Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cucu Nuris Arianto
"[ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang memori kolektif Tentara Peta melalui memoar,
autobiografi, dan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah
konsep tata pamer yang akan disajikan dalam pameran tetap di Museum Peta,
yang dapat merepresentasikan seluruh memori yang dimiliki oleh para mantan
Tentara Peta, agar masyarakat (pengunjung) dapat memahami sejarah Tentara
Peta secara lebih komprehensif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara (tidak terstruktur). Hasil dari
penelitian ini yaitu enam storyline bertema sejarah sosial untuk ditampilkan
melalui tata pamer dalam pameran tetap di Museum Peta. Keenam tema tersebut
adalah: Perang Dunia Kedua: Runtuhnya Hindia Belanda; Zaman Jepang:
Kesempatan menjadi Tentara Peta; Dasar motivasi dan alasan menjadi Tentara
Peta; Makna pendidikan dan pelatihan Tentara Peta; Kekecewaan Tentara Peta
terhadap Jepang; dan Profil serta peranan para mantan Tentara Peta.

ABSTRACT
This thesis discusses about the collective memory of the Peta?s Armies with
memoirs, autobiographies, and interviews. The purpose of this study is to create a
concept exhibiting will be presented in the permanent exhibition at the Peta
Museum, which can represent the memories of ex-Peta?s Armies, so that people
(visitors) can understand the history of Peta?s Armies more comprehensively. This
study used a qualitative approach with literature study, observation, and interview
(unstructured). Results from this study are six themed storyline social history to
be communicated through the exhibiting in permanent exhibition at the Peta
Museum. The six themes are: World War II: The collapse of the Dutch East
Indies; Japan period: The opportunity to become Peta?s Armies; Basic motivation
and reasons to be a Peta?s Army. The meaning of education and training?s the
Peta?s Army; The disappointment of the Peta?s Armies to Japanese Occupation;
The profile and role of the ex-Peta?s Armies., This thesis discusses about the collective memory of the Peta’s Armies with
memoirs, autobiographies, and interviews. The purpose of this study is to create a
concept exhibiting will be presented in the permanent exhibition at the Peta
Museum, which can represent the memories of ex-Peta’s Armies, so that people
(visitors) can understand the history of Peta’s Armies more comprehensively. This
study used a qualitative approach with literature study, observation, and interview
(unstructured). Results from this study are six themed storyline social history to
be communicated through the exhibiting in permanent exhibition at the Peta
Museum. The six themes are: World War II: The collapse of the Dutch East
Indies; Japan period: The opportunity to become Peta’s Armies; Basic motivation
and reasons to be a Peta’s Army. The meaning of education and training’s the
Peta’s Army; The disappointment of the Peta’s Armies to Japanese Occupation;
The profile and role of the ex-Peta’s Armies.]"
2015
T43590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alida Bahtiar Jihan
"Berangkat dari tema museum (memori+kreativitas) = perubahan sosial masyarakat. Tesis ini mengkaji konsep museum kota berdasarkan konsep museologi baru. Studi kasus yang dibahas adalah politics of exhibiting Museum Kota Tanjungpinang, Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA). Relevansinya adalah museum menampilkan tema-tema tentang perkembangan kota dan peran masyarakatnya yang multikultural sesuai dengan konteks masa lalu dan masa kini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui tahap pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data.
Hasil penelitian adalah sebuah konseptualisasi ekshibisi yang baru. Dimana Museum SSBA dapat berperan memberikan perubahan sosial dengan membangun identitas kota melalui tampilan informasi tentang peran setiap etnis masyarakat dalam membangun Kota Tanjungpinang yang multikultural.

Departures from theme of museum (memory+creativity) = social cange of society. This thesis examines the city museum concept based on the new museology concept. The Case studies that discussed is politics of exhibiting in Tanjungpinang City Museum of Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA). Its relevance is a museum featuring the themes of urban development and the role of a multicultural society in the context of the past and the present. This research is a descriptive qualitative research design through steps of collecting, processing, interpretating of data.
The results of research is a new conceptualization of an exhibition. Wich Museum SSBA could plays a role to build an identity of the city by displaying information about the role of each ethnic community in building a multicultural Tanjungpinang city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Ika Putri
"Di masa kini, museum di Indonesia semakin sepi akan pengunjung. Hal ini terjadi karena museum hanya dijadikan tempat untuk menampilkan dan menyimpan data/catatan/artifak peninggalan sejarah maupun kebudayaan manusia. Terutama di museum sejarah yang kurang berhasil menggugah dan menarik perhatian pengunjung museum. Unsur pengguggahan dan pengalaman ruang menjadi begitu penting dalam museum sejarah, karena sejarah dianggap sebagai topik yang membosankan dan tidak dialami secara langsung oleh pengunjung museum.
Skripsi ini membahas bagaimana display mampu menimbulkan pengalaman ruang yang mempengaruhi keseluruhan indera, dengan tujuan menceritakan kembali sejarah. Untuk mengkaji hal ini, dilakukan kajian literatur serta studi kasus, dengan membandingkan dua museum sejarah, sehingga diperoleh data terkait display yang lebih menarik di museum sejarah. Dari kajian ini, penulis menyimpulkan bahwa display yang mempengaruhi seluruh indera manusia merupakan display setting yang mampu menciptakan pengalaman ruang bagi pengunjung museum sejarah.

