Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Rudy Setiawan
"Surat Utang Negara (SUN) merupakan salah satu sumber pembiayaan utama defisit APBN. Setiap tahun Pemerintah menerbitkan hingga ratusan triliun Rupiah SUN di pasar perdana obligasi, baik dengan seri obligasi baru maupun dengan seri obligasi yang sudah beredar. Besarnya komposisi penerbitan seri obligasi yang sudah beredar dan rutinnya penerbitan obligasi yang dilakukan Pemerintah melalui mekanisme lelang menyebabkan adanya kebutuhan memproyeksi yield curve Surat Utang Negara.
Diebold-Li (2006) menawarkan cara memproyeksi yield curve dengan menggunakan memanfaatkan algoritma Nelson-Siegel yaitu dengan melakukan autoregresi parameter model Nelson-Siegel tersebut. Sampai dengan karya akhir ini disusun, Pemerintah sedang mengembangkan model Diebold-Li untuk memproyeksi yield curve Portofolio Surat Berharga Negara.
Karya akhir ini bertujuan untuk menguji apakah model Diebold-Li dapat digunakan pada yield curve SUN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Diebold-Li dapat digunakan untuk memproyeksi yield curve SUN baik pada periode penelitian maupun periode di luar penelitian.

Issuance of Government Bond Securities is one of the main source of financing budget deficit.Every year The Government issued to hundred of trillions IDR of Government Bond Securities in primary market both with new series and reopening series. The amount of the composition and the regularity of reopening series issuance through an auction mechanism causing the needs of Government yield curve forecasting.
Diebold and Li (2006) offersa procedure to forecast government yield curve using the Nelson-Siegel utilizing algorithms that by performing autoregression of the Nelson-Siegel Parameter. Until the end of thesis structured, the Government is still developing a model to forecast Government Securities using Diebold-Li model approach.
This thesis aims to test whether the model of Diebold-Li can be used to forecast the yield curve Government Bond Securities. The results showed that the model of Diebold-Li can be used for forecasting government securities yield curve both in the study period (in the sample) as well as outside the study period (out of sample)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Kharis Oktavia
"Tesis ini membahas estimasi imbal hasil dan penggambaran kurva imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) periode 2008-2009 dengan model McCulloch Cubic Spline dan dengan model Nelson Siegel. Setelah dilakukan penghitungan maka akan dipilih model yang paling efektif dalam mengestimasi imbal hasil SUN. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan bantuan software microsoft excel solver add-ins dalam proses estimasi imbal hasil model. Untuk memilih model yang paling efektif maka dibandingkan data total selisih imbal hasil masing-masing model terhadap imbal hasil aktual dengan uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik.
Hasil penelitian menunjukkan kedua model dapat digunakan untuk mengestimasi dan menggambarkan kurva imbal hasil. Hasil penelitian, berdasarkan uji statistik nonparametrik, juga menunjukkan model Nelson Siegel lebih efektif dibandingkan model McCulloch Cubic Spline dalam mengestimasi imbal hasil Surat Utang Negara.

This study discusses the estimation of yields and the yield curves of Government Bonds (SUN) in period of 2008-2009 using McCulloch Cubic Spline and Nelson Siegel model. This study will also choose the most effective model in estimating the yield of SUN. This research uses quantitative method with Microsoft excels software (solver add-ins) in its calculation. In order to choose the best model, both models are compared by nonparametric statistic for Minimum Residual Error (MRE).
This research shows that both models are applicable for estimating and describing yield curve. Based on Minimum Residual Error and nonparametric statistic, Nelson-Siegel is the better model than McCulloch Cubic Spline.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28271
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
BEMP 5 (2-3) 2002
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Tanijaya
"ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk melakukan estimasi terhadap kurva yield di Indonesia dengan menggunakan obligasi pemerintah Indonesia. Dalam melakukan proses untuk pembentukan akan menggunakan lima metode yaitu Bradley Crane, The Super Bell, McCulloch Cubic Spline, Nelson Siegel, dan Nelson Siegel Svensson. Setelah terbentuk kurva dari masing-masing metode ini nantinya akan dilakukan pengujian dengan 3 tahapan untuk menentukan metode yang terbaik. Tahapan pertama adalah uji error dengan menggunakan pendekatan Mean Absolute Yield Error (MAYE) dan Root Mean Square Error Yield (RMSEY). Tahapan kedua adalah melakukan pengujian robus dengan mengeluarkan data sebanyak 10% dan 20%. Tahapan pengujian yang terakhir adalah dengan melakukan forecasting.

