Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Irfansyah
"[Lingkungan dan kemiskinan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
pembangunan berkelanjutan. Tujuan riset ini adalah untuk mendeskripsikan
karakteristik penduduk miskin di lingkungan industri perkotaan Kawasan Berikat
Nusantara, mengkaji kualitas lingkungan hidup di lingkungan industri perkotaan,
menganalisis pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi, kualitas lingkungan,
Program Keluarga Harapan, dan program Corporate Social Responsibility PT.
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) pada pengeluaran perkapita penduduk
miskin dan menghasilkan model penanggulangan kemiskinan untuk keberlanjutan
lingkungan industri perkotaan.
Variabel utama yang berpengaruh signifikan pada pengeluaran perkapita
penduduk miskin adalah jumlah anggota keluarga, status rumah, sumber air
bersih, intensitas penerimaan PKH, jarak rumah, ketersediaan air bersih,
pengelolaan sampah, polusi suara, bantuan PKH, mata pencaharian, biaya
eksternal dan penggunaan PKH. Kualitas lingkungan hidup di lingkungan
Kawasan Berikat Nusantara Kecamatan Cilincing dihitung berdasarkan nilai
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dari tahun 2008-2012 berada dalam
klasifikasi waspada. Model yang dihasilkan mampu memprediksi penurunan
jumlah penduduk miskin dengan fokus intervensi pada biaya eksternal dan faktorfaktor
lingkungan melalui integrasi Program Keluarga Harapan dan Corporate
Social Responsibility industri dalam bentuk Bina Lingkungan;Environment and poverty have a strong interconnection in sustainable
development. This research aims to describe the characteristics of the poor people,
to assess the quality of the environment based on water pollution index, air
pollution index and forest cover in urban industrial area, to analyze the influence
of socio-economic factors, environmental quality, Keluarga Harapan Program,
and the Corporate Social Responsibility PT. Nusantara Bonded Zone (Persero) on
per capita expenditure of poor people in urban industrial area, also to produce
poverty reduction model for sustainable urban industrial area.
The main variables that have significant effect on per capita expenditure of poor
people are the number of family members, the status of the house, sources of
clean water, the intensity of Keluarga Harapan Program, distance from the house,
clean water supply, waste management, noise pollution, Keluarga Harapan
Program assistance, livelihood, external costs and the utilization of PKH. From
period of 2008-2012 the environmental quality is already on ?alert? status. The
model developed is capable of predicting the decrease of poor people number with
the intervention focuses on external costs and environmental factors through the
integration of Keluarga Harapan Program and industries? Corporate Social
Responsibility of Environmental Safeguard Program, Environment and poverty have a strong interconnection in sustainable
development. This research aims to describe the characteristics of the poor people,
to assess the quality of the environment based on water pollution index, air
pollution index and forest cover in urban industrial area, to analyze the influence
of socio-economic factors, environmental quality, Keluarga Harapan Program,
and the Corporate Social Responsibility PT. Nusantara Bonded Zone (Persero) on
per capita expenditure of poor people in urban industrial area, also to produce
poverty reduction model for sustainable urban industrial area.
The main variables that have significant effect on per capita expenditure of poor
people are the number of family members, the status of the house, sources of
clean water, the intensity of Keluarga Harapan Program, distance from the house,
clean water supply, waste management, noise pollution, Keluarga Harapan
Program assistance, livelihood, external costs and the utilization of PKH. From
period of 2008-2012 the environmental quality is already on ‘alert’ status. The
model developed is capable of predicting the decrease of poor people number with
the intervention focuses on external costs and environmental factors through the
integration of Keluarga Harapan Program and industries’ Corporate Social
Responsibility of Environmental Safeguard Program]"
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sessy Imaniar Amalia
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengawasan hak-hak pekerja perempuan di dua perusahaan garmen oleh Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara di wilayah Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan pengawasan hak-hak pekerja perempuan di dua perusahaan garmen oleh Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara di Wilayah Kawasan Berikat Nusantara Cakung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi pendekatan penelitian kualitatif dan wawancara mendalam. Pelaksanaan pengawasan hak-hak pekerja perempuan di kedua perusahaan garmen yang dilakukan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara belum terlaksana dengan baik dan maksimal. Hambatan yang dialami oleh seksi pengawas Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara yaitu kurangnya kuantitas dan kualitas pegawai pengawas. Diperlukannya perbaikan dalam pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan hak-hak pekerja perempuan dapat melalui penyempurnaan peraturan, dan pengadaan pengawas yang berkualitas dan kompeten.

