Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Tria Monica
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai gambaran karakteristik, pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terhadap Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di ruang perinatologi RSUD Koja tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampel sebanyak 24 perawat yang bekerja di ruang perinatologi. Instrumen penelitian disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden berjenis kelamin perempuan dengan rata – rata usia 28 tahun dan sebagian besar berada pada kategori usia 20 – 40 tahun. Mayoritas responden (83,3 %) lulusan D3 keperawatan dengan pengalaman kerja 1 – 10 tahun di ruang perinatologi dan belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai PMK. Sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang baik, sikap positif dan perilaku yang baik terhadap PMK. Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk memberikan pelatihan guna memberikan pemahaman yang benar terkait PMK dan membuat standar operasional prosedur terkait. Selain itu rekomendasi juga ditujukan bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian PMK terkait dengan penyempurnaan instrument dan uji validitas dan realibilitas.

The purpose of this research was to assess the knowledge, attitude and practice of KMC for the LBWB among nurses working in perinatology ward Koja hospital This research used a survey method design. The total sample was taken consisting all 24 nurses working in perinatology ward. The KAP instrument was develop by researcher based on related studies and was assessed in term of its validity and reliability. Data was collected using self-administered questionnaire. All of the respondents were female who had an average age of 28 years old and almost of all was in the 20 – 40 age years group. The majority of them (83,3%) had either one to 10 years working experience or degree of nursing. In addition, they had no previous experience of KMC training. The majority of respondents had relatively good knowledge, positive attitude and insufficient practice toward KMC. However, there was limitation on the instrument. Recommendation was made hospital management related to training on the correct comprehension different aspect of KMC as well as development of relevant standart operational procedure. Furthermore, specific recommendations were made to other researcher interested doing KMC study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Fauziyah
"Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Salah satu komplikasi penyebab kematian bayi di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi BBLR.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik pengetahuan sikap dan praktik petugas kesehatan tentang perawatan metode kanguru pada BBLR. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling sebanyak 37 orang dari ruang perinatologi, rawat gabung, VK dan poli kebidanan. Instrumen penelitian disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibuat uji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 di RSUD Kota Depok.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 28 (75,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, setengah dari responden 19 (51,4%) memiliki sikap yang positif dan dua dari tiga responden 24 (64,9%) memiliki praktik yang kurang terhadap PMK pada BBLR.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan pemahaman yang seragam tentang PMK. Bagi peneliti lain disarankan agar dapat memperbaiki standar instrumen untuk menilai PSP pada PMK dengan menguji kuesioner baik uji validitas maupun uji reliabilitas.

The infant mortality rate (IMR) is one indicator to determine the status in a country. One complication caused of IMR is LBWB. The KMC is one effective care for LBWB of the evidence-based.
The purpose of this research is to assess knowledge attitude and practice of health personnel toward KMC for LBWB. This research used survey method design. The total sample was taken consisting 37 person from perinatology, rooming in, delivery room, and clinics obstetrics. The KAP instrument was develop by researcher based on related studies and assess in term of its validity and reliability. This research was conducted in December 2015 in Depok Hospital.
The results showed that the majority of the respondents 28 (75.7%) had good level of knowledge, about half of the respondent 19 (51.4%) had a positive attitude and two of three of respondents 24 (64.9%) had insufficient practice of KMC.
Recommendation was made to the hospital management related to training to improve uniform comprehension about KMC. In addition, recommendation for the other researcher regarding improvement of the standard instrument for assessing KAP on KMC in term related to both questioner all its validity and reliability."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S61538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Dian Novita Wira Restiana
"ABSTRAK
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat dirawat oleh ibunya menggunakan Perawatan Metode Kanguru (PMK). Sejak 2010 RSIA Budi Kemuliaan telah menerapkan PMK. Tujuan penelitian ini untuk menilai komunikasi perawat kepada ibu BBLR mengenai PMK. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP) dan observasi non partisipasi dengan menggunakan triangulasi sumber data. Informan terdiri dari 6 perawat di ruang perinatologi Neo 2, 3 ibu dengan BBLR, dan seorang bidan ruang perinatologi. Pengumpulan data dilakukan pada 7 April hingga 13 Mei 2015. Analisis data dilakukan menggunakan matriks data kualitatif, dan interpretasi dilakukan berdasarkan tema atau isi.
Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan perawat mengenai berbagai aspek PMK dan komunikasi non verbal sudah baik kecuali sentuhan kepada pasien. Perawat sebagai komunikator juga sudah menerapkan komunikasi metode SAJI (Salam, Ajak Bicara, Ingatkan dan Jelaskan) kepada ibu BBLR. Hampir seluruh perawat tidak menggunakan media (leaflet, brosur) dalam menyampaikan informasi PMK. Informasi yang disampaikan perawat kepada ibu BBLR mengenai PMK adalah definisi PMK, manfaat, teknik melakukan PMK, informasi pemberian ASI, pengukuran suhu, dan tanda ? tanda bahaya pada bayi. Rumah sakit disarankan untuk melakukan penyegaran mengenai aspek komunikasi kepada para perawat dan menyiapkan media seperti leaflet atau buku PMK bagi ibu. Selain itu disarankan untuk menindak lanjuti program PMK kepada ibu BBLR melalui pesan singkat / SMS dan telepon.

ABSTRACT
Kangaroo Mother Care (KMC). Since 2010 RSIA Budi Kemuliaan has implemented KMC program. The aim of this study is to assest communication between the nurses and mother with LBWB regarding KMC. This study using a qualitative approach with Rapid Assessment Procedures (RAP) design and non participant observation. The informan consisted of 6 nurses in the perinatology neo room two, 3 mothers with LBWB, and a midwife in perinatology room. The data collected from April 7 to May 13 2015. Data analysis employed both matrix qualitative data and content analysis.
The results showed that the knowledge of different aspect of KMC as well as use of non verbal communication technique (except touching to client) are good. In addtion, the nurses also used GATHER method (Greet, Ask, Tell, Help and Explain) for communication and almost all nurses hardly use audio visual media (leaflets, brochures) in conveying information about KMC. Information transferred to mothers with LBWB regarding KMC including definition and advantages of KMC, both KMC, breastfeeding, temperature measurements techniquess, and danger signs of LBWB. Suggestion is given to the management of RSIA Budi Kemuliaan to conduct refreshing coach regarding communication technique for the nurses and to prepare audio visual media such as brochures, leaflets or KMC Low Birth Weight Babies (LBW), Kangaroo Mother Care (KMC), Nurse, GATHER Method, Communication.
"
2015
S60908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Dedah
"Komunikasi terapeutik merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan dalam rangka memelihara mutu pelayanan keperawatan secara komprehensif dan profesional. Pasien yang dirawat di rumah sakit umum mempunyai kerawanan gangguan psiko-sosial-spiritual yang menyertai gangguan fisik biologis. Dari studi pendahuluan diketahui masalah kecemasan pada pasien rawat Inap di RSUD Karawang cukup tinggi (79,31%), dengan demikian diperlukan intervensi keperawatan berupa komunikasi terapeutik. Selama ini bentuk komunikasi antara perawat-pasien pada umumnya lebih bersifat komunikasi sosial, belum mengarah kepada komunikasi yang bertujuan terapeutik. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengapa hal ini terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan melihat hubungan antara karakteristik perawat meliputi; usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja serta tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Hipotesa yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara karakteristik perawat meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik dan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang karakteristik perawat, pengukuran tingkat pengetahuan perawat tentang langkah-langkah komunikasi terapeutik dengan menggunakan soal tes pilihan ganda sebanyak 20 butir. Instrumen untuk mengukur pelaksanaan komunikasi terapeutik berdasarkan teori yang dikemukakan Stuart dan Sundeen (1987), yaitu empat tahap komunikasi terapeutik yang dituangkan ke dalam 30 butir pernyataan dengan menggunakan skala bertingkat dari mulai tidak pernah sampai selalu dengan rentang nilai 1 - 5. Instrumen telah diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rums Alpha Crontach. Sampel penelitian adalah 94 orang tenaga perawat fungsional yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Karawang (total sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden sebanyak 47,9% melaksanakan komunikasi terapeutik balk dan 52,1% kurang. Tingkat pendidikan dan masa keda perawat terbukti berhubungan bermakna dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Sedangkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pengetahuan tidak berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik.
