaan angkutan udara yang memiliki penerbangan domestik dan internasional perlu menentukan operasi strategis khusus untuk memenuhi harapan pelanggan karena kedua prosesnya unik. Penelitian ini menganalisis kesenjangan pengetahuan atribut kualitas layanan (SQA) yang disintesis dari tinjauan literatur sistematis dan metode Delphi menggunakan teknik Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk operasi kargo udara domestik dan internasional. Sebagai studi empiris, salah satu maskapai angkutan udara di Indonesia yang melayani pengiriman kargo untuk rute domestik dan internasional dan perusahaan angkutan udara mereka diselidiki. Hasil menunjukkan bahwa atribut kualitas layanan dengan kesenjangan yang lebih tinggi dalam operasi kargo domestik adalah penanganan ketidakteraturan, proses administrasi dan responsif staf. Sedangkan, atribut kualitas layanan dengan kesenjangan yang lebih tinggi di internasional adalah kapasitas gudang, proses administrasi, dan biaya penanganan kargo. Akhirnya, studi ini memberikan titik awal yang sangat berharga bagi operator angkutan udara untuk meningkatkan kualitas layanan kargo untuk menghadapi dinamika industri kargo udara.

ABSTRACT
Air freight carriers are challenged to manage air cargo operations efficiently by developing strategic operations and allowing airlines to adapt quickly and effectively in response to the rapid development of the cargo industry. Air freight carriers which have domestic and international flights need to determine specific strategic operations to meet customer expectations since both processes are unique. This study analyzed the knowledge gap of service quality attribute (SQA) synthesized from a systematic literature review and Delphi method using Fuzzy Analytical Hierarchy Process technique for both domestic and international air cargo operations. As an empirical study, one of air freight carriers in Indonesia serving cargo shipments for domestic and international routes and their air freight forwarders were investigated. The results indicate that service quality attributes with the higher gap in domestic cargo operations are irregularity handling, administration process and staff responsiveness. Whereas, service quality attributes with the higher gap in international are warehouse capacity, administration process, and cargo handling charges. Finally, this study provides air freight carriers with an invaluable starting point for improving cargo service quality to deals with the dynamics of the air cargo industry."
2019
T53439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanzalah Huzaifi
"

Sektor terminal peti kemas menjadi salah satu peranan penting dalam arus perdagangan global. Sebagaimana terminal peti kemas memiliki peranan yang penting sebagai salah satu rantai transportasi dalam membentuk kinerja social dan lingkungan sebagaimana transportasi yang semakin meluas ke seluruh dunia. Bermula dari Kyoto Protocol untuk kapal, trend ramah lingkungan turut juga menarik sector keterminal peti kemasan. Namun, terminal peti kemas sulit menemukan sebuah model, yang serupa dengan karakteristik yang dimilikinya, yang dapat digunakan sebagai pembanding akan kinerja operasional mereka dari aspek produksi emisi CO2. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi CO2 di terminal peti kemas peti kemas sehingga memberi gambaran bagaimana sebuah terminal peti kemas melakukan operasionalnya menggunakan model sesuai dengan kondisi ideal berdasarkan peralatan yang ada. Model perhitungan ini menggunakan perhitungan bottom-up dari jumlah aktivitas kerja yang dilakukan oleh terminal peti kemas, jumlah konsumsi bahan bakar sebagai bukan menjadi variable input, melainkan sebagai hasil dari perhitungan model. Adapun yang menjadi variable input adalah throughput, transshipment proses, modalitas transportasi, dan layout terminal. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa beberapa aktivitas operasional alat dapat dioptimalkan lagi dengan membandingkan hasil perhitungan emisi CO2 aktual. Pada penelitian ini ditemukan bahwa per TEU-nya menghasilkan emisi CO2 sebesar 11,27 kg di BICT, 8,31 kg di JICT, dan 15,66 kg di TTL dengan perhitungan estimasi emisi yang bersumber energikan diesel dan listrik. Kemudian dengan perhitungan estimasi emisi CO2 hanya pada yang berdampak secara langsung pada terminal peti kemas, yaitu emisi tanpa alat yang bersumber listrik, maka hasilnya adalah 11,27 kg di BICT, 4,23 kg di JICT, dan 7,77 kg di TTL. Penelitian ini dapat berguna bagi terminal peti kemas, sebagaimana penelitian ini dapat menghitung emisi CO2 di terminal peti kemas dengan estimasi kondisi ideal, karena model yang digunakan dapat menyesuaikan dengan karakteristik terminal peti kemas manapun, dan data yang digunakan sebagai variable input tidak sulit untuk didapatkan.

 


The port sector has been playing one of the important roles in global trade as ports are one of the transportational chain-rings in building environmental-social performance. As we all know, the usage of means of transportation are spreading further across the world. Starting with the Kyoto Protocol for ships, the environmentally friendly trend has also drawn in the port sector. However, it is difficult to find a model with the same characteristics as those of the ports as the models. The models can be used to compare the operational performances in the aspect of CO2 emission production. On that basis, this research aimed at estimating the CO2 emissions in peti kemas ports in order to portray how a port deals with its operational matters using models suitable for ideal circumstances based on the available equipment. This calculative system applies the bottom-up calculation of the work activities done in the ports, of the amount of fuel consumption, not as an input variable, but as the result of the calculation of the calculation itself. As for the input variables, they are the throughput, transshipment process, transportational modality and terminal layout. The result shows that several equipment operational activities can be optimized by comparing the results of the calculation of the CO2 actual emissions. In this research, it was found that each TEU produced CO2 emissions as many as 11,27 kg in BICT, 8,31 kg in JICT, and 15,66 kg in TTL, after calculating the emissions which had either diesel or electric power supply. Then, the result of the calculation of only the CO2 emissions which had direct effects on the ports, i.e. the emissions of non-electrically operated equipment, was each TEU produced as many as 11,27 kg in BICT, 4,23 kg in JICT, and 7,77 kg in TTL. This research is potentially of considerable use to ports since it shows how to calculate CO2 emissions in a port under ideal circumstances, the used models can adapt to the characteristics of any port, and the data serving as the input variables are not difficult to get.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>