Museums in Indonesia become less attractive to citizens. This case happens because museums only publicly displaying and keeping the datas/artefacts. Especially in museum of history, museum failed to entertain visitor while telling the history. Entertainment and spatial experience aspect become important because history is boring and uninteresting subject to citizen, and also subject that citizens experience indirectly.
This thesis studies about how does display able to create spatial experience that affect all human senses in telling the history. Literature and comparative study between two case studies, which is two museums of history, are conducted in order to obtain informations about a more interesting display in telling history. In this study, writer concludes, display that affect all human senses is a display setting that can successfully create spatial experience for museum of history visitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Tesis ini membahas kajian ekshibisi dan program edukasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kajian penelitian ini memperlihatkan bagaimana Museum Perumusan Naskah Proklamasi menyelenggarakan ekshibisi dan program edukasinya melalui kegiatan bimbingan dan edukasi serta teknik pembelajaran di museum.
Hasil penelitian menyarankan perlu adanya tindakan perbaikan berdasarkan penelitian dengan subject matter discipline serta kerjasama dengan pihak lain agar Museum Perumusan Naskah Proklamasi dapat menjadi new museum ditinjau dari sisi ekshibisi dan program edukasinya.

This thesis describes the study of exhibitions and education programs at the Formulation of Manuscript Proclamation Museum. This research is a descriptive study with a qualitative approach. Research of this study shows how the formulation of Manuscript Proclamation Museum organizes its exhibitions and education programs through guidance and educational activities as well as learning techniques in the museum.
The results of the study suggest the need for remedial action based on research with the subject matter of discipline and cooperation with other parties in order that Formulate Manuscript Proclamation Museum can be a new museum in terms of its exhibitions and education programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean, David
London: Routledge, 1996
069.5 DEA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Ida Yustiantini
"Tesis ini membahas tentang konsep tragedi nasional 1965 yang diharapkan menjadi inti penyajian pameran di museum ? museum yang berada di kawasan Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. Informasi yang disajikan di museum masih menganut sistem monolitik , dengan mengutamakan penyajian informasi tentang kekejaman komunis. Belum ada diorama yang menggambarkan adegan tragedi di seluruh Indonesia, kecuali Papua pasca peristiwa tragedi di Lubang Buaya. Makna inti Pancasila yang bisa dijadikan pendamai bagi aneka konflik yang terjadi di Indonesia saat ini juga belum diinformasikan. Oleh sebab itu penulis ingin mengkaji tragedi nasional 1965 dan kaitannya dengan Pancasila, serta pengaplikasiannya dengan membentuk Ruang Kontemplantif sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial museum kepada masyarakat. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dan pengeterapan teori memori kolektif yang sesuai dengan episteme reformasi.

