Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vloker Frohwein
"A practical approach to the early detection and management of breast cancer. This lavishly illustrated atlas provides radiologists with essential information for the differential diagnosis of breast diseases on the basis of clinical presentation, mammography, and ultrasound. The book begins with chapters on tumor biology, prognostic factors, and histology. The authors then provide a thorough evaluation of various methods for early detection and accurate diagnosis, including analog and digital mammography, ultrasound, MR imaging, PET/​CT, and interventional procedures. They discuss in detail the strengths and limitations of each imaging modality, aspects of quality control, test intervals, peri- and postoperative management principles, and follow-up care.Highlights:- Presentation of difficult cases that effectively demonstrate the diagnostic hurdles and forensic pitfalls in breast diagnosis- Special sections on breast cancer in men and young women, with discussion of women who are pregnant or lactating- Color-coded practical tips and clinical notes for optimal comprehension of the material- Extensive Q&​A sections for self-testing in two major chapters"
Stuttgart: Thieme, 2010
618.190 754 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jimmy Falmer
"Latar Belakang: Malformasi vaskular terjadi pada 1-1.5% populasi, dengan 40-60% kasus anomali terjadi pada regio kepala dan leher karena anatomi vaskularnya yang kompleks. USG Doppler merupakan modalitas diagnostik pertama untuk menangani pasien dengan malformasi vaskular karena biayanya yang rendah, merupakan produk teknologi non-radiasi, serta kemampuannya untuk mengidentifikasi ciri-ciri aliran lesi. Studi ini ditujukan untuk menilai kesesuaian antara temuan klinis dengan temuan ultrasonografi pada pasien dengan malformasi venolimfatik, vena, dan limfatik.
Metode: Desain studi ini adalah potong lintang, dengan meggunakan data sekunder di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari Januari 2017 hingga Desember 2022. Didapatkan sebanyak 64 subyek dengan kriteria inklusi berupa tersedianya data lengkap berupa kulit kebiruan dan kompresibel pada temuan klinis serta aliran dan kompresibel pada temuan USG Doppler. Analisis data menggunakan perhitungan Kappa Cohen.
Hasil: Pada analisis kesesuaian antara temuan klinis warna kulit kebiruan dan komponen low-flow pada USG Doppler didapatkan besar nilai Kappa kesesuaian kuat (K = 0.664) yang bermakna (p = 0.000). Pada analisis kesesuaian temuan klinis kompresibel pada klini s dan kompresiebel pada USG didapatkan hasil measure of agreement Kappa kesesuaian sangat kuat (K = 1.000) yang bermakna (p = 0.000).
Simpulan: Terdapat kesesuaian kuat yang bermakna antara temuan klinis berupa warna kulit kebiruan dengan komponen vena dan temuan klinis berupa tidak ada perubahan warna kulit dengan komponen limfatik pada malformasi venolimfatik. Terdapat kesesuaian sangat kuat yang bermakna antara ada tidaknya tanda kompresibel pada temuan klinis dengan ada tidaknya tanda kompresibel pada temuan USG pada malformasi venolimfatik.

