Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Alatas
"Pembangunan banyak terjadi di kota besar di Indonesia, salah satunya terjadi di Kota Tangerang Selatan. Pembangunan ini mengakibatkan peningkatan suhu di wilayah Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan dan kaitannya dengan kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2005, 2010 dan 2014. Data suhu diperoleh dengan menggunakan metode menghitung nilai radiansi dari pengolahan citra Landsat TM dan Landsat 8 sedangkan data kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan diperoleh dengan menghitung indeks NDVI dan NDBI. Berdasarkan hasil analisis spasial dan penghitungan statistik menggunakan analisis regresi linier berganda didapatkan pola suhu menyebar dengan pusat di timur Kota Tangerang Selatan. Perubahan suhu tertinggi bergeser dari di timur kota mengarah ke pusat kota.

Development occurs in many big cities in Indonesia, one of which occurred in South Tangerang City. This development resulted in an increase in temperature in the region of South Tangerang City. This study aims to determine the spatial patterns of land surface temperature and its relation to vegetation density and building density in South Tangerang City in 2005, 2010 and 2014. The temperature data obtained using the method of calculating the value of radiance from the processing of Landsat TM and Landsat 8 while the data vegetation density and building density is obtained by calculating the index NDVI and NDBI. Based on the analysis of spatial and statistical calculation using multiple linear regression analysis obtained temperature patterns spread to the center in the eastern city of South Tangerang. The highest temperature change shifted from east of the city leading to the center city."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasyana Kusuma Pratiwi
"Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan penduduk akan tanah, seperti untuk tempat bermukim dan tempat usaha. Ketersediaan tanah yang jumlahnya terbatas akan diperebutkan oleh penduduk untuk bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Persaingan tersebut secara tidak langsung akan menjadikan nilai dan harga tanah meningkat. Teori mengenai harga tanah di perkotaan dikembangkan oleh William Alonso. Dalam teorinya, Alonso mengemukakan bahwa harga tanah akan semakin menurun dengan menjauhnya jarak suatu lokasi terhadap CBD. Kondisi tersebut ditunjukkan dalam kurva Bid Rent Curve (BRC), dimana retail akan membentuk kurva yang paling curam, sedangkan permukiman akan membentuk kurva yang paling landai. Untuk membuktikan kesesuaian pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso, maka dilakukan deskripsi mengenai harga tanah secara keruangan berdasarkan faktor-faktor pembentuk harga tanahnya, kemudian membandingkan pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan kurva BRC. Hasilnya, terdapat perbedaan bentuk kurva kecenderungan harga tanah Kota Bogor dengan kurva BRC. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso.Ketidaksesuaian tersebut disebabkan karena adanya penyimpangan yang disebabkan oleh persebaran retail sekunder dan tingkat aksesibilitas.

