Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Mendes Kiik
"[Jatuh merupakan salah satu masalah yang serius pada lansia. Gangguan
keseimbangan tubuh merupakan salah satu penyebab jatuh yang cukup penting. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh latihan keseimbangan lansia selama 8 minggu terhadap keseimbangan tubuh, risiko jatuh, status kesehatan dan kualitas hidup lansia. Penelitian quasi experimental ini terdiri dari dua kelompok; 30 lansia sebagai kelompok kontrol dan 30 perlakuan. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan latihan keseimbangan lansia berpengaruh signifikan meningkatkan keseimbangan tubuh (p=0,0005), status kesehatan (p=0,0005), kualitas hidup (p=0,0001) dan menurunkan risiko jatuh (p=0,0005). Hasil uji mancova menunjukkan pengaruh LKS lansia diperkuat oleh usia (p=0,0005). Latihan keseimbangan lansia dapat digunakan sebagai salah satu upaya pencegahan gangguan keseimbangan tubuh, risiko jatuh dan upaya meningkatkan status
kesehatan dan kualitas hidup pada lansia di komunitas. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada kelompok usia yang berbeda untuk mengetahui keefektifan latihan keseimbangan lansia;Falls are the one of serious problem among elderly. Balance impairment is one of important cause of fall. The aim of this study was to investigate the effect of elderly balance exercise on postural balance, risk of fall, health status and quality of life among elderly. This quasi experimental design included two groups; 30 subjects as intervention groups and 30 subjects as control groups. Sample was taken by multistage random sampling. There were significant improvements in
postural balance (p=0,0005), health status (p=0,0005) and quality of life (p=0,0001). However, there was a significant reducing in risk of fall (p=0,0005). The result of mancova showed that elderly balance exercise strengthened by age (p=0,0005). Balance exercise can be utilized as one of the preventive effort to maintain postural balance, reduce risk of fall, increase health status and quality of life among elderly in the community. Future research may consider variation of
age to know effectiveness of balance exercise, Falls are the one of serious problem among elderly. Balance impairment is one of
important cause of fall. The aim of this study was to investigate the effect of
elderly balance exercise on postural balance, risk of fall, health status and quality
of life among elderly. This quasi experimental design included two groups; 30
subjects as intervention groups and 30 subjects as control groups. Sample was
taken by multistage random sampling. There were significant improvements in
postural balance (p=0,0005), health status (p=0,0005) and quality of life
(p=0,0001). However, there was a significant reducing in risk of fall (p=0,0005).
The result of mancova showed that elderly balance exercise strengthened by age
(p=0,0005). Balance exercise can be utilized as one of the preventive effort to
maintain postural balance, reduce risk of fall, increase health status and quality
of life among elderly in the community. Future research may consider variation of
age to know effectiveness of balance exercise]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Mendes Kiik
"Gangguan keseimbangan tubuh merupakan salah masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia. Masalah ini dapat mengakibatkan jatuh dan cedera bila tidak dicegah. Model intervensi cegah gangguan keseimbangan tubuh (Cegat lansia) merupakan bentuk intervensi keperawatan komunitas yang dapat mempertahankan keseimbangan tubuh lansia. Penulisan bertujuan memberikan gambaraan pelaksanaan model intervensi keperawatan komunitas “cegat lansia” untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dalam pelayanan keperawatan komunitas melalui integrasi teori dan model community as partner, family center nursing, konsekuensi fungsional dan fungsi manajemen pada kelompok lansia dengan gangguan keseimbangan di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Hasil intervensi menunjukkan model intervensi cegat lansia berpengaruh signifikan dalam meningkatkan keseimbangan tubuh (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000) dan keterampilan (p=0,000). Model intervensi ini dapat meningkatkan keseimbangan tubuh pada lansia di komunitas. Hal ini memberi peluang bagi perawat kesehatan komunitas dalam pengembangan intervensi promotif dan preventif. Model intervensi ini aman, mudah, efektif dan murah bagi lansia di komunitas.

