Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khamim Hudori
"Hal mendasar yang membedakan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional terletak pada pengelolaan portofolio investasinya. Reksa dana syariah melakukan screening process dan cleansing dari hal yang riba, dan hal lain yang diharamkan oleh Islam. Model pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan indeks sharpe, treynor, jensen, appraisal ratio, m2 measure, dan t2 measure lalu membuat pemeringkatan kinerja reksa dana tersebut. Proses berikutnya membandingkan rata-rata kinerja reksa dana saham dan campuran konvensional dengan syariah untuk periode Januari 2012 sampai dengan April 2015 kemudian dilakukan analisis. Penelitian ini menggunakan data bulanan NAB/UP reksa dana, JII, IHSG, dan tingkat suku bunga SBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksa dana konvensional dan syariah selama periode tahun 2012-2015 tidak berbeda secara signifikan pada level α 5%.

The fundamental difference between Islamic and conventional mutual funds is the managing of their investment portfolio. Islamic mutual funds conducts screening process and cleansing from riba and any other elements that are forbidden by Islam. The data processing model of this research is done with sharpe, treynor, jensen index, appraisal ratio, m2 measure, and t2 measure approach, then the performance of the mutual funds is ranked. Next, the average of equity and balanced conventional mutual fund performance is compared and analyzed with Islamic mutual fund from January 2012 until April 2015 period. This research uses monthly data of NAB/UP mutual funds, JII, IHSG, and SBI interest rate. The result shows that the performance of conventional mutual funds and Islamic in 2012-2015 period are not significantly different at the α level of 5%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"ABSTRAK
Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Abstract
Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suwasono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi Risk Adjusted Return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan menganalisis konsistensi kinerja 8 (delapan) Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Cipta Syariah Equity). Metode yang digunakan adalah dengan mengukur kinerja masing-masing Reksa Dana berdasarkan ketiga indeks pengukur yang selanjutnya diklasifikasi menjadi kinerja yang superior dan inferior. Superior bila berkinerja diatas rata-rata atau inferior bila berkinerja dibawah rata-rata. Kemunculan superior atau inferior diuji konsistensinya menggunakan Chi Square yang membandingkan nilai Chi Square tabel dengan Chi Square hitung. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan metode risk adjusted return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen tidak konsistensi sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah. Hasil pengujian lainnya diketahui kinerja Reksa Dana Saham Syariah tidak konsisten selama periode pengamatan yakni Januari 2009 hingga Desember 2012 di Indonesia.

This research aims to analyze the consistency of Risk Adjusted Return Sharpe covering index; Treynor and Jensen as a measure of the performance of Shariah Equity Fund and the performance consistency of 8 (eight) Shariah Equity Fund in Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah and Cipta Syariah Equity). The method is to measure the performance of Fund by three indexes measuring further classified into superior and inferior performance. Superior when performing above average or inferior when performing below average. The emergence of superior or inferior tested for consistency using the Chi Square test by compares the value of Chi Square with Chi Square table. The results have shown that risk adjusted return method includes the Sharpe index; Treynor and Jensen is not consistency as a measure of the performance of Shariah Equity Fund. The other results is Shariah Equity Fund performance is not consistent over the observation period January 2009 to December 2012 in Indonesia."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksa dana saham dengan metode sharpe, treynor, jensen dan information rasio periode 2011 ndash; 2016. Investor yang menginvestasikan dananya pada reksa dana saham biasanya lebih mempertimbangkan faktor return yang dihasilkan dibandingkan dengan risiko yang kemungkinan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini akan mempertimbangkan faktor risiko sebagai analisis kinerja reksa dana.Berdasarkan hasil penelitian selama 6 tahun dari 2011 ndash; 2016 diperoleh informasi bahwa Pratama Equity merupakan reksa dana saham dengan kinerja terbaik berdasarkan metode sharpe, treynor, jensen dan information ratio.