ABSTRACT
This study is to estimate Indonesia yield curve using five methods from the Indonesian Government Bonds. The yield curve is running by five methods Bradley Crane, The Super Bell, McCulloch Cubic Spline, Nelson Siegel, and Nelson Siegel Svensson. After construct the yield curve from each method, the next process is testing each method using 3 phases to pick the best method. First phase is error testing by Mean Absolute Yield Error (MAYE) and Root Mean Square Error Yield (RMSEY). Second phase is robusting test by removing 10% and 20% data. Last phase is forecasting.
"
2010
T28290
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Ketut Raka Susena Hartana
"Kurva Yield merupakan salah satu tools yang biasa digunakan oleh para investor untuk melakukan valuasi harga obligasi, sekaligus sebagai salah satu parameter untuk menetukan timing dalam pembelian obligasi. Pada kondisi pasar obligasi yang kurang likuid seperti di Indonesia, dimana tidak semua harga obligasi dapat ditemukan dan ditransaksikan, dibutuhkan adanya tools yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan fitting terhadap bentuk kurva yield yang dapat merepresentasikan harga di pasar obligasi yang sebenarnya. Jenis permodelan fitting kurva yang banyak digunakan saat ini adalah Nelson Siegel Svenssons dan Cubic Spline. Karya akhir ini membandingkan antara hasil fitting kurva yield yang diperoleh kedua model pada pasar obligasi pemerintah di Indonesia dengan fokus pengamatan pada uji rata-rata tingkat error yang dihasilkan model, ketahanan (robustness) model, dan kemampuan model untuk melakukan peramalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model Nelson Siegel Svenssons menunjukkan hasil fitting yang lebih baik dibandingkan dengan Cubic Spline di pasar obligasi Indonesia.

Investor commonly uses yield curve to calculate the fair value of bonds prices, and also use it as a timing parameter to do investment in Bonds. In a non-liquid market, like Indonesia, where sometimes no bonds prices are quoted nor being transacted, we need some additional tools to help us estimate and fitted the real yield curve that can represent the real market condition. Tools that are commonly used for doing such thing are the curve fitting model, Nelson Siegel Svenssons and Cubic Splines Model. This thesis compares the fitting curve result between the two models, with area focusing on the comparison of average error, robustness, and the model's ability to do forecasting yield curve. In a summary, this thesis finds that the Nelson Siegel Svenssons Model, comparing with Cubic Spline Model, have a better performance to fit the curve and use in Indonesian bonds market."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Adinugroho Poerwowinoto
"Meskipun literatur yang memelajari kemampuan yield curve dalam memprediksi aktivitas perekonomian telah cukup banyak, sebagian besar literatur tersebut difokuskan pada data dari negara maju. Dengan demikian, bukti hubungan tersebut di negara-negara berkembang masih cukup langka. Studi ini menyelidiki apakah kurva yield curve memiliki kemampuan untuk memprediksi aktivitas ekonomi masa depan di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) melalui penggunaan time-series OLS model. Studi ini menggunakan regresi bivariat sederhana anatara yield spread dan aktivitas ekonomi masa depan dan regresi multivariat yang menambahkan variabel moneter dan keuangan untuk menguji robustness dari hubungan tersebut. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar obligasi di negara ASEAN-5 memiliki berbagai keterbatasan, yield spread terbukti memiliki kemampuan prediksi di negara-negara ASEAN-5 selain Filipina. Namun, kemampuan prediksi sebagian besar terbukti signifikan untuk time horizon yang lebih lama yang menyiratkan bahwa ada jeda waktu dalam hubungan antara yield curve dan aktivitas ekonomi.

