Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devitha Amelia
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan non keuangan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan 2014 dengan menggunakan tiga pendekatan pengukuran, 540 sampel untuk model 1 yang menganalisis hubungan Tenure Individual Audit Partner dan CEO Klien terhadap kemungkinan perusahaan melakukan upward earning management menggunakan proksi akrual diskresioner, 312 sampel pada model 2 yang menganalisis kemungkinan perusahaan melakukan downward forecast guidance menggunakan proksi Earning Per Share (EPS), dan 158 sampel pada model 3 yang menganalisis hubungan trade off.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Tenure Individual Audit Partner dan CEO klien berpengaruh pada kemungkinan perusahaan melakukan upward earning management, downward forecast guidance, dan downward forecast guidance tanpa melakukan upward earning management (trade off). Hasil penelitian ini menolak pernyataan bahwa upward earning management dan downward forecast guidance merupakan hubungan subtitusi. Sebaliknya, hasil penelitian ini menyatakan bahwa manajemen perusahaan mungkin melakukan kombinasi upward earning management dan downward forecast guidance untuk menghindari negative earning surprise.

This study is an empirical study on listed non financial firms on Indonesia Stock Exchange period 2012 until 2014 with three approaches model, consist of 540 samples for model 1 which analyze the effect of Individual Tenure Audit Partner and Client CEO with firms likelihood to do upward earning management, 312 samples for model 2 which analyze firms likelihood to do downward forecast guidance, and 158 samples for model 3 which analyze the substitution effect between those two.
Result showed that Individual Tenure of Audit Partner and Client CEO have significant influence on firms likelihood to do upward earning management, downward forecast guidance, and downward forecast guidance without upward earning management (trade off). This paper result reject that there is substitution effect between upward earning management and downward forecast guidance. This paper result indicate that it is likely that firms will do combination with both upward earning management and downward forecast guidance to avoid negative earning surprise.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dewi Ratnasari
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti hubungan CEO tenure terhadap manajemen laba. Penelitian ini berargumen bahwa CEO melakukan manajemen laba pada saat awal menjabat dibandingkan tahun tahun setelahnya. Selain itu variabel corporate governance juga diteliti sebagai variabel pemoderasi terhadap manajemen laba yang dilakukan pada saat awal menjabat. Sampel penelitian adalah 113 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 2014. Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif signifikanantara tahun awal CEO menjabat dengan manajemen laba akrual pada model Kothari 2005 dan hubungan negatif signifikan dengan manajemen laba riil pada model Roychowdhury 2006. Tahun awal merupakan tahun pertama CEO menjabat angka ini diambil dari nilai median sampel dibagi dua. Sebaliknya apabila melibatkan variabel corporate governance sebagai pemoderasi hubungan positif antara CEO tenure dan manajemen laba akrual menjadi tidak signifikan Untuk tahun terakhir CEO menjabat secara penuh tidak ditemukan hubunganyang signifikan namun ketika tahun awal dimasukkan sebagai kontrol hasilnya menjadi signifikan.

This research examines changes in CEO's incentive to manage their firms reported earning during their tenure. Earnings management is found in the early year than in the later years of CEOs rsquo service and this relation is less pronounced for firms with greater external and internal monitoring with good corporate governance. The samples of this research are 113 non financial listed companies on Indonesian Stock Exchange in 2004-2014 periods. The results show a significant positive correlation between early year of CEO served with accrual earning management on Kothari's model 2005 and a significant negative correlation with real earning management on Roychowdhury model 2006. Early year is the year which median sample of CEO tenure divided in two Conversely if corporate governance was included as moderating variables the relationship becomes insignificant on accrual earning management Accrual and real earning management is found in CEO's final year but this result obtained only aftercontrolling early year of service."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massaid Bimo Setyawan
"Dengan adanya konsentrasi kepemilikan di perusahaan Indonesia, permasalahan agensi di Indonesia menjadi berbeda dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pertimbangan karier CEO pada kebijakan perusahaan. Penelitian menggunakan metode regresi atas sampel CEO emiten Bursa Efek Indonesia tahun 2012 ? 2014. CEO baru terbukti melakukan manajemen laba riil dan akrual untuk meningkatkan laba di periode awal masa kerjanya, sedangkan CEO yang meninggalkan jabatan hanya melakukan manajemen laba riil untuk meningkatkan laba pula pada tahun terakhir masa kerjanya. Karakteristik asal karier dan hubungan afiliasi dengan pemegang saham tidak terbukti mempengaruhi praktik manajemen laba oleh CEO baru. Penelitian ini menyimpulkan adanya preferensi CEO untuk menggunakan manajemen laba riil sepanjang masa kerjanya serta mendorong lebih lanjut pengawasan implementasi peraturan pasar modal terkait pengungkapan profil Direksi perusahaan.