This research is to know the supervision of the rights of women workers at two garment companies by Dept. of Manpower North Jakarta in the Nusantara Bonded Zone Cakung and Barriers experienced in exercising oversight rights of women workers at two garment companies by Dept. of Manpower North Jakarta in Region Nusantara Bonded Zone Cakung. The research methods used in this research is qualitative research and depth interview. Supervision rights of women workers in the garment enterprises conducted by Jakarta Dept. of Manpower North has not done well and the maximum. Barriers experienced by the section supervisor Dept. of Manpower North Jakarta, namely the lack of quantity and quality inspectors. The need for improvements in monitoring the implementation of labor rights of women workers can, by improving regulations, and procurement of qualified and competent supervisors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvira Ananda Armansyah
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kota tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai. Kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta yang berbatasan langsung dan menerima dampak dari pengembangan reklamasi pantai di utara Jakarta digunakan sebagai model pembangunan yang didasarkan pada pendekatan ekologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji konsep infrastruktur perkotaan berkelanjutan di kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta, yang merupakan pendekatan yang mengintegrasikan modal komunitas kota, kebutuhan infrastruktur kota dan komponen kota ekologis. Untuk menganalisis hubungan antar variabel, dilakukan analisis multivariat adaptasi dari Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis hubungan antara variabel kompleks dan simultan. Variabel laten komponen kota ekologis bersama dimensi ekonomi dan sosial diuji kembali melalui uji keberlanjutan metode Multidimensional Scaling (MDS) dengan software RAP-ECOCITY (Rapid Appraisal for Ecological City) yang merupakan adaptasi dari RAP-FISH (Rapid Appraisal for Fisheries). Faktor yang mempengaruhi keberlanjutan terdiri dari tata guna lahan, jaringan prasarana, bangunan/pemukiman, serta sumber daya air. Nilai indeks keberlanjutannya adalah 56,27 yang mencerminkan infrastruktur kota di kawasan revitalisasi pantai utara Jakarta cukup berkelanjutan secara multidimensi dimana dimensi ekonomi sangat berkelanjutan dan dimensi sosial cukup berkelanjutan; sedangkan dimensi ekologi kurang berkelanjutan. Atribut sensitif yang menjadi faktor pengungkit dari dimensi ekologi adalah kepadatan penduduk atau jumlah penghuni dalam satu rumah dan keterjangkauan terhadap pelayanan angkutan umum, dari dimensi ekonomi adalah laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sedangkan dari dimensi sosial adalah tingkat partisipasi sekolah dan jumlah pengangguran terbuka.

ABSTRAK
High economic growth in the city was not balanced with the provision of adequate infrastructure. Development of waterfront revitalization area north of Jakarta which is immediately adjacent to and receive the impact of the development on the north coast Jakarta reclamation is used as a model of development based on the ecological approach.
This study is aiming to examine the concept of sustainable urban infrastructure in the revitalization of the northern coast of Jakarta, which is an approach that integrates city community capital, the infrastructure demands of the city and the city ecological components. The relationship between the components is analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) which is a multivariate analysis that analyzes the complex relationship between variables simultaneously. Obtained latent variables along with sosial and economic dimensions are re-tested through sustainability test methods Multidimensional Scaling (MDS) with the RAP-Ecocity software (Rapid Appraisal for Ecological City) which is an adaptation of the RAP-FISH (Rapid Appraisal for Fisheries). The factors influencing the sustainability consists of land use, the network infrastructure, building and water resources. The sustainability index is 56,27 which reflects the revitalization of the city's infrastructure in the northern coast of Jakarta is relatively sustainable with several characteristics multidimensionally. In term of economic dimension is very sustainable, in term of the social dimension is fair sustainable, but in term of ecological dimension is less sustainable. Sensitive attributes which are factors that determining the sustainability levers of ecological dimension is the population density or the number of occupants in the house and affordability of public transport services, the economic dimension is the rate of economic growth and inflation, while the social dimension is school participation rates and unemployment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Triyono
"Parkir basement menimbulkan emisi kendaraan bermotor yang akan mengganggu kesehatan manusia yang terlibat langsung dalam ruang parkir basement. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan, dengan mengkombinasikan aspek teknis dengan memasukkan peran perilaku manusia.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan metode mix methods (kuantitatif dan kualitatif). Pengumpulan data dengan pengukuran konsentrasi pencemar, pemeriksaan kesehatan, pengisian kuesioner perilaku ramah lingkungan, dan pembuatan model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan. Analisis data dengan deskriptif dan structural equation modelling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil analisis konsentrasi pencemar di udara ruang parkir basement didapatkan semua parameter memenuhi syarat sesuai Nilai Ambang Batas dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan syarat dalam Peraturan Menteri Kesehatan, kecuali parameter debu total yang melebihi konsentrasi maksimal dalam Peraturan Menteri Kesehatan; 2)
Berdasarkan hasil analisis kondisi kesehatan petugas di parkir basement dengan parameter Sick Building Syndrome didapatkan 30% mengeluh dan 70% normal; Fungsi Paru didapatkan 17% ada gangguan dan 83% normal; dan CO darah didapatkan 46 % ada gangguan dan 54% normal. 3) Berdasarkan faktor penentu perilaku ramah lingkungan didapatkan bahwa perilaku ramah lingkungan ditentukan oleh adanya intensi untuk berperilaku, sedangkan intensi dipengaruhi oleh norma subyektif, sikap, dan persepsi.4).
