Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrinal
"Hujan merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya longsor. Infiltrasi air hujan dapat mempengaruhi kestabilan hingga menyebabkan lereng longsor. Untuk itu perlu diketahui besar perubahan parameter tanah pada saat hujan hingga dapat menyebabkan lereng longsor.
Dalam tulisan ini dilakukan penelitian melalui studi parametrik dengan menggunakan program Plaxis 2D berbasis metode elemen hingga. Kondisi awal lereng ditentukan dengan analisis balik menggunakan data sekunder, kemudian dibuat simulasi perubahan kondisi tanah pada lereng sebagai dampak dari hujan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan unit weight sekitar 11.5 %, naiknya muka air tanah, turunnya kohesi 1-5 kN/m2 serta turunnya sudut geser sekitar 1o dapat menurunkan stabilitas lereng hingga menyebabkan lereng longsor pada saat hujan. Selain itu ditinjau penggunaan tension crack pada pemodelan dengan Plaxis 2D.
Hasil menunjukkan bahwa pembuatan interface sebagai bentuk tension crack pada Plaxis sama-sama memberikan penurunan SF yang sangat kecil sekali baik pada analisis drained maupun undrained dan hasil serupa juga didapat dari pemodelan tension crack bentuk celah pada kondisi drained. Untuk pemodelan tension crack bentuk celah pada kondisi undrained memberikan hasil yang lebih baik karena penurunan nilai SF lebih konsisten pada pemodelan yg berbeda dan terdapat penurunan nilai SF cukup besar jika dibandingkan dengan lereng tanpa tension crack.

Rainfall is one of the triggers that can cause slope failure. Infiltration of rain water will influence the stability of the slope. Therefore, it is necessary to find the alteration of soil parameters that can cause the slope failure at rainy season.
In this paper, parametric study is conducted by using finite element software with plaxis 2D. Initial condition of the slope is determined with back analysis by using secondary data. Then, the alteration of soil is simulated as the effect of rainfall.
The result shows that the increase of unit weight about 11.5%, the increase of soil water surface, the decrease of cohesion about 1-5 kN/m2, and the decrease of friction angle around 1o, can reduce the slope stability and cause the failure at rainy season. Beside that, tension crack also was introduced on the slope model to observe the effect on Plaxis 2D modelling.
The result shows that the use of interface as tension crack in plaxis gives the same lower SF either for the drained or undrained analysis. The same result also shown in virtual crack model on drained analysis. For the use of virtual crack as tension crack for modelling in 2D analysis, virtual crack model shows better result because the decrease of SF is consistent among the models. There are also significant decrease of safety factor compared with model without tension crack.
"
2016
S62392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syihan
"Perkuatan geosintetik sering kali digunakan dalam pekerjaan penimbunan untuk mengantisipasi differential settlement yang terjadi apabila dibangun pada tanah lunak. Adanya perkuatan geosintetik ini diyakini dapat memberikan hasil yang cukup baik untuk meningkatkan performa timbunan agar tidak mengalami penurunan yang tidak seragam. Studi ini dilakukan dengan memvariasikan nilai kohesi tanah lunak, indeks kompresi tanah lunak, ketebalan tanah lunak, serta banyaknya lapisan geosintetik yang digunakan. Bahasan penelitian ini mencakup besarnya penurunan pada tanah timbunan pada akhir konsolidasi primer, regangan dan gaya aksial pada geosintetik yang disimulasikan menggunakan program Plaxis 2D. Selain itu, pengaruh terhadap faktor keamanan juga ditinjau pada akhir konstruksi dan juga pada saat konsolidasi primer selesai, agar diketahui bagaimana kelongsoran yang terjadi dan kemungkinan kegagalan timbunan.

