Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivan Naufal Manggus
"Offshore pipelines atau yang lebih dikenal dengan sebutan pipa bawah laut merupakan moda transportasi yang sangat efisien dan ekonomis yang mampu mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya dimana jarak antara kedua tempat tersebut umumnya relative cukup jauh serta menjangkau antar pulau. Sekarang ini pengembangan lapangan dengan teknologi subsea mempunyai fleksibiklitas yg lebih besar dari topside. Salah satu metode pengecekan terhadap PLEM adalah analisa tegangan. Tegangan yang terjadi pada PLEM dipengaruhi beberapa faktor beban. Kritria analisa tegangan mengacu pada standard code yang telah ditetapkan yaitu ASME B 31.8 : Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Hasil analisis menunjukan bahwa tegangan-tegangan yang terjadi pada PLEM tidak melebihi batas izin yang sudah diatur dalam standard code, hal ini menunjukkan PLEM dalam kondisi aman. Apabila PLEM terjadi overstress, dilakukan langkah mitigasi agar tegangan pada PLEM tidak melebihi tegangan yang di izinkan oleh standard code.

Offshore pipelines or better known as subsea pipeline is a mode of transportation which is very efficient and economical, it is able to transport fluid from one place to another place where the distance between two places are quite far or between islands. Nowadays, development of subsea pipeline technology has higher flexibility than the topside. Stress analysis is one of method to check the PLEM. Stress that occur on PLEM is affected by some of load factors. Stress analysis criteria refers to standard code that has been agreed is ASME B 31.8: Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Results of analysis shows stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code, it shows that PLEM is safe. If overstress occur on PLEM, mitigation step must be taken in order to make stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.

Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system.
The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Eva Tri Pambudi
"Ilmu Pengobatan dan biomedis dalam perkembangan penelitianya memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C. Untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan empat campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Refrigeran yang digunakan adalah Butana, propane, etana, dan metana dengan komposisi campuran 29% butana, 50% propane, 19,3% etana, dan 1.7% metana.Variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada dua titik ekspansi adalah dengan mengkombinasikan antara panjang 15 m dengan 2 m. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada kombinasi panjang pipa kapiler pada ekspansi I adalah 2 m dan ekspansi II adalah 2 m.

Medical and biomedical sciences in the development treatment require cold storage capable of reaching -80°C temperatures. To achieve such a low temperature refrigeration systems used autocascade. During this autocascade refrigeration systems using refrigerants that contain ozone-depleting substances or the cause of global warming. Hence, it needs alternatives that are environmentally friendly natural refrigerants among which hydrocarbons. Autocascade refrigeration systems have characteristics that depend on the refrigerant and the components of the system, especially the expansion device used in this case the capillary tube from the optimization study was carried out capillary tube length variation in engine cooling autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants.
This study investigates autocascade refrigeration system that uses a mixture of four refrigerant and variations of the length of the capillary tube with a diameter 0028 inch. Refrigerant used is butane, propane, ethane, and methane with a mixture composition of 29% butane, 50% propane, 19,3% ethane, and 1.7% metana.Variations of capillary tube length is done between two points of expansions that combine 15 m and 2 m lengt. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on a combination of capillary tube length of the expansion I is 2 m and expansion II is 2 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sutrisna
"Data centre memiliki kriteria kondisi kerja yang optimal suhu dan kelembaban relatif guna menjaga performa kerja sebuah server. Kondisi kerja optimum sebuah data centre menurut ASHRAE, 2004 adalah pada suhu 20-25°C dan kelembaban 40-55%. Selama ini proses pendinginan sebuah data centre dilakukan dengan metode Hot-Cold Aisle namun metode tersebut dinilai belum mampu mengakomodir kebutuhan pendinginan akibat area pendinginan yang dicakup terlalu besar. Maka dari itu, diperlukan suatu penerapan sistem pendinginan tersendiri pada sebuah kabinet server. Sistem pendinginan tersendiri tersebut dinamakan AC presisi. Sistem AC Presisi memungkinkan terjadinya pengaturan nilai kelembaban relatif yang dikontrol melalui variasi bukaan katup kondenser reheat yang diparalelkan ke dalam sistem utama. Udara terdinginkan yang biasanya memiliki nilai RH yang tinggi kemudian dilewatkan pada koil kondenser reheat sehingga kelembabannya menurun. Melalui pengujian sistem pada massa refrigeran R 134a 200gram didapatkan kondisi optimum yang memenuhi syarat suhu dan kelembaban udara terpenuhi pada variasi bukaan katup 75% dengan pencapaian nilai suhu 22.8 °C dengan kelembaban relatif 49.8%.