Berdasarkan hasil uji model struktural penelitian, penulis membuat model pengendalian ruang parkir basement ramah lingkungan yang terdiri atas 3 jalur untuk menjadi perilaku ramah lingkungan, yaitu a. Norma subyektif mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku; b.Sikap mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku; c.Persepsi mempengaruhi sikap, sikap mempengaruhi intensi dan intensi mempengaruhi perilaku. Berdasarkan 3 jalur tersebut yang paling signifikan adalah peran norma subyektif yang menjadi pengungkit untuk mempengaruhi intensi dan selanjutnya menjadikan perilaku ramah lingkungan.

Basement parking cause emissions motor vehicle which could affect human health that are directly involved in the parking area.The research is aimed at creating a model control basement parking space environment-friendly, by combining technical aspects to include the role human behavior.
This research used a quasi-experimental mehod with a method mixed methods (quantitative and qualitative research). Data collection with measurements concentration pollutants, medical check-up, filling questionnaire on environment-friendly; and making model control basement parking space environment-friendly. Data Analysis with descriptive and structural equation modeling (SEM).
Results of the study showed that: 1) Based on the result analysis of pollutants concentration in the air space basement parking is obtained all parameters to fulfill the requirement to The threshold in the regulation of the Minister of Manpower and Transmigration and Conditions in the regulation of the Minister of Health, except the dust total that exceeded maximum concentration in the regulation of the Minister of Health Care; 2).
Based on the result analysis of health officials in parking area also Trigger the Syndrome are with the parameter obtained by 30% complain and 70 percent normal lung function; there is trouble gained 17 percent and 83 percent normal; and CO blood provided by 46 percent are female and 54 percent normal. 3) Based on the determining factor on environment-friendly found that the behavior is determined by the attention to behave, while attention is influenced by norma subjective, attitude, and the perception. 4).
Based on the structural model research, I make a model control basement parking space environment-friendly consists of 3 routes to be on environment-friendly, namely a. Norma subjective affected attention and attention influence on ; b. The attitude affected attention and attention influence on; c. Perception influence the, the attitude affected attention and attention influence behavior. Based on 3 path is that the most powerful its significance is the role norms subjective to levers to influence attention and made on environment- friendly.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar Attallah
"Untuk mencapai pembangkitan listrik nol emisi karbon, diperlukan pembangkit listrik energi terbarukan (EBT) sebagai sumber energi utama. Peningkatan pembangkitan listrik EBT memunculkan permasalahan stabilitas tegangan dan frekuensi serta masalah keandalan dikarenakan oleh karakteristik ketidakpastian dan intermiten dari pembangkit listrik EBT yang menggunakan sumber energi yang tidak dapat dikendalikan.Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem VPP pada Kawasan Berikat Nusantara dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE. Perangkat lunak XENDEE akan melakukan optimasi tekno-ekonomi untuk memperoleh konfigurasi besaran kapasitas dari komponen VPP yang terbaik. Hasil dari optimasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa skenario sistem VPP yang mengimplementasikan PLTS dengan skema tarif eksisting untuk sektor industri dapat melakukan penghematan biaya tahunan dan penurunan COE sebesar 27%. Kapasitas PLTS yang merupakan hasil optimasi dari perangkat lunak XENDEE berkapasitas sebesar 4.4 MWp. Adapun skenario lain dimana terdapat teknologi BESS pada sistem VPP dengan skema tarif Time-of-Use, yang dapat melakukan penghematan biaya tahunan dan penurunan COE sebesar 19.1%. Skenario ini menggunakan kapasitas PLTS sebesar 4.4 MWp, BESS 4.48 MWh, dan inverter 749 kW. Sistem VPP yang menggunakan BESS juga dapat melakukan peak shaving sehingga dapat menurunkan nilai beban puncak dari jaringan utilitas. Seluruh skenario dari hasil simulasi memiliki hasil analisa aliran daya dengan tegangan pada tiap bus yang mematuhi standar grid code dengan deviasi tegangan tertinggi bernilai 0.12% dari tegangan nominalnya.