This thesis studied the concept of national tragedy 1965 will wondering become essence of display on museums in Pancasila Sakti Monument, East Jakarta. The information showed on museums was still monolithic system by priority information of communism violence. There were no dioramas showed about tragedy in all over Indonesia, except Papua at post tragedy of Lubang Buaya. The Pancasila essence intention which could be peace- maker of various conflicts in Indonesia was also not informed.. Therefore, the author studied the national tragedy 1965 and correlation with Pancasila as well as applied it by forming contemplative room as social responsibility of museum to community. This thesis uses qualitative method and collective memory applied which appropriated with reformation episteme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T40817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adi Nugroho
"Tesis ini merupakan penerapan perspektif feminis untuk melihat sejauh mana tata pamer yang ada di Museum Perdjoangan Bogor dalam menyajikan peran perempuan dalam perjuangan pada masa revolusi fisik di wilayah eks Karesidenan Bogor tahun 1945-1950. Perspektif feminis yang digunakan sebagai lensa interpretasi adalah feminisme gelombang pertama. Melalui kajian ini tujuannya adalah untuk mengungkap elemen-elemen tata pamer yang belum menunjukkan kesetaraan dan emansipasi peran perempuan dalam perjuangan pada masa revolusi fisik. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dalam cara pandang transformatif yang diturunkan dalam bentuk studi literatur, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil kajian terungkap bahwa elemen arsitektur berupa relief, tipe penyajian dalam bentuk lukisan ilustrasi sudah menunjukkan kesetaraan dan emansipasi peran perempuan dalam perjuangan. Sedangkan pada elemen pembagian ruang terdapat demarkasi ruang primer dan sekunder; distribusi koleksi yang menunjukkan alienasi dan objektifikasi; teks yang belum menyuarakan peran perempuan, yang secara umum belum merepresentasikan kesetaraan dan emansipasi perempuan. Berdasarkan ketidaksetaraan tersebut, maka kesetaraan peran perempuan dalam tata pamernya dapat dilakukan dengan pengajuan alternatif konsep desain pembagian ruang dengan menempakan koleksi peran perempuan di tengah pada lantai satu; koleksi mengenai peran perempuan ditempatkan menjadi kesatuan sehingga saling menguatkan makna antar koleksi agar semakin menunjukkan peran perempuan dalam perjuangan; penguatan teks dan narasi yang otonom pencapaian perempuan; serta penggunaan media pamer yang lebih menunjukkan perwujudan dan penyatuan peran perempuan dalam bentuk figurin berskala kecil dalam narasi diorama.

This thesis is the application of feminist perspective to see the extent to which the exhibition system in the Museum Perdjoangan Bogor present the role of women in the struggle during the physical revolution in the former Bogor Residency in 1945-1950. The feminist perspective used as a lens of interpretation is he first wave of feminism.Through this study the aim is to uncover elements of the exhibition system that have not demontrated equality and emancipation of womens roles in the struggle during the physical revolution. The method used is qualitative in transformative world view derived in the form of literature studies, observation, and interviews. Based on the results of the study it was revealed that the architectural elements in the form of relief, the type of representation in the form of ilustrated paintings have shown equality and emancipation of the role of women in the struggle. Whereas in the spatial distribution element there is demarcation of primary and secondary spaces; collection distribution that shows alienation and objectification; texts that have not voiced the role of women, which in general have not represented womens equality and emancipation. Based on these inequalites, the equality of womens roles in the exhibition system can be done by proposing alternative space sharing design concepts by forging a collection of womens roles in the middle on the first floor; collections regarding the role of women are placed into unity so that the strengthen each others meaning between collections so that they increasingly show the role of women in the struggle; strengthening texts and autonomous narratives for womens achievements; and the use of media display which more shows the manifestation and unification of the role of women in form of small scale figures in the narrative of dioramas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Blackwell Publishing, 2010
069.5 NEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Fadhil
"Museum digunakan sebagai ruang belajar dan cerminan kepribadian dari masyarakat tempat museum tersebut berada, sehingga museum diharuskan menjadi tempat seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan belajar. Namun penggunaan media pamer yang didominasi oleh media pamer dengan pendekatan penginderaan visual, menyebabkan penderita gangguan seperti low-vision mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi secara lengkap pada museum. Tulisan ini dibuat untuk mempelajari penerapan media pamer interaktif pada ruang museum serta pengaruh dari kualitas lingkungan interior dalam memengaruhi informasi yang diterima pengguna low-vision. Penerapan media pamer dan kualitas lingkungan interior pendukungnya untuk pengunjung dengan low-vision dikaji dengan metode kualitatif melalui observasi langsung pada studi kasus. Temuan yang didapatkan mengindikasikan minimnya media pamer interaktif yang dirancang untuk pengunjung dengan gangguan penglihatan seperti low-vision pada ruang museum. Sehingga proses penyampaian informasi untuk pengunjung dengan low-vision pada ruang museum dapat dilakukan.

Museum is used as a learning space and reflection of the communities’ personality on where the museum is located, so that museum is required to be a place for all levels of society to obtain information and learn. However, the use of exhibition media is dominated by a visual sensing approach type that causes people with disorders such as low-vision to have difficulty getting complete information about the museum. This paper was created to study the application of interactive display media in museum spaces and the impact received from the quality of the interior environment in affecting the information received by low-vision users. The application of display media and the quality of the supporting interior environment for visitors with low-vision is studied qualitatively through direct observation of case studies. The findings indicate the lack of interactive exhibition media designed for visitors with visual impairments such as low-vision in museum spaces. So that the process of conveying information to visitor with low-vision in the museum space can be done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Udansyah
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
069.5 DAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>