Hasil uji multivariat menunjukan bahwa dari kedua variabel tersebut ternyata yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik adalah variabel masa kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada Manajemen RSUD Karawang untuk meningkatkan taraf pendidikan perawat ke jenjang yang lebih tinggi, mengadakan pelatihan-pelatihan tentang komunikasi terapeutik, mengupayakan ratio perawat-pasien ke taraf yang memadai, membuat sistem penugasan dan pelaksanaan supervisi dari atasan langsung, adanya protap dan dokumentasi pelaksanaan komunikasi terapeutik. Kepada peneliti lanjutan perlu dikembangkan penelitian tentang pelayanan komunikasi terapeutik dari sudut pandang klien dengan metoda dan teknik penelitian kualitatif.

Therapeutic communication is an inseparable activity in nursing care to keep up good quality nursing that is comprehensive and professional Patients in the general hospitals are susceptible to altered psycho-social-spiritual related to altered physic biologist. Anxiety is the most common problem at the patient in RSUD Karawang faced by (79,31%), so intervention is highly needed in the form of therapeutic communication. Communication between nurse-patients is more common in a form of social communication, not yet using communication leading to therapeutic goals. Thus a research is needed to explain why it happens.
The research goal is to describe and to examine the relation between nurse characteristics including age, gender, education, work period and nurses' knowledge with the implementation of therapeutic communication conducted in the wards of the general hospital (RSUD) Karawang. This is an analytic research that using cross sectional design. The hypothesis tested in this research are correlation between nurse's characteristics; age, gender, education, work period and nurses' knowledge about therapeutic communication with its implementation in the nursing process.
The instrument of this research is questionnaires concerning nursing characteristics and nurse' knowledge on steps in practicing therapeutic communication by using 20 multiple-choice questions. The instrument for measuring the implementation of therapeutic communication is based on Stuart and Sundeen's theory (1987) consisting of four steps in therapeutic communication broken in to 30 questions, graded from "never" up to "always" with a range from 1 to 5. The research sample is 94 fungsionals nurse that work in the ward of RSUD Karawang (total sampling).
The result of this research showed that less than half of the respondents (47,9%) are considered good and more than half (52,1%) are bad in implementing therapeutic communication. Education and works period are significantly related to the implementation of therapeutic communication, while age, gender, and grade of knowledge had been proven to be not related of the two significantly related variables the most dominant one is work period. Based on this research it is recommended that the management of the RSUD Karawang improve their nurse's educational level, conducted training on therapeutic communication, adjusted bed nurse ratio, and develop operating standard in implementing therapeutic communication, with supervision from the direct manager and keeping continuing documentation. Research in the implementation of therapeutic communication service from patient's point of view is recommended."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Kameliawati
"Saat ini transportasi yang dilakukan bagi bayi berat lahir rendah (BBLR) menggunakan inkubator dengan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan bayi selama perjalanan. Beberapa efek dari transportasi menggunakan inkubator diantaranya gangguan istirahat-tidur dan ketidakstabilan suhu bayi selama perjalanan.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh transportasi dengan perawatan metode kanguru pada kelompok intervensi dan transportasi dengan digendong. Pengukuran fungsi fisiologi dan kepercayaan diri ibu dilakukan sebelum dan sesudah transportasi baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, kepercayaan diri ibu dinilai dengan kuesioner. Rancangan menggunakan eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group before after design melibatkan 34 ibu dan BBLR.
Hasil analisis fungsi fisiologi BBLR dan kepercayaan diri ibu terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi (p=0,000), serta terdapat perbedaan yang signifikan fungsi fisiologis BBLR dan kepercayaan diri ibu baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini perawat perlu menggalakkan PMK untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk merawat BBLR.