Background: Vascular malformations occur in 1-1.5% of the population, with 40-60% of cases of anomaly occurring in the head and neck region due to their complex vascular anatomy. Doppler ultrasound is the first diagnostic modality for treating patients with vascular malformations due to its low cost, non-radiation technology, and ability to identify flow characteristics of the lesion. This study aimed to assess the concordance between clinical findings and ultrasound findings in patients with venolymphatic, venous, and lymphatic malformations.
Methods: The design of this study was cross-sectional, using secondary data at Cipto Mangunkusumo Hospital from January 2017 to December 2022. A total of 64 subjects were selected with inclusion criteria in the form of the availability of complete data in the form of bluish and compressible sign on clinical findings as well as flow and compressibility sign on Doppler ultrasound findings. Data were analyzed using Kappa Cohen.
Results: In the concordance analysis between the clinical findings of bluish skin color and the low-flow component on Doppler ultrasound, a strong concordance Kappa value (K = 0.664) was found, which was significant (p = 0.000). In the concordance analysis of compressibility sign on clinical findings and compressibility on ultrasound findings, the Kappa measure of agreement yielded a very strong suitability (K = 1,000) which was significant (p = 0,000).
Conclusion: There is a strong significant agreement between the clinical findings of a bluish skin color with a venous component and clinical findings of no change in skin color with a lymphatic component in venolymphatic malformations. There was a very strong significant concordance between compressibility signs on clinical findings and compressibility signs on ultrasound findings in venolymphatic malformations.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyanto
"ABSTRAK
Telah dilakukan identifikasi terhadap citra USG payudara normal, benign dan
malignant. Diperoleh rentang nilai pixel untuk lesi benign 22-26 dan rentang lesi
malignant 37-39. Pada citra USG normal diperoleh nilai pixel fat sebagai acuan
(isoechoic) pada rentang 49-55. Diperoleh nilai rasio (a/b) dari panjang (a) dan
tinggi (b) lesi untuk kasus benign >1 dan untuk malignant a/b < 1. Evaluasi citra
dilakukan dengan menggunakan Software Image-J. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik yang berbeda dari beberapa lesi payudara pada citra USG yang sulit
diamati secara visual biasa. Metode ini diharapkan dapat membantu diagnosis lesi
payudara sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Telah dilakukan filterisasi
citra USG payudara dengan Adobe CS6 Extended untuk mendeteksi kehadiran
mikrokalsifikasi, citra USG hasil filterisasi berhasil menujukkan kehadiran
mikrokalsifikasi yang sebelumnya tidak tampak secara visual.

Abstract
Identification has been done on breast ultrasound image of normal, benign and
malignant. Range of pixel values obtained for benign lesions in ranges 22-26 and
malignant lesions in ranges 37-39. In the normal ultrasound image obtained pixel
value as the reference fat (isoechoic) in the range 49-55. Obtained value of the ratio
(a/b) of the length (a) and high (b) cases of benign lesions for > 1 and for
malignant (a/b) < 1. Image evaluation performed using Image-J software. The
results show different characteristics from multiple breast lesions on ultrasound
images are difficult to observe visually normal. This method is expected to aid in
the diagnosis of breast lesions as a means of early detection of breast cancer.
Filtering has been performed breast ultrasound images with Adobe CS6 Extended
to detect the presence of microcalcifications, ultrasound image filtering results
successfully showed the presence of microcalcifications that were not perceivable."
2012
T30995
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Schmidt, Guenter
"Praise for the previous edition: Remarkable, richly illustrated textbook ... enriched by numerous demonstrative illustrations ... the quality of all the 2397 illustrations is an iconographic achievement. Practically no criticism can be raised for this most remarkable book, which one expects will have a wide diffusion. -- Clinical Imaging Differential Diagnosis in Ultrasound Imaging, Second Edition, is a complete revision and extension of this best-selling Thieme title, bringing it up to date with the very latest clinical and technological standards. With a specific focus on general abdominal.
This book focuses on general abdominal, genitourinary, and thyroid pathologies to guide readers through the process of sonographic differential diagnosis."
Stuttgart: Thieme, 2015
616.07 SCH d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Bayu Handayani
"ABSTRAK Skrining maupun diagnostik mamografi merupakan pemeriksaan yang dianjurkan dalam mendeteksi kanker payudara sehingga dapat menurunkan angka mortalitas kanker payudara. Kekurangan mamografi adalah pada payudara dengan densitas tinggi yang banyak ditemui pada perempuan Indonesia. Pemeriksaan kombinasi mamografi dan USG dapat meningkatkan hasil sensitivitas dan spesifisitas deteksi lesi, namun tidak efisien dan efektif dalam segi pembiayaan dan waktu. Mengetahui hasil mamografi berdasarkan densitas payudara dan rasio volume lesi dan volume payudara berguna dalam optimalisasi penggunaan ultrasonografi dalam mendeteksi lesi.

Tujuan : Mengetahui penggunaan modalitas mamografi dan ultrasonografi dalam upaya mendeteksi lesi dan pengukuran rasio volume lesi pada pemeriksaan diagnostik payudara untuk efisiensi waktu dan biaya.

