Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St Kevin Emeraldi
"Mengiringi perkembangan ekonomi dan teknologi yang begitu pesat, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk terus membangun infrastruktur dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, sebagai negara kategori emerging market, Indonesia juga harus gencar dalam mengembangkan industri pengolahan sumber daya alam terutama dari hasil bumi seperti pertambangan batu bara dan pasir besi. Menimbang kedua faktor diatas, sudah lumrah jika selama dua dekade terakhir industri alat berat di dalam negeri mengalami perkembangan yang cepat terutama dari sisi permintaan pelanggan. Hal ini mendorong perusahaan distributor dan perawatan alat berat terpacu untuk terus berinovasi agar bisa terus bersaing di dalam kondisi pasar yang dinamis.
Salah satu variabel yang diperhatikan oleh pelanggan dalam penggunaan alat berat, seperti excavator, adalah dari kemudahan dan harga total dari proses perawatan mesin. Komponen kritikal seperti undercarriage pada sebuah excavator dapat mencakup hingga 60 persen dari biaya perawatan jika terjadi kerusakan yang tidak terprediksi. Optimisasi perawatan berkala yang diikuti dengan prediksi yang tepat untuk breakdown pada alat berat merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh banyak perusahaan dalam usahanya menjawab tantangan pasar.
Melalui skripsi ini penulis mencoba untuk menganalisa system perawatan berkala yang sudah dilakukan oleh salah satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia terutama untuk komponen undercarriage. Penulis juga akan mengambil data langsung dari workshop perusahaan tersebut yang bertempat di Cakung, Jakarta Barat, untuk melakukan analisa terhadap kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada komponen undercarriage dan mencoba untuk memberikan solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan melalui metodologi analisa PMO2000.

With the advancement of global economy and technological development, Indonesia, as one of the world developing countries is required to keep developing its intra- nation infrastructures to fulfill the needs of its citizens. On the other hand, as an emerging market country, Indonesia also needs to hasten its development in the natural resources processing industries, such as from coal and iron-sand. Bearing these two factors in mind, it is not a question anymore that for the past two decades, heavy machineries industry in Indonesia has experienced a significant amount of development, especially from the customers demand side. Through the increasing number of customers demand, various companies, that acts as the distributor of heavy machineries are required to keep innovating in order to sharpened its competitiveness on the dynamic market condition.
The ease and the total cost of heavy machineries maintenance is one of the most highlighted variables that the customers must consider in the usage of heavy machineries, such as excavators. Critical components like the undercarriage on an excavator could reach up to 60 percent of the total maintenance cost if there occurs an unpredicted failure. Enhancing the periodic maintenance with the addition of correct prediction for when the breakdown of a machineries component is going to happen is a strategy that is applied by one of the most renowned heavy machineries distributors in Indonesia to answer market challenges.
Through this thesis, the author is trying to analyze the periodic system maintenance that has been applied by a certain comapny, especially for the undercarriage components. The author is going to use the data that is obtained from their workshop that is located in Cakung, West Jakarta, to analyze the failures and breakdowns that frequently happened on the undercarriage components, and in the end formulate solutions that could be applied to enhance their quality of the ongoing maintenance system via the PMO2000 methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Naufal Manggus
"Offshore pipelines atau yang lebih dikenal dengan sebutan pipa bawah laut merupakan moda transportasi yang sangat efisien dan ekonomis yang mampu mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya dimana jarak antara kedua tempat tersebut umumnya relative cukup jauh serta menjangkau antar pulau. Sekarang ini pengembangan lapangan dengan teknologi subsea mempunyai fleksibiklitas yg lebih besar dari topside. Salah satu metode pengecekan terhadap PLEM adalah analisa tegangan. Tegangan yang terjadi pada PLEM dipengaruhi beberapa faktor beban. Kritria analisa tegangan mengacu pada standard code yang telah ditetapkan yaitu ASME B 31.8 : Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Hasil analisis menunjukan bahwa tegangan-tegangan yang terjadi pada PLEM tidak melebihi batas izin yang sudah diatur dalam standard code, hal ini menunjukkan PLEM dalam kondisi aman. Apabila PLEM terjadi overstress, dilakukan langkah mitigasi agar tegangan pada PLEM tidak melebihi tegangan yang di izinkan oleh standard code.