Increasing population gives effect with the increasing demand of land for housing or business. High demand of land, but limited supply makes people are trying to get the greatest benefit of it. The competition in getting the land makes land value and land prices are increasing. Theory, which is telling about land prices in urban areas, is developed by William Alonso. In his theory, Alonso told about land prices will decrease when the land is far from the CBD. This condition is shown in Bid Rent Curve (BRC). The steepest curve is made by retail and on the other hand the most gradual curve is made by the settlement. This research is using descriptive spatial explanation about land prices based on land prices forming to prove between the land price pattern in Bogor with Alonso's theory is suitable and then to compare the land price pattern in Bogor with BRC. The result is a land price pattern in Bogor with Alonso's theory doesn't fit each other. Unsuitable reality with theory is because of deviation that forms because of the distribution secondary retail and accessibility."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Mahardhika Machmud
"Penelitian ini membahas tentang sebaran gempa bumi merusak yang pernah terjadi di Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lampung Barat dari tahun 1900 hingga 2010 Sebaran dalam hal ini dilihat dalam sebaran daerah terdampak gempa bumi berupa intensitas kerusakan serta nilai Peak Ground Acceleration PGA pada setiap kejadian gempa bumi merusak yang terjadi Setelah itu akan dilihat pengaruh karakteristik wilayah seperti kelompok batuan jarak terhadap patahan dan lereng terhadap tingkat kerusakan di daerah terdampak gempa bumi merusak Gempa bumi merusak yang terjadi dari tahun 1900 hingga 2010 sebanyak 11 kali kejadian dan berasal dari pergerakan sesar aktif dimana sebagian besar berada pada wilayah pesisir sedangkan di Kabupaten Lampung Barat berada pada wilayah pegunungan yang dekat dengan Sesar Semangko dengan nilai PGA dominan 75 139 gals dan intensitas dominan antara VIII dan IX MMI yang didominasi pada kelompok batuan sedimen berada pada jarak 500 1000 m pada patahan dan kondisi lereng 2 15 dimana Terdapat kecenderungan tingkat kerusakan yang lebih besar pada daerah terdampak yang terdapat patahan patahan lokal di sekitarnya dan kondisi lereng yang berkisar antar 15 hingga 40 dimana potensi longsor sangat mungkin terjadi dan menambah tingkat kerusakan akibat bencana gempa bumi walaupun berada pada wilayah nilai PGA yang lebih tinggi.

This study discusses the distribution of destructive earthquakes that had been occurred in the provinces of Bengkulu and West Lampung regency from 1900 to 2010 Distribution in this case be seen in the distribution of earthquake affected areas such as the intensity of the damage and the value of Peak Ground Acceleration PGA at any damaging earthquakes that occurred After that will be the influence of regional characteristics such as rock group the distance to the fault and the slope of the extent of damage in the area affected by the destructive earthquake Damaging earthquakes that occurred from 1900 to 2010 as many as 11 times the incidence and comes from the movement of active faults which are mostly located in coastal areas while in the West Lampung regency located in the mountainous region near the Semangko fault with PGA values dominant are 75 139 gals and dominant intensity between MMI VIII and IX on the group of sedimentary rocks located at a distance of 500 1000 m from faults and slope conditions in which 2 15 which is likely that a greater level of damage in the affected areas contained fragments surrounding local and conditions of the slopes that range between 15 to 40 where the potential landslide is likely to occur and increase the level of damage caused by the earthquake in the region even located on higher PGA values English version of the abstract can be written here"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwati
"Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah sebagai penghasil tembakau dengan kualitas baik Kualitas tembakau tersebut berdampak pada kualitas hidup petani Selain kualitas tembakau faktor lain seperti aksesibilitas luas lahan dan jalur distribusi pemasaran tembakau juga mempengaruhi kualitas hidup petani Masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pola keruangan kualitas hidup petani tembakau di tiga kecamatan ini Kualitas hidup yakni kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang di ukur secara objektif melalui beberapa indikator seperti pendapatan kesehatan pendidikan perumahan dan kesempatan kerja Kualitas hidup petani dibagi menjadi tiga kelas yakni rendah sedang dan tinggi Hubungan antara luas lahan dan jalur distribusi pemasaran tembakau terhadap kualitas hidup petani diuji dengan menggunakan metode Chi Square dimana hasil yang diperoleh yakni saling mempengaruhi namun hubungannya sangat rendah Hasil dari penelitian ini yaitu pola kualitas hidup petani tembakau di tiga kecamatan tersebut menunjukkan semakin tinggi wilayah semakin mudah aksesibilitas semakin luas luas lahan perkebunan tembakau serta semakin singkat distribusi pemasaran tembakau kualitas hidup petani makin tinggi Dan sebaliknya makin rendah wilayah semakin sulit aksesibilitas semakin sempit luas lahan perkebunan tembakau serta semakin panjang distribusi pemasaran tembakau kualitas hidup petani makin rendah.