Currently the transportation of low birth weight babies (LBWB) using incubator by providing a variety of equipments to support the safety and comfort of the baby during the trip. Some effects of transport using the incubator are sleep disorder and instability temperature of the baby during the trip.
This study aimed to compare the effects of transportation between KMC and cuddling. This study employed experimental approach using non equivalent control group before after design involving 34 mothers and low birth weight babies. Low birth weight babies physiologic functions and mothers? confidence caring for the babies were measured before and after transportation.
The results showed that babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies among intervention group increased significantly (p = 0.000). There were also significant differences in babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies between intervention and control group (p = 0.000). Based on the results of this study, nurse need to implement KMC to increase the knowledge and ability of a mother in caring for LBWB (Low Birth Weight Babies).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmayanti
"Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara. Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 35 per 1000kelahiran hidup (SDKI, 2002-2003). Salah satu penyebab utama kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah sebesar 29%. Perawatan Metode Kanguru merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi berat lahir rendah. RSIA Budi Kemuliaan sudah melakukan Perawatan Metode Kanguru sejak tahun 2010 dan berhasil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru pada ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedures (RAP). Penelitian ini dilakukan pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500 gram) pada tanggal 9-18 Desember 2011 dan melakukan perawatan pada bayinya dengan menggunakan Metode Kanguru di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan, Jakarta.
Dari hasil penelitian ini terlihat ibu yang memiliki BBLR mau melakukan Perawatan Metode Kanguru pada bayinya karena dapat menjaga suhu tubuh dan menaikkan berat badan bayi. Disarankan sebaiknya pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan Jakarta meningkatkan peran petugas kesehatan dalam memberikan ketrampilan Perawatan Metode Kanguru dan kunjungan rumah pada ibu yang memiliki BBLR untuk mengevaluasi lebih lanjut pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru di rumah. Selain itu pembentukan kelompok pendukung pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru. Suami diharapkan dapat memberikan dukungan dengan melakukan Perawatan Metode Kanguru secara langsung untuk menggantikan posisi ibu yang memiliki BBLR.

The infant mortality rate is one indicator of the quality of public health in a country. The in Indonesia, infant mortality rate is still relatively high at 35 per 1000 live births. One of the main causes of infant mortality is low birth weight (LBW) babies by 29%. Kangaroo Care is a treatment method for low birth weight babies by making direct contact between the baby?s skin and the mother?s skin. This methhod is very precise and easy to do in order to support the health and safety of low birth weight babies. The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta already doing Kangaroo Mother Care since 2010 and it succeeded.
The purpose of this study was to determine the implementation of Kangaroo Mother Care for mothers who had low birth weight babies in The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta in 2011. This study uses qualitative methods to research design Rapid Assessment Procedures (RAP). The research was conducted on mothers who gave birth to babies with low birth weight (<2500 grams) from 9 to 18 December 2011, and perform maintenance on their babies using The Kangaroo Mother in The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta.
From the results of this study appear to have LBW mothers who want to do Kangaroo Mother Care on the baby because it can maintain body temperature and raise the baby?s weight. To The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta advised to increase the role of health workers in providing skills Kangaroo Mother Care and home visit to mothers with LBW to further evaluate the implementation of Kangaroo Mother Care. In addition, the formation of support groups implementing Kangaroo Mother Care. The husband is expected to provide support by doing Kangaroo Mother Care directly to replace the position of mothers of LBW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dian Karmana
"Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena rentan terhadap masalah kesehatan. Penjaringan kesehatan adalah salah satu program UKS/M untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan siswa, mendukung tercapainya kondisi fisik dan mental yang baik agar potensi belajar dan prestasi optimal. Pengelolaan data hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa SD di Puskesmas I Denpasar Barat masih manual sehingga penulis berkeinginan membuat rancangan sistem informasi kegiatan penjaringan Kesehatan siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat kota Denpasar. Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu mendata kebutuhan pengguna, menyusun prototype, mengevaluasi prototype, membuat aplikasi serta mengevaluasi efektifitas penggunaan dan kepuasan. Hasil evaluasi penggunaan aplikasi berbasis web untuk menjaring data kesehatan anak sekolah di lingkungan Puskesmas I Denpasar Barat Kota Denpasar dinilai menggunakan kuesioner dengan hasil 100% responden setuju dengan efektifitas aplikasi serta >75% responden menyatakan puas dan sangat puas dengan aplikasi tersebut. Saran pada penelitian ini adalah Puskesmas I Denpasar Barat dapat menggunakan aplikasi pada kegiatan penjaringan siswa Sekolah Dasar. Sistem ini dapat disosialisasikan kepada instansi terkait sehingga menjadi model yang dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas, dikembangkan untuk siswa pada jenjang yang lebih tinggi serta dapat terintegrasi dengan aplikasi sejenis untuk memperoleh data yang komprehensif.

