Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurzakia
"Obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit degeneratif di negara berkembang. Hal ini terjadi akibat perubahan gaya hidup masyarakat antara lain aktifitas fisik dan pola makan akibat perkembangan status sosial ekonomi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui cut-off point status gizi obese berdasarkan indikator IMT
(Indeks Massa Tubuh). Hasil penelitian menemukan bahwa prevalensi obese berdasarkan indikator PLT (Proporsi Lemak Tubuh) (35%), indikator IMT Depkes (22,7%) dan indikator IMT (40,8%). Faktor risiko obesitas yang paling dominan berdasarkan kategori PLT adalah tempat tinggal (OR=2,51;CI 95%:1,24-5,08); berdasarkan kategori IMT Depkes adalah
tempat tinggal (OR=2,11;CI 95%:1,16-3,85); sedangkan berdasarkan kategori IMT sampel adalah asupan karbohidrat (OR=3,32;CI 95%:1,38-7,99). Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memvalidasi cut off point IMT menurut jenis kelamin sebagai tindakan skrining obese serta penyebarluasan informasi tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang khususnya asupan karbohidrat pada masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
KESMAS 5:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Fitri Anggraeni
"ABSTRAK
Pada tahun 2016, WHO menyatakan prevalensi obesitas di dunia meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 1980 dan banyak penelitian di dunia membuktikan termasuk di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain mixedmethods sequential exploratory, dimulai dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dilanjutkan dengan kualitatif. Penelitian bertujuan menganalisis faktor risiko gaya hidup yang melatarbelakangi obesitas pada pegawai PAU, serta faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat yang membentuk gaya hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko utama yang melatarbelakangi adalah kebiasaan makan banyak dan perilaku sedentari. Pimpinan perlu meningkatkan program promosi kesehatan yang efektif, melakukan pendidikan serta sosialisasi pemanfaatan fasilitas kesehatan dan meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan kesehatan, kantin, dan olahraga kepada seluruh pegawai.

ABSTRACT
By 2016, WHO states that prevalence of obesity in the world has more than doubled compared to 1980, and many studies in the world have shown that, including in Indonesia. This study used mixed-methods sequential exploratory design starting with collecting and analyzing quantitative data followed by qualitative. The study aims to analyze lifestyle as risk factors that background obesity in PAU employees, such as predisposing, enabling, and reinforcing factors that create lifestyle. The results showed that the main risk factors behind the incidence of obesity were a lot of eating habits and sedentary behavior. Governance need to improve effective workplace health promotion, educate and socialize the utilization of heatlh, canteen, and sports facilities to all employees."
Universitas Indonesia, 2017
T48430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcellia Arsy Mahardhika
"Permasalahan gizi yang selalu terjadi sepanjang tahun masih belum pernah terpecahkan salah satunya yaitu kejadian obesitas yang meningkat menjadi masalah kesehatan global. Keterlibatan remaja dalam gaya hidup sedentari dan aktivitas fisik perlu mendapatkan perhatian serius sebagai langkah untuk mengatasi kejadian obesitas pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup sedentari dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada usia remaja di Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 312 siswa, yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara gaya hidup sedentari dengan kejadian obesitas (p value = 0,015) dan adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p value = 0,001). Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan gaya hidup yang sehat terutama aktivitas fisik dalam upaya menurunkan angka obesitas pada remaja.