To achieve zero-carbon emission electricity generation, Renewable Energy Resources (RES) are needed as the main energy source. The increase in RES raises problems of voltage and frequency stability, as well as reliability problems due to the uncertain and intermittent characteristics of RES. The solution to this challenge is a Virtual Power Plant (VPP) system. VPP is a system that aggregates multiple generation, load, and storage systems to replicate a large-scale power plant. VPP was introduced to RES generation  without sacrificing network stability and reliability, as well as offering many other technical and economic benefits. This study aims to design a VPP system in the PT KBN industrial area using XENDEE. XENDEE will perform techno-economic optimization to obtain the best capacity configuration of the VPP component. The optimization results indicate that by implementing a PV system within an existing tariff scheme for industrial load, a VPP system scenario can achieve annual cost savings and a reduction in COE of 30.2%. The optimized capacity of the PV system using XENDEE software is 4.4 MWp. Another scenario involves a VPP system with Battery Energy Storage System (BESS) technology and a Time-of-Use tariff scheme, which can achieve annual cost savings and a reduction in COE of 19.1%. This scenario uses a PV system capacity of 4.4 MWp, a BESS of 4.48 MWh, and an inverter of 749 kW. A VPP system that uses BESS can also perform peak shaving, thereby reducing the peak load value of the utility network. All simulation scenarios have power flow analysis results with voltages at each bus complying with the grid code standard, with the highest voltage deviation being 0.12% of the nominal voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesa Anandya Elfitra
"Keterbatasan lahan permukiman dan pertumbuhan jumlah penduduk di Provinsi DKI Jakarta mendorong adanya penyediaan rumah melalui pembangunan hunian vertikal. Pemerintah menjanjikan pembangunan rumah susun, rumah sakit, dan bus khusus untuk kaum buruh dan pekerja. Kementerian Perumahan Rakyat bekerja sama dengan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) berencana membangun rusunawa di lingkungan PT. KBN yang ditujukan khusus untuk buruh. Harga sewa yang ditetapkan nantinya diharapkan sesuai dengan kemampuan buruh selaku calon penghuni. Kemampuan dapat ditinjau dari kemampuan membayar secara rasional dalam membayar biaya sewa tempat tinggalnya selama ini (Abillity to Pay-ATP) maupun kemampuan berdasarkan persepsi kelompok sasaran penghuni rusunawa (Willingness to Pay-WTP).
Penelitian ini mencoba mengestimasi nilai ATP dan WTP buruh terhadap sewa rusunawa, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP dan nilai WTP dan mengkaji faktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai ATP adalah menggunakan analisis statistik deskriptif, sedangkan estimasi nilai WTP dengan menggunakan Contingent Valuation Method (CVM). Untuk memperoleh faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP dan WTP digunakan metode analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk memperoleh faktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa digunakan metode analisis regresi logit.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ATP dan WTP buruh terhadap sewa rusunawa, diperoleh nilai ATP sebesar Rp. 335.050 per bulan dan nilai WTP sebesar Rp. 287.654 per bulan. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP buruh terhadap sewa rusunawa adalah jumlah tanggungan dan pendapatan per bulan. Faktorfaktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa adalah lama tinggal buruh di tempat tinggal saat ini. Besarnya nilai WTP buruh terhadap sewa rusunawa dipengaruhi oleh jumlah tanggungan, pendapatan per bulan, dan jarak tempat tinggal ke tempat kerja.

Limited area settlement and population growth in DKI Jakarta Province stimulate the development of vertical housing. Government pledge to develop vertical housing (flats), hospital, and transportation particularly for workers (labor). Ministry of Housing cooperate with PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) planned to develop rent vertical housing for labor in PT. KBN area. The fix rental cost is expected appropriate with worker's ability as prospective resident. Ability can be reviewed from ability to pay of current rental cost (Ability to Pay) nor ability based on perceptions of vertical housing target group (Willingness to Pay).
The research is trying to estimate the ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing, to analyze influencing factors of ATP and WTP's value, and to analyze influencing factors of WTP's labor to pay rental cost of vertical housing. To estimate ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing is used descriptive statistics and Contingent Valuation Method (CVM). In analyzing influencing factors of ATP and WTP's value is used multiple regression analysis. Logit regression analysis is used to analyze influencing factors of WTP's labor to pay rental cost of vertical housing.
Based on estimation of ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing, the value of ATP is Rp. 335.050 per month and the value of WTP is Rp. 287.654 per month. By using multiple regression analysis, it concludes that influencing factor of ATP's value of labor to pay rental cost of vertical housing a WTre number of dependents and income. Some factors influencing the willingness to pay of labor to pay rent of vertical housing are length of stay in current residence. P's value of labor to pay rental cost of vertical housing are influenced by number of dependents, income, and distance from home to workplace.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana
"ABSTRAK
Ekosistem pantai dengan ketiga tipe sumberdayanya, yaitu laut, tambak dan sawah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ekonomi sebagian besar penduduk Marunda di Pantai Utara Jakarta. Di dalam lingkungan bersangkutan, keseluruhan kegiatan ekonomi yang terdiri dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi berlangsung atas dasar model pengetahuan kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun.