Geosynthetic reinforcement is usually used in embankment construction to anticipate the differential settlement that occurs when it’s constructed on the soft soil. The use of geosynthetic reinforcement is believed could give a pretty good result to enhance the performance of the embankment so that the differential settlement would not occur. This study is done by varying the value of cohesions, compression indexes, and the thickness of soft soil layer, and also the number of geosynthetic layers used. The discussion of this research concludes the value of displacement of the embankment at the end of primary consolidation, the strain and the axial force of geosynthetic layer which is simulated by using Plaxis 2D. And also, the effects occured to safety factor is reviewed at the end of construction and at the end of primary consolidation, so that we know how the failure could occur and the chance of failure of the embankment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Yuliana
"Seiring tingkat konsumsi yang terus naik, kebutuhan masyarakat terhadap tempat pembuangan sampah juga meningkat. Namun, pengadaan lahan secara vertikal terkadang belum memperhatikan keamanannya, sehingga sering ditemui kasus kelongsoran lereng sampah di Indonesia. Kurangnya data terkait parameter kuat geser yang sesuai dengan karakteristik sampah di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam perancangan TPA yang mendukung stabilitas lerengnya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis balik pada timbunan TPST Bantar Gebang dengan bantuan program PLAXIS untuk memodelkan kondisi timbunan sampah, sehingga dapat diperkirakan besar nilai kohesi, sudut geser, dan unit weight sampah.
Berdasarkan hasil simulasi dan perbandingan dengan penelitian lain yang menggunakan program SLOPE/W, ditemukan bahwa parameter kuat geser sampah meningkat seiring umur dan kedalaman timbunan. Dilakukan pula simulasi variasi kondisi untuk melihat kondisi kritis timbunan. Dari seluruh simulasi tersebut, terlihat bahwa semakin tinggi sel sampah akan membuat lereng semakin curam sehingga memperkecil nilai faktor keamanan lereng, serta peningkatan kadar air dalam badan timbunan akan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil.

As the level of consumption continues to rise, community?s demand for landfills also increases. However, the optimization of vertical space in landfill sometimes has not fully considered the safety, so this led to many cases of waste failure in Indonesia. Lack of data on the shear strength parameters of waste that concordant to the Indonesian?s waste characteristic is one big obstacle in designing landfill stability. In this paper, back analysis of Bantar Gebang landfill using finite element method program PLAXIS was conducted in order to predict the value of cohesion, friction angle, and unit weight of the waste.
Based on the modeling results and comparisons with other studies using the program SLOPE/W, found that the shear strength parameters of waste increases with age and depth. Studies considering various conditions were also conducted to come across the slope's critical states. So with all the modeling analysis it is shown that, with a higher waste cell the slope would be steeper, also the increment in water content would decrease safety factors thus will make landfill slopes less stable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Rainaldo
"Selama tahap konstruksi galian dalam pada struktur bangunan bawah tanah, deformasi dinding penahan tanah harus dapat diprediksi dan diperhitungkan. Bila terjadi deformasi dinding penahan tanah yang berlebihan akan berakibat kerugian pada proyek. Maka dari itu, perlu diperlukan analisis terhadap perilaku dinding penahan tanah pada konstruksi galian bertahap. Analisis pemodelan dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis metode finite element, PLAXIS 2D.
Melalui hasil pemodelan, didapat bahwa konstruksi Stasiun MRT Bundaran HI dengan menggunakan metode kostruksi Top Down, akan mengalami defleksi maksimum pada dinding penahan tanah sebesar 53,60 mm. Jika menggunakan metode Internal Braces, defleksi maksimum dinding adalah sebesar 53.42 mm.
Pada metode Internal Braces, didapat bahwa semakin besar jarak vertikal strut akan mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah semakin besar, semakin besar profil strut yang digunakan sebagai struktur penyokong mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah akan semakin kecil, dan semakin besar jarak horisontal strut akan mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah semakin besar.

During the construction phase of the deep excavation of underground building structures, deformation of the retaining wall must be predictable and calculated. If there is an excessive deformation of the retaining wall, it will result in a loss to the project. Therefore, it is necessary to analyze the behavior of the retaining walls in the staged construction of excavation. Modeling analysis was performed using the software based on the finite element method, PLAXIS 2D.
Through the modeling results, it was found that the construction of the Bundaran HI MRT Station using the Top Down construction method, will experience a maximum deflection on the retaining wall of 53.60 mm. If using the Internal Braces method, the maximum wall deflection is 53.42 mm.
In the Internal Braces method, it is found that the greater the vertical distance of the strut will result in greater deflection that occurs on the retaining wall, the greater the strut profile used as supporting structure results in smaller deflection that occurs on the retaining wall, and the greater horizontal distance the strut will cause deflection which occurs on the larger retaining wall.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olva Seselima
"Uji CBR merupakan salah satu uji untuk mengukur tingkat kepadatan tanah yang digunakan sejak tahun 1938 sampai dewasa ini. Munculnya alat GeoGauge sebagai salah satu alternatif baru untuk mengukur tingkat kepadatan tanah tidak serta merta dapat diterima langsung. Uji GeoGauge sendiri umumnya dilakukan di lapangan, namun juga bisa diujikan di laboratorium dengan menggunakan mould sebagai wadah sampel tanah yang akan diujikan. GeoGauge menggunakan prinsip gelombang dinamik dengan frekuensi tertentu untuk mengukur kepadatan tanah, oleh karena itu perlu dipelajari efek pantulan gelombang pada dinding mould sebagai hasil dari pengukuran uji GeoGauge. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh diameter dan tinggi mould, dan efek pantulan gelombang akibat uji GeoGauge pada sampel tanah di dalam mould. Dengan demikian, dimensi mould yang dibutuhkan untuk uji GeoGauge di laboratorium agar hasilnya representatif dengan uji GeoGauge di lapangan dapat diketahui. Mould-mould yang divariasikan adalah diameter (d) 15,25 cm dan tinggi(h) 11,54 cm, d = 35 cm h = 30 cm, d = 35 cm h = 100 cm, d = 100 cm h = 30 cm, d = 100 cm h = 100 cm, dan d = 200 cm h = 100 cm. Hasil penelitian berupa grafik amplitudo displacement tanah vs frekuensi dari tiap-tiap mould. Simulasi uji GeoGauge dilakukan menggunakan PLAXIS 2D dinamis.

