Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agel Vidian Krama
"[ABSTRAK
Pemanasan global telah mengakibatkan peningkatan air laut dan banjir rob yang melanda
daerah dataran pantai termasuk Kota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Jakarta merupakan wilayah yang mengalami perkembangan pembangunan yang pesat. Model
spasial banjir rob DKI Jakarta yang didasarkan pada fluktuasi gelombang pasang, penurunan
muka tanah dan ketinggian tempat merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Melalui grid
2x2 meter penurunan muka tanah diektraksi menjadi informasi spasial sebagai basis data
pemodelan. Berdasarkan hasil regresi linear multivariate. Melalui hasil verifikasi lapangan di
tiga puluh dua lokasi untuk memperkuat model regresi model linear multivariate. Hasil analisis
menunjukan wilayah yang akan tergenang pada tahun 2030, 2050, 2080, dan 2100 cenderung
bertambah dari sekarang, 25% sampai 36% dari luas wilayah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta., plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta.]"
2015
T42744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Putu Alvin Andika
"

Banjir rob merupakan salah satu ancaman yang terdapat di Pesisir Kabupaten Cirebon, terutama Kecamatan Pangenan, Gebang, dan Losari adalah banjir rob. Kondisi pesisir yang terus berubah serta adanya penggunaan lahan yang terus berubah semakin memperparah banjir rob. Penelitian ini menggunakan analisis secara spasial serta temporal dan spatial metric. Analisis spasial temporal digunakan untuk melihat perubahan penggunaan lahan pada wilayah banjir rob di tahun 2002, 2009, dan 2019, sementara spatial metric digunakan untuk melihat pola tersebut, terutama aggregation dan diversity. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa perubahan penggunaan tanah pada tahun 2002 – 2019 didominasi oleh tambak dan sawah irigasi. Luas penggunaan lahan terbesar pada wilayah banjir rob terdapat pada tambak, namun peningkatan terus terjadi pada penggunaan lahan permukiman dan lahan terbangun dari tahun 2002 – 2019. Secara keseluruhan, hasil spatial metric menunjukkan bahwa fragmentasi penggunaan lahan di Pesisir Kabupaten Cirebon pada wilayah banjir rob semakin meningkat. Meski demikian, perkembangan penggunaan lahan di Pesisir Kabupaten Cirebon cenderung rendah akibat adanya banjir rob.

 


Tidal flood is one of the threats found in the Coastal Areas of Cirebon Regency, especially in Pangenan, Gebang and Losari Districts, is tidal flooding. The changing coastal conditions and the changing land use have worsened the tidal flood. This study uses spatial analysis and temporal and spatial metrics. Temporal, spatial analysis is used to see changes in land use in tidal flood areas in 2002, 2009, and 2019, while spatial metrics are used to see these patterns, especially aggregation and diversity. The results of processing show that changes in land use in 2002 - 2019 were dominated by ponds and irrigated rice fields. The largest land use area in the tidal flood area is in ponds, but the increase has continued to occur in settlement and built-up land from 2002 to 2019. Overall, the spatial metric results show that land use fragmentation in the Coastal Zone of Cirebon Regency in the tidal flood area is increasing. However, the development of land use in the Coastal District of Cirebon Regency is low due to tidal flood.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baker, A C.
London: Peter Peregrinus, 1991
621.312 134 BAK t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richard A. Davis, Jr., editor
"This book presents a comprehensive, contemporary review of tidal environments and deposits. Individual chapters, each written by world-class experts, cover the full spectrum of coastal, shallow-marine and even deep-marine settings where tidal action influences or controls sediment movement and deposition. Both siliciclastic and carbonate deposits are covered. Various chapters examine the dynamics of sediment transport by tides, and the morphodynamics of tidal systems. Several chapters explore the occurrence of tidal deposits in the stratigraphic context of entire sedimentary basins. "
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20405744
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Purwanti
"Keterbatasan infrastruktur penyediaan data pasang surut real-time di pesisir Indonesia memunculkan solusi pemanfaatan model pasang surut. Pesisir barat Pulau Sumatera yang berhadapan dengan Samudera Hindia dari Aceh hingga Lampung memiliki potensi energi laut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian bertujuan mengevaluasi ketelitian model pasut regional BIG menggunakan 19 stasiun pasut permanen sebagai titik evaluator dengan parameter RMS, RSS, RSSIQ, dan Discrepancy yang dianalisis per musim serta nilai koefisien korelasi. Analisis potensi energi laut dari energi pasut, arus dan gelombang dilakukan pada radius stasiun pasut. Hasil penelitian yaitu RMS 0,026m-1,039m dengan variasi RSS setiap periode musim DJF 1,150m; MAM 0,502m; JJA 0,426m dan SON 1,223m. Nilai Discrepancy dari 8 konstanta harmonik utama menghasilkan prosentase yang hampir sama pada musim ke-1 (DJF) dan ke-4 (SON) yaitu 25,495% dan 26,749%, musim ke-2 (MAM) dan ke-3 (JJA) yaitu 10,844% dan 9,107%. Hasil tersebut menunjukkan kehandalan model dalam merepresentasikan ketinggian permukaan laut pada wilayah penelitian yang didukung dengan koefisien korelasi 0,960970,5m/s) sedangkan ketinggian gelombang yang lebih besar terdapat di pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (>1,6m). Analisis lokasi pesisir barat Sumatera terdapat potensi pengembangan energi arus dan gelombang dibandingkan energi pasang surut, tetapi biaya produksi energi pasang surut sebesar Rp1.571,13/kWh lebih ekonomis jika dibandingkan energi gelombang laut sebesar Rp2.193,62/kWh, dan energi arus laut sebesar Rp2.317,15/kWh.