Nutritional problems have always existed throughout the years and have never been fully solved, one of them is obesity which has increased to become a global health problem. Adolescent involvement in a sedentary lifestyle and physical activity needs serious attention as a step to overcome the incidence of obesity in adolescents. This study aims to determine the relationship between a sedentary lifestyle and physical activity on the incidence of obesity in adolescents in Depok City. This research design uses a cross-sectional study with a sample size of 312 students, taken using random sampling techniques. The results of the study showed that there was a significant relationship between a sedentary lifestyle and the incidence of obesity (p-value = 0.015) and there was a significant relationship between physical activity and the incidence of obesity (p-value = 0.001). Therefore, promoting a healthy lifestyle, especially physical activity, is important to reduce obesity rates in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bela Larasati
"Skripsi ini menginvestigasi bagaimana gaya hidup dan faktor demografis masyarakat Jakarta mempengaruhi persepsi nilai terhadap merek serta melihat bagaimana persepsi ini mempengaruhi dorongan atau keinginan untuk membeli produk Old dan New Luxury kategori pakaian dan alas kaki khususnya pada kelompok umur 14 hingga 30 tahun atau yang biasa disebut dengan Generasi Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design deskriptif. Hasil penelitian memberi masukan kepada pengusaha produksi atau retail produk luxury untuk menggali potensi pasar laki-laki , pasar Jakarta Selatan serta kelas menengah.

The focus of this study is to investigates how lifestyle and demographic factors influence brand perception value of the people of Jakarta and to see how this perception affects purchase intention of Old and New Luxury in Apparek and Footwear category, particularly in the age group 14 to 30 years or commonly referred to as Y Generation. This research is a quantitative and descriptive with design. The results provide inputs to production or retail entrepreneurs to explore the potential of luxury men market, South Jakarta market as well as the middle class market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurzakia
"Obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit degeneratif di negara berkembang. Hal ini terjadi akibat perubahan gaya hidup masyarakat antara lain aktifitas fisik dan pola makan akibat perkembangan status sosial ekonomi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui cut-off point status gizi obese berdasatkan indikator IMT (indeks massa Tubuh). Hasil penelitian menemukan bahwa prevalensi obese berdasarkan indikator PLT (proporsi lemak Tubuh) (35%), indikator IMT depkes (22,7%) dan Indikator IMT (40,8%)."
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Desira
"Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup nongkrong remaja di 7-Eleven, yang diantaranya adalah faktor sosialisasi keluarga dan konformitas terhadap peer group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey terhadap 100 responden. Penelitian ini dilakukan di 6 gerai 7-Eleven yang berlokasi di Jakarta Selatan dengan teknik penarikan sampel purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kebiasaan nongkrong yang dimiliki remaja Jakarta di 7-Eleven dapat terbentuk menjadi gaya hidup dengan dipengaruhi oleh sosialisasi yang tinggi dari keluarga mengenai kebiasaan nongkrong serta konformitas yang tinggi terhadap peer group mereka yang memiliki kebiasaan nongkrong. Berdasarkan status sosial ekonomi, mereka pada kelompok SSE rendah cenderung lebih signifikan untuk memiliki gaya hidup nongkrong di 7-Eleven disbanding dengan kelompok menengah dan atas.

