Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Women at Air Sugihan are unique. They are able to sustain life under harsh natural conditions. Red swamp water, uncultivated peat lands, ashes from the burned forest as a result of simple and cheap land clearing technique; as well as debt ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper investigates the fulfillment of SRHR in rembang during the protest against cement mining in Kendeng Mount. This paper concludes that women's SRHR are being denied by the goverment as the access to water and food ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahas pemenuhan hak dan kesehatan reproduksi dan seksualitas (HKRS) di Rembang dalam usaha menolak pendirian pabrik dan pertambangan semen. Hasil kajian ini menunjukkan terabaikannya HKRS perempuan Rembang terkhususnya mereka yang hingga saat ini berjuang mempertahankan sumber air dan pegunungan Kendeng dari pertambangan semen merupakan pelanggaran hak asasi terhadap perempuan dan harus segera diselesaikan oleh aparatur negara ini. Studi kasus ini bertempat di Desa Tegaldowo dan Desa Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Adanya tuntutan untuk menjaga tenda perlawanan secara bergiliran berdampak pada terganggunya hak reproduksi mereka. Hilangnya sumber air berdampak pada hak atas kesehatan, hak atas hidup, hak atas kemerdekaan dan keamanan dan lingkungan yang sehat."
302 JP 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Risks of women's SRHR is increasing due to limited access to water and food in climate change policy. Women's vulnerability is very high regarding the masculinity of climate-related policy--specifilally the minimum respresentation ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Febrianto
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X. Kata Kunci Key Words : kesehatan kulit; pengelolaan air asam tambang; pertambangan batubara; Potentially Acid Forming PAF ; Storet.

ABSTRACT
Abstract This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X. Keywords acid mine drainage management, coal mining, Potentially Acid Forming PAF , skin health issues, Storet test. "
2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Farid
"ABSTRAK
Penggunaan lahan untuk tambang batubara dengan sistem tambang terbuka
menimbulkan perubahan bentang alam yang berdampak pada lingkungan alam
dan manusia (masyarakat di sekitar tambang). Tambang batubara mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat di sekitarnya terutama pada komponen pendapatan,
kesehatan, dan pendidikan. Melalui metode penambangan yang ramah lingkungan
dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan dan dampak positif dapat
dikembangkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan tambang
batubara memberikan dampak positif bagi pendapatan dan pendidikan
masyarakat, sedangkan untuk kesehatan masyarakat keberadaan tambang batubara
membawa dampak negatif kepada kesehatan mereka. Oleh karena itu peran aktif
perusahaan untuk menanggulangi permasalahan yang timbul harus menjadi
prioritas demi keberlanjutan industri tambang batubara.

ABSTRAK
Coal mining by open pit system poses landscape changes impacting on the natural
environment and human (people around the mine). Coal mining affects the wellbeing
of the surrounding community, especially on the components of income,
health, and education. Through environmental friendly methods of mining
negative impacts can be minimized and positive impacts can be developed. The
results of this study indicate that coal mining activities have a positive impact to
revenue and public education, and for public health the presence of coal mines
have negative impacts on their health. Therefore the company's active role to
address the problems that arise should be a priority for the sustainability of the
coal mining industry."
Jakarta: Program Pascasarjana, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Al Afghani
"Konsumsi energi yang bersumber dari bahan bakar fosil (petroleum) semakin hari kian meningkat, menyebabkan kenaikan dampak lingkungan khususnya Global Warming Potential. Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar petroleum sebagai upaya penurunan emisi. Namun, pemanfaatan petroleum sebagai sumber energi, khususnya gas alam, disinyalir akan selalu menjadi yang paling besar dibandingkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). PT AMM dengan dua sebagai salah satu produsen gas terbesar di Indonesia, dilakukan analisis untuk mengetahui hotspot pada kegiatan daur hidup produksi gas alam dengan software OpenLCA dan metodologi ReCiPe. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi hasil dampak lingkungan antara metodologi ReCiPe dan IMPACT 2002+. Daur hidup produksi gas alam pada PT AMM untuk setiap 1 MMSCFD produk gas alam dengan lapangan Site A memberikan hasil dampak Global Warming Potential (GWP) sebesar 4.885 kgCO2-eq, Particulate Matter Formation (PM) sebesar 0,30 kgPM2.5-eq, Ozone Formation (OF) sebesar 1,50 kgNOx-eq, dan Terrestrial Acidification (TA) sebesar 1,00 kgSO2-eq. Sementara pada lapangan Site B memberikan hasil dampak GWP sebesar 3.555 kgCO2-eq, PM sebesar 0,52 kgPM2.5-eq, OF sebesar 3,36 kgNOx-eq, dan TA sebesar 1,72 kgSO2-eq. Hotspot pada Site A berasal dari tahapan WHB-TOX, sementara Site B berasal dari Inlet-Separation. Hasil analisis komparasi hasil dampak dari metodologi antara ReCiPe dan IMPACT 2002+ untuk dampak GWP secara statistik tidak memiliki perbedaan secara signifikan untuk kedua lokasi studi karena mengacu pada model perhitungan yang sama. Untuk dampak TA secara statistik pada lokasi Site A memiliki perbedaan signifikan, sementara pada lokasi Site B tidak memiliki perbedaan signifikan. Tidak konsistennya hasil untuk dampak TA karena perbedaan acuan model perhitungan.

