Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
"Pertumbuhan jejaring internet yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini semakain terasa memasuki dan memengaruhi berbagai sendi kehidupan kita, termasuk dunia pendidikan. Berkat kemajuan teknologi internet pula muncul fenomena baru dalam proses belajar mengajar yang semakin mengaburkan batasan waktu, ruang, dan jarak. Dengan kata lain, pertumbuhan internet yang luar biasa ini juga menghadirkan potensi besar bagi evolusi proses belajar mengajar saat ini dan terlebih di masa yang akan datang. Buku ini memperbincangkan fenomena tersebut dengan menyajikan gambaran utuh apa yang terjadi dalam proses belajar mengajar melalui teknologi hypermedia ini, serta kaitan dan pengaruhnya terhadap/dari industri dan bisnis."
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013
371PRAM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
"Pertumbuhan jejaring internet yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini semakain terasa memasuki dan memengaruhi berbagai sendi kehidupan kita, termasuk dunia pendidikan. Berkat kemajuan teknologi internet pula muncul fenomena baru dalam proses belajar mengajar yang semakin mengaburkan batasan waktu, ruang, dan jarak. Dengan kata lain, pertumbuhan internet yang luar biasa ini juga menghadirkan potensi besar bagi evolusi proses belajar mengajar saat ini dan terlebih di masa yang akan datang. Buku ini memperbincangkan fenomena tersebut dengan menyajikan gambaran utuh apa yang terjadi dalam proses belajar mengajar melalui teknologi hypermedia ini, serta kaitan dan pengaruhnya terhadap/dari industri dan bisnis."
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013
371PRAM002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Instructional Technology
9IT) as a discipline develops concurrently with technology and other sciences vastly...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Ramayanthi
"Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai elemen-elemen sekolah di Pamong Sito Preschool berdasarkan persepsi para guru. Pamong Sito sebagai organisasi pendidikan yang memberikan pelayanan jasa pendidikan bagi anak usia dini, merupakan sekolah yang sedang berkembang, dan membutuhkan masukan mengenai organisasinya agar dapat menentukan langkah perbaikan dan perkembangan di masa depan. Hasil akhir berupa prestasi akademik yang tinggi dari siswa,tidak dapat dijadikan ukuran mengenai keberhasilan Pamong Sito dalam menjalankan tugasnya mendidik siswa. Leithwood dkk (2001) mengatakan bahwa pengukuran proses merupakan alat ukur yang lebih dapat diandalkan untuk melihat keberhasilan sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk melihat persepsi guru-guru di sekolah Pamong Sito adalah kuesioner survei Making School Smarter dari Leithwood. Ada sepuluh elemen sekolah yang diukur dalam kuesioner ini, yaitu: Misi dan Tujuan Sekolah; Budaya Sekolah; Tugas utama sekolah (ada empat tugas utama): Perencanaan Sekolah, Manajemen Sekolah, Kepemimpinan dan Pelayanan Pengajaran; Stmktur dan Organisasi Sekolah; Pengurnpulan Informasi dan Pengambilan Keputusan; Kebijakan Sekolah dan Prosedur Sekolah; Serta Kemitraan dengan Masyarakat.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa di sekolah Pamong Sito, para guru cenderug memiliki pandangan yang positif mengenai kejelasan misi dan tujuan sekolah, budaya di sekolah, struktur dan organisasi sekolah,serta pemberian pengajaran. Semua guru sependapat bahwa budaya yang terbentuk di sekolah memberikan rasa aman bagi siswa dan guru, berpusat pada siswa, tertentu° dan memberikan lingkungan yang profesional bagi guru. Para guru juga memiliki pandangan yang positif mengenai pemberian pengajaran. Umumnya mereka sependapat bahwa perencanaan, isi dan hasil dari pengajaran sudah berorientasi pada siswa. Mengenai struktur organisasi, para guru sependapat bahwa waktu pemberian instruksi telah maksimal dalam pengajaran Mereka sependapat bahwa struktur dan organisasi di sekolah Pamong Sito telah diatur agar memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerjasama dalam kelompok, namun guru-guru tidak sependapat mengenai kesempatan bagi peningkatan profesional guru.