Metode : Menggunakan dua jenis disain penelitian yang saling terkait. Penilaian tingkat kesesuaian hasil temuan lesi berdasarkan pemeriksaan mamografi dengan ultrasonografi, dan mamografi saja dengan kombinasi mamogafi dan ultrasonografi dilakukan disain studi asosiasi. Untuk pengukuran rerata rasio volume lesi dan volume payudara menurut tingkat densitas payudara dilakukan dengan disain survei deskriptif. Kesimpulan : Deteksi lesi menggunakan mamografi pada payudara densitas a dan b dikombinasikan dengan ultrasonografi hanya dilakukan hanya bila perlu saja, namun pada payudara densitas c dan d dilakukan kombinasi dengan ultrasonografi. Volume lesi dan volume payudara dapat dicantumkan sebagai salah satu pertimbangan informasi tata laksana.


ABSTRACT
Mammography is recommended tool for breast cancer screening and diagnostic to decrease mortality. Lack of mammography in detecting lesions related with high breast density, which founded in Indonesian women. The use of diagnostic ultrasonography combined with mammography able to improve the specificity and sensitivity on lesions detection, but it has an issue with cost and time effective. Knowing the result of mammography based on breast density and the ratio of volume lesions and breast volume is useful in optimizing the use of ultrasonography in lesions detection. Purpose : To determine the ability of mammography and ultrasonography on lesion detection and assess the volume lesion ratio and breast volume with the purpose of cost and time efficient. Method : Using two related research design. Assessment of breast lesion findings based on mammography and ultrasonography and the combination findings were carried out with association study design, and the assessment of lesion volume ratio and breast volume was carried out with descriptive study design. Conclusion : The use of ultrasonography combined with mammography for lesions detection is carried out for breast density c and d. The implementation for this combination method for breast density a and b is only for necessary purpose. Lesions volume and breast volume can be included in the report as a consideration for therapy.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philip Waruna
"ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Kanker payudara merupakan kanker yang menempati urutan pertama dari keseluruhan kanker pada perempuan di Indonesia dan menurut data dari Indonesia Journal of Cancer 2012 menyebabkan kematian sebesar 458.000 perempuan. Kepadatan payudara merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara yang dipicu oleh adanya estrogen yang menjadi prekursor jaringan fibrogladular menjadi padat. Pada perempuan dengan kanker payudara dan densitas payudara yang tinggi ditemui juga adanya perlemakan hati yang tinggi. Hubungan antara pasien dengan kanker payudara dengan densitas payudara yang tinggi dan perlemakan hati masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kepadatan jaringan payudara yang diperiksa dengan mammografi dan perlemakan hati yang diperiksa dengan ultrasonografi serta melihat hubungannya dengan estrogen reseptor yang diperiksa dengan immunohistokimia.
Metode: Penelitian potong lintang menggunakan data sekunder ultrasonografi abdomen dan mammografi dari sistem PACS RS Kanker Dharmais. Penilaian yang dilakukan dengan melihat derajat kepadatan payudara yang diperiksa dengan mammografi dan derajat perlemakan hati yang diperiksa dengan ultrasonografi serta melihat status estrogen reseptor dari immunohistokimia pada pasien kanker payudara tersebut. Analisa data dilakukan dengan mengelompokan kepadatan payudara sampai 50 % dan kelompok lain dengan kepadatan lebih dari 50% dan membandingkan dengan perlemakan hati ringan dan berat.
Hasil: Pengelompokan pasien dengan kepadatan payudara sampai 50% menunjukkan terdapat banyak perlemakan hati berat, demikian juga pada kepadatan payudara yang lebih besar dari 50% menunjukkan terdapat lebih banyak lagi perlemakan hati derajat berat namun secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan Nilai Odds Ratio (OR) = 0.60 dengan 95% Interval Kepercayaan 0.12 – 3.01.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kecenderungan hubungan antara kepadatan jaringan payudara yang tinggi dengan perlemakan hati yang juga tinggi walaupun secara statistik tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