This research aimed to find out the factors that influence the formation of teenagers hangout lifestyle in 7-Eleven, which include family socialization factors and conformity to peer group. This research uses quantitative approach with survey data collection method to 100 respondents. This research take place at six 7-Eleven stores, which is located in South Jakarta with purposive sampling technique.
The research findings show that the teenagers’ habit of hanging out at 7-Eleven can be formed into a lifestyle, influenced by high family socialization regarding their habits to hang out, and conformity high against their peer group who have a habit of hanging out. Based on socio-economic status, those who belong to low status group tend to be more significant to have a lifestyle of hanging out at the 7-Eleven compared with the middle and upper status group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Pujiati
"Pendahuluan, Obesitas merupakan masalah epidemic global diseluruh dunia. dan memperlihatkan kecendrungan yang meningkat secara tajam. Prevalensi nasional obesitas di Indonesia sebesar 19,1% dan 18,8% diantaranya adalah obesitas sentral. Obesitas sentral memiliki dampak yang lebih buruk terhadap penyakit degenartif dan kematian. Obesitas sentral dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor risiko tersebut dapat berkembang sesuai dengan karakteristik masyarakat dan kondisi ekonomi setempat. Sampai saat ini, penelitian mengenai faktor risiko yang berpengaruh di kota maupun kabupaten masih tergolong langka. Metode penelitian, Disain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Data penelitian adalah data sekunder Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang diambil dari 440 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Unit analisa yang digunakan adalah penduduk usia dewasa dengan rentang umur 20 sampai 64 tahun sebanyak 448.352 individu. Analisa data yang digunakan adalah analisa Regresi Logistik Ganda untuk mendapatkan model prediksi dan nilai OR dilanjutkan dengan uji interaksi multivariat terhadap variabel status kota berdasarkan pertimbangan logika substantif.
Hasil penelitian, Prevalensi nasional obesitas sentral populasi dewasa sebesar 23,9%. Dengan prevalensi kota 29,5% dan kabupaten 20,5%. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap obesitas sentral dalam model prediksi akhir adalah status kota (OR 1,519) umur (OR 3,314), jenis kelamin (4,480), pendidikan (OR 0,870), aktifitas fisik (OR 1,181), energy total (OR 1,960), Konsumsi karbohidrat (OR 0.860), konsumsi lemak (0,976), perokok (OR 0,616), mantan perokok (0,976) dan alcohol (OR 1,674). Setelah dilakukan uji interaksi terhadap status kota ditemukan bahwa lima variable memiliki interaksi yang bermakna yaitu umur, pendidikan, perokok, karbohidrat dan lemak terhadap status kota. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh yang berbeda dari kelima variable tersebut di kota dan kabupaten. Sehingga dapat disimpulkan factor risiko obesitas sentral dikota adalah umur diatas 40 tahun (OR 2,309), pendidikan tinggi (OR 1,107) dan karbohidrat berlebih (OR 1,29), sedangkan di kabupaten factor risiko obesitas sentral adalah umur diatas 40 tahun (OR 3,409).

Introduction, the global epidemic of obesity is a problem worldwide. and showed a tendency to increase significantly. National prevalence of obesity in Indonesia amounted to 19.1% and 18.8% of which were abdominal obesity. Abdominal obesity has a worse impact on degenartif disease and death. Abdominal obesity is influenced by various factors. These risk factors can be developed in accordance with the characteristics of the community and local economic conditions. Until recently, research on risk factors that affect the Urban and district is still relatively rare. Research methods, study design used in this study is cross sectional. The research data is secondary data Health Research Association in 2007 which was taken from the 440 districts throughout Indonesia. Unit of analysis used was the adult population with a lifespan of 20 to 64 years were 448 352 individuals. Analysis of the data used is multiple logistic regression analysis to obtain the model prediction and the value of OR followed by a multivariant interaction test variable logic status of the Urban based on substantive considerations.
Results of research, the national prevalence of abdominal obesity 23.9% of the adult population. With a prevalence of 29.5% and 20.5% district. Factors influencing the risk of abdominal obesity in the final prediction model is the status of the Urban (OR 1.519), age (OR 3.314), gender (4.480), education (OR 0.870), physical activity (OR 1.181), total energy (OR 1.960), Consumption of carbohydrates (OR 0860), consumption of fat (0.976), smoking (OR 0.616), exsmokers (0.976) and alcohol (OR 1.674). After interaction test of the status of the Urban found that five variables had a significant interaction such as age, education, smoking, carbohydrate and fat on the status of the city. This indicates that the influence of five variables that are different from those in the cities and counties. It can be concluded in the city's abdominal obesity risk factors are age above 40 years (OR 2.309), higher education (OR 1.107) and an excess of carbohydrates (OR 1.29), while in districts of abdominal obesity risk factors are age above 40 years (OR 3.409).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Nuraini
"Diabetes mellitus, penyakit degeneratif yang terjadi akibat resistensi insulin pada sel tubuh, menyebabkan beberapa penyakit komordibitas dan sindrom metabolik seperti obesitas sentral. Obesitas sentral pada diabetisi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan, gaya hidup dan lain-lain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan obesitas sentral berdasarkan asupan energi dan faktor lainnya pada diabetisi. Penelitian ini dilakukan pada diabetisi di Puskesmas Jatinegara pada bulan April 2017. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross-sectional dengan jumlah sampel 133 orang. Lingkar perut ditentukan berdasarkan pengukuran dengan menggunakan pita ukur, aktivitas fisik dan kebiasaan makan diketahui melalui kuesioner aktivitas fisik GPAQ, food recall 24 jam dan Food Frequency Questionnaire FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengukuran lingkar perut sebanyak 85 diabetisi mengalami obesitas sentral. Uji Independent T-Test menyatakan bahwa variabel asupan lemak, kebiasaan sarapan dan tingkat pengetahuan memiliki perbedaan bermakna dengan obesitas sentral. Untuk menurunkan angka obesitas sentral pada diabetisi, disarankan untuk diberikan edukasi mengenai obesitas sentral dan pola makan pada diabetisi.