Pada karakteristik kepemimpinan dan manajemen sekolah, para guru umumnya memiiiki pandangan yang negatif Pimpinan dianggap belum menjadi panutan dalam berperilaku serta dianggap tidak konsisten perilakunya ketika berinteraksi dengan siswa dan guru. Pimpinan juga belum dapat menciptakan suasana yang menstimulasi guru dari segi intelektual. Dalam hal manajemen, sekolah dianggap belum memantau seluruh aktivitas sekolah dengan metode yang sistematis, Serta belum menumbuhkan budaya bekerjasama diantara staf pengajar. Untuk peneliti yang tertarik menggunakan kuesioner survei Making School Smarter, terutama pada skala yang Iebih besar maupun pada data yang lebih banyak dianjurkan untuk menguji reabilitas dari setiap butir pernyataan dengan menggunakan koefisien Alfha atau yang sejenisnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
Jakarta : Kencana, 2013
370 DEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
Jakarta: UNJ, 2006
371.33 DEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
371.33 DEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kusuma Ayu Laksitowening
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peserta didik bervariasi dalam motivasi, gaya belajar, kemampuan pengetahuan, dan lain-lain. Dengan demikian, proses pembelajaran di setiap peserta didik bisa berbeda. Di sisi lain, pendidikan berbasis standar menuntut setiap peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Dengan kata lain, setiap peserta didik dituntut untuk memenuhi target yang sama dalam pembelajaran dan pendidikan yang ditempuhnya. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan sekaligus mengakomodasi karakteristik individu, personalisasi e-Learning dapat menjadi solusi.
Dalam personalisasi e-Learning, strategi pembelajaran dapat disajikan dengan menyesuaikan pada tipe belajar setiap peserta didik dengan tujuan untuk memenuhi kompetensi yang ditetapkan. Dengan demikian, sistem personalisasi harus memiliki dua kemampuan, yaitu: mengidentifikasi tipe belajar peserta didik dan memberikan penanganan yang sesuai untuk setiap tipe belajar. Penelitian ini mengadaptasi Pendekatan Triple-Factor dalam mengidentifikasi tipe belajar peserta didik. Pendekatan Triple-Factor menganalisis peserta didik berdasarkan faktor gaya belajar, motivasi belajar, dan kemampuan pengetahuan. Faktor-faktor tersebut dapat dianalisis melalui aktivitas peserta didik dalam menggunakan e-Learning. Hasil analisis ini kemudian menjadi acuan personalisasi.
Tipe belajar peserta didik mengalami perubahan tergantung pada kondisi mereka sepanjang proses belajar. Untuk itu, analisis peserta didik perlu dilakukan secara periodik pula. Jika analisis hanya dilakukan satu kali, umumnya di awal pembelajaran, maka perkembangan dan perubahan perilaku sepanjang proses belajar tidak dapat diketahui. Dengan adanya perubahan tipe belajar peserta didik, strategi pembelajaran yang diberikan juga perlu disesuaikan. Personalisasi pembelajaran sebaiknya disajikan secara dinamis pula terhadap perubahan tipe belajar peserta didik.
Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah menyediakan proses belajar yang membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan, sekaligus adaptif terhadap keberagaman tipe belajar peserta didik dan dinamis terhadap perubahan tipe belajar yang terjadi pada setiap tahapan pembelajaran. Penelitian ini melakukan analisis peserta didik secara temporal dengan mengacu pada fitur-fitur pada Pendekatan Triple-Factor menggunakan Self-Organizing Map (SOM). Hasil analisis peserta didik kemudian menjadi acuan penyajian personalisasi pembelajaran. Dengan memanfaatkan ontologi, personalisasi disajikan dengan menghubungkan tipe belajar dengan jenis aktivitas yang sesuai dengan target kompetensi mata kuliah yang diambil peserta didik tersebut.
Usulan personalisasi diterapkan pada prototype sistem untuk kemudian dilakukan ujicoba. Ujicoba diterapkan secara eksperimental dengan menganalisis peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan personalisasi dan peserta didik yang mendapatkan pembelajaran tanpa personalisasi. Analisis juga dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dan setelah pemberian personalisasi. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian personalisasi berpengaruh baik pada kinerja pembelajaran maupun aktivitas pembelajaran peserta didik.

Previous studies have shown how learners vary in motivation, learning style, knowledge ability, and others. Accordingly, the learning process in each learner can be different. On the other hand, standard-based education requires learner to meet the specified competency standards. In other words, all learners are expected to accomplish the same targets in learning and education they are taking. To achieve the expected competencies while accommodating personal characteristics, e-Learning personalization can be a solution.
In e-Learning personalization, learning strategies can be adjusted with the aim of fulfilling specified competencies. Consequently, the personalization system must have two abilities: understanding learning types and providing appropriate scenario for each learning type. This research adapted the Triple-Factor Approach in identifying learners' learning type. The Triple-Factor Approach analyzes learners based on three factors: learning style, learning motivation, and knowledge ability. These factors can be analyzed through the activities of learners in using e-Learning. The results of the analysis were then become the reference of personalization.