ABSTRACT
Background and Objectives: Breast cancer are the most common cancer and the first in all cancer that affected women in Indonesia and the data from Indonesian Journal of Cancer 2012 said, it cause death for about 458.000 women. Breast density are one of the risk factor that cause breast cancer and estrogen are the precursor for high density of the fibroglandular tissue. Women with breast cancer and high breast density are found to have a high degree of fatty liver. The relationship between breast cancer with high breast density and high fatty liver was unknown. The aim of these research wants to evaluation the breast density on mammography and fatty liver on ultrasound and the relationship with estrogen reseptor which was examined with immunohistochemistry.
Method: A cross sectional research is perform using mammography and ultrasound from PACS system. These research wants to evaluation the high breast density with mammograms and fatty liver with ultrasound and their relationship with estrogen receptor by immunohistochemistry. Data was merged in to two groups, one group with breast density until 50% and the other group was breast density more than 50% and compared it with mild and severe fatty liver.
Result: Patient with breast density until 50% showed more severe fatty liver as well as patient with breast density more than 50% had more severe fatty liver, although statistically had no significant relationship with Odds Ratio (OR) = 0,60 and confidence interval 0,12-3.01.
Conclusion: There are tendency relationship between higher breast density and higher fatty liver although statistically showed no significant relationship."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Floryanti
"Latar belakang: Kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi dan penyebab kematian utama akibat kanker pada perempuan di dunia. Penggunaan implan payudara pasca mastektomi maupun tujuan kosmetik juga ikut meningkat. Ultrasonografi, mamografi dan MRI adalah modalitas pencitraan utama dalam mendeteksi lesi kanker payudara pada pengguna implan payudara. Peranan USG dalam hal tersebut masih kontroversi; sensitivitas mamografi dilaporkan menurun sementara MRI terbatas penggunaanya akibat kendala ketersediaan dan biaya pemeriksaan tinggi. Telaah sistematis ini dibuat untuk menilai akurasi diagnostik USG, mamografi dan MRI dalam mendeteksi lesi kanker payudara pada pengguna implan payudara. Metode: Pencarian sistematis dilakukan pada Januari 2022 untuk mengidentifikasi studi yang menilai akurasi diagnostik USG, mamografi dan MRI dalam mendeteksi lesi kanker payudara dengan referensi baku pemeriksaan patologi anatomi dengan menggunakan data dasar Scopus, PubMed, jurnal dan riset nasional, hand searching serta grey literature. Nilai sensitivitas dan spesifisitas pada masing-masing uji indeks diekstraksi. Penilaian kualitas metodologi studi dilakukan menggunakan QUADAS-2. Hasil: Tiga belas studi diidentifikasi. Nilai sensitivitas USG terendah 62%, tertinggi 95%, spesifitas 93%. Nilai sensitivitas mamografi terendah 22%, tertinggi 80%, spesifitas 100%. Sementara itu, nilai sensitivitas MRI terendah 86%, tertinggi 100% dengan spesifisitas terendah 17%, tertinggi 75%. Sepuluh studi menunjukkan risiko bias tinggi pada salah satu domain, tiga studi di antaranya menunjukkan risiko bias tinggi pada domain yang lain. Kesimpulan: Akurasi diagnostik modalitas USG, mamografi dan MRI dalam mendeteksi lesi kanker payudara pada pengguna implan payudara sangat bervariasi.