Keterikatan yang sangat kuat pada bentuk-bentuk mata pencaharian yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan alam di sekitarnya, menyebabkan timbulnya berbagai masalah sosial ekonomi dan sosial budaya, ketika lingkungan tersebut diambil--alih dan dirubah oleh kegiatan pembangunan kawasan industri Pusat Perkayuan Marunda (PPM).
Kegiatan pembangunan PPM menyebabkan perubahan bentang alam yang ditandai dengan penyusutan lahan garapan penduduk yang semula tinggal di kawasan industri tersebut. Penyusutan lahan garapan tempat penduduk bersangkutan melakukan kegiatan mata pencaharian menimbulkan dampak terhadap keseluruhan sistem mata pencaharian mereka.
Untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan lingkungan dan untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul sehubungan dengan perubahan yang terjadi, penduduk dituntut mengembangkan upaya adaptasi, terutama berupa penyesuaian bentuk mata pencaharian dengan keadaan lingkungan yang ada setelah perubahan.
Upaya adaptasi yang sebenarnya relatif dapat dianggap paling tepat dipilih untuk menanggapi perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi di lingkungan kawasan industri PPM, adalah dengan melakukan diversifikasi mata pencaharian.
Diversifikasi mata pencaharian pada bentuk-bentuk yang berbeda dengan bentuk-bentuk mata pencaharian semula sebagian besar penduduk Marunda, perlu dilakukan agar penduduk yang lingkungan sumberdaya ekonominya terkena akibat langsung kegiatan pembangunan PPM, dapat tetap memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa terlalu tergantung pada lingkungan sumberdaya laut, sawah dan tambak di sekitarnya yang masih akan terus berubah, sejalan dengan kelanjutan proses pembangunan PPM. Akan tetapi, pilihan ini tidak dididukung oleh pengetahuan kebudayaan yang luas.
Tingkat pendidikan sebagian besar penduduk Marunda yang relatif sangat rendah dan pengetahuan kebudayaan yang dimiliki semata-mata hanya berkisar pada lingkungan pantai di sekitarnya, menyebabkan keseluruhan perangkat pengetahuan kebudayaan mereka menjadi sangat terbatas, sehingga tidak mampu menghadapi perubahan orientasi ruang yang telah sangat berbeda kondisinya.
Dari dua bentuk upaya adaptasi yang dikembangkan oleh penduduk setempat, yaitu mempertahankan bentuk mata pencaharian semula dan beralih ke bentuk mata pencaharian baru, tampaknya upaya mempertahan bentuk mata pencaharian sampai saat ini masih menjadi pilihan sebagian besar penduduk.
Pilihan upaya adaptasi sebagian besar penduduk yang masih terikat pada lingkungan sumberdaya semula (laut, sawah dan tambak) akan dapat lebih memperburuk kondisi sosial ekonomi di masa yang akan datang, terutama pada saat proyek PPM mulai beroperasi, jika tidak segera dicari pemecahan dan penanggulangannya secara tepat dan terpadu.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang di dukung oleh data kuantitatif dan dilengkapi oleh studi kasus. Secara keseluruhan, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Cara yang digunakan untuk memilih sampel adalah proportional random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 120 orang dan jumlah informan kunci sebanyak enam orang di antara keseluruhan penduduk Marunda.
Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square (X2), sedangkan pengujian signifikansi perubahan dilakukan dengan menggunakan tes Mc Nemar. Perhitungan kekuatan hubungan dilakukan dengan menggunakan koefisien asosiasi Cramer (C) untuk variabel-variabel nominal dan dengan perhitungan koefisien korelasi pangkat d sommers (d y/x) untuk variabel-variabel ordinal.
Studi ini dimaksudkan untuk melihat secara utuh kehidupan sosial-budaya dan sosial-ekonomi penduduk Marunda, khususnya aspek kehidupan ekonomi yang diwujudkan dalam sistem mata pencaharian, baik sebelum maupun sesudah adanya proyek pembangunan PPM. Setelah itu akan dilihat pula gambaran dampak yang timbul dari proses pembangunan kawasan industri tersebut (terutama pada tahap konstruksi) terhadap seluruh aspek kehidupan penduduk di. Kelurahan Marunda yang berkenaan dengan sistem mata pencaharian.
Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, diharapkan dapat memberi masukan untuk penyusunan strategi perencanaan pengembangan lingkungan, khususnya pada tingkat lokal bagi pihak PPM dan pemerintah daerah DKI dalam upaya memperbaiki taraf hidup penduduk setempat dan penanggulangan berbagai masalah yang mungkin masih akan timbul. Bagi perencana pembangunan tingkat nasional, terutama yang bertanggungjawab pada proyek pembangunan kawasan industri sejenis, strategi perencanaan dan pengelolaan lingkungan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hidup penduduk di sekitar lokasi proyek juga dapat diterapkan di daerahdaerah lain di Indonesia yang sedang dan akan mengadapi masalah yang serupa dengan apa yang dewasa ini dialami penduduk Marunda.
Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa :
1. Perubahan bentuk mata pencaharian sebagai upaya adaptasi yang dilakukan oleh sebagian penduduk relatif kecil (X²=43,02; C=0,36), apabila dibandingkan dengan perubahan lingkungan sumber daya ekonomi yang terjadi.
2. Perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi tidak langsung mempengaruhi pilihan bentuk mata pencaharian (X2=0,36; C=0,05).
3. Pilihan bentuk mata pencaharian dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi social dalam hubungan yang tergolong cukup kuat (C= 0,48).
4. Pilihan bentuk mata pencaharian juga dipengaruhi oleh pengetahuan kebudayaan dalam hubungan yang kuat (C=0,55). Berarti lebih kuat daripada hubungan antara pilihan bentuk dengan kemampuan adaptasi sosial.
5. Kemampuan adaptasi sosial dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi dalam hubungan yang tergolong sedang dan bersifat negatif (d y/x = - 0,34).
6. Kemampuan adaptasi sosial juga dipengaruhi oleh pengetahuan kebudayaan dalam hubungan yang tergolong kuat dan bersifat positif (d y/x = 0,59). Berarti hubungan yang ada lebih kuat daripada hubungan antara kemampuan adaptasi dengan perubahan lingkungan sumberdaya ekonomi.
7. Diperlukan suatu kebijaksanaan terpadu agar pembangunan PPM yang mempunyai cakupan kepentingan tingkat nasional ini berhasil dilaksanakan tanpa harus mengorbankan kehidupan penduduk Marunda sebagai korban. Hal ini perlu dilakukan karena terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar penduduk sulit merencanakan usaha atau bidang pekerjaan secara kongkrit di lingkungan yang masih akan terus berubah, dengan pengetahuan kebudayaan yang terbatas dan kemampuan adaptasi yang rendah.

ABSTRACT
The coastal ecosystem which consists of the three types of natural sources namely the sea, fish farming and rice fields have been forming a most important aspect of living for most Marunda villagers who live in the northern coastal areas of Jakarta. The entire economical process consisting of production, distribution and consumption activities among these villagers have been passed on, through inheritance, from generation to generation.
The exclusive dependability on the traditional ways of earning a living, which entirely relies on the environmental condition, has brought along various socio-economical and socio-cultural problems when this area was reclaimed by the authority and changed through the activities of the new industrial area for "Pusat Perkayuan Marunda" (PPM).
The PPM development activities have changed the spatial range of nature, which is indicated by the shrinkage of cultivated land belonging to the indigenous people who previously lived in this area, before the industrial estate started. The shrinkage of cultivated land, which the indigenous people made a living from before, has caused changes to the entire system of their means of subsistence.
To adjust themselves to the environmental changes and all the various problems these changes have brought along, these villagers will have to develop an adaptive aptitude to the new environment, especially to the new condition.
The adaptive effort, which is considered probably, the most effective, to select for the economical environmental changes in the PPM industrial areas, is through the diversification means of subsistence activities.
The diversification of economical sources which vary from the original ones most of Marunda villagers used to have, should be designed in order that those villagers whose environmental economical sources are directly affected by the PPM activities can live on properly, without having to depend entirely on the sea fishing, rice fields and fish farming in the surrounding areas, which will continue changing in line with the PPM development processes in the future. However; this approach is not necessarily supported by adequate cultural knowledge.
The relatively low level of educational background that most of the Marunda villagers have, including their cultural knowledge, which is restricted to the surrounding coastal areas only, are the source of the incapacity for those villagers to adjust themselves to the entirely new living condition.
Of the two forms of adaptation efforts which the Marunda villagers are making, namely to stick to the traditional means of subsistence and to obtain new living sources, the former seems more preferable.
The preference of most villagers to stick to the traditional sources of living (sea, rice field and fish farms) could worsen the social economical condition in the future, especially when the PPM project begins operation and no accurate integrated solution and prevention steps are taken immediately.
This research is qualitative descriptive by nature and is supported with quantitative data obtained through various study cases. On the whole, the methods used are the qualitative and the quantitative ones. The sampling has been made based on the proportional random system, involving 120 respondents and 6 key sources of information from amongst the entire Marunda villagers.
The hypothetic test is done by use the chi-square (X2) method and the significance test using the McNemar Method. The calculation of relativity strength was done using Cramer's association coefficient (C) for nominal variables and correlative coefficient calculation square d Sommers (d y/x) for ordinal variables.
The purpose of this study is to see and analyze the Marunda villagers' socio cultural and socio economical lives as a whole, in particular the economical aspect behavior, which is reflected in the means of subsistence system.