CBR testing is one of the testing methods to measure soil?s density which has been used since 1938. Meanwhile, the development of GeoGauge as the new alternative to measure soil density does not automatically prompt it as acceptable method. GeoGauge testing is commonly performed in the field, but it can also be performed in the laboratory by using soil samples in moulds. GeoGauge uses dynamic waves to measure soil density and therefore it is important to understand the reflection effect of the mould wall on the results GeoGauge testing. The aims of research are to study the effect of moulds diameter and height, and wave reflection effect of GeoGauge on soil samples in moulds. Therefore, the representative soil sample dimensions could be identified. The moulds used in this study has 15,25 cm diameter (d) and 11,54 cm height (h), d = 35 cm h = 30 cm, d = 35 cm h = 100 cm, d = 100 cm h = 30 cm, d = 100 cm h = 100 cm and d = 200 cm h = 100 cm. The result of this research is the graph of soil displacement amplitude vs frequency for each mould. GeoGauge testing simulation was performed using PLAXIS 2D dynamic."
2011
S80
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vicki Benita
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan studi mengenai perilaku penurunan pondasi pada sebuah bangunan di Depok yang diduga mengalami perubahan letak muka air tanah. Daya dukung tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan air didalamnya sehingga berdampak pada pemilihan daya dukung pondasi yang digunakan. Perubahan letak muka air tanah dipengaruhi oleh perubahan iklim dan proses konstruksi yang dilakukan. Oleh karena itu, letak muka air tanah dijadikan salah satu variabel yang ditinjau. Namun, detail informasi terkait pondasi bangunan tersebut tidak diperoleh secara lengkap sehingga ukuran pondasi juga dijadikan variabel dalam penelitian. Perilaku penurunan pondasi ini akan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Plaxis 2 Dimensi Versi 8.2. Berdasarkan hasil analisis, akan terlihat pengaruh perubahan letak muka air tanah, serta jenis dan ukuran pondasi terhadap penurunan yang dialami.

ABSTRACT
This is a study about the behavior of a building foundation located in Depok, which is potential to has a changing of ground water level. Bearing capacity of the soil is strongly influenced by the water content in it so it impact the selection of the foundation. The changing of ground water level is affected by climate change and the construction process. Therefore, the ground water level is used as one of the variables in this study. However, the detail information related to the building foundation was not complete enough. So, the size of the foundation is also used as a variable in this study. The behavior of the foundation will be analyzed using software Plaxis 2D Version 8.2. Based on the analysis, the effect of the changes of the water table and type and size of foundation to the settlement can be concluded."
2014
S54390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Priyanto
"Pada proyek yang memiliki basement diperlukan struktur penahan tanah yang mampu menahan tekanan tanah lateral aktif yang bekerja pada saat penggalian basement Penggunaan struktur penahan tanah yang cukup kaku seperti dinding diafragma serta penambahan beberapa lapis ground anchor akan berguna untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah lateral Untuk itu peneliti mencoba melihat efek dari penggalian dan pemasangan ground anchor terhadap pergerakan tanah lateral sekaligus membandingkan nilai pergerakan yang didapat dari model dengan menggunakan program Plaxis 2D dengan hasil pembacaan dari inklinometer.