Background: Breast cancer is cancer with the highest incidence and leading cause of cancer death among women worldwide. Breast implant use for post mastectomy patients and for cosmetic purposes is also increasing. Ultrasonography, mammography and MRI are imaging modalities mostly used to detect breast lesions in patients with breast implants. Ultrasound role is still unclear; mammography has been reported to have lower sensitivity while MRI availibility is still limited and highly cost. This systematic review is written to analyze diagnostic accuracy of ultrasound, mammography and MRI in detecting breast cancer in patients with breast implants. Methods: Studies contained diagnostic accuracy of ultrasound, mammography and MRI in detecting breast cancer lesions with pathological examination as reference standard were identified. Scopus, PubMed, national journals and research, hand searching and grey literatures were systematically searched through January 2022. Sensitivity and specificity value of each index tests from eligible studies is extracted. Methodological quality was assessed using QUADAS-2. Results: Thirteen studies were identified. The lowest and the highest sensitivity value are 62% and 95 % for ultrasound, 22% and 80 % for mammography, 86% and 100% for MRI while specificity value are 93% for ultrasound, 100% for mammography, the lowest and the highest of MRI 17% and 75%, respectively. Ten studies demonstrated high risks of bias in one domain with three of them also have high risk of bias in another domain. Conclusion: Diagnostic accuracy of ultrasound, mammography and MRI to detect breast cancer in patients with breast implants is varied."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Churchill Livingstone, 2014
616.075 CLI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Ica Yulianti
"Tujuan:
Memperoleh masukan untuk meningkatkan pelayanan pemeriksaan mamografi dan atau USG payudara di Departemen Radiologi FKUI/RSUPN- Cipto Mangunkusumo
Metode:
Penelitian ini studi deskriptif analitik, menggunakan data sekunder untuk menilai akurasi hasil pemeriksaan mamografi dan atau USG payudara terhadap hasil pemeriksaan histopatologis dalam mendiagnosis kelainan payudara.
Hasil dan diskusi :
Hasil uji diagnostik perbandingan hasil pemeriksaan USG payudara dengan hasil pemeriksaan histopatologis akurasi diagnostik tinggi. Hasil pemeriksaan mamografi dan pemeriksaan kombinasi dibandingkan dengan hasil pemeriksaan histopatologis didapatkan asumsi akurasi rendah. Hasil pemeriksaan klinis dibanding dengan hasil pemeriksaan histopatologis didapatkan akurasi diagnostik yang tinggi.
Kesimpulan:
Pemeriksaan USG payudara dengan hasil pemeriksaan histopatologis didapatkan akurasi diagnostik yang tinggi.

Objective:
To get The evaluated hope can be increase examination mammography and ultrasound in departemenof radiology RSUPN-Cipto Mangunkusumo.
Methods :
This study is a descriptive analytic study assessment process using secondary data to assess the accuracy of the results of the examination / expertise mammography or breast ultrasound and the results of histopathologic examination in the diagnosis of breast abnormalities.
Results :
Diagnostic test results comparing breast ultrasound examination results with the results of histopathologic examination found a high diagnostic accuracy. The results of examination of the combination of mammography and compared with histopathologic examination results obtained assuming a low accuracy. The results of the clinical examination compared with the results of histopathologic examination found a high diagnostic accuracy.
Conclusion :
Ultrasound examination of the breast with histopathologic examination found a high diagnostic accuracy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Wulandari
"Ultrasonografi telah dikenal sebagai suatu modalitas penting dalam dunia kedokteran dan telah memasuki bidang dermatologi klinis. Karakteristiknya yang non-invasif membuatnya mudah digunakan dan sepenuhnya aman. Ultrasonografi menghasilkan informasi diagnostik yang penting pada evaluasi tumor kulit. Selain itu juga dapat menerangkan lesi-lesi subkutan dan hubungannya dengan jaringan sekitarnya. Teknik ultrasonografi lainnya dengan menggunakan Doppler berwarna berguna untuk menilai vaskularisasi pada lesi kulit. Dalam tulisan ini, kami ingin menggambarkan aplikasi ultrasonografi pada sejumlah kasus terpilih dari institusi kami. (Med J Indones 2007; 16:113-6).

Ultrasonography has been recognized as an important diagnostic modality in medicine and has entered the area of clinical dermatology. Its non-invasive characteristics have made it easily use and completely safe. It provides important diagnostic information in evaluating skin tumors. It also outlines the subcutaneous lesions and their relation to its adjacent tissue. Another ultrasound technique is color Doppler which is useful to assess vascularization of skin lesion. In this article, we would like to report ultrasound imaging in some selected cases from our institution. (Med J Indones 2007; 16:113-6)."
Medical Journal of Indonesia, 2007
MJIN-16-2-AprJun2007-113
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>