The limited infrastructure for providing real-time tide data on the coasts of Indonesia has led to solutions for using tidal models. The west coast of Sumatra Island, which faces the Indian Ocean from Aceh to Lampung, has the potential for marine energy to improve the welfare of coastal communities. This study aims to evaluate the accuracy of the BIG regional tide model using 19 permanent tidal stations as evaluator points with parameters such as RMS, RSS, RSSIQ, and Discrepancy which are analyzed per season as well as analysis of the correlation coefficient between observed data and tidal models. Analysis of sea energy potential from tidal, current, and wave energy is carried out at the tidal station radius. The results of the study are that the RMS values ​​range from 0.026m – 1.039m with variations in the RSS for each season, namely DJF 1.150m; MAM 0.502m; JJA 0.426m and SON 1.223m. Discrepancy values ​​of the 8 main harmonic constants produce almost the same percentages in the 1st (DJF) and 4th (SON) seasons, namely 25.495% and 26.749%, in the 2nd (MAM) and 3rd (JJA) seasons, namely 10.844 % and 9.107%. These results indicate the reliability of the model in representing sea level height in the study area which is supported by a positive and strong correlation coefficient of 0.96097 0.5m/s), while larger wave heights are found on the coast directly facing the Indian Ocean (> 1.6m). Analysis of the location of the west coast of Sumatra has the potential to develop current and wave energy compared to tidal energy, but the cost of producing tidal energy is IDR 1,571.13/kWh more economical when compared to ocean wave energy of IDR 2,193.62/kWh, and current energy sea ​​of ​​IDR 2,317.15/kWh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nabila
"Pada tahun 2020, Indonesia masih menggunakan sumber energi yang didominasi oleh 39% batu bara, 31% minyak bumi, dan 18% gas bumi. Dengan adanya peningkatan suhu global dan penyelenggaraan COP (Conference of the Parties) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), maka Indonesia ikut serta dalam usaha mengurangi laju pertumbuhan suhu di dunia. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan penggunaan energi terbarukan. Energi Tidal menjadi salah satu opsi yang baik untuk diterapkan di Indonesia dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sehingga memiliki potensi energi tidal yang besar. Energi tidal merupakan energi yang dihasilkan dari pergerakan pasang surut air laut. Hal tersebut menjadi keuntungan energi tidal, dikarenakan pergerakan pasang surut air laut bersifat pasti, sehingga energi tidal lebih dapat diandalkan dan dapat diprediksi. Literatur terkait turbin tidal membuktikan bahwa nilai koefisien daya meningkat ketika ditambahkan diffuser dan brim pada turbin tersebut. Hal yang dapat meningkatkan kinerja turbin tidal selain diffuser dan brim adalah sudu turbin. Dikarenakan salah satu pertimbangan terbesar turbin tidal merupakan biaya fabrikasi dan operasional yang besar, maka butuh dilakukan studi untuk mendapatkan desain turbin tidal yang paling optimal. Sudu turbin dengan profil airfoil NACA 4418 memiliki berbagai keuntungan untuk desain turbin tidal, seperti ketahanan terhadap roughness yang lebih tinggi, dan tingkat stall pada angle of attack yang lebih besar. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan power coefficient tertinggi dari semua variasi pada NACA 4418 adalah sebesar 97,803%. Sudu turbin dengan profil NACA 4418 dapat menjadi salah satu pilihan untuk implementasi langsung dengan melihat ketahanannya terhadap roughness, yang cenderung terjadi pada kondisi lingkungan untuk turbin tidal.