Temanggung is one of regencies in Central Java as a producer of tobacco with good quality Impact on the quality of the tobacco farmers quality of life In addition to the quality of the tobacco other factors such as accessibility land use and tobacco marketing distribution also affects the quality of life of farmers The problem in this study how the spatial patterns of quality of life of tobacco farmers in the three districts Quality of life that a person s ability in meeting their needs is measured objectively through some indicators such as income health education housing and opportunity of work Quality of life for farmers is divided into three classes namely low medium and high Relationship between land area and distribution marketing of tobacco to the quality of life of farmers tested using Chi Square method whereby the results obtained interplay but the relationship is very low The results of this study of the pattern of life quality of tobacco farmers in the three districts showed the higher region the easier accessibility the broader tobacco plantation area and the shorter distribution of tobacco marketing is the higher the quality of life of farmers And conversely the lower the area the more difficult accessibility the narrower the tobacco plantation area and the length distribution of tobacco marketing is the lower the quality of life of farmers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Bidara
"Pengelolaan DAS terpadu di Indonesia telah didorong oleh pemerintah untuk melibatkan partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS Ciliwung, sejak tahun 2009 terjadi fenomena tumbuhnya komunitas masyarakat di sepanjang Ciliwung dari hulu hingga ke hilir dengan nama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Dengan mengunakan metode purposive sampling dan analisis pola keruangan deskriptif, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pola keruangan partisipasi masyarakat melalui KPC dalam pengelolaan DAS dilihat berdasarkan segmentasi DASnya. Hasilnya, kegiatan KPC secara umum terbagi ke dalam 4 jenis yaitu: (a) Kualitas Sumber Daya Air, (b) Kebersihan Sungai (Sampah), (c) Kendali Banjir, dan (d) Biodiversiti. Adapun kegiatan di masing-masing segmentasi DAS yaitu Segmen Hulu pada kualitas sumber daya air, Segmen Tengah pada kebersihan sungai dari sampah dan kendali banjir (advokasi ke Pemda), dan Segmen Hilir pada keanekaragaman hayati dan kendali banjir (berupa program/kegiatan). Dalam menjalankan kegiatan di masing-masing KPC, belum ada koordinasi terpusat antar-KPC dari hulu hingga ke hilir, baru terbatas pada program yang bersifat eventual atau berupa acara besar tahunan saja.
Integrated watershed management in Indonesia has been driven by the government to involve public participation. Relate to the community involvement in the management of Ciliwung watershed, since 2009 occurred the phenomenon in the communities along the Ciliwung River from upstream to downstream with the name Community Care of Ciliwung (KPC). By using purposive sampling and analysis of spatial patterns , this study is directed to determine the spatial pattern through KPC's participation in watershed management based segmentation of watershed. As a result, KPC activities are generally divided into 4 types:(a) Quality of Water Resources, (b) River Cleanliness from Garbage, (c) Flood Control, and (d) Biodiversity. The activities in each watershed segmentation is Upstream Segment on the quality of water resource, the Middle Segment on river cleanliness (garbage) and flood control (advocacy to local government), and the Downstream Segment on biodiversity and flood control (in the form of programs/activities). In carrying out the activities in each of KPC, there is no centralized coordination of inter-KPC from upstream to downstream, which is limited only to the eventual program or a major annual event."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalia
"Estuaria merupakan wilayah peralihan dimana air sungai yang bersalinitas rendah bercampur dengan air laut yang bersalinitas tinggi. Perubahan sebaran salinitas yang dinamis di estuaria mempengaruhi kualitas dan pemanfaatan air. Zonasi salinitas dibuat agar pemanfaatan lingkungan perairan lebih optimal. Nilai salinitas permukaan perairan didapat dari hasil interpretasi citra Landsat-5 TM menggunakan algorithma salinitas (Wouthuyzen dkk. 2008).
Hasil penelitian menyimpulkan terdapat empat zona di estuaria Muaragembong, yaitu: Zona Limnetic, Mexo-Oligohaline, Mexo-Mesohaline, dan Mexo-Polyhaline. Keberadaan zona tersebut bergantung pada variasi salinitas yang ditentukan oleh tingkat pencampuran salinitas yang dipengaruhi oleh debit sungai, curah hujan, kondisi pasang surut, dan arus permukaan laut.