On projects that have a basement we need an earth retaining structure to hold the active lateral earth pressure that works on basement excavation activity The rigid of earth retaining structures like a diaphragm wall and several layer of ground anchor would be useful to prevent earth lateral movement In order to the researchers tried to see the effect of the excavation and installation of ground anchors for the lateral earth movement and comparing the value of lateral earth movement of a model using Plaxis 2D program with the value inclinometer reading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Adi Wicaksono
"Daya dukung tanah yang rendah seringkali mengakibatkan pembangunau tirnbunan tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus, oleh karena itu pembangunan timbunan umumnya dllaksanakan secara bertahap hingga rnencapai ketinggian tanah yang direncanakan. Tanah akan memiliki perilaku yang berbeda-beda selama proses timbunan tanah dimana perilaku tersebut dapat dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan Iereng dan kedalaman terhadap tanah keras.
Analisis ini merupakan suatu “parameter study" dengan memodelkan kasus dari kombinasi beberapa nilai sudut kemiringan lereng timbunan dan kedalaman terhadap tanah keras yang berbeda dan dianalisis sehingga didapatkan dan diketahui perubahan yang teljadi pada besar tegangan di dalam tanah, defonnasi atau penurunan pada dasar timbunan, faktor keamanan dan bentuk kelongsoran yang dapat mungkin terjadi.
Pada analisis ini dikerjakan dengan bantuan program komputer yaitu Plaxis v-3 dan selanjumya dibandingkan dengan cara manual yaitu dengan bantuan grafik yang telah disajikan oleh Boussinesq untuk mengetahui besamya tegangan di dalam tanah yang teljadi pada kasus timbunan menerus dan grafik Janbu untuk mengetahui kestabilan lereng dengan menghitung nilai faktor keamanan dan mengetahui bentuk kelongsoran yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Thurton P.
"Di kota-kota besar di Indonesia, sudah mulai kekurangan lahan untuk tempat parkir pada suatu gedung bertingkat, hal ini membuat para insiyur teknik sipil mendisain basement untuk tempat parkir. Oleh karena itu muncul ide-ide untuk membuat dinding penahan tanah dengan menggunakan suport. Salah satu contoh suport yang digunakan adalah earth berm. Earth berm ini menggunakan ketinggian, lebar, dan sudut yang dibentuk terhadap tanah galian sebagai suport untuk menahan dinding penahan tanah agar tidak roboh.
Dalam penelitian ini, dilakukan berbagai variasi terhadap earth berm dan kekakuan struktur untuk mendapatkan suatu pola dimana variasi bentuk dari earth berm menghasilkan deformasi dinding yang kecil, tekanan tanah pasif yang besar, serta tekanan tanah aktif yang kecil.

In many big cities in Indonesia, there are lack of spaces for parking area in several buildings, due to this matter the civil engineers design basement for parking area. Therefor came up several ideas to make retaining wall using support. One of the examples of wall support is earth berm. Earth berm uses height, width, and angle formed to the excavation as a support to keep the retaining wall so that it would not be fell down.
In this research, various earth berms and structure stiffnesses are performed to get a pattern where various earth berms give less wall deflection, bigger passive pressure, and less active pressure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, David Maratur Fernando
"Timbunan yang dibangun di atas tanah lunak memiliki kecenderungan mengalami kegagalan pada tanah dasarnya (bearing failure). Hal tersebut diakibatkan tanah lunak mempunyai daya dukung yang rendah untuk memikul beban konstruksi. Apabila akan dibangun timbunan yang harus selesai dalam waktu yang relatif cepat dan harus ditimbun di atas tanah lunak, dapat diatasi dengan melakukan perkuatan tanah menggunakan bahan geosintetik dengan tarik tinggi pada dasar timbunan, sehingga meningkatkan daya dukung tanah lunak (bearing capasity) dan stabilitas timbunan. Analisa menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS untuk mencari nilai faktor keamanan, deformasi dan perubahan tegangan pada timbunan yang dibangun di atas tanah lunak yang diperkuat dengan geosintetik.

Embankment built on soft soil has a tendency to fail on the land base (bearing failure). This is due to the soft soil has low bearing capacity to carry the burden of construction. If the embankment will be constructed to be completed in a relatively fast and must be built on the soft soil, can be mitigated by the geosynthetic soil reinforcement using materials with high tensile at the bottom of the embankment, thus increasing the bearing capacity of soft soil and the stability of the embankment. Analysis using the finite element method with the aid of software PLAXIS to find the value of safety factor, deformation and stress changes in the embankment built on soft soil reinforced by geosynthetic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50572
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>