Despite the vast amount of literature that has examined the predictive ability of the yield curve on future economic activity, most of the literature are focused on the data for developed economies and thus, evidence of such relationship in developing countries is quite scarce. This study investigates whether the yield curve possess a predictive ability on future economic activity in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Philippine, Singapore, and Thailand) through the use of a time-series OLS model. We employ a straightforward bivariate regression between the yield spread and future economic activity and a multivariate regression that includes additional financial and monetary variable to test the robustness of the relationship. Overall, the result of our analysis shows that despite the various limitations in the ASEAN-5 bond market, the yield spread is proven to possess predictive ability in ASEAN-5 countries with the exception of Philippine. However, the predictive ability is mostly shown to be significant for the longer time horizon which implies that there's a time lag in the relationship between the yield spread and economic activity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apul Sanjaya
"ABSTRAK
Perkembangan pasar obligasi di Indonesia sekarang ini cukup pesat, dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah penerbitan obligasi di Indonesia tiap tahunnya. Obligasi Pemerintah Republik Indonesia memiliki pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi korporasi di Indonesia. Dengan besarnya jumlah penerbitan Surat Utang Negara diharapkan investor asing semakin untuk berinvestasi di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, likuiditas atas surat utang negara Indonesia harus diperhatikan. Dengan semakin banyaknya pihak asing yang tertarik membeli SUN diharapkan cenderung dapat meningkatkan likuiditas dari SUN. Dalam penelitian ini diteliti pengaruh antara arus transaksi yang dilakukan oleh pihak asing terhadap likuiditas SUN Fixed Rate SUN FR dan didapatkan hasil bahwa semakin besarnya transaksi beli yang dilakukan oleh asing akan semakin meningkatkan likuiditas SUN FR.

ABSTRACT
The development of the bond market in Indonesia is now quite rapid, evidenced by the growth of number of bonds issuance in Indonesia each year. Government Bonds Republic of Indonesia growth higher than corporate bonds in Indonesia. With the large number of issuance of Government Securities, expected foreign investors increase to invest in Indonesia. In relation thereto, liquidity of Indonesian Government Bonds must be considered. With the increasing number of foreign investors to buying the Indonesian Government Bonds is expected to tend to increase the liquidity of government securities. In this research examined the effect between the flow of transactions conducted by foreign parties to the liquidity of SUN Fixed Rate SUN FR and obtained the result that the greater transactions conducted by foreign investors will further increase the liquidity of SUN FR. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clive Prayoga
"ABSTRAK
Permintaan bahan bakar petroleum terus meningkat setiap tahun tetapi cadangan mintak bumi sudah hampir habis. Sehingga dibutuhkan sumber energy alternative yg lebih dapat diandalkan untuk mengatasi krisis energi. Percobaan ini mempelajari Analytikal Semi Empirikal Model (ASEM) dalam merepresentasikan berbagai macam hasil produk hasil pirolisis dari minyak nabati. Percobann ini bertujuan untuk menemukan kondisi temperature optimum untuk setiap produk melalui simulasi. Percobaan ini menggunakan data sekondari dari minyak nabati yang kemudian disimulasikan dengan simulator dengan metode curve fitting.