Estuary is a transition area where low salinity river water mixed with high salinity sea water. Dinamically Changes of salinity distribution in estuary can influence the water quality and utility. Zonation of salinity was create to make utilization of aquatic environtment be more optimum. Surface water salinity was getting by interpretation result of Landsat-5 TM satellite image with salinity equation (Wouthuyzen et al. 2008).
This research conclude that in Muaragembong estuary there is four zone that is Limnetic, Mexo-Oligohaline, Mexo-Mesohaline and Mexo Polyhaline. These zone existence depend on salinity variation that was determined by the grade of salinity mixture that was influenced by river water discharge, precipitation, tide and sea surface current.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Aldiano
"Kabupaten Bekasi dikenal sebagai salah satu wilayah lumbung padi di Jawa Barat. Selain sebagai lumbung padi, Kabupaten Bekasi juga dikenal sebagai salah satu sentra industri. Namun, pesatnya industri di wilayah tersebut menyebabkan adanya perubahan penggunaan lahan basah untuk kepentingan industri dan permukiman. Perubahan lahan basah menjadi lahan terbangun mempengaruhi posisi Kabupaten Bekasi sebagai wilayah lumbung padi. Konversi lahan basah dipengaruhi oleh 3 aspek yaitu politik, sawah, dan demografi. Aspek politik terkait dengan kebijakan yaitu RTRW, aspek sawah terkait luas sawah, dan aspek demografi terkait jumlah penduduk. Untuk mengetahui swasembada beras di Kabupaten Bekasi, dilakukan perhitungan produksi beras dengan kebutuhan beras yang diperoleh dari data luas sawah dan jumlah penduduk. Dengan menganalisis luas sawah, produksi beras, dan kebutuhan beras, maka dihasilkan perubahan lahan basah tidak mempengaruhi posisi Kabupaten Bekasi sebagai wilayah lumbung padi. Tercatat ada 13 kecamatan yang pada tahun 2002 dan 2011 mengalami surplus beras yaitu Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, Cikarang Timur, Kedungwaringin, Karangbahagia, Tarumajaya, Tambelang, Sukawangi, Sukatani, Sukakarya, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muaragembong. Tercatat ada 5 kecamatan yang pada tahun 2002 dan tahun 2011 mengalami defisit beras yaitu Kecamatan Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat, dan Tambun Selatan. Tercatat ada 4 kecamatan yang mana pada tahun 2002 mengalami surplus beras namun defisit beras pada tahun 2011 yaitu Kecamatan, Setu, Cibitung, Tambun Utara, dan Babelan.

Bekasi Regency is one of the granary areas in West Java. Also, Bekasi Regency known as one of the industrial centers. However, the rapid industry in the region led to a change in the use of wetlands for the benefit of industry and settlement. Changes in wetlands to land up influencing Bekasi Regency position as a granary areas. Conversion of wetlands affected by the 3 aspects of politics, rice, and demographics. Political aspects related to the spatial policy, aspects related to paddy rice area, and aspects related to population demographics. To find rice selfsufficiency in Bekasi Regency, calculation rice production to the needs of the data obtained from the rice area and population. By analyzing the rice area, rice production, and rice needs, hence resulting wetland changes do not affect the position of the Bekasi Regency as area granary. Noted there are 13 districts in 2002 and 2011 had a surplus of rice that is District Cibarusah, Bojongmangu, Cikarang Timur, Kedungwaringin, Karangbahagia, Tarumajaya, Tambelang, Sukawangi, Sukatani, Sukakarya, Pebayuran, Cabangbungin, and Muaragembong. Noted there are 5 districts in 2002 and in 2011 had a deficit of rice namely Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat, and Tambun Selatan. Noted there are four districts which in 2002 had a surplus of rice but the rice deficit in 2011 the District Setu, Cibitung, Tambun Utara, and Babelan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Azis Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan besar penurunan tanah di kota Surabaya dengan metode DInSAR (Differential Interferometry Sytetic Aperture Radar). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data satelit ALOS PALSAR untuk melihat gejala penurunan tanah di Surabaya selama 2006 hingga 2011.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa daerah di utara kota Surabaya menunjukkan adannya indikasi penurunan tanah. Perkiraan nilai subsiden selama waktu penelitian bervariasi dengan dominasi penurunan antara 0 s.d 6 cm dalam 4 tahun. Perbandingan dengan data survei lapang menunjukkan bahwa hasil analisis DInSAR memberikan perkiraan penurunan tanah yang cukup baik.