Energy consumption from fossil fuels (petroleum) has been increasing day by day, causing a rise in environmental impacts, especially the Global Warming Potential (GWP). Indonesia has implemented policies to reduce the use of petroleum fuels as an effort to lower emissions. However, the use of petroleum as an energy source, especially natural gas, is predicted to always remain the largest compared to the use of New Renewable Energy (NRE). PT AMM, as one of the largest gas producers in Indonesia, conducted an analysis to identify hotspots in the life cycle activities of natural gas production using OpenLCA software and the ReCiPe methodology. Additionally, this study aims to analyze the comparative environmental impact results between the ReCiPe and IMPACT 2002+ methodologies.The life cycle of natural gas production at PT AMM for every 1 MMSCFD of natural gas product at Site A field resulted in a Global Warming Potential (GWP) impact of 4,885 kgCO2-eq, Particulate Matter Formation (PM) of 0.30 kgPM2.5-eq, Ozone Formation (OF) of 1.50 kgNOx-eq, and Terrestrial Acidification (TA) of 1.00 kgSO2-eq. Meanwhile, at Site B field, the GWP impact was 3,555 kgCO2-eq, PM of 0.52 kgPM2.5-eq, OF of 3.36 kgNOx-eq, and TA of 1.72 kgSO2-eq. The hotspot at Site A originated from the WHB-TOX stage, while at Site B it came from Inlet-Separation.The comparative analysis results of impact from the methodologies between ReCiPe and IMPACT 2002+ for GWP impact statistically showed no significant difference for both study locations because they refer to the same calculation model. For TA impact, statistically, Site A showed a significant difference, while Site B did not show a significant difference. The inconsistency in TA impact results is due to differences in the reference calculation models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keunikan kaum perempuan di Air Sugihan adalah kemapuan mereka dalam mempertahankan kehidupan dalam kondisi alam yang cukup berat. Air rawa yang berwarna pembakaran hutan dan lahan pertanian sebagai teknik pembersihan lahan. Di samping itu juga jeratan hutang demi memenuhi biaya produksi dan tidak adanya pelayanan kesehatan dan pemenuhan gizi yang layak. Kondisi membuat para perempuan di Air Sugihan berjuang keras bersama alam demi kelangsungan hidup keluarganya, demi ketahanan pangan, demi pemeliharan alam yang berkelankutan. Pengalaman hidup yang serba terbatas di Air Sugihan lambat laun melahirkan kesadaran pada diri kaum perempuan untuk melakukan upaya mengurangi beban hidup dalam lingkaran kemiskinan."
302 JP 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setiyo Puryanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dari beroperasinyaMass Rapid Transit (MRT), khususnya peningkatan kualitas udara lokal di daerah perkotaan. Di Jakarta, MRT atau biasa dikenal dengan MRT Jakarta merupakan transportasi kereta api perkotaan pertama dengan beberapa jalur bawah tanah yang beroperasi pada Maret 2019. Menggunakan metode Difference-in-Difference dan indeks standar polusi udara sebagai proksi kualitas udara, studi ini menemukan bahwa, beroperasinya MRT dapat mengurangi nilai ISPU maksimum harian sebesar 27,4 persen, ISPU PM10 sebesar 19,5 persen dan ISPU O3 sebesar 24,8 persen, tetapi tidak berdampak pada polutan CO dan SO2 di area yang dekat dengan jalur MRT.

