Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexandra Maulana
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji volatilitas dan relevansi risiko dari laba komprehensif pada perusahaan finansial, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (MYX) dan Singapore Exchange (SGX), dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba komprehensif lebih volatil dibanding laba bersih. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara volatilitas laba bersih dan laba komprehensif dengan risiko pasar dan harga saham. Namun tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara volatilitas inkremental laba komprehensif (relatif terhadap laba bersih) terhadap risiko pasar dan pembentukan harga saham.
ABSTRACT
The objective of this research is to examine the volatility and risk relevance of comprehensive income in financial companies, which are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX), Bursa Malaysia (MYX) and Singapore Exchange (SGX), from 2011 to 2014. The results of this study indicate that comprehensive income is more volatile than net income. In addition, this study also finds a significant association between the volatility of net income and comprehensive income with market risk and stock price. However, this study cannot find any significant association between volatility of comprehensive income incremental to net income with market risk and stock price
, The objective of this research is to examine the volatility and risk relevance of comprehensive income in financial companies, which are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX), Bursa Malaysia (MYX) and Singapore Exchange (SGX), from 2011 to 2014. The results of this study indicate that comprehensive income is more volatile than net income. In addition, this study also finds a significant association between the volatility of net income and comprehensive income with market risk and stock price. However, this study cannot find any significant association between volatility of comprehensive income incremental to net income with market risk and stock price
]"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dieta Augustina Hanum Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi nilai dari nilai buku ekuitas, laba bersih dan dividen pada kondisi saham perusahaan yang masuk ke dalam kategori premium dan discount. Kondisi saham premium adalah kondisi ketika nilai pasar perusahaan melebihi nilai buku ekuitasnya sedangkan kondisi saham discount adalah ketika nilai pasar perusahaan berada pada posisi dibawah nilai buku ekuitasnya. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jangka waktu tujuh tahun (2008-2014). Dalam penelitian ini diuji bagaimana relevansi nilai dari nilai buku ekuitas, laba bersih dan dividen pada kondisi premium dan discount lalu bagaimana relevansi nilai tersebut ketika perusahaan mengumumkan laba bersih positif dan negatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai buku ekuitas, laba bersih dan dividen memiliki relevansi nilai pada kedua kondisi saham tersebut. Laba bersih memiliki relevansi nilai lebih tinggi ketika kondisi saham premium sedangkan ketika kondisi saham discount nilai buku ekuitas yang memiliki relevansi nilai tertinggi, dividen berada pada nilai terendah di kedua kondisi tersebut. Relevansi nilai secara bersama-sama ketiga komponen tersebut lebih tinggi ketika memisahkan perusahaan dengan laba negatif baik pada kondisi premium maupun discount. Laba bersih memiliki relevansi nilai tertinggi ketika kondisi saham premium dengan laba positif. Nilai buku ekuitas memiliki relevansi nilai tertinggi ketika kondisi saham premium dengan laba negatif serta pada kondisi saham discount baik mengumumkan laba positif maupun negatif. Dividen tetap berada pada posisi terendah pada seluruh kondisi tersebut.

This study aimed to analyze the value relevance of book value, net income and dividend on the condition of the company's shares into the category of premium and discount. Premium stock condition is a condition when the company's market value exceeds the book value of its equity, while the discount is the condition of the stock when the market value of the company is in a position below the book value of its equity. The study was conducted on companies listed in the Indonesia Stock Exchange for a period of seven years (2008-2014). In this study examine how the value relevance of book value of equity, net income and dividends at a premium and discount conditions and how the value relevance when the company announced a positive and negative earning.