This research is intended to provide additional information that could be used in setting up the environmental development planning strategies, particularly for the PPM Project Officer and the Jakarta Municipality Office (DKI) in an effort to improve the standard of living of the Marunda villagers and tackle future problems. In addition, this information could also be used by the government authorities, who are dealing with development of similar industrial projects and the environmental planning and development strategies for other areas in Indonesia, which are, or will be facing similar environmental problems which the Marunda villagers are experiencing presently.
The results of this research indicate that:
1. The means of subsistence changes as an adaptation effort is relatively smaller than the economical source environmental changes (X2=43,02; C=0,36).
2. The economical source environmental change does not directly influence the choice of the means of subsistence form (x2=0,36; C=0,05)
3. The means of subsistence form choices are influenced by the social adaptation ability in strong relation (C = 0,48)
4. The means of subsistence form choice is also influenced by the cultural knowledge in strong relation (C = 0,05). Thus, a relation between the choices of form of the means of subsistence as compare to social adaptation ability.
5. The social adaptation ability is influence by the changing of environmental economical source in negative and average relation (d y/x = - 0,34).
6. The social adaptation ability is also influenced by the cultural knowledge in the positive and strong relation (d y/x = 0,59). It means that this relation is stronger than the relation between social adaptation ability and the environmental economical source change.
7. An integrated policy is needed in order that PPM development, which is of a National magnitude level, can be successfully implemented without sacrificing the way of life of Marunda's villagers as victims. This is to be implemented because there is a tendency that some of the villagers are unable to plan as to how to make a living, or choose a field of work in reality, due to the limited cultural knowledge and low level adaptation ability, in an environment which is still constantly changing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Citra Ariwidyasari
"Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK merupakan program penanggulangan kemiskinan yang diusung oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan telah berjalan sejak tahun 2002 PPMK membuka ruang bagi keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat serta menciptakan masyarakat yang mandiri dengan cara menggali dan memaksimalkan setiap potensi yang ada dalam masyarakat Dengan memadukan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif penelitian ini mengkaji hasil dari PPMK mengidentifikasi permasalahan yang ada serta menyusun strategi terbaik untuk meningkatkan efektifitas PPMK dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Tanjung Duren Utara Hasil analisa secara makro menunjukkan terdapat pola hubungan yang beragam antara anggaran PPMK tahun 2008 2010 dan jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 Analisis kuadran menunjukkan pelaksanaan PPMK di Tanjung Duren Utara termasuk dalam kategori inefisien Hal ini menunjukkan PPMK dapat lebih efisien bila dilakukan perencanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran yang lebih baik Analisa secara mikro mengkaji secara menyeluruh pelaksanaan PPMK dari sudut pandang masyarakat Dari persepsi responden diketahui bahwa PPMK belum dapat melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan kurang dapat untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam masyarakat di Kelurahan Tanjung Duren Utara Dengan menggunakan analisa SWOT peneliti bersama dengan masyarakat mengidentifikasi kekuatan peluang dan permasalahan yang ada dalam masyarakat serta pelaksanaan PPMK Dari analisa SWOT ini dapat disusun strategi pelaksanaan PPMK yang lebih baik dalam kerangka waktu pelaksanaan dan diharapkan dapat meningkatkan efektifitas PPMK dalam menekan jumlah penduduk miskin di Tanjung Duren Utara
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK is a poverty alleviation program carried by the Provincial Government of DKI Jakarta since 2002 It encourages active participation of the community to take the important role on planning and executing the program This study examines the outcomes of PPMK identifies the problems of PPMK and finds out the best strategy to increase the effectiveness of PPMK on alleviating poverty in Tanjung Duren Utara by utilizing both quantitative and qualitative analysis Macro quantitative analysis shows that there are diverse patterns of correlations between the PPMK budget during 2008 2010 and the poverty reduction in DKI Jakarta Moreover the quadrant analysis shows that the implementation of PPMK in Tanjung Duren Utara can be categorized as inefficient If the community can be more efficient in planning and allocating the PPMK budget there should be less number of poor people in this village Micro qualitative analysis shows comprehensive perspectives of PPMK implementation at community level Respondents rsquo perceptions note that the inefficiency perchance caused by PPMK fails that it can not involve all community members to participate actively and are less able to maximize their strengths in the community The writer and the community identified the strengths opportunities and problems that exist in the society and in the implementation of PPMK by using the SWOT analysis It helps to construct better PPMK action plan strategy which is completed in a timeframe and expected to increase the effectiveness of PPMK on alleviating poverty in Tanjung Duren Utara "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Sanca Lovandhika
"Indonesia adalah negara dengan panjang pantai terpanjang kedua di dunia 54,716 km dan memiliki wilayah pesisir yang luas yang perlu dikelola. Salah satu cara untuk mengelola wilayah pesisir adalah dengan menggunakan system pengawasan, akan tetapi masih belum ada sistem pengawasan wilayah pesisir yang telah diterapkan dengan efektif di Indonesia. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan sistem pengawasan pesisir menggunakan indikator. Terdapat 105 indikator terpilih dari berbagai sumber. Setiap indikator diseleksi kembali menggunakan metode skoring dan kemudian diproses menggunakan PLS-SEM yang akhirnya menghasilkan 9 indikator dan model pengawasan pembangunan berkelanjutan. Pesisir kota Jakarta Utara dipilih menjadi wilayah untuk menerapkan model yang telah dibuat karena wilayah tersebut dimanis dan berkembang dengan pesat. Berdasarkan model, pesisir Jakarta Utara memiliki kondisi ekonomi yang baik 62,2, kondisi sosial yang cukup 46,7, dan kondisi lingkungan hidup yang buruk 38. Pembangunan berkelanjutan cukup terimplementasi di area ini karena nilai keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup area ini berada pada kategori cukup 52,79 dan seimbang. Dengan menggunakan SIG dapat dilihat bahwa pembangunan yang terjadi di wilayah barat wilayah penelitian lebih baik dari wilayah timur.