Offshore pipelines or better known as subsea pipeline is a mode of transportation which is very efficient and economical, it is able to transport fluid from one place to another place where the distance between two places are quite far or between islands. Nowadays, development of subsea pipeline technology has higher flexibility than the topside. Stress analysis is one of method to check the PLEM. Stress that occur on PLEM is affected by some of load factors. Stress analysis criteria refers to standard code that has been agreed is ASME B 31.8: Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Results of analysis shows stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code, it shows that PLEM is safe. If overstress occur on PLEM, mitigation step must be taken in order to make stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Kirana Sainan
"Volume penumpukan sampah yang belum dapat ditangani di wilayah Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar ±405 m3, angka ini merupakan jumlah penumpukan sampah yang terdapat pada jalur air dan sungai-sungai di kawasan padat penduduk. Akses bagi kendaraan berat yang sulit, menyebabkan kebutuhan akan peralatan alternatif dengan mobilisasi yang tinggi, salah satu alternatifnya berupa excavator amfibi. Excavator amfibi yang dikembangkan memiliki batasan berupa lebar sungai yang merupakan daerah operasi kerja sebesar 5 m dan mampu menangani volume penumpukan sampah kurang dari jam kerja maksimal, yaitu 8 jam/hari. Berdasarkan batasan desain tersebut, dihasilkan sebuah pengembangan berupa excavator mini amfibi dengan kapasitas bucket 0.4 m3, yang memiliki ukuran pontoon dengan desain catamaran sebesar: LOA = 5.3 m; Lpp = 5 m; B = 3 m; H = 1.5 m; T = 1.2 m. Serta dihasilkan aspek-aspek desain berupa karakteristik lambung pontoon, material dan dimensi plat, spesifikasi pengelasan, mooring system, hambatan, dan daya main engine (propulsi).

The volume of trash accumulation which can’t be handled on DKI Jakarta is ±405 m3, this amount is the trash accumulation’s volume which is existed in water ways and rivers on the dense population. Difficulties for heavy equipment's access makes the need of alternative equipment with high mobility, and one of the alternatives is amphibious excavator. The amphibious excavator which is developed has constrains such as 5 m of the minimum river width and could handle the accumulation of trash within maximum working hour as 8 hour/day. Based on those constrains, developed a mini amphibious excavator design with bucket capacity 0.4 m3, which has a catamaran pontoon with the dimension: LOA = 5.3 m; Lpp = 5 m; B = 3 m; H = 1.5 m; T = 1.2 m. And also resulted another design aspects such as the characteristic of pontoon's hull, material and dimension of plate, welding specification, mooring system, drag, and main engine power (propulsion)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito
"Modul - I
Pengenalan Statika Struktur
PENJELASAN
I. Tujuan lnstruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah statika struktur mahasiswa mampu mengaplikasikan hukum kesetimbangan statika pada bermacam konstruksi, khususnya konstruksi statis tertentu dengan macam pembebanan yang berbeda.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan statika struktur sebagai salah satu ilmu dasar khusus dengan ilmu-ilmu dasar khusus yang lain serta kaitannya dengan ilmu-ilmu lainnya pada jurusan teknik mesin.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar statika struktur/Hukum Newton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP 1998 - 1999 6
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Lestari
"Pengujian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dew point dengan temperature pengeringan minimum dan kinerja pengeringan pada pengering semprot di Lab Perpindahan Kalor dan Massa Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia. Variasi dew point 9,22 [0C], 16,49 [0C], dan 22,62 [0C] diujicobakan bersama laju aliran udara sebesar 17,1; 17,3; 18,1; 24,2; 24,5; 25,6; 29,6; 30 dan 31,3 [m³/jam], tekanan nozzle pneumatik 1 [bar]; 2 [bar];dan 3 [bar], laju aliran bahan 0,15 [l/jam], kelembaban spesifik 0,00722; 0,01171; dan 0,01732 [kg/kg dry air]. Dari percobaan yang sudah dilakukan terhadap vitamin c murni, ternyata dew point mempengaruhi temperatur minimum pengeringan.
Pada dew point yang lebih rendah maka temperatur pengeringannya semakin rendah pula, pada dew point yang sama, semakin besar laju aliran udara, maka semakin rendah temperature minimum pengeringan, pada dew point yang sama, maka temperatur pengeringan akan lebih rendah seiring dengan lebih besarnya tekanan udara pada noozle. Selain itu, dew point juga berpengaruh pada kinerja pengeringan.