ABSTRACT
The demand of petroleum fuel keep increasing every year but the fossil fuel reserve is almost depleted. That is why there is a need to find another reliable alternative energy source to solve the energy crisis.This research studies predictive Analytical Semi Empirical Model (ASEM) in representing various vegetable oil pyrolysis products. This research aims to find optimum temperature condition for each products through simulation. This Experiment use secondary data of vegetable oils are simulated using simulator with curve fitting method"
2015
S60024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Widyanti
"Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada PT Garuda Indonesia dalam melakukan pengelolaan demand khususnya untuk penumpang group untuk kemudian d iaplikasikan pada Yield Management System sehingga dapat membantu mengoptimalkan pendapatan.
Yield Management Sys tem ( MS) a dalah s i stem manajemen pendapatan yang digunakan untuk melakukan opti masi pendapatan dari s uatu r ute penerbangan melalui penerapan peragaman harga, penetapan alokasi kursi p e sawat dan penetapan restr iksi pada masing-masing tingkat harga. I mp lementasi YMS ini semakin penting pada rute-rute pene rbangan yang tidak t eregulasi dimana terjadi persaingan yang ketat. St rategi bersaing melalui kualitas pelayanan dan kebijakan harga biasanya sangat mudah diikuti oleh pesaing s ehingg a peran da n k emampuan dalam melakukan kontrol terhadap inventaris kursi, yang merupakan bagian dari YMS, menjadi faktor yang sangat menentukan.
Pada rute-rute penerbangan yang didominasi oleh wisatawan, keberadaan penumpang dalam group-group dapat menjadi signifikan disebabkan karena jumlah dan besarnya. Perlakuan terhadap penumpang group tidak dapat disamakan dengan penumpang individual dikarenakan adanya karakteristik-karakteristik yang menjadi ciri khas penumpang group yaitu:
- proses booking dilakukan jauh-jauh hari dan biasanya dilakukan oleh pihak ketiga
- harga tiket ditentukan berdasarkan kesepakatan
- pemesanan dilakukan terhadap sekelompok kursi sehingga terjadi pergeser an penumpang individual yang dapat member ikan kontribusi pendapatan lebiht inggi
- penumpang group dalam mengisi kursi lebih tinggi kepastiannya daripada penumpang individual Karena itulah perlakuan dan perhatian khusus terhadap penumpang group tidak dapat diabaikan.
Pasar Jakarta-Tokxo di pilih sebagai bahan kajian dalam karya akhir i ni disebabkan karena load factor, s eat factor dan pangsa pasar Garuda relatif terhadap JAL sebagai pesaing utama, cenderung menurun dalam dua tahun terakhir ini . Padahal data pasar mengindikasikan adanya kecender ungan untuk terus naik dengan l aju pertumbuhan penumpang yang cukup baik. Hal ini menunjukkan adanya peluang bagi Garuda untuk meningkatkan pendapatan melalui serangkaian kebijakan yang melibatkan unsur-unsur pemasaran dan YMS. Disamping hal di atas, segmen rute ini khususnya dan Indonesia-Jepang umumnya, proporsi penumpang yang mengguna kan moda perjalanan dalam bentuk group juga cukup tinggi. Dengan deniikian pengelolaan group mi juga menjadi faktor penentu keberhasilan YMS yang diterapkan.
Metode yang digunakan dalam melakukan peranalan penumpang group ini adalah dengan inenggunakan transformasi diskrit (transforivasi z) dan teori konvolusi dengan inenggunakan data historis penerbangan Jakarta-Tokyo bulan Mel 1994 s/d Mei 1995. Hasil perainalan yang diperoleh keinudian diaplikasikan pada YMS yang uinuxn digunakan bagi penulupang individual. Untuk mendukung impleinentasi YMS, pada karya akhir mi juga dilakukan tinjauan terhadap kondisi eksternal dan internal perusahaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T10125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Andro Maruli Pandapotan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kointegrasi dan interdependensi dari yield obligasi pemerintah 10 tahun pada negara-negara ASEAN 4 (Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand), India, dan Cina dengan yield obligasi pemerintah AS, Jerman, dan Jepang. Penelitian ini mengaplikasikan model estimasi Vector Autoregression (VAR), Impulse Response Function (IRF), Variance Decomposition (VD) dan Granger Causality Test untuk mengobservasi hubungan dua arah antara variabel-variabel penelitian, dan menggunakan data mingguan dari yield obligasi pemerintah 10 tahun dari setiap negara selama periode penelitian Jan 2007 – Des 2022.
Hubungan jangka panjang di estimasi dengan Johansen Cointegration Test. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat kointegrasi antara yield obligasi pemerintah 10 tahun untuk negara-negara ASEAN 4, India, dan Cina dengan yield obligasi pemerintah AS, Jerman, dan Jepang. Sementara hubungan jangka pendek di estimasi dengan model VAR. Uji kausalitas dengan Granger Causality menunjukkan pola hubungan satu arah antara negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang. Melalui uji IRF dan VD dapat dilihat pengaruh yield obligasi negara AS yang cukup kuat terhadap negara-negara berkembang.
Temuan pada penelitian ini diharapkan memperkaya penelitian yang fokus dalam meneliti hubungan antar negara, secara khusus penelitian yang berkonsentrasi pada obligasi pemerintah jangka panjang pada negara-ASEAN dan negara maju. Dan memberikan wawasan untuk strategi investasi bagi investor, serta bagi pemerintah dalam penentuan nilai kupon yield sebagai bagian dari kebijakan strategis.

The purpose of the study is to explore cointegration and interdependency of 10 years government bond yield of ASEAN 4 countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand), India, and China with global government bond yield of USA, Germany, and Japan. The research applied estimating model of Vector Autoregression (VAR), Impulse Response Function (IRF), Variance Decomposition (VD) and Granger Causality Test to observe two-way relationship between variables and employed weekly data of 10 years government bond current yield of each country during period of Jan 2007 – Dec 2022.
Long-run relationship is assessed with Johansen Cointegration test. The outcome showed that there are no cointegration (long-run relationship) between 10 years government bond yield for ASEAN 4 countries, India, and China with global government bond yield of USA, Germany, and Japan. Short-run relationship estimated with VAR model. Causality test utilizing Granger Causality portrays one way relationship pattern from developed countries to emerging countries. And trough IRF and VD test strong influence of US bond yield toward emerging market countries is discovered.
The finding on this study enriched research that focused on observing relationship between countries, especially research that concentrated on long term government bond for ASEAN countries and developed countries. And the research unlocked insights for investor on their investment strategy as well as for regulator in determining yield coupon as part of strategic policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>