Learners learning type change overtime. It depends on their condition during the learning process. Therefore, the learning type analysis should be conducted periodically as well. If the analysis is only done once, usually at the beginning of semester, the behavioral changes throughout the learning process cannot be described. With the change in the learning type of learners, the learning strategies also need to be adjusted. Learning personalization should also be presented dynamically due to changes that occur in the learning type analysis result.
This research aims to provide a learning process that helps learners achieve the expected competencies, while being adaptive to the variety of learning types and dynamic towards changes in learning types that occur at each stage of learning process. This research conducts learner analysis temporally by referring to the features of the Triple-Factor Approach using Self-Organizing Map (SOM). The results of the learner analysis then become the reference for learning personalization. By utilizing ontology, personalization was presented by linking the learning type with activity that matches courses target competencies.
Proposed personalized learning was applied to the prototype system as later for testing and evaluation. Testing are applied experimentally by analyzing learners who receive personalized learning and learners that use e-Learning without personalization. Analysis was also conducted by comparing conditions before and after personalization. The experiment results indicated that personalized learning effect significantly both to learning performance and learning activities improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Afrilia Sinikite
"Revolusi digital turut mempengaruhi segala aspek pola interaksi masyarakat termasuk akses sumber ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menawarkan revolusi lingkungan belajar yang membuat ruang belajar lebih fleksibel dan diperuntukkan bagi peserta didik yang kesulitan dalam menghadiri kelas konvensional tatap muka. Di sisi lain, kebutuhan pada ilmu parenting yang selama ini dilalui masyarakat hanya sebatas mendengarkan cerita/mitos dari orang tua terdahulu tanpa keterlibatan para pakar didalamnya, ternyata memerlukan media untuk menjadi sumber akses ilmu parenting di tengah masyarakat. Penelitian memanfaatkan e-Learning sebagai media penyampaian ilmu parenting. Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan e- Learning, diperlukan mengetahui tingkat e-Learning readiness calon pengguna serta metode desain interaksi yang dapat fokus secara efektif pada kebutuhan populasi pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods. Pada tahap pengumpulan data kebutuhan, digunakan studi kuantitatif dengan penyebaran kuesioner untuk menemukan demografi calon pengguna serta melihat e-Learning readiness calon pengguna dan untuk perolehan data kualitatif dilakukan wawancara pengumpulan data kebutuhan. Adapun perancangan menggunakan metode User-Centered Design dan beberapa prinsip desain visual dan desain interaksi. Pada tahapan evaluasi menggunakan Usability Testing (UT) dan kuesioner System Usability Scale (SUS). Penelitian memperoleh skor SUS yaitu 82.33 dimana berada pada posisi peringkat A. Akan tetapi terdapat beberapa rekomendasi perbaikan yang diperoleh dari UT. Untuk penilaian e- Learning readiness, menunjukkan populasi calon pengguna telah cukup siap namun terdapat beberapa variabel yang perlu ditingkatkan agar penerapan e-Learning khusus ilmu parenting mencapai keberhasilan

The revolution of digital has influenced all aspects of interaction patterns in society including access to knowledge sources. Information and communication technology (ICT) now offers a revolutionary learning environment that makes learning spaces more flexible and is aimed to students who have problem to attending conventional class. In the other side, the urgency of need for knowledge about parenting which has so far been passed by the society is limited just to listening to stories / myths from previous parents without the involvement of experts in it, apparently requires the media to be a source of access to parenting knowledge in the society. Research utilized e-Learning as a medium for delivering parenting knowledge. For achieving success in implementing e-Learning, it is necessary to know the level of e-Learning readiness of prospective users and interaction design methods that can focus effectively on the needs of the user population for designing e-Learning applications specifically the science of parenting. This research used a mixed methods approach. At the stage of gathering needs data, a quantitative study was used by distributing questionnaires to find the demographics of potential users and to see the e-Learning Readiness of prospective users. For qualitative one, interviews were conducted to collect data on needs. The design used the User-Centered Design method and several principles of visual design and interaction design. In the evaluation phase also applies a mixed methods approach that used the Usability Testing (UT) and System Usability Scale (SUS) questionnaire. The study resulted in the acquisition of a SUS score with a satisfactory result that is 82.33 which is ranked A. However, there are some recommendations for improvement obtained from UT. For e-Learning Readiness assessment, the population of prospective users is quite ready, but there are a number of variables that need to be improved so the implementation of e-Learning specifically the science of parenting hopes successful."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>