This study aims to analyze the performance of equity funds with sharpe, treynor, jensen and information ratios for the period 2011 2016. Investors who invest in equity funds are usually more concerned with the return factor generated than the risk that may occur. Therefore, this study will consider the risk factor as a mutual fund performance analysis.Based on the results of 6 years research from 2011 to 2016 obtained information that Pratama Equity is an equity fund with the best performance based on sharpe, treynor, jensen and information ratio method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Halim
"Tesis ini bertujuan menganalisis kinerja reksa dana (ekuitas) yang diperdagangkan pada periode tahun 2005 sampai 2009. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencari reksadana terbaik untuk periode lima tahun tersebut berdasarkan Rasio Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasilnya kemudian akan digunakan untuk memprediksi apakah reksadana terbaik di lima tahun tersebut masih akan menjadi yang terbaik di 2010.
Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui apakah investasi masa depan dapat diprediksi (sampai tingkat tertentu) berdasarkan data historis. Sumber data yang digunakan dalam menyelesaikan tesis ini dikumpulkan dari sumber-sumber sekunder dari lembaga seperti Bank Indonesia dan Bapepam LK. Temuan penelitian ini mendukung pernyataan bahwa kinerja terbaik untuk periode lima tahun tersebut masih merupakan reksa dana terbaik untuk 2010 berdasarkan ketiga rasio tersebut.

This thesis is intended to analyze the performance of mutual funds (equity) that were traded in the period of 2005 to 2009. This is done in order to find the best performer for the five years period based on Sharpe, Treynor, and Jensen Ratios. The result would then be used to predict whether the best performer in the five years period would still perform best in 2010.
The purpose of this thesis is to find out whether future investments can be predicted (to some degree) based on historical data. The sources of data used in completing this thesis were collected from secondary resources posted by institutions such as Bank of Indonesia and Bapepam LK. The findings of this thesis seems to support the claim that the best performer for the five years period was still the best performer for 2010 based on the three ratios.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21765
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah Nugraha
"Reksa dana mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan pasar modal dan penetapan tahun 1996 sebagai tahun reksa dana oleh Bapepam. Sehingga tidak mengherankan kalau jumlah reksa dana yang telah beredar sampai saat initelh mencapai jumlah 81 buah dengan kapitalisasi tertinggi senilai 8,3 trilyun Rupiah. Kenyataan ini sejalan dengan perkembangan reksa dana dunia dengan mengambil kasus Amerika Serikat, Negara-negara Eropa dan Malaysia. Skripsi ini mencoba menempatkan reksa dana Indonesia dalain konstelasi yang ada tersebut Dengan banyaknya reksa dana yang beredar , telah memaksa pemodal untuk meneliti kinerja setiap reksa dana secara lebih akurat dan hati-hati. Pengukuran kinerja langsung yang selama ini diterapkan yaitu dengan hanya membandingkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) periode tertentu dengan NAB awal, dirasa sudah semakin tidak memadai untuk menelaah kinerja reksa dana yang sesungguhnya. Apalagi dengan datangnya krisis yang notabene menaikkan resiko dalam berinvestasi. Secara teoritis dikenal beberapa pendekatan untuk inemperlihatkan faktor resiko ke dalam rumusan pengukuran kinerja, yaitu model Sharpe (excess return to variability) dengan resiko fluktuasi return sebagai pembagi, kemudial model Treynor (excess return to beta) dengan beta sebagai ukuran resiko atau sering disebut dengan systematic risk. Sedangkan pendekatan yang terakhir lebih dikenal dengan perluasan konsep CAPM yaitu dengan melihat kemampuan portofolio menghasilkan return di atas return pasar (diffrential return) atau yang lebih dikenal dengan model Jensen. Penelitian ini melibatkan 80 reksa dana terbuka (open-end mutual fund) yang beredar antara bulan Juli 1996 sampai dengan Desember 1998 dengan data ningguan sebagai basis pengukuran. Mengingat keterbatasan data historis yang dimiliki, panulis memutuskan untuk membagi reksa dana tersebut ke dalam 5 jenis reksa dana yaitu reksa dana saham (equity fitnd) sebanyak 27 buah reksa dana pasar uang (money market fund) — 6 buah, reksa dana pendapatan tetap (fixed indome fund) — 27 buah, reksa dana campuran (mixed fund) — 22 buah dan reksa dana dollar (dollar fund) — 3. Dari hasil pengukuran dapat diambil beberapa kesimpulan Kesimpulan awal adalah resiko investasi terbesar ada pada reksa dana dollar diikuti masingmasing oleh saham, pendapatan tetap, campuran dan pasar uang. Akan tetapi dugaan teoretis yang menyatakan pemodal akan cenderung berinvestasi pada investasi beresiko (risky asset) dengan imbalan return yang lebih tinggi tidak selamanya sejalan dengan kenyataan praktis yang terjadi di pasar. Hal ini dibuktikan dengan return reksa dana pasar uang yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana jenis lainnya dengan asumsi mengesampingkan untuk sementara faktor market timing. Dari indikator yang ada, jelas model. Sharpe akan sejalan dengan anti thesis CAPM tersebut sehingga kinerja terbaik yang didapatkan oleh reksa dana pasar uang disusul oleh reksa dana campuran. Kesimpulan yang lain adalah pengelolaan investasi reksa dana di tahun 1998 relatif lebih terdiversifikasi dibandingkan tahun 1997 dengan sejalannya hasil pengkuran kinerja melalu model. Sharpe dan Treynor di tahun 1998 dan hasil yang berkebalikan di tahun sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Naomi Angeline
"Seiring dengan berkembangnya produk reksadana syariah (ditandai dengan meningkatnya jumlah produk reksadana syariah, kategori produk yang beragam, meningkatnya total NAB reksadana syariah) yang tak luput dari dampak krisis ekonomi global ditahun 2008, evaluasi mengenai kinerja reksadana syariah menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan kinerja reksadana syariah khususnya selama periode krisis ditahun 2008 dan setelah krisis ditahun 2009.
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja portofolio adalah Indeks Sharpe dan Indeks Treynor. Evaluasi dilakukan terhadap 22 produk reksadana syariah yang mewakili 61.11% dari jumlah total reksadana syariah pada tahun 2008 reksadana syariah tersebut masih aktif diperdagangkan hingga tahun 2009 yaitu setelah periode krisis.
Perhitungan kinerja kedua jenis reksadana yang diobservasi menunjukkan bahwa selama periode krisis (tahun 2008) lebih rendah dari periode setelah krisis (tahun 2009) dan secara statistik (melalui uji Wilcoxon) terdapat perbedaan kinerja antara dua periode tersebut.