Tests conducted to determine the relationship between the dew point with minimum drying temperature and performance of drying on the spray drying in Laboratory Heat and Mass Transfer Department of Mechanical Engineering, University of Indonesia. Variation of dew point 9,22 [0C], 16,49 [0C], dan 22,62 [0C] tested along with air flow rate of 17,1; 17,3; 18,1; 24,2; 24,5; 25,6; 29,6; 30 and 31,3 [m³/hour] pressure pneumatic nozzle 1 [bar]; 2[bar] and 3 [bar], 0,15 [l/hour] fuel flow rate humidity specific 0,007631; 0,012128; dan 0,017394 [kg/kg dry air].
From the experiments that have been carried out on pure vitamin c, it turns the dew point affects the minimum temperature the lower the dew point, the lower the drying temperature. In the same dew point, the greater air flow rate, the lower the drying temperature. In the same dew point, the greater noozle air pressure, the lower drying temperature. The dew point also influence on performance of drying.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Ramadhan
"Pulverized Coal PC Boiler adalah bejana tertutup yang didalamnya terdapat proses pembakaran untuk mengubah air menjadi uap panas yang bertekanan tinggi yang dalam proses pembakarannya menggunakan bahan bakar batubara yang dihaluskan terlebih dahulu dan dialiri udara panas lalu dibakar pada burner Untuk meminimalisasi biaya operasional dibutuhkan efisiensi yang tinggi dari boiler Dengan memonitor emisi gas buang dari boiler efisiensi pembakaran dapat dikontrol untuk menghemat bahan bakar dan menurunkan pengeluaran biaya operasional Selain itu juga diperlukan adanya perhatian terhadap konsentrasi terbentuknya gas beracun seperti NOx dari proses pembakaran karena menyangkut aspek lingkungan Diharapkan dengan studi ini bisa diketahui apa saja yang mempengaruhi efisiensi pembakaran dari emisi gas buang dan juga diketahui karakteristik parameter parameter yang mempengaruhi terbentuknya NOx sehingga bisa ditemukan adanya rekomendasi untuk usaha peningkatan efisiensi pembakaran dan penekanan konsentrasi NOx yang terbentuk

Pulverized Coal PC boiler is a closed vessel in which there is a combustion process to convert water into high pressure steam that in the combustion process using pulverized coal for fuel By monitoring the flue gas from boilers combustion efficiency can be controlled to save fuel and reduce operational expenses It also required to focus on the formation of NOx concentration of the combustion process as it involves environmental aspects Hopefully with this study it can be discovered anything that affects combustion efficiencyfrom theemissions and also known characteristic of parameters that affect the NOx formed so that can be found on any efforts to increase combustion efficiency and efforts to decrease NOx formed "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilis Kurniawan
"Pengujian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara temperatur pengeringan dengan laju pengeringan pada pengering semprot di Laboratorium Perpindahan Kalor dan Massa Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia. Variasi laju aliran udara sebesar 17,1; 24,2; dan 29,6 [m³/jam] diujicobakan bersama dengan tekanan nozzle 1 [bar], laju aliran bahan 0,15 [l/jam] , 0,3 [l/jam] dan 0,45 [l/jam] , dewpoint 10 , 17 , dan 23 (ambient) [0C], sebanyak 27 proses untuk vitamin C.
Dari percobaan yang sudah dilakukan, ternyata laju aliran udara mempengaruhi temperatur minimum pengeringan semakin besar laju aliran udara, maka semakin rendah temperatur pengeringan. Pada percobaan vitamin C pun laju aliran udara, dewpoint serta laju aliran bahan masuk mempengaruhi temperatur pengeringan dan kinerja pengeringan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui masalah - masalah apa saja yang timbul.

