Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnoldus, B.J.
"This book reveals the mathematical background of templates and shows interesting findings for improving the practical use of templates. First, a framework to determine the necessary computational power for the template metalanguage is presented. The template metalanguage does not need to be Turing-complete to be useful. A non-Turing-complete metalanguage enforces separation of concerns between the view and model. Second, syntactical correctness of all languages of the templates and generated code is ensured. This includes the syntactical correctness of the template metalanguage and the output language. Third, case studies show that the achieved goals are applicable in practice. It is even shown that syntactical correctness helps to prevent cross-site scripting attacks in web applications."
Paris: Atlantis Press, 2012
e20420662
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Emerson Chan
"Behavior Engineering (BE) merupakan metodologi pengembangan perangkat lunak berbasiskan komponen dan perilaku dari sistem. BE menggunakan Behavior Modeling Languange (BML) sebagai bahasa pemodelan dalam merepresentasikan sistem. Sintaksis formal BML mendukung penjaminan kebenaran dari sistem dan penghasilkan kode implementasi secara otomatis. Metodologi BE pada saat ini belum menangani mekanisme agar kode yang dihasilkan dapat berjalan sesuai keinginan. Penelitian ini mendefinisikan tahapan yang dibutuhkan pada BE agar kode yang dibangkitkan bisa dieksekusi sesuai dengan tujuannya. Pendekatan penyusunan pola dilakukan dengan memanfaatkan fitur dan terminologi pada Rational Unified Process (RUP) yang sudah banyak dikenal sebagai praktis terbaik. Pengaplikasian metodologi hasil pengembangan dilakukan terhadap beberapa studi kasus dan telah menghasilkan kode yang dapat berjalan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa BE dapat diandalkan dalam mengembangkan sistem sampai tahap implementasi dan bukan hanya pada tahap analisa requirements saja.

Behavior Engineering (BE) is a component and behavioral based system methodology. BE uses Behavior Modeling Language (BML) to model a system. Formal syntax in BML supports automated code generation to the system it built. Currently, neither tool nor guidance existed to support code generation. This research propose a guideline which makes it reliable to support dependable code generation. Rational Unified Process (RUP) terminology such as work flow, worker, activity and artifact are used which are to be known as best practice in software development. The guide line is applied to several case studies and produced running applications. This research concludes that BE can be used to build a full running system and not only used in analysis phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meehan, Diane
England: Stanley Thornes , 1990
005.13 MEE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Petzold, Charles
Washington: Microsoft, 1999
005.72 PET c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rice, John G.
New York: John Wiley & Sons, 1981
001.642 RIC b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Martius Wijaya
"Saat ini peta persaingan industri otomotif di dunia mulai bergeser ke arah pengembangan teknologi sistem bantuan pengemudi. Pengembangan perangkat lunak tertanam pada sistem bantuan pengemudi telah menjadi studi yang sedang berkembang pesat. Sebagai sebuah sistem yang berbasiskan perangkat lunak tertanam, pengujian terhadap sistem bantuan pengemudi kerap mengalami permasalahan baik dari aspek finansial maupun mekanismenya. Salah satu permasalahan yang memotivasi penelitian ini adalah kurang efisiennya mekanisme pengujian regresi sistem bantuan pengemudi Traffic Sign Memory pada studi kasus BMW AG. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah sistem pengujian regresi dengan menggunakan kerangka kerja Automated Data Time-Triggered Framework yang dapat secara akurat menguji persentase keberhasilan implementasi mode pasti (sure mode), mode tidak pasti (unsure mode), mode dilarang mendahului (no passing mode) pada sistem bantuan pengemudi Traffic Sign Memory di berbagai negara yang termasuk dalam ruang lingkup pengujian. Pengujian dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berintegrasi dengan sistem bantuan pengemudi, dan mampu digunakan secara berulang terhadap kasus pengujian yang lama maupun baru. Hasil dari implementasi penelitian adalah fakta bahwa Traffic Sign Memory memiliki persentase keakuratan yang rendah dengan kisaran 20-70% untuk mode tidak pasti (unsure mode), sementara untuk mode pasti (sure mode) dan mode dilarang mendahului (no passing mode), Traffic Sign Memory memiliki persentase keberhasilan cukup tinggi dengan kisaran 70-90%.