Align with the development of sharia mutual fund products nowadays (looking beyond the raising numbers of the sharia products, the alternatives product categories become vary, and the raise of Net Asset Value of sharia mutual fund) which also got the impact of global crisis in 2008, the evaluation of sharia mutual funds performance becomes an important work to do. This study intended to measure and to compare the performance of sharia mutual fund during crisis period in 2008 and after crisis period in 2009.
This study used two methods of performance; those are Sharpe?s Index and Treynor?s Index. The evaluation is done to twenty two products of sharia mutual fund which represented 61.11% of the total products of sharia mutual fund in 2008 when crisis happened, and those were still active until 2009 after the crisis period.
The calculation of return on both types of mutual funds that are observed showed that the performance during crisis period (2008) is lower than after crisis period (2009), eighteen and statistically, by using Wilcoxon test, there is difference in performance between the two periods.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Sarah Irawidya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja lima reksa dana saham di Indonesia pada periode 2014-2016 dengan menggunakan metode sharpe ratio dan modified sharpe ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada reksa dana saham yang mampu melampaui kinerja market index secara konsisten berturut-turut selama periode 2014-2016. Pada umumnya reksa dana cenderung bisa melampui kinerja market index pada tahun 2014 dan 2015 meski saat pasar mengalami penurunan. Namun sebaliknya, reksa dana tersebut tidak berhasil melampaui kinerja market index saat pasar mengalami peningkatan di tahun 2016. Masing-masing reksa dana cenderung untuk mempertahankan peringkat yang relatif sama selama periode penelitian.

This research aimed to analyze the comparison of five equity mutual funds performance in Indonesia for period 2014 2016 using sharpe ratio and modified sharpe ratio method. The result of this research shows that there is no mutual fund that can outperformed market index performance consistently from 2014 2015 in a row. Generally, the equity mutual funds tend to outperformed market index in 2014 and 2015 although the market is decreasing. Otherwise, the mutual funds can not outperformed the market index performance in 2016 while the market is increasing. Each mutual funds tend to maintain the similar rank during the research periods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>