The data center have an criteria condition of temperature and humidity to work optimally. Basic on ASHRAE Publication, 2004, a data centre must be maintained at 20-25°C (68-77°F) and relative humidity at 40-55% for the device can work optimally. In the beginning the cooling process of data center is a comprehensive to data center room by directing air flow evenly to all corners of the room and next with Hot-Cold Aisle concept. Hot-Cold Aisle is still considered not yet able to overcome heat problem of data centre because the area which covered by the cooling load is still too broad. Therefore, to handle this problem needed an application of a separate air conditioning in the data center cabinet. Air conditioning machines, named AC-precision. This refrigeration system can control the value of temperature and humidity the output air. With varying the value of opening valve to the reheat condensor, the humidity air output can controlled. Cooling air which cooled by evaporator must be warmed by the coil condenser reheat to reduce the humidity. AC-precision used R134a as a refrigerant with 200 gram of mass. In this research, the variation opening valve reheat condenser of 75% have the most optimum performance which temperature 22.8 °C and 49.8% of relative rumidity (RH). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S925
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faqih
"Banyak aplikasi dan proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem refrigerasi siklus tunggal pada aplikasi temperatur sangat rendah menjadi tidak ekonomis karena tinggi nya rasio tekanan dan juga menghasilkan efek pendinginan yang tidak efektif karena rendah nya tekanan evaporasi, sehingga digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah, seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif dari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global. Pada penelitian ini, dilakukan analisis termodinamika untuk menentukan komposisi campuran karbon dioksida dan hidrokarbon yang optimum. Selanjutnya, dilakukan optimisasi secara termoekonomi untuk menentukan kondisi operasi yang optimum dari sistem refrigerasi cascade, dimana peningkatan efisiensi exergy merupakan sasaran optimisasi secara termodinamika, sedangkan meminimumkan pengeluaran biaya tahunan merupakan sasaran optimisasi secara ekonomi.

There are many industrial applications and processes in which ultra-low temperature is necessary, even the biomedical preservation that needs cold storage providing temperature about -80°C. The use of single cycle refrigeration system for ultra-low temperature application is economically unacceptable caused by the high pressure ratio and results the ineffective evaporating effect as the low evaporating pressure, hence the cascade refrigeration system is applied. Natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon will be the alternative solutions of the used of ozon depleting and global warming effect refrigerants. In this research, thermodynamic analysis is applied to decide the optimum composition of the mixtures between carbon dioxide and hydrocarbon. Furthermore, thermoeconomic optimization results the optimum operating conditions of the cascade refrigeration system where the increasing of exergetic efficiency is the thermodynamic objective, while the minimization of the annual cost is the economic objective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
St Kevin Emeraldi
"Mengiringi perkembangan ekonomi dan teknologi yang begitu pesat, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk terus membangun infrastruktur dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, sebagai negara kategori emerging market, Indonesia juga harus gencar dalam mengembangkan industri pengolahan sumber daya alam terutama dari hasil bumi seperti pertambangan batu bara dan pasir besi. Menimbang kedua faktor diatas, sudah lumrah jika selama dua dekade terakhir industri alat berat di dalam negeri mengalami perkembangan yang cepat terutama dari sisi permintaan pelanggan. Hal ini mendorong perusahaan distributor dan perawatan alat berat terpacu untuk terus berinovasi agar bisa terus bersaing di dalam kondisi pasar yang dinamis.
Salah satu variabel yang diperhatikan oleh pelanggan dalam penggunaan alat berat, seperti excavator, adalah dari kemudahan dan harga total dari proses perawatan mesin. Komponen kritikal seperti undercarriage pada sebuah excavator dapat mencakup hingga 60 persen dari biaya perawatan jika terjadi kerusakan yang tidak terprediksi. Optimisasi perawatan berkala yang diikuti dengan prediksi yang tepat untuk breakdown pada alat berat merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh banyak perusahaan dalam usahanya menjawab tantangan pasar.
Melalui skripsi ini penulis mencoba untuk menganalisa system perawatan berkala yang sudah dilakukan oleh salah satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia terutama untuk komponen undercarriage. Penulis juga akan mengambil data langsung dari workshop perusahaan tersebut yang bertempat di Cakung, Jakarta Barat, untuk melakukan analisa terhadap kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada komponen undercarriage dan mencoba untuk memberikan solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan melalui metodologi analisa PMO2000.