Consensus about ownership concentration in Indonesian firms makes agency problem in Indonesia expected to be different from other countries. This study aimed to review the impact of CEO career concern on firms policy. The study used regression method with samples of CEO on the Indonesia Stock Exchange in 2012 - 2014. Newly-appointed CEO have been proved to use real and accruals earnings management to increase profits in the early period of his tenure, while leaving CEO only used real earning management to increasing earning in his last year of appointment. CEO career origin and shareholder affiliation haven't been proved to effecting newly-appointed CEO's earning management. The study concluded the CEO?s preference to use real earning management during his tenures and encouraged the enforcement of regulation related to disclosure of management's profile."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Puspa
"Penelitian ini menguji pengaruh gender CEO dan CFO terhadap manajemen laba perusahaan. Sampel diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan CEO dan CFO wanita tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba perusahaan.

This research investigates the gender impact of the CEO and CFO on the companies earning management. The samples were all public manufacturing companies listed in the IDX between 2012 and 2014. The research shows that female CEO and CFO have no significant impacts on the earning management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Rizky Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kuadratik antara Tenure akuntan publik (AP) dan Tenure Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, pengaruh rotasi AP dan rotasi KAP terhadap kualitas audit, serta pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 hingga 2014, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999) Tenure KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit.
Tenure AP terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit, rotasi KAP terbukti berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan rotasi AP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Ukuran KAP dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu KAP Big Four, Second Tier dan KAP Kecil, hasilnya KAP Big Four dan KAP Second Tier berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini mengindikasikan bahwa kualitas audit yang dihasilkan KAP Big Four dan KAP Second Tier lebih baik daripada KAP Kecil.

This research aims to examine the effect of quadratic impact between audit partner tenure and audit firm tenure on audit quality, the effect of audit partner rotation and audit firm rotation on audit quality and the effect of audit firm size on audit quality. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2009-2014 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality's proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999).
This research finds that audit firm tenure have no quadratic relationship effect on audit quality. Audit partner tenure have quadratic relationship effect on audit quality. There is a positive of audit firm rotation on audit quality. But audit partner rotation have no effect on audit quality. Audit Firm Size in this study were divided into three classifications, namely Big Four, Second Tier, and small firm auditor. There is a positive of Big Four and Second Tier audit firm on audit quality. These results indicate that audit quality by the Big Four, Second Tier better than small audit firm.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Agusto Buntara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai hubungan kualitas
audit dan tenur audit yang akan mendukung argumen diberlakukannya peraturan
mengenai implementasi rotasi audit di Indonesia. Penelitian ini lebih menekankan
pada relasi person-to-person, yaitu relasi antara partner dari kantor akuntan publik
kepada CEO perusahaan klien. Disertakan juga variabel kontrol untuk mengetahui
pengaruh variabel kontrol tersebut terhadap variabel dependen penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel didalam analisisnya. Hasil
pertama dari penelitian ini menemukan fakta bahwa variabel tenur partner-CEO
yang dihitung berdasarkan jumlah tahun mereka melakukan perikatan mempunyai
hubungan negatif terhadap kualitas audit yang diproksikan menggunakan akrual
diskresioner (DACC). Hasil kedua yang diperoleh didalam penelitian ini
menandakan bahwa tenur KAP dan perusahaan klien tidak mempunyai dampak
yang signifikan terhadap akrual diskresioner perusahaan, yang akan memberikan
dampak terhadap kualitas audit perusahaan secara keseluruhan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to give a empirical evidence on the effect of audit
tenure and audit quality that will support the government?s argument about
implementation of audit rotation in Indonesia. This research will focused onto
person-to-person relationship which is between auditor partner at public
accounting firm and CEO at Client firm. We also include some control variables
to see the effect towards the dependent variable of this research. This research
uses multiple regression-data panel method on its analysis. The first result of this
research is the evidence of a negative association between the auditor partner
tenure and audit quality. The second result of this research is the evidence that
firm tenure doesn?t have a significant association towards the firm?s audit quality"
2016
S64439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myria Rafiz Khasandy
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh dari awal masa jabatan Direktur Utama dan Direktur Keuangan terhadap perilaku manajemen laba, baik melalui diskresi akrual maupun manipulasi aktivitas riil, serta moderasi Kepemilikan Institusi dan Kepemilikan Keluarga terhadap pengaruh awal masa jabatan Direktur Utama dan Direktur Keuangan terhadap manajemen laba. Direktur Utama dan Direktur Keuangan akan memperoleh reputasi yang baik dihadapan pelau pasar dan pemegang saham apabila mereka dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi pada masa jabatannya, sehingga terdapat indikasi bahwa Direktur Utama dan Direktur Keuangan akan mengelola labanya sedemikian rupa dengan menggunakan diskresi mereka sebagai Direktur Utama/Direktur Keuangan pada awal masa jabatannya.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awal masa jabatan Direktur Utama dan Direktur Keuangan tidak terbukti berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepemilikan institusi dan kepemilikan keluarga tidak terbukti dapat memperkuat pengaruh positif awal masa jabatan Direktur Utama dan Direktur Keuangan terhadap manajemen laba.