These results indicate that the book value of equity, net income and dividend have value relevance in both conditions. Net income has a higher value relevance in premium conditions, and in discount conditions book value of equity has a higher value relevance, dividend is at the lowest value in both conditions. Value relevance ​​together these three components is higher when separate companies with negative earnings at premium and discount condition. Net income has the highest value relevance at premium condition and announced positive earnings. The book value of equity has the highest value relevance at premium condition and announces negative earnings as well as at discount condition announced positive or negative earnings. Dividend remained at the lowest position in all conditions.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Ariandono
"[Penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) yang mewajibkan pelaporan laba rugi
komprehensif diduga akan meningkatkan volatilitas ukuran performa perusahaan
yang menimbulkan persepsi meningkatnya risiko. Penelitian ini bertujuan menguji
volatilitas dan relevansi risiko dari laba komprehensif secara relatif terhadap laba
bersih. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-finansial terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (IDX) dengan periode observasi 2011-2014. Hasil penelitian
menunjukan bahwa volatilitas laba komprehensif lebih tinggi dari laba bersih dan
laba komprehensif berasosiasi dengan risiko pasar (volatilitas return saham dan
beta). Volatilitas incremental dari laba komprehensif terhadap laba bersih juga
memiliki asosiasi positif dengan volatilitas return saham dan beta yang artinya
memiliki relevansi risiko. Penelitian ini tidak menemukan adanya asosiasi yang
signifikan antara volatilitas incremental laba komprehensif terhadap volatilitas
return saham dan harga saham., The adoption of PSAK 1 (Revised 2009) which requires the comprehensive
income reporting suspected to leads the perception of increased risk. This study
aims to investigate the volatility and risk relevance of comprehensive income
relative to net income for a sample of non-financial firms in Indonesia Stock
Exchange (IDX) over the period 2011-2014. This study find that comprehensive
income is more volatile than net income and that comprehensive income is
associated with market-based measures of risk (volatility of stock return and beta).
However, the volatility of comprehensive income incremental to net income is
positively associated with market risk which represents the risk relevance, but is
not priced on stock.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maldini Anung Prathama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat volatilitas dari pendapatan bunga dan pedapatan non-bunga perusahaan perbankan terbuka di Indonesia selama periode 2010-2016. Sampel yang digunakan terdiri dari 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam mengukur tingkat volatilitas sumber pendapatan digunakan dua metode yaitu Coefficient of Variation (CV) dan Risk Adjusted Performance (RAP). Uji korelasi juga dilakukan untuk menganalisis manfaat diversifikasi dari pendapatan non-bunga. Analisis dalam penelitian ini ditekankan pada pengembalian pemegang saham sehingga semua variabel  pendapatan diukur sebagai presentase pengembalian atas ekuitas dan total aset. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan non-bunga dapat memberikan manfaat diversifikasi bagi pendapatan bank. Namun, pendapatan non-bunga memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan bunga. Selain itu, pendapatan bunga memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan total pendapatan dan pendapatan bunga memiliki tingkat volatilitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan return on equity before tax.

This study aims at analyzing the volatility level of interest income and non-interest income of Indonesian listed banks during the period of 2010-2016. The sample used consisted of 30 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Two methods are used to measure the volatility of interest and non-interest income, namely Coefficient of Variation (CV) and Risk Adjusted Performance (RAP). A correlation test is also conducted to analyze the diversification benefit of non-interest income. This study emphasizes on shareholders return whereby income variables are measured as a percentage of return on equity and total assets. The results show that non-interest income can provide diversification benefit for bank income. However, non-interest income has a higher volatility when it is compared to interest income. In addition, interest income has a higher volatility rate when it is compared to total revenue and interest income has a lower volatility rate when it is compared to return on equity before tax.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fauzan
