Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pemikiran Taufiq Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia, nasionalisme Indonesia; opini publik"
Jakarta: Q-Communication, 2011
320.540 9598 EMP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Q-Communication, 2013
923.2 GEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Imran
Jakarta: Q-Communication, 2009
320.9 HAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep Nasional kemudian diterima menjadi konsensus Nasional empat pilar kebangsaan Indonesia merupakan sinergi empat pilar kebangsaan Indonesia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1994), kata "pilar" bisa berarti tiang penguat, dasar, pokok, atau induk..."
SEKNEG 32 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yessica Chorine
"Analisis pembingkaian Tempo terhadap tokoh Taufiq Kiemas ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana sosok Taufiq Kiemas dibingkai oleh Tempo, yang ditampilkan di koran Tempo tanggal 10 Juni 2013. Artikel dalam Tempo ini membuat peneliti tertarik untuk menganalisisnya, mengingat Tempo melalui penulis artikel opini melihat sosok Taufiq Kiemas dari berbagai aspek, dimana ada wacana publik yang menjadi rumor semasa hidup Taufiq Kiemas. Hal inilah yang membuat peneliti ingin melihat lebih jauh bagaimana koran Tempo melakukan pembingkaian terhadap sosok Taufiq Kiemas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis pembingkaian teks model Gamson. Dari hasil pembingkaian, ditemukan bahwa elemen depiction, exemplaar dan roots memberikan penekanan pada aspek positif Taufiq Kiemas. Dari keseluruhan analisis dapat disimpulkan bahwa di balik segala wacana publik yang negatif tentang dirinya, masih ada sisi positif Taufiq Kiemas yaitu bahwa ia adalah seorang nasionalis yang menjadi tokoh sentral kebhinekaan.

Framing analysis towards Taufiq Kiemas conducted to reveal on how Taufiq Kiemas was framed by Tempo newspaper which was published on June 13, 2013. This article made me interested in conducting analysis, regarding Tempo through its opinion writer viewed Taufiq Kiemas through many perpectives, in which there was public agenda that had become rumours during Taufiq's political life. This has made me curious to know more about how Tempo framed the issue toward Taufiq Kiemas. The research method used was framing analysis by Gamson. The result showed that depiction, exemplaar and roots elements stressed the positive aspects of Taufiq Kiemas. It can be concluded that behind all of the negative public agendas toward Taufiq, there are still positive aspects found in him, that he is a nationalist and center figure in diversity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Majelis Permusyawaratan Rakyat, 2013
342.06 TAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"All legal norms that govern society must be born from a higher legal norm. This legal norm for Indonesia is embodied in the Pancasila which prescribes the basic principles underlying the 1945 Constitution. The unifying function of the Pancasila is operationalized in the agreement to form a Unitary Republic of Indonesia (NKRI) whose motto "Bhinneka Tunggal Ika" expressly recognizes unity in diversity. The Pancasila has four pillars which in the constitutional history of Indonesia have become the subject of varying political interpretations to justify policies of incumbents. This paper will explore the normative concept of the four pillars and their influence on indonesia as a nation."
LRUPH 12:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Helvy Tiana Rosa
"Taufiq al-Hakim (1903-1987), sastrawan Mesir yang lebih dikenal sebagai dramawan dan novelis, adalah seorang cerpenis pula. Cerpen-cerpennya banyak mempunyai kekhasan, tampak pada ide, latar dan penokohan Setan serta dialog-dialog yang dimunculkannya. Menurut Todorov, Tolkien, Swinfen dan Jackson, suatu cerita disebut fantasi, jika: adanya lawan realitas (anti riil), menghadirkan dunia ambiguitas, adanya dialog antara dunia nyata dan tak nyata, serta merupakan ramuan dari marvellous-mimetis. Penelitian dan analisa menunjukkan cerpen-cerpen Taufiq memenuhi kriteria fantasi yang ditetapkan oleh para teoritikus di atas. Meskipun menarik dan kadang kontraversial, cerpen-cerpen Taufiq belum dikenal dunia internasional sebagaima_na karya-karya dramanya. Di Indonesia, apresiasi terhadap karya-karyanya masih sangat minim karena kendala bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>