In 2020, Indonesia's energy sources were still dominated by 39% coal, 31% petroleum, and 18% natural gas. With the increasing global temperature and the organization of the Conference of the Parties (COP) by the United Nations (UN), Indonesia is participating in efforts to reduce the rate of global temperature rise. This can be addressed through the use of renewable energy. Tidal energy is one viable option to be implemented in Indonesia due to its geographical condition as an archipelago, which offers significant tidal energy potential. Tidal energy is generated from the movement of the ocean tides. This is advantageous because tidal movements are predictable and reliable. Relevant literature on tidal turbines has shown that the power coefficient increases when a diffuser and brim are added to the turbine. Blade design is another factor that can enhance the performance of tidal turbines. Considering the high fabrication and operational costs of tidal turbines, it is necessary to conduct studies to obtain the most optimal turbine design. Blades with NACA 4418 airfoil profiles offer several advantages for tidal turbine design, including higher resistance to roughness and a larger stall angle of attack. Based on simulation results, the highest power coefficient obtained for all variations with NACA 4418 was 97.803%. Blades with the NACA 4418 profile can be considered as one of the choices for direct implementation, considering their resistance to roughness, which tends to occur in the environmental conditions for tidal turbines."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibi Hanif Wibowo
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Banjir rob merupakan salah satu ancaman bagi wilayah pesisir terutama pesisir utara Pulau Jawa. Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang sendiri memiliki riwayat tentang kejadian banjir rob yang setiap tahun terjadi. Tingkat bahaya banjir rob dapat diukur berdasarkan karakteristik banjir yang meliputi tinggi banjir, lama banjir, dan frekuensi banjir. Tingkat kerentanan didapatkan berdasarkan tingkat bahaya banjir rob dan kondisi fisik, sosial, dan ekonomi suatu wilayah. Kondisi tersebut meliputi kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, persentase penduduk usia balita, persentase penduduk usia tua, persentase penduduk wanita, dan persentase lahan produktif. Dalam menentukan tingkat bahaya banjir digunakan metode overlay dan metode rata-rata setimbang untuk menentukan tingkat bahaya pada setiap desa/kelurahan. Kemudian tingkat kerentanan diperoleh dengan metode pengelompokan K-Means Clustering. Kabupaten Tangerang didominasi oleh tingkat bahaya kelas tidak bahaya dengan luas 9.727 hektar atau 75 % dari luas total wilayah pesisir Kabupaten Tangerang. Tingkat bahaya tinggi dapat diindikasikan dengan wilayah dengan adanya sungai yang ada di dekat laut beserta ketinggian yang rendah. Berdasarkan analisis menggunakan K-Means Clustering, kerentanan wilayah terhadap banjir rob pada wilayah pesisir Kabupaten Tangerang didominasi oleh tingkat kerentanan kelas rendah dengan jumlah 15 desa/kelurahan atau 65 % dari jumlah total desa/kelurahan pada wilayah pesisir Kabupaten Tangerang.

Tidal flood is one of the threats to the coastal areas, especially the north coast of Java. The coastal area of ​​Tangerang Regency itself has a history of tidal flood events that occur every year. The level of tidal flood hazard can be measured based on the flood characteristic which includes flood height, flood duration, and flood frequency. The level of vulnerability is obtained based on the level of tidal flood hazard and the physical, social and economic conditions of it’s area. These conditions include building density, population density, percentage of under-five population, percentage of old-age population, percentage of female population, and percentage of productive land area. In determining the level of flood hazard, an overlay method and a balanced average formula are used to determine the level of hazard in each village. Then the level of vulnerability is obtained by the K-Means Clustering clustering method. The level of tidal flood hazard in the coastal area of ​​Tangerang Regency is dominated by the level of tidal flood hazard with a non-hazard class. Based on the analysis using K-Means Clustering, the vulnerability of the area to tidal floods in the coastal area of Tangerang Regency is dominated by the level of low-class vulnerability with 15 villages 65 % of the total number of village in the coastal area of ​​Tangerang Regency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noor
"Lahan rawa pasang surut berperan penting dan strategis dalam peningkatan produksi pangan ke depan, mengingat terbatasnya lahan subur serta tingginya laju pertambahan penduduk, konversi lahan, dan fragmentasi pemilikan lahan usaha tani. Lahan rawa pasang surut luasnya mencapai 23,25 juta ha, 11,11 juta ha di antaranya berpotensi dikembangkan sebagai lahan pertanian produktif, namun baru sekitar 5,27 juta ha yang dibuka dan dimanfaatkan. Pengelolaan air di lahan rawa pasang surut tidak cukup hanya memanfaatkan gerakan pasang, tetapi memerlukan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelindian dan memperbaiki kualitas tanah sehingga produktivitas lahan menjadi lebih baik. Kearifan lokal petani di lahan rawa dapat dimanfaatkan untuk memperkaya teknologi pengelolaan air sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani dengan memerhatikan dinamika tanah, biodiversitas, dan kelestarian lingkungan. Strategi pengelolaan air dalam mendukung optimalisasi lahan dan intensifikasi pertanian perlu ditempuh melalui: (1) refocusing daerah sasaran dengan penentuan zonasi pengelolaan air yang didasarkan pada perilaku tata air dan hidrologi setempat; (2) perbaikan dan pembangunan infra-struktur jaringan tata air; (3) pemantauan dan pengembangan perencanaan sepanjang masa pemanfaatan lahan; (4) pening-katan kegiatan diseminasi teknologi pengelolaan air melalui pelatihan dan penyuluhan; dan (5) refocusing penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan air untuk mendukung peningkatan produktivitas dan intensitas tanam."
Kementerian Kementerian RI, 2014
630 PIP 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The 2 D horizontal model has been simulated to investigate a sedimentation and erosion pattern in the basin of Pulau Baai port-Bengkulu Sumatra....."
MAREIND
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>