"Peningkatan indeks kebahagiaan Indonesia di dalam negeri dalam 1 dekade terakhir berbanding terbalik dengan peringkat kebahagiaan Indonesia di dunia yang terus menurun. Beberapa studi telah mencoba mengidentifikasi faktor apa yang paling berpengaruh kepada kebahagiaan, dan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kebahagiaan adalah relative income. Tetapi, seiring berjalannya waktu, relative income juga menimbulkan perdebatan di banyak studi. Di Indonesia sendiri, studi relative income tidak terlalu banyak sehingga pengaruh relative income dengan kebahagiaan di Indonesia tidak banyak dibahas. Pada penelitian ini, penulis mencoba menganalisa hubungan relative income dengan kebahagiaan di Indonesia. Ada dua model yang digunakan yaitu model 1 dimana relative income didapatkan dengan survei self-assessment dan model 2 dimana relative income dihitung menggunakan pembagian antara income dengan predicted income. Hasil dari kedua model berbeda yaitu pada model 1, relative income mempengaruhi kebahagiaan. Sedangkan pada model 2, relative income tidak mempengaruhi kebahagiaan. Selain itu, hasil dari kedua model sama-sama menunjukkan bahwa absolute income sangat mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

The increase in Indonesia's happiness index domestically over the past decade appears to be inversely related to Indonesia's declining global happiness rankings. Numerous studies have endeavored to identify the factors most influential in determining happiness, with relative income emerging as a significant contributor. However, over time, relative income has become a subject of debate in various studies. In Indonesia, there has been a relatively limited number of studies on relative income, resulting in a lack of discussions regarding its impact on happiness in the country. In this research, the author seeks to analyze the relationship between relative income and happiness in Indonesia. Two models are employed: Model 1, wherein relative income is obtained through self-assessment surveys, and Model 2, wherein relative income is calculated by dividing income by predicted income. The outcomes of the two models are different; in Model 1, relative income influences happiness, while in Model 2, relative income does not exhibit a significant impact on happiness. Furthermore, both models indicate that absolute income significantly influences happiness in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deinira Ratri Purwana
"Indonesia mengalami pertumbuhan di berbagai sektor termasuk dalam sektor ekonomi dan industri Kebutuhan bahan bakar merupakan suatu kebutuhan pokok karena itulah sumber energi untuk bergerak khususnya dalam transportasi Pompa bensin adalah tempat dimana masyarakat bisa membeli bahan bakar namun sayangnya saat ini bila dibandingkan negara lain Indonesia memiliki jumlah pompa bensin yang sangat sedikit yaitu 19 banding 1 juta penduduk sedangkan Malaysia memiliki 60 banding 1 juta penduduk Penelitian ini akan melibatkan analisis investasi dan finansial dari 3 sample pompa bensin yang terletak di tempat yang berbeda yaitu di ibu kota jalan tol dan di desa.
Dengan menganalisa Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Payback Period and Profit Index didapatkan bahwa pompa bensin yang terletak di jalan tol memiliki nilai investasi yang paling baik dengan NPV 29 298 290 776 IRR 12 4 dan payback period 7 16 tahun Posisi berikutnya ditempati oleh pompa bensin di Ibu kota dengan NPV 4 822 801 775 IRR 5 1 and payback 12 63 tahun dan pompa bensin yang berlokasi di desa dengan NPV 915 739 039 IRR 3 2 and payback period 14 3 tahun Namun bila dibandingkan dengan bisnis lain pompa bensin memang bukan suatu investasi yang menarik beberapa model investasi akan di rekomendasikan untuk membuat pompa bensin yang ideal di Indonesia.

Indonesia has rapid development in many sectors including in the fields of economics and industries. Today, the need of gasoline is one of the main issues as it is the source of energy for the citizen?s daily needs. The gasoline station is an important facility as it the place where people can buy their gasoline, however in the present time Indonesia still has a shortage of gasoline stations when compared to its neighbor countries. Indonesia only has 19 gas stations for every 1 million citizens while Malaysia has 60 gas stations for every 1 million citizens. This research will conduct investment and financial analysis of gasoline station in East Java as an area sample and the data will be taken from three different locations/areas which are capital city, highway road, and the regencies.
By analyzing the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, and Profit Index, it is resulted that the Highway Road gasoline station has the best financial feasibility by having NPV of 29,298,290,776, IRR of 12.4% and payback period of 7.16 years. The position followed by the capital city with NPV of 4,822,801,775 , IRR of 5.1%and payback of 12.63 years and regencies gasoline station with NPV of 915,739,039, IRR 3.2%, and payback period of 14.3 years. However compare to another business the investment is not attractive. New ideal model of gasoline stations are suggested in order to make gasoline station investment feasible in broad range of area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Putri Hiranyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh profitabilitas dan financial leverage pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 ndash; 2015. Profitabilitas sebagai variable bebas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Equity ROE dan financial leverage juga sebagai variable bebas lainnya diukur dengan Total Debt to Total Assets DTA . Perataan laba sebagai variable bebas diukur dengan Net Income NI . Analisis model dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap perataan laba, sedangkan financial leverage memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap perataan laba.