Nowadays, competition map in automotive industry is starting to lean towards Information Technology. Study in development of Driver Assistance System is highly advancing. As a system based on embedded software, testing against Driver Assistance System usually experienced problem whether in financial or mechanism aspect. The problem which motivates this research is less efficiency of regression test mechanism on Traffic Sign Memory Driver Assistance System in BMW AG. This research is conducted by developing a new regression test system using Automated Data Time-Triggered Framework, in order to accurately test the percentage of sure mode, unsure mode, and no passing mode of Traffic Sign Memory implementation on various countries, which are part of test scope. The regression tests are conducted by developing a system which is capable of integrating with Driver Assistance System, and can be reused against old or new test cases. The results of this research showed that Traffic Sign Memory has low accuracy percentage of 20-70% on unsure mode, as for sure mode, and no passing mode, Traffic Sign Memory has average to high percentage of 70-90%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Kurnia
"Setiap perusahaan manufaktur memiliki inventaris berupa barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi yang harus dikelola. Pengelolaan inventaris tersebut dilakukan dengan bantuan komponen terstruktur yang menghubungkan inventaris-inventaris tersebut, yang disebut bill of material. Di sisi lain, pengelolaan inventaris pada perusahaan berbeda-beda sesuai dengan model bisnis dan karakteristiknya. Berdasarkan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan metode pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien terhadap kemiripan (commonality) dan keunikan (variability). Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan metode pengembangan software product line engineering (SPLE). SPLE adalah pendekatan pengembangan software
yang mengelompokkan kemiripan (commonality) dan keunikannya (variability). SPLE dapat dikembangkan dengan bahasa pemodelan Abstract Behavioral Specification (ABS) dengan paradigma delta-oriented programming. Teknologi-teknologi tersebut digunakan oleh platform SPLELive dengan tujuan untuk pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini berfokus pada melakukan implementasi terhadap ciri umum dan variasi-variasi yang terdapat pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur. Penelitian ini juga melakukan implementasi dari realisasi pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dengan menggunakan engine pada SPLELive. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
menyelesaikan permasalahan commonality dan variability pada inventory management. Selain itu, penelitian ini juga dapat mendukung penelitian lain dalam mengembangkan sistem supply chain management menggunakan SPLE. Penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan alur kerja program dan desain basis data, dilanjutkan dengan desain dan implementasi feature model, core module dan delta module, dan pengujian implementasi yang telah dibuat. Penelitian ini berhasil mengimplementasi variasi-variasi pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dan berhasil merealisasikan 6 produk inventory management berbeda.

Every manufacture company has their inventory in the form of raw material, work in progress, and finished goods that needs to be managed. Inventory management is done using a structure component that links the inventories named bill of material. On the other hand, inventory management for a manufacture company has their own mechanism depending on their business model and their characteristics. Based on the needs of different companies, an effective software methodology is needed. One of the solution of the problem is using software product line engineering (SPLE) methodology. SPLE is a software development approach that groups commonality and variability. SPLE can be developed with Abstract Behavioral Specification (ABS) with delta-oriented program-
ming’s paradigm. These technologies has been used by a platform named SPLELive to develop a software. This research is focused on implementation of variability and commonality in utilization of bill of material on manufacturing inventory management. This research also conducted an implementation on realization of utilization of bill of material on manufacturing inventory management using SPLELive’s engine. The purpose of this study is to figure out how to solve the commonality and variability problem in inventory management. Moreover, this research will be able to support other research in developing supply chain management system using SPLE. This research starts with desigining the flow of the program and the database scheme, continued by designing and implement feature model, core modules and delta modules, and validate the implementation. This research had succeeded in developing variations in bill of material utilization on manufacturing inventory management and successfully realized 6 different inventory management products
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tausworthe, Robert C.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1977
001.642 5 TAU s I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Laird, John, 1954-
Boston: Kluwer, 1986
006.3 LAI u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sopha Candra Marthoni
"Perkembangan pemesinan otomatis dengan machine control unit yang memakai control unit menggunakan ISO 6983 atau lebih dikenal dengan G-Code sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun. Sementara perkembangan dalam sistem CAD/CAM mengalami kemajuan yang sangat pesat. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut maka dikembangkan suatu standar ISO 14649 atau STEP-NC. Agar format STEP-NC bias digunakan pada pemesinan konvensional maka diperlukan konversi dari STEP-NC ke G-Code.
Pembuatan program konversi ini memerlukan beberapa tahap untuk penyelesaiannya, yaitu : 1. Mapping, mencari korelasi antara struktur STEP-NC dengan struktur pada G-Code 2. Pembuatan algoritma berdasarkan rule yang didapat dari hasil mapping 3. Pembuatan program berdasarkan algoritma tersebut 4. Validasi data dengan beberapa file STEP-NC.
Dari uji validasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa program yang melakukan proses mapping telah berjalan dengan baik, walaupun masih memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu dan sudah mampu menghasilkan file yang berisi data G-Code untuk proses contouring pada proses pemesinan turning.
Walaupun terdapat data losses yaitu antara lain tool data, teknologi proses data, machining function, namun data yang diambil dari STEP-NC untuk G-Codes dalam proses pemesinan turning dapat digunakan untuk pengerjaan proses yang sama.

Over more than 50 years we already use automatic machine that uses ISO 6983 format. Meanwhile there is a major development on the CAD/CAM system. In equalizing with the development of the CAD/CAM system, than a new standard of ISO 14649 or STEP-NC is developed. We need a conversion between STEP-NC to G-Code so that it can be run on conventional machining.
There is several steps on making this software for conversion, they are : 1. Mapping, seeking correlation between STEP-NC and G-Code structures. 2. Make algorithm base on rule from mapping. 3. Making the software base on those algorithms 4. Data validation with several STEPNC file.
We can conclude that the software runs well from the validation testing, although there is still limitation but it can produce a file containing GCode format for contouring process on turning machine.
Although there is losses on data such as tool data, data process technology, and machining function, but still the output of the software can be use on turning machine for the same process.
"
2008
S37368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>