School-aged children are a critical age group because they are vulnerable to health problems. Health screening is one of the UKS/M programs to maintain and improve student health, supporting the achievement of good physical and mental conditions for optimal learning potential and achievement. Data management of health screening examination results for elementary school students at West Denpasar Community Health Center I is still manual, so the author wishes to design an information system for health screening activities for elementary school students in the work area of West Denpasar Community Health Center I, Denpasar city. This research method consists of several stages, namely recording user needs, compiling a prototype, evaluating the prototype, creating an application, and evaluating the effectiveness of use and satisfaction. The results of the evaluation of the use of a web-based application to collect health data for school children in the West Denpasar Community Health Center in Denpasar City were assessed using a questionnaire with the results of 100% of respondents agreeing with the effectiveness of the application and >75% of respondents stating they were satisfied and very satisfied with the application. The suggestion in this research is that West Denpasar Community Health Center can use the application in elementary school student screening activities. This system can be socialized to relevant agencies so that it becomes a model developed for a wider area, developed for students at a higher level, and can be integrated with similar applications to obtain comprehensive data."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Novia Lestari
"Penelitian ini membahas proses pelayanan rawat jalan poli bedah, jantung dan penyakit dalam dengan perspektif lean hospital di RSUP Fatmawati tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis proses pelayanan rawat jalan pasien poli bedah, jantung dan penyakit dalam. Jenis penelitian yang digunakan adalah operational research dengan menggunakan pendekatan time motion study. Hasil dalam penelitian didapatkan diagram Values Stream Mapping dengan perbandingan nilai value added: non value added: non value added but necessary adalah 14%: 86%: 1%. Rata-rata pasien mendapatkan waktu pelayanan 151 menit. Jenis waste yang ditemukan adalah motion waiting waste, motion waste, extra processing waste, dan defects waste. Jenis waste terbesar adalah waiting waste. Penyebab pemborosan adalah waktu kedatangan pasien yang penuh pada pagi hari, rekam medis yang tidak sesuai standar waktu pelayanan, kedatangan dokter yang tidak sesuai jam pelayanan, dokter yang tidak memiliki komitmen untuk datang tepat waktu, standar pelayanan pada instalasi yang sama menyebabkan waktu tunggu menjadi lama.

This research discussed service process outpatient poly surgical, the heart and internal medicine with perspective lean hospital in fatmawati hospital in 2015. The purpose of this research is get the analysis service process outpatients poly surgical, cardiovascular and internal medicine. The kind of research use is operational research using approach time motion study. Results obtained in the diagram Value Stream Mapping study comparison of Value Added: Non-Value Added: Non-Value Added but Necessary is 14%: 86%: 1%. Average time to spent service on patient is 151 minutes. A kind of waste found waiting waste, motion waste, extra. The biggest waste types are waiting waste and waste services with the greatest care poly destination. Causes of waste is the arrival time of patients who come in the morning, the medical records that don't match the standard of service time, the arrival of a doctor who does not fit service hours, doctors don't have the commitment to arrive on time, service standards at the same installation causes the waiting time becomes longer."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madonna Yosepin Rosianta
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang implementasi pelayanan kesehatan tingkat primer dengan perjanjian kerja sama antara FKTP dengan BPJS kesehatan kantor cabang Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, data sekunder terkait dengan perjanjian kerja sama. Dari penelitian ini didapatkan bahwa implementasi pelayanan kesehatan tingkat primer di FKTP Tangerang dan Tangerang Selatan secara keseluruhan sudah cukup baik dengan melihat kesesuaian pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan kenyataan implementasi di lapangan sesuai dengan perjanjian kerja sama.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of the primary health care level with the cooperation agreement between primary care with BPJS health branch offices Tangerang. This study used qualitative methods. Data collected through in-depth interviews, secondary data related to the cooperation agreement . From this study, it was found that the implementation of the primary health care level in Tangerang and
South Tangerang primary care as a whole is good enough to look at the suitability of first -level health services with the reality on the ground in accordance with the implementation of the cooperation agreement."
