Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2015
170.959 8 KAJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 7(3-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
S. Budhisantoso
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
808.81 BUD n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadh Muaffa Himkal
"Film merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai gambaran dari realita sosial yang terjadi. Tidak jarang film menampilkan berbagai permasalahan sosial dan moral yang masih kerap terjadi di Indonesia. Salah satu nya yaitu film pendek Anak Lanang yang di dalamnya mengandung berbagai nilai-nilai budi pekerti. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan studi pustaka. Kerangka teori yang digunakan yaitu semiotika model Roland Barthes, guna mendapatkan makna dari tanda-tanda mengenai nilai-nilai budi pekerti. Tujuan penelitian ini yaitu untuk merumuskan nilai-nilai budi pekerti yang ditampilkan dalam film pendek Anak Lanang serta bagaimana hubungan antara nilai-nilai budi pekerti dengan keselarasan hidup. Hasil penelitian ini dapat dirumuskan bahwa terdapat tiga nilai budi pekerti dalam film Anak Lanang menurut Uswatun Hasanah yakni yang berorientasi pada diri sendiri, sesama manusia, dan alam sekitar. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan jiwa yang berbudi pekerti luhur mampu menciptakan keselarasan hidup sesuai dengan kaidah etika Jawa yaitu prinsip rukun dan hormat.

Film is one of the media that can be used as an illustration of the social reality that occurs. It is not uncommon for movies to show various social and moral problems that still often occur in Indonesia. One of them is the short film Anak Lanang which contains various ethical values. This research uses descriptive qualitative methods with data collection techniques in the form of observation and literature study. The theoretical framework used is the Roland Barthes semiotics model, in order to get the meaning of signs regarding ethical values. The purpose of this research is to formulate the ethical values displayed in the short film Anak Lanang and how the relationship between ethical values and life harmony. The results of this study can be formulated that there are three ethical values in the film Anak Lanang according to Uswatun Hasanah, namely those oriented to oneself, fellow humans, and the surrounding nature. This research can be concluded that by instilling a virtuous soul, it can create harmony of life in accordance with Javanese ethical rules, namely the principles of harmony and respect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suwardi
"ABSTRAK
Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan. Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnografis terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara participant observation dan wawancara mendalam dengan informan secara snowballing. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada Tuhan secara total (sumarah) dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan
aktualisasi dari konsep tapa ngrame. Tapa ngrame dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ?memayu hayuning bawana.? Dengan cara ini penghayat meyakini bahwa hidup mereka kelak dapat mencapai cita-cita tertinggi, yaitu ?manunggaling kawula-Gusti.?
This article aims to describe wisdom etic in the dedactic of budi pekerti luhur on Javanese believe (vivify). The description is provided using ethnographic analytic on the actualization of budi pekerti luhur on Javanese believe. The data collection was held by taking participant observation and indepth interview with the informant using snowballing method. The study shows that budi pekerti luhur on Javanese believe can be categorized into two matters: The first, wisdom etic in congregation level i.c. life that always attitude of: (1) pasrah, submit to God totally (sumarah), and (2) the honest and sincere. The second, help mutual. This wisdom etic as actualization of concept tapa ngrame. Tapa ngrame conducted by sepi ing pamrih spirit than as shape of world view on memayu hayuning bawana. This way vivify believe that their the next time life can achievement of the desired high level on manunggaling kawula-Gusti."
Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Bahasa dan Seni; Universitas Negeri Yogyakarta. Lembaga Penelitian, 2010
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 2:4 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan.
Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnograf
is terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat
kepercayaan kejawen. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara participant observation
dan wawancara mendalam dengan informan secara
snowballing. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat
paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada Tuhan secara total (sumarah)
dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan
aktualisasi dari konsep ?tapa ngrame?. Tapa ngrame
dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih
yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ?
memayu hayuning bawana ? Dengan cara ini penghayat meyakini bahwa hidup mereka kelak dapat mencapai cita-cita tertinggi, yaitu ?
manunggaling kawula-Gusti.?

Abstract
This article aims to describe wisdom etic in the dedactic of
budi pekerti luhur
on Javanese believe (vivify). The
description is provided using ethnographic analytic on the actualization of budi pekerti luhur on Javanese believe. The
data collection was held by taking participant observation and indepth interview with the informant using snowballing
method. The study shows that budi pekerti luhur
on Javanese believe can be categorized into two matters: The first,
wisdom etic in congregation level i.c. life that always attitude of: (1)
pasrah , submit to God totally (
sumarah), and (2) the honest and sincere. The second, help mutual. This wisdom etic as actualization of concept
tapa ngrame. Tapa ngrame conducted by sepi ing pamrih spirit than as shape of world view on memayu hayuning bawana. This way vivify believe that their the next time life can achievement of the desired high level on manunggaling kawula-Gusti."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Bahasa dan Seni], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>