This study aims to examine the effect of profitability and financial leverage on income smoothing of the listed company in Indonesia Stock Exchange Period 2006 2015. Profitability as independent variable measured by Return On Equity ROE and financial leverage as another independent variable measured by Total Debt to Total Asset DTA . Income smoothing as dependent variable measured by Net Income NI . Method analyzes in this research were conducted with Regression Logistic Analyze.
The results showed that profitability has a positive impact but not significant effect on income smoothing. Meanwhile, financial leverage has a negative and significant effect on income smoothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaruh perubahan suku bunga SBI, Liquid Asset Reserve (LAR) dan suku bunga kredit (SBK) terhadap perubahan net interest margin (NIM) bank pada periode Januari 2005 - Desember 2009. Suku bunga SBI dan suku bunga kredit merupakan variabel bebas sebagai faktor penduga utama perubah net interest margin (NIM) bank. Sedangkan liquid asset reserve merupakan variabel kontrol terhadap asset produktif. Berdasarkan pengamatan, sepanjang periode penelitian terjadi serangkaian perubahan suku bunga dimulai dari suku bunga acuan BI rate yang berdampak pada suku bunga SBI dan suku bunga kredit. SBI dan kredit merupakan komponen pendapatan bunga, sehingga perubahan suku bunga keduanya diduga menyebabkan terjadinya perubahan pada pendapatan bunga.
Penelitian mengambil sampel 16 bank umum konvensional yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu. Analisis hubungan variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan memperhitungkan variabel dummy yang dibedakan atas dummy low dan dummy high serta komponen time lag. Dummy low digambarkan sebagai kondisi saat SBI rendah. Sedangkan dummy high digambarkan sebagai kondisi saat suku bunga SBI tinggi.
Dari pengujian, diperoleh hasil bahwa perubahan suku bunga SBI signifikan mempengaruhi perubahan NIM bank satu bulan setelah perubahan SBI tersebut terjadi baik dalam kondisi suku bunga SBI rendah atau tinggi dengan hubungan berbanding terbalik. Tetapi tidak ditemukan bukti bahwa perubahan LAR signifikan mempengaruhi perubahan NIM. Sedangkan perubahan SBK signifikan mempengaruhi perubahan NIM satu bulan setelah terjadinya perubahan SBK tersebut hanya dalam kondisi suku bunga SBI rendah dengan hubungan searah. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui pula bahwa pengaruh perubahan SBI dan SBK terhadap perubahan NIM berakhir 2 bulan setelah terjadinya perubahan SBI atau SBK.

ABSTRACT
This thesis discusses about the effect of changes in SBI rate, liquid asset reserve (LAR) and lending rates (SBK) to changes in bank's net interest margin (NIM) in period of January 2005 - December 2009. SBI rates and lending rate is the independent variable as the main predictor of NIM. While LAR is the control variable of earning asset. Based on observation during the period, there was a series of changes in interest rate affecting SBI rate and lending rate. As SBI and loan are interest income components, changes in interest rate of them might impact to changes in interest income.
The study took 16 samples of conventional commercial banks selected by purposive sampling technique with specific criteria. Analysis of the relationship between the independent variables and the dependent variable in this study is using a multiple regression analysis with dummy variables that differentiated into dummy of low and dummy of high and also component of time lag. Dummy of low is describe as a current condition with lower SBI. While a current condition with high SBI is dummy of high.