This research’s purpose is to determine the effect of CEO’s and CFO’searly tenure period to earning management behaviour, through accrual discretionary and real activity. This research’s purpose is also to determine the moderate effect of Institutional Ownership and Family Ownership towards the effect of CEO’s and CFO’searly tenure period to earning management behaviour. CEO will earn goodreputation if they can generate higher profits for the company during their tenure,so there are some indications that they will manage their earnings using theirdiscretion as CEO in their early years of tenure, and so does CFO.
This research uses manufacturecompanies listed in Bursa Efek Indonesia for the sample. This research results that CEO’s and CFO’s early years of tenure do not have positive effect towards the earnings management behaviour. This research also finds that institutional ownership and family ownershop can not moderate the positive effect of CEO’s early tenure period to earning management behaviour.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Argo Tamtomo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partner audit wanita terhadap biaya audit dan kualitas audit yang diukur dengan besarnya Discretionary Accruals. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel merupakan perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partner audit wanita mendapatkan biaya audit yang lebih tinggi daripada partner audit pria karena audit effort yang dibutuhkan lebih besar, kemudian partner audit wanita lebih ahli dalam bernegosiasi dimana cenderung lebih tidak berkompromi pada saat tawar menawar fee. Sedangkan kualitas audit yang dihasilkan tidak berbeda diantaranya karena wanita dan pria memiliki penilaian yang sama dalam pertimbangan audit, lalu yang lebih banyak bekerja dan terjun langsung dalam pemeriksaan laporan keuangan ialah tim audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan bergantung pada tim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi implikasi, khususnya bagi kantor akuntan publik perlu mendorong peran partner untuk meningkatkan kualitas dari proses audit pada penugasan yang dipimpinnya.

This study examines the effect of women audit partners on audit fee and audit quality as measured by the amount of Discretionary Accruals. Sampling method is done by purposive sampling. The sampel used is a non financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period 2012 to 2016. The result of the regression indicate that women audit partners has higher audit fee than men audit partners because the required audit effort was greater, then women audit partner more skilled at negotiating which tend to be less compromised at the time of deal in fee. While the quality of audits produced is not different among them because women and men have the same assessment in audit considerations, then the more work and plunge in the audit of financial statements is the audit team so that the resulting audit quality depends on the team. The results of this study are expected to give implications, especially for the public accounting firm to encourage the role of audit partners to improve the quality of the audit process on the assignment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Agung Pratama
"Skripsi ini mencoba memberikan usulan dan ide untuk penelitian yang lebih mendalam terhadap hubungan antara pergantian Chief Excecutive Officer (CEO) dan insentif manajer dalam hal pendapatan. Sebelum itu, didalam skripsi ini, akan mencoba untuk mendapatkan alasan dibalik konflik pro dan kontra tentang fakta- fakta mengenai insentif pendapatan dan pergantian CEO yang terdapat di literatur yang sudah ada. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan klasifikasi variabel yang berhubungan dengan insentif pendapatan dan pergantian CEO di poin berikutnya. Didalam skripsi ini, ditemukan 2 tipe pergantian CEO yakni secara sukarela dan secara paksa dan 4 tipe insentif manajemen dalam hal insentif untuk overstating laporan keuangan dan pemalsuan data laporan keuangan; yakni perjanjian kompensasi, kontrak hutang dengan perjanjian, insider trading, dan pendanaan eksternal. Namun, skripsi ini memiliki batasan dalam pencarian variabel klasifikasi, penjelasan, dan desain penilitian sehingga skripsi ini tidak akan melakukan analisis data.