2015
S61588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ilhamsyah
"Penelitian Analisis Kualitas Jasa Pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2003 sampai dengan Juni 2003. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dilihat dari dimensi: Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Disamping itu penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo.
Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo yang diteliti, tapi hanya dibatasi pada unit pelayanan rawat jalan (poliklinik) saja. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap pengguna jasa layanan kesehatan di poliklinik RSUD Pasar Rebo tersebut. Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Kinerja diukur dari persepsi pengguna jasa layanan kesehatan mengenai layanan yang telah mereka terima, sedangkan harapan diukur dari anggapan pengguna jasa layanan kesehatan tentang idealnya suatu pelayanan kesehatan. Tingkat kepuasan pengguna jasa diukur berdasarkan: mean skor dan persentase tingkat kepuasan dari 120 orang responden yang diambil secara acak memakai teknik pengambilan sampel aksidental, dengan mempergunakan model pengukuran kualitas jasa SERVQUAL yang terdiri dari dimensi tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Dimensidimensi itu kemudian dijabarkan menjadi 22 indikator variabel berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis reliabilitas, validitas, tingkat kepuasan, dan analisis faktor dengan mempergunakan SPSS 11,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 indikator variabel yang digunakan, hanya 20 indikator yang reliabel dan valid untuk dianalisis lebih lanjut. Kemudian diperoleh rata-rata tingkat kepuasan untuk masing-masing dimensi sebesar: -0,7222 (tangibility); -0,8700 (reliability); -0,8528 (responsiveness); -0,7375 (assurance); dan -0,5433 (empathy). Kalau dilihat dari masing masing indikator variabel, hasil tertiriggi berdasarkan mean skor adalah sebesar -0,23 yaitu indikator variabel Q14 (Persuasif) dengan tingkat kepuasan sebesar 94,04%. Sedangkan tingkat kepuasan terendah adalah indikator variabel Q17 (dukungan terhadap petugas) dengan mean skor sebesar -1,13 dan tingkat kepuasan sebesar 74,94%.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan terhadap 20 indikator variabel, terbentuk 6 faktor utama yang menjadi pertimbangan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Pembentukan faktor-faktor tersebut juga didasarkan atas angka eigenvalues, dimana kriteria pemilihan banyaknya faktor yang terbentuk adalah faktor yang memiliki nilai eigennya lebih dari 1. Keenam faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian data masing-masing faktor adalah sebagai berikut: (1) faktor memahami pelanggan (29,300%); (2) faktor ketepatan dan keandalan layanan (9,446%); (3) faktor komunikasi (6,893%); (4) faktor kenyataan fisik (6,520%); (5) faktor profesionalisme petugas (5,526%); dan (6) faktor hubungan baik (5,150%).
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan agar pihak pengelola (management) RSUD Pasar Rebo lebih memperhatikan dan memahami keinginan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan dalam meningkatkan kinerja pelayanannya, karena belum ada satupun dari indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini memberikan hasil yang memuaskan pengguna jasa. Penelitian untuk mengukur kualitas layanan kesehatan di rumah sakit ini harus dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, sebab persepsi dari pengguna jasa suatu layanan akan terus berubah. Disamping itu perlu juga dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh swasta, agar dapat memberikan perbandingan kualitas yang diberikan berdasarkan persepsi pengguna jasa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>