This study aims to determine the distribution of land and a large decrease in Surabaya with methods DInSAR (Differential Aperture Radar Interferometry Syntetic). In this study, the authors use ALOS PALSAR satellite data to look at the symptoms of soil degradation in Surabaya during 2006 to 2011.
In this study it was found that the area north of the city of Surabaya showed adannya indication of soil degradation. Estimated value of subsidence during the study period varied with the dominance of the decline between 0 to 6 cm within ± 4 years. Comparison with field survey data show that the results of DInSAR analyzes provide estimates of soil degradation are quite good.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Wulan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan moda transportasi untuk perjalanan kerja dari Kecamatan Bojonggede terkait dengan karakteristik lokasi, internal, dan eksternal. Data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang terdiri dari dua macam, yaitu data primer yang yang diperoleh melalui teknik angket dan data sekunder yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait. Data tersebut kemudian dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak perjalanan yang semakin jauh mengakibatkan terjadinya pergantian moda transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, yaitu dari sepeda motor ke kereta api sehingga penggunaan moda menjadi semakin beragam tetapi mengakibatkan biaya transportasi yang lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi langsung menuju tempat kerja.

The purpose of this study is to determine how transportation mode pattern for journey to work from Bojonggede Sub-District. The pattern is produced by its locality, internally, and externally. This study used quantitative data which consists of primary and secondary data. The primary data was obtained through questionnaire, while the secondary data through appropriate agencies. Spatial and descriptive statistics analysis methods are used to analyze this data.
The result showed that farther distant traveled resulting the change of transportation modes from private cars to public transport, from motorcycles to train so it becomes more diverse but it is result a more expensive in cost of transportation compared to the use of personal vehicles directly to the workplace.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Giovanny
"Perekonomian Kota Depok tumbuh secara dinamis mengundang investor untuk berinvestasi, ditandai dengan terdapat banyak pusat perbelanjaan di Depok. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi segmentasi konsumen pusat perbelanjaan berdasarkan jenis dan lokasi pusat perbelanjaan. Metode penelitian deskriptif dengan analisis pola keruangan. Karakteristik fisik pusat perbelanjaan yang menjadi objek penelitian antara lain pusat perbelanjaan regional super, pusat perbelanjaan regional dan sentra belanja distrik. Karakteristik lokasi pusat perbelanjaan relatif sama. Segmentasi demografis, sosio-ekonomis, geografis dan alasan konsumen pusat perbelanjaan relatif sama. Pada segmentasi prilaku konsumen terhadap produk, kegiatan bersosialisasi lebih tinggi dilakukan pada pusat perbelanjaan yang lebih kecil dan tidak terlalu ramai daripada pusat perbelanjaan yang lebih besar dan lebih ramai.

Depok City's economy grows rapidly inviting investor to invest in it; it's shown by a lot of shopping centre that exist in Depok. The aim of this research is to identify consumer segmentation of each shopping centre based on its type and location. The method is descriptive with spatial pattern analysis. The location characteristic of shopping center is relatively similar. Demographic, socio-economic, geographic and motives segmentation of shopping centre consumer are relatively similar. In consumer's attitude to product segmentation, socialization activities are higher in the shopping centres which are smaller and less crowded than in the shopping centres which are bigger and more crowded.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>