This study tries to propose a further research toward the relationship between the CEO turnover and earning managerial incentive. Before hand, this study would like to try to find the reason behind the mix evidence, which happened in the prior literatures. Next, explanation about variable classification regarding CEO turnover and earnings management incentive will be conducted. This study has found two types of CEO turnover; voluntary and involuntary turnover, and four types of earning management incentive in terms of overstating and manipulating reported earnings; compensation agreement, debt contract with covenants, insider trading, and external financing. However, this study limits the finding up to variables classification, explanation, and the construction of the research design. Therefore, this study will not conduct any data analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Adhitama
"Penelitian ini menganalisis PP Nomor 20 tahun 2015 yang meniadakan kewajiban rotasi KAP serta memperpanjang masa penugasan (tenure) AP menjadi lima tahun dan KMK Nomor 359/KMK.06/2003 serta PMK Nomor 17/PMK.01/2008 yang memperbolehkan terdapatnya praktik rotasi KAP semu. Untuk menganalisis peraturan tersebut, penelitian ini menguji pengaruh tenure KAP dan AP, rotasi KAP, serta rotasi KAP riil dan semu terhadap kualitas audit dengan menggunakan data 194 perusahaan yang terdaftar pada Pasar Modal Indonesia selama periode 2008 hingga 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa tenure KAP, baik linear ataupun kuadratik, tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berbeda dari tenure KAP, tenure AP terbukti memiliki pengaruh kuadratik cembung terhadap kualitas audit dengan titik maksimum tiga tahun. Penelitian ini juga membuktikan bahwa rotasi KAP berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ditiadakannya kewajiban rotasi KAP yang tercantum dalam PP Nomor 20 tahun 2015 merupakan regulasi yang tepat, tetapi tidak bagi regulasi yang memperpanjang tenure AP karena terbukti, tenure AP hanya meningkatkan kualitas audit sampai tenure tiga tahun sebelum akhirnya menurunkan kualitas audit. Selain itu penelitian ini memebuktikan bahwa rotasi KAP semu berpengaruh negatif sementara rotasi KAP rill tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini menunjukan bahwa KMK Nomor 359/KMK.06/2003 dan PMK Nomor 17/PMK.01/2008, yang mememperbolehkan terdapatnya praktik rotasi KAP semu, merupakan regulasi yang kurang tepat.

This research analyzes Government Regulation No.20 of 2015 which abolishing the rotation rule and extends the tenures of public accounting firms to 5 years and The Minister of Finance Decree Number 359/KMK.06/2003 and The Minister of Finance Regulation No.17/PMK.01/2008 that results in pseudo-rotation practices done by public accounting firms. To analyze these regulations, this research examines the effect of public accounting firms and public accountants tenures, public accounting firms rotations, as well as real and pseudo-rotations of public accounting firms on audit quality, using data of 194 companies who are listed on Indonesian Stock Exchange (IDX) for the period 2008-2014. The result of this research shows that public accounting firms rotations, both linear and quadratic, do not affect audit quality. In contrast, public accountant tenures are proven to have a convex quadratic effect on audit quality with maximum point of 3 years. Moreover, this research proves that public accounting firms rotations negatively affect audit quality.
With this result, we can conclude that abolishing the rotation rule, based on Government Regulation No.20 of 2015, is the appropriate regulation; however, not for the regulation that extends public accountants tenures which result proves that public accountant tenures only increase the audit quality for first three years. This result also prove that pseudo-rotations of public accounting firms negatively affect audit quality, while real public accounting firms rotations do not affect audit quality. With this result, we can also conclude that The Minister of Finance Decree Number 359/KMK.06/2003 and The Minister of Finance Regulation No.17/PMK.01/2008, which permits pseudo-rotations of public accounting firms, is not an appropriate regulation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>