Diabetes mellitus is a degenerative disase caused by insulin resistance in body cells, it will also causes some diseases of comordibity and metabolic syndrome such as abdominal obesity. Abdominal obesity in diabetics can be influenced by various factors such as food intake, lifestyles and others. This undergraduate thesis aims to see the difference between abdominal obesity based on energy intake and other factors in diabetics. This study was conducted on diabetics in Puskesmas Jatinegara in April 2017. The design of this study used Cross sectional method over 133 people as sample size. Abdominal circumference is determined by measurement using measuring tape, physical activity and eating habits throughout GPAQ Physical Activity Questionnaire, 24 hour Food Recall and Food Frequency Questionnaire FFQ.
The results showed that based on abdominal circumference measurements as much as 85 of diabetics are abdominal obesity. The Independent T Test stated that the variable fat intake, breakfast habits and knowledge level had significant differences with abdominal obesity. In order to reduce abdominal obesity rates in diabetics, it is advisable to promote the education on abdominal obesity and diet for diabetics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Citarani
"Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah salah satu metode untuk mendeteksi obesitas sentral. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, asupan makan, gaya hidup, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan jumlah 195 sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kuantitatif observasional cross-sectional. Prevalensi obesitas sentral berdasarkan RLPP pada penelitian ini adalah 57,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP adalah jenis kelamin dan IMT.

Waist-hip ratio (WHR) is a method to measure the risk of central obesity. This study is focus on finding the association between individual characteristics, dietary intake, lifestyle, and body mass index (BMI) with central obesity based on WHR among adults in selected urban and rural area. Secondary data was used in this study, with total 195 samples. The design of this study is quantitative observational cross-sectional. The prevalence of central obesity based on WHR in this study is 57,9%. Variables which are significantly related to central obesity are sex and BMI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Srimulyo
"Kemunculan kafe dengan berbagai konsep merupakan respon alas perubahan yang lerjadi di masyarakat urban dewasa ini. Perubahan yang dimaksud ialah gaya hid up masyarakat urban yang semakin modern. Makin tingginya pola gaya hidup masyarakat urban mengakibatkan bisnis kafe turut lerdorong naik. Sebagai respon perubahan gaya hid up masyarakat urban, kini banyak bermunculan kafe tematik. Salah salunya kafe dengan lema perpuslakaan yaitu kafe Libreria Eatery yang ada di Surabaya. Libreria Eatery memadukan kafe sebagai tempal makan dan perpustakaan untuk memberikan informasi dan wahana rekreasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif ditinjau dari sudul pandang culture studies, penelitian ini akan melihat latar belakang pelaku bisnis kafe yang mengkomodifikasi perpustakaan ke dalam bentuk libcafe sebagai dampak perubahan gaya hidup urban. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa (1) perpustakaan digunakan sebagai pemanis desain interior kafe, (2) perpusakaan sebagai supporting bisnis utama, (3) pencitraan perpustakaan sebagai pusat informasi modern yang rekreatif."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>