Indonesia is the the second longest coastline country in the world 54,716 km and containing a huge coastal area need to be managed. One way to manage coastal area is using monitoring systems, yet none of them has been effectively implemented in Indonesia. This research attempts to develop monitoring system using indicators. There were 105 indicators that chosen from references. Each of the indicators were filtered by scoring method and then be processed using PLS SEM resulting 9 indicators and sustainability development monitoring model. Coastal Area of North Jakarta has been chosen as area to implementing the model since that area are dynamics and growing rapidly. Based on the model, coastal area of North Jakarta has good economic condition 62.2, medium social condition 46.7, and bad natural environment condition 38. Sustainable development seems quite implemented in this area since the balance of Economic Social Natural Environment was on the medium 52,79 and balanced category. Using GIS can be seen that the development that occurred in west side study area are better than middle or east side.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianto
"Value stream mapping adalah sebuah pendekatan konsep lean yang memiliki tujuan dalam memetakan aliran material dan informasi pada suatu bisnis untuk mendeteksi dan mengurangi pemborosan guna menciptakan waktu dan proses yang lebih efisien. Industri logistik tumbuh dan menerima dorongan sebagai akibat dari kebutuhan masyarakat selama pandemi. Akibatnya, perusahaan logistik harus terus mengembangkan dan meningkatkan layanan pelanggan mereka sehingga kebutuhan masyarakat dan pengiriman barang dapat ditangani secara efektif. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pelanggan yang dialami oleh PT. XYZ Nusantara, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di sektor logistik; akibatnya, perusahaan harus meningkatkan efisiensi prosesnya dan meminimalkan pemborosan dalam penyimpanan. Dalam hal ini, penelitian ini menggunakan konsep lean warehousing dan pendekatan value stream mapping, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses pergudangan, serta menghilangkan operasi yang tidak memberikan nilai. Penggunaan value stream mapping dan root cause analysis dengan menggunakan diagram fishbone analysis dan FMEA, bertujuan untuk mengembangkan rencana perbaikan proses agar dapat menghilangkan pemborosan yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa process time berkurang 39% dan lead time berkurang 3% pada proses pergudangan PT. XYZ Nusantara. Strategi yang digunakan untuk menghilangkan pemborosan adalah penggunaan forklift, pembuatan Standard Operating Procedure dan scheduling, penerapan lean 5S, dan penerapan sistem FIFO untuk penempatan barang serta pengaturan tata letak.

Value stream mapping is a lean concept approach that aims at the flow of materials and information in a business to detect and reduce waste to create more efficient time and processes. The logistics industry is growing and receiving a boost as a result of society's needs during the pandemic. As a result, logistics companies must continue to develop and improve their services so that people's needs and freight forwarding can be handled effectively. This can be seen from the increase in the number of customers experienced by PT. XYZ Nusantara, a state-owned company engaged in the logistics sector; As a result, companies have to increase the efficiency of their processes and increase wastage in storage. In this case, this research uses the concept of lean warehousing and a value stream mapping approach, with the aim of identifying and reducing waste in the warehousing process, as well as eliminating operations that do not provide value. The use of Value stream mapping and root cause analysis using fishbone analysis diagrams and FMEA, aims to develop improvement plans in order to eliminate waste that occurs. The result is that the processing time is reduced by 39% and the lead time is reduced by 3% in the warehousing process of PT. XYZ Nusantara. The strategies used to eliminate waste are the use of forklifts, the manufacture of Standard Operating Procedures and scheduling, the application of lean 5S, and the application of the FIFO system for the placement of goods and layout arrangements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>