With the advancement of global economy and technological development, Indonesia, as one of the world developing countries is required to keep developing its intra- nation infrastructures to fulfill the needs of its citizens. On the other hand, as an emerging market country, Indonesia also needs to hasten its development in the natural resources processing industries, such as from coal and iron-sand. Bearing these two factors in mind, it is not a question anymore that for the past two decades, heavy machineries industry in Indonesia has experienced a significant amount of development, especially from the customers demand side. Through the increasing number of customers demand, various companies, that acts as the distributor of heavy machineries are required to keep innovating in order to sharpened its competitiveness on the dynamic market condition.
The ease and the total cost of heavy machineries maintenance is one of the most highlighted variables that the customers must consider in the usage of heavy machineries, such as excavators. Critical components like the undercarriage on an excavator could reach up to 60 percent of the total maintenance cost if there occurs an unpredicted failure. Enhancing the periodic maintenance with the addition of correct prediction for when the breakdown of a machineries component is going to happen is a strategy that is applied by one of the most renowned heavy machineries distributors in Indonesia to answer market challenges.
Through this thesis, the author is trying to analyze the periodic system maintenance that has been applied by a certain comapny, especially for the undercarriage components. The author is going to use the data that is obtained from their workshop that is located in Cakung, West Jakarta, to analyze the failures and breakdowns that frequently happened on the undercarriage components, and in the end formulate solutions that could be applied to enhance their quality of the ongoing maintenance system via the PMO2000 methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Wicaksono
"Industri gerabah Plered pada saat ini sedang mengalami penurunan produksi. Program Action Research merupakan bentuk pengabdian UI terhadap masyarakat untuk membantu permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini, cangkang kelapa dengan campuran sekam padi yang banyak ditemukan di Plered akan digunakan sebagai bahan bakar pada proses gasifikasi dengan menggunakan Downdraft Gasifier. Bahan bakar tersebut kemudian dikonversi menjadi gas mampu bakar melalui proses pembakaran. Variabel yang dibandingkan adalah variasi persentase penggunaan campuran bahan bakar cangkang kelapa dan sekam padi yang tepat sehingga diperoleh pola flame yang kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk pengeringan dan pembakaran gerabah.

Plered Pottery Industry is currently experiencing a decline in production. Action Research UI devotion to community to help that problems. The focus of this study is mixture of Coconut Shells and Rice Husks will be used as fuel in the Gasification process using Downdraft Gasifier. That fuel is converted into flammable gas through combusting process. The compared variables is variation in the percentage of fuel mix Coconut Shells and Rice Husks right in order to obtain the flame pattern. It will be used for drying and combustion pottery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyayu Aisyah
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, pembahasan mengenai kebutuhan akan energi yang terus meningkat yang disertai dengan dampak penggunaan energi terhadap lingkungan, terutama energi fosil meliputi perubahan iklim, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Upaya untuk menjaga ketersediaan energi dalam batas aman serta mengurangi permasalahan lingkungan akibat penggunaan energi disebut sebagai tantangan yang harus dihadapi menuju masa depan yang berkelanjutan. Hingga saat ini sistem refrigerasi dan heat pump yang ramah lingkungan dinilai dapat menjadi salah satu teknologi yang menjanjikan untuk dikembangkan agar dapat mengatasi kedua persoalan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan suatu kajian dan pemodelan serta studi eksperimental sistem refrigerasi dan heat pump dengan menggunakan refrigeran yang ramah lingkungan dan menggunakan solar kolektor sebagai energi input. Refrigeran yang digunakan pada penelitian ini adalah R1224yd. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software Matlab 2017b dan REFPROP versi 10. Kemudian dilakukan analisis terhadap nilai energi, exergy, ekonomi dan dampak sistem terhadap lingkungan. Selanjutnya dilakukan optimisasi dengan menggunakan multi objective genetic algorithm untuk memperoleh kondisi optimum dari sistem yang dimodelkan.

ABSTRACT
In recent years, energy issues related to the use of fossil energy sources and renewable energy, as well as their impact on the environment which includes climate change, ozone layer depletion and global warming become hot topics to be discussed. Maintaining energy availability within the safe limits and reducing the contribution of energy use to environmental problems is a big challenge that must be faced towards a sustainable future. The use of environmentally friendly refrigeration technology could be an option in order to solve the energy and environmental problem. In this research, a modeling and an experimental study of refrigeration system are proposed. Modeling conducted by using Matlab 2017b and REFPROP version 10 software. Refrigerant used in this study is an environmentally friendly refrigerant R1224yd and solar collector as the energy input. Then analyses of energy, exergy, economic and the environmental impact are conducted. Further, optimization procedure is conducted by using multi objective genetic algorithm to obtain optimum condition from the modeled system.

"
2019
D2634
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
The McGraw-Hill, 2001
1007000129
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Shigley, Joseph Edward
New York: 2001
621SHIM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>