This study aims to analyze the environmental impact of the operation of the Mass Rapid Transit (MRT), particularly the improvement of local air quality in urban areas. In Jakarta, the MRT or commonly known as MRT Jakarta was the first urban rail transportation with several underground lines operating in March 2019. Using the Difference-in-Difference method and the air pollution standard index as a proxy for air quality, this study found that, MRT can reduce the daily maximum ISPU value by 27.4 percent, PM10 ISPU by 19.5 percent, and ISPU O3 by 24.8 percent, but has no impact on CO and SO2 pollutants in areas close to MRT lines."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Shabrina Humaira
"Kualitas udara di dalam ruangan perlu diperhatikan karena banyak pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan dan kualitas udara yang buruk akan memicu adanya penyakit dan menurunkan kinerja pekerja. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan yang ditinjau berdasarkan konsentrasi bakteri dan jamur yang terdapat pada ruang uji coba. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh konsentrasi bakteri dan jamur, menganalisis air purifier dan sistem ventilasi terhadap kualitas udara, dan menganalisis korelasi antara konsentrasi bakteri dan jamur dengan suhu ruangan, kelembapan, dan intensitas cahaya di ruang uji coba. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel udara dengan metode impaction menggunakan alat EMS E6 Bioaerosol Sampler selama 3 menit di pagi hari dan siang hari pada masing-masing ruang uji coba dengan debit pompa sebesar 28,3 L/menit. Pengambilan sampel pada konsentrasi bakteri dan jamur menggunakan media pertumbuhan Tryptic Soy Agar (TSA) untuk bakteri yang diinkubasi selama 24 jam dan Potato Dextrose Agar (PDA) untuk jamur yang diinkubasi selama 48 jam. Ruang uji coba memiliki jenis ruangan yang berbeda, yaitu ruang rapat, laboratorium, dan mushola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri tertinggi yaitu ruang Mushola Dosen sebesar 1943 CFU/m3 dan terendah yaitu ruang tengah lantai 1 sebesar 71 CFU/m3. Konsentrasi jamur tertinggi yaitu ruang Mushola Dosen sebesar 883 CFU/m3 dan terendah yaitu 188 CFU/m3. Parameter pendukung lain yaitu suhu ruangan (24,3–30,5?) sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Permenaker Nomor 5 Tahun 2018, terdapat beberapa ruangan yang tidak memenuhi kelembapan (54,6–82,6%) dan intensitas cahaya untuk tiap ruangan (5,3–261 Lux) telah sesuai dengan kriteria masing-masing jenis ruang kerja. Uji korelasi yang dilakukan yaitu Uji Spearman yang menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal. Terdapat korelasi positif antara pertumbuhan bakteri dengan suhu ruangan dan intensitas cahaya serta jamur dengan kelembapan. Korelasi negatif didapatkan pada pertumbuhan bakteri dengan kelembapan dan jamur dengan intensitas cahaya.

Indoor air quality needs to be taken into consideration because many tasks are performed indoors, and poor air quality can lead to illness and decrease workers' performance. The research was conducted to improve indoor air quality based on the concentration of bacteria and fungi present in the test rooms. The objectives of this study were to analyze the influence of bacteria and fungi concentrations, assess the effectiveness of air purifiers and ventilation systems on air quality, and examine the correlation between bacteria and fungi concentrations with room temperature, humidity, and light intensity in the test rooms. The research was conducted by sampling air using the impaction method with an EMS E6 Bioaerosol Sampler for 3 minutes in the morning and afternoon in each test room, with a pump flow rate of 28.3 L/minute. Bacterial and fungal samples were collected using Tryptic Soy Agar (TSA) growth medium for bacteria, which were incubated for 24 hours, and Potato Dextrose Agar (PDA) for fungi, which were incubated for 48 hours. The test rooms consisted of different types of rooms, including meeting rooms, laboratories, and prayer rooms. The results of the study showed that the highest concentration of bacteria was found in the Lecturers' Prayer Room at 1943 CFU/m3, while the lowest was in the central room on the first floor at 71 CFU/m3. The highest concentration of fungi was found in the Lecturers' Prayer Room at 883 CFU/m3, while the lowest was at 188 CFU/m3. Other supporting parameters such as room temperature (24.3–30.5°C) met the criteria set by the Ministry of Manpower Regulation No. 5 of 2018. However, some rooms did not meet the humidity requirements (54.6–82.6%), and the light intensity in each room (5.3–261 Lux) complied with the respective workspace criteria. The correlation analysis, using Spearman’s test, indicated that the data was not normally distributed. There was a positive correlation between bacterial growth with room temperature and light intensity, and between fungal growth with humidity. Negative correlations were observed between bacterial growth with humidity and fungal growth with light intensity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>