Tests conducted to determine the relationship between the drying temperature with air flow rate on the spray drying in Laboratory Mass and Heat Transfer Department of Mechanical Engineering, University of Indonesia. Variation of air flow rate of 17,1; 24,2; dan 29,6; [m³/hour] tested along with pressure pneumatic nozzle 1 [bar] 0,15 fuel flow rate [l/hour] 0,3 [l/jam] dan 0,45 [l/jam], dewpoint 10 , 17 , and 23 (ambient) [0C], 27 process for vitamin C.
From the experiments that have been carried out on the water, it turns the air flow rate affects the minimum temperature the greater the drying air flow rate, the lower the drying temperature. Then experiments on vitamin C, intake air flow, dewpoint of air and flow rate of vitamin C, also affects the drying temperature. This test aims to determine any issue that arises.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pamungkas
"Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa exhaust system atau lazim disebut knalpot, merupakan bagian vital dari sebuah kendaraan bermotor.Karena hal itulah di bidang otomotif produk ini mengalami perkembangan pesat dan mempunyai pelanggan yang semakin meningkat. Fungsi knalpot adalah menambah kecepatan, memperindah bentuk dan mendapatkan suara yang enak didengar dan yang paling utama untuk menaikan performa mesin. Namun, hingga saat ini penelitian tentang knalpot masih jarang sehingga orang-orang pada umumnya belum mengetahui parameter apa saja yang mempengaruhi baik-buruknya suatu sistem gas buang.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian langsung model knalpot yang sama dengan tipe mesin yang berbeda tujuannya untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan, insertion loss, kecepatan suara, tekanan balik dan debit aliran sehingga nantinya bisa menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut. Hasil penelitian dicapai pengunaan model knalpot standar lebih cocok dipakai pada mesin motor 125cc dibandingkan pada mesin motor 100cc.

As is well known, that the exhaust system or muffler is a vital part of a motor vehicle. Because it's in the field of automotive products have experienced rapid development and increasing customer. Function of the muffler is picking up speed, shape and beautify a pleasant voice and most of all is to increase engine performance. However, up to date research on the muffler is still rare that people do not know what the parameters affecting the merits of an exhaust system.
The research was conducted by direct testing of the same exhaust model with different types of engines aim to determine the relationship between level of noise, insertion loss, speed of sound, backpressure and flow rate so that later can be could be a reference for further development. The results achieved are standard muffler models more suitable for use on a 125cc motorcycle engine than on a 100cc motorcycle engine.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmah Rizky
"ABSTRAK
Naskah ini bertujuan untuk mengetahui performa sistem chiller pada pengoperasian ruang auditorium di Gallery Art Centre, Universitas Indonesia, sekaligus memverifikasi desain sistem. Instalasi sistem chiller berbasis refrigeran alami merupakan yang pertama untuk institusi perguruan tinggi di Indonesia yang juga merupakan bagian dari usaha green campus movement. Sistem pendinginan dengan memanfaatkan jenis refrigeran yang memiliki nilai ODP dan GWP rendah saat ini menarik perhatian dalam hal riset dan implementasi untuk menggantikan penggunan refrigeran R22. Dari hasil pengujian didapatkan COP rata-rata maksimum 4.27 pada kondisi pembebanan kosong, dan 5.25 saat pembebanan parsial. Kapasitas pendinginan maksimum kondisi tanpa pembebanan dan pembebanan parsial adalah masing-masing 125.93 kW dan 148.39kW, dengan konsumsi daya 30.06 kW and 30.12 kW.

ABSTRACT<>br>
The purpose of this paper is to examine energy efficiency through the study of performance in vapour compression cycle for auditorium in University of Indonesia using natural refrigerant R290. The installation of the chiller system which is the first in Indonesia within academic institution is particularly relevant in light of the gaining interest and research regarding the implementation of refrigeration system utilizing relatively low ODP and GWP refrigerant as alternative to replace the refrigerant R22. It is found that the maximum average COP is 4.27 at free load and 5.25 at partial load. The cooling capacity are 125.93 kW with energy consumption of 30.06 kW during free load and 148.39 kW with energy consumption of 30.12 kW at partial load, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>