From the test, the results showed that the changes in SBI rate significantly affected the changes in bank's NIM a month after the the change occurs either in SBI conditions of low or high with inverse relationship. But there was no evidence that changes in LAR significantly affect changes in NIM. While SBK significantly affected the changes in bank's NIM a month after the the change occurs in SBI condition of low. The test noted also that the effect of changes in SBI and SBK to change NIM ended 2 months after the change occurs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kuwat Wijayanto
"Dalam keadaan atau situasi segenting apapun fungsi-fungsi negara/kekuasaan negara tidak boleh absen. Oleh sebab itu menjadi penting suatu negara mempunyai pengaturan yang bersifat antisipatif guna menghadapi keadaan tidak normal atau situasi darurat yang serba mendesak, terutama bagi pejabat publik yang menjadi bagian dari penyelenggara negara, untuk memberikan dasar atas tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam jabatannya guna menghadapi situasi genting atau darurat tersebut.
Memasuki kuartal ke IV tahun 2008, Pemerintah memandang perekonomian Indonesia memasuki kondisi yang mengkhawatirkan. Mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik, dengan mengacu kepada Pasal 22 UUD 1945, maka Pemerintah menerbitkan 3 (tiga) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu), salah satunya yaitu Perpu No. 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK), yang memperjelas Protokol Manajemen Krisis Sistem Keuangan Indonesia, mengingat belum selesainya penyusunan RUU JPSK. Dalam perjalanannya, Perpu dimaksud baru dicabut pada tanggal 6 Agustus 2015, melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang JPSK.
Pencabutan Perpu JPSK tersebut membawa implikasi terhadap pelaksanaan fungsi Bank Indonesia sebagai lender of last resort, yaitu mengakibatkan tidak adanya payung hukum yang mengatur mengenai jaring pengaman sistem keuangan, sehingga ada kekosongan hukum yang diperlukan untuk membentuk konstruksi yang sempurna bagi Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi lender of last resort. Dengan kondisi yang demikian, dalam hal terjadi krisis di sistem keuangan dan terdapat bank yang mengalami kesulitan likuiditas dan berdampak sistemik, Bank Indonesia tidak dapat menjalankan fungsi sebagai lender of last resort dengan baik.

In any circumstance or urgent situation the functions of national/state power cannot be absent. Therefore becomes important to a country having regulation to face the emergency situation, especially for public officials who are part of the state, to provide the foundation for the actions that must be performed in order to confront his critical situation or emergency.
Entering the fourth quarter of 2008, the Government views the Indonesian economy entered a vulnerable phase. Considering the global and domestic macro economy, with reference to Article 22 UUD 1945, the Government issued three (3) of Government Regulation in Lieu of Law (decree), one of the decree No. 4 Year 2008 on the Financial System Safety Net (FSSN), which clarifies the Financial System Crisis Management Protocol Indonesia, particularly related to the authorities concerned and regarding the rights and obligations of the arrangement, given the completion of the drafting of laws FSSN. Along the way, the decree was revoked on August 6, 2015, through Act No. 11 of 2015 concerning Revocation of Government Regulation in Lieu of Law No. 4 of 2008 on FSSN.
Revocation of Exemption Law FSSN the implications of the implementation of Bank Indonesia function as a lender of last resort, which resulted in the absence of a legal framework governing the financial system safety net, so that there is a legal vacuum that needed to form a construction that is perfect for Bank Indonesia to perform the function of lender of last resort. With such conditions, in the event of a crisis in the financial system and some banks experiencing liquidity problems and systemic impact, Bank Indonesia cannot perform the function of lender of last resort as well."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Kamila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Net Interest Margin pada Bank-bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bank Indonesia. Sampel yang digunakan berjumlah 31 bank umum. Penelitian ini menggunakan metode panel regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa operating cost (OC) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap net interest margin sedangkan risk aversion (KA), non performing loan (NPL), size of operation (SIZE), opportunity cost (OPPCOST), dan quality of management (QUALITY) memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap net interest margin (NIM).

This study aims to determine Net Interest Margin at commercial banks listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010-2014. The secondary data was taken from Bank Indonesia website, the sample were 31 banks which listed in IDX. This study uses panel regression. The results showed that operating cost (OC) has a positive significant influence on the net nterest margin (NIM). While the risk aversion (KA), non performing loan (NPL), size of operation (SIZE), opportunity cost (OPPCOST) and quality of management (QUALITY) have a negative significant relationship with net interest margin (NIM).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>