Balance impairment is one of health problem among older adults. This problem can lead to falls and injuries if not prevented. The intervention model to prevent balance impairment (as known as cegat lansia) is a community nursing intervention to maintain the postural balance among older adults. This report aimed to provide an overview of the implementation of nursing intervention and services project through the integration of the community as partner, family center nursing, functional concequences, and management function among older adults with balance impairment in Srengseng Sawah South Jakarta. The results of intervention showed cegat lansia intervention have a significant effect in improving the postural balance (p = 0.000), knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000) and skills (p = 0.000). It concludes that the intervention model can improve postural balance among older adults in the community. That gives an opportunity for community health nurses to develop promotive and preventive interventions. It concludes that this intervention model for older adults is safe, easy, effective and inexpensive to older adults in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajar Ramadhan Irsyal
"Saat ini terdapat masalah yang sering ditemukan pada lanjut usia lansia yaitu keluhan disequilibrium atau gangguan keseimbangan. Lebih dari 65 individu berusai di atas 60 tahun pernah mengalami dysequlibrium atau gangguan keseimbangan dalam kehidupan sehari ndash; harinya. Hal ini selain dihubungan dengan gangguan keseimbangan, juga dapat menyebabkan gangguan fungsional dan psikososial. Salah satu penyebab gangguan keseimbangan pada lansia adalah penurunan kontrol postural akibat penurunan fungsi sel tubuh karena proses penuaan. Kontrol postural terbaik adalah pada usia 30 ndash; 60 tahun, setelah usia 60 tahun ayun tubuh akan mulai meningkat. Gambaran ayun tubuh ini akan dapat memperkiarakan kemungkinan terjadinya gangguan keseimbangan pada lansia sehingga dapat mengantipasi dan mengurangi insiden terjadinya jatuh. Posturografi adalah pemeriksaan keseimbangan yang dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan keseimbangan kontrol postural. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan vestibuler yang didesain untuk mengevaluasi interaksi antara sistem visual, vestibuler dan propioseptif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pemeriksaan posturografi stataik pada orang lanjut usia tanpa keluhan gangguan keseimbangan di poliklinik THT FKUI RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo.

Currently, the most frequent problem found in elderly is disequilibrium or disruption of the balance. More than 65 of person aged above 60 years old experienced disequilibrium or balance disruption in their daily lives. Beside being related to balance disorders, it also can lead to functional and psychosocial problems. One of the etiology of balance disorders in the elderly is declining of postural control due to decreased cell body function by aging process. The best time of postural control is at the age of 30 60 years and body swing function will begin to increase after the age of 60 years. This body swing condition will be able to predict the possibility of a balance disturbance in the elderly so that it can anticipate and reduce the incidence of fall. Posturography is a balance examination that can judge the ability in balancing postural control objectively and quantitatively. This is one type of vestibular examination designed to evaluate the interactions between the visual, vestibular and proprioceptive systems. This research aims to see the description of static posturographic examination in the elderly without any disturbance symptoms in outpatient clinic ENT Medical Faculty of Universitas Indonesia, Cipto Mangunkusumo Hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustin Chaemar
"Status nutrisi merupakan kondisi status kesehatan individu yang banyak menjadi masalah pada lanjut usia. Masalah status nutrisi menyebabkan dampak buruk seperti kejadian jatuh yang berdampak pada kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status nutrisi dengan risiko jatuh pada lansia di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 111 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur status nutrisi berupa Mini Nutrition Assasment MNA dan risiko jatuh berupa Morse Fall Scale MFS . Hasil penelitian didapat ada hubungan bermakna antara status nutrisi dengan risiko jatuh p = 0,000 dengan OR= 3,8 2,6-5,8 . Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan intervensi peningkatan status nutrisi untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Nutritional status is a condition of the health status of individuals who are a lot of problems in the elderly. Problems of nutritional status cause adverse effects such as fall events that can cause death. The purpose of this study to determine the relationship of nutritional status with the risk of falling in the elderly in Depok City. This research uses cross sectional design approach with the number of samples is 111 respondents. Instruments used to measure the nutritional status of the Mini Nutrition Assassment MNA and the risk of falling Morse Fall Scale MFS . The result showed that there was significant correlation between nutritional status and risk of fall p 0,000 with OR 3,8 2,6 5,8 . Subsequent research is expected to develop improved interventions of nutritional status to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
"Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti.

Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
"Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti.

Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Listia Sarini
"Lansia erat kaitannya dengan proses menua yang berpengaruh pada penurunan fungsi sistem tubuh salah satunya terjadi pada sistem muskuloskeletal. Kondisi ini dapat bersiko pada kejadian jatuh sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lanjut usia dengan masalah risiko jatuh dengan penerapan program latihan keseimbangan. Latihan ini di dilakukan 4 kali dalam seminggu dengan dasi 16 menit dan di evaluasi dengan menggunakan instrumen Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG)dan One Leg Standing Time (OLST).
Hasil evaluasi akhir dari penerapan intervensi terlihat adanya perubahan yang signifikan. Pemeriksaan BBS meningkat dari skor 39 menjadi 45, pemeriksaan TUG mengalami percepatan dari 18.64 menjadi 14.60 detik. Sementara evaluasi dengan OLST didapatkan adanya peningkatan kemampuan klien untuk mengangkat salah satu kaki dengan mata terbuka dari 1.06 menjadi 4.32 detik dan dengan mata tertutup dari hasil 0.56 menjadi 4.21 detik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan program keseimbangan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, stabilitas dan keseimbangan yang dapat mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia. 

Elderly people are closely related to aging processes which can affect the decline in bodily system functions. This condition can be risk of a fall that will affect the elderly quality of life. This scientific paper aims to describe the results of nursing care for the elderly with the risk of falling using balance exercise program. This exercise was conduct 4 times a weeks with 16 minutes in every session was evaluated using Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG) instruments and One Leg Standing Time (OLST).
The results of the final evaluation after implementation showed a significant change. BBS examination increased from a score of 39 to 45, the TUG examination. accelerated from 18.64 to 14.60 seconds. While evaluation with OLST found an increase in the clients ability to lift one leg with eyes open from 1.06 to 4.32 seconds and with eyes closed from the results of 0.56 to 4.21 seconds. The conclution from this balance training program can increase self-confidence, stability and balance that can decrease risk of falls  in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Keseimbangan tubuh pada lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan keseimbangan fisik secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah, daya tahan dan kelenturan sendi sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent pretest-postest with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 73 lansia sebagai responden dimana 36 lansia pada kelompok intervensi dan 37 lansia pada kelompok kontrol. Instrumen penilaian keseimbangan menggunakan skala keseimbangan Berg. Latihan keseimbangan fisik dilaksanakan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Analisis data menggunakan uji-t dan regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan pada kelompok intervensi (p<0,05). Keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan fisik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Gangguan keseimbangan terjadi pada kelompok kontrol dengan usia lebih dari 80 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Ada pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia (p<0,05) dimana pada kelompok intervensi terjadi peningkatan yang bermakna 7 item dari 14 item penilaian keseimbangan. Kebijakan panti terkait penerapan bentuk intervensi latihan keseimbangan tanpa mengabaikan aktivitas fisik yang telah ada dan memaksimalkan peran perawat dan petugas sosial diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah risiko jatuh pada lansia.

Postural balance in older people can be improved by physical balance exercise regularly to improve muscle leg strength, endurance and joint flexibility, so the risk of fall can be prevented.This Research aimed to know influence of physical balance exercise at Panti Sosial Tresna Werdha in Pemda Region DKI Jakarta. A quasi experimental with nonequivalent pretest-postest with control group design were used in this study. Seventy three sample was taken by randomization, consist of thirtysix older people of interventions group and thirtyseven older people of control group. Instrument of balance assessment uses Berg Balance Scale. Postural stability exercise is executed 3 times a week for 6 week. Data analysis uses independent and dependent t-test and multiple linear regression.
The result of the study showed that postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group (p<0,05). Postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group compared to control group (p<0,05). Balance disorder happens at control group with age more than 80 year, woman, and less conduct physical activity. There is influence of physical balance exercise to postural balance in older people (p<0,05) where at intervention group showed significant improvement on 7 of 14 items in the Berg Balance Scale. Panti policy caught in applying of intervention form balance exercise without disregard physical activity that already there is and maximize nurse role and social worker are needed to improve balance and prevent risk falls in older people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Keseimbangan tubuh pada lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan keseimbangan fisik secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah, daya tahan dan kelenturan sendi sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Semu dengan desain nonequivalent pretest-postest with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 73 lansia sebagai responden dimana 36 lansia pada kelompok intervensi dan 37 lansia pada kelompok kontrol. Instrumen penilaian keseimbangan menggunakan skala keseimbangan Berg. Latihan keseimbangan fisik dilaksanakan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Analisis data menggunakan uji-t dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan pada kelompok intervensi (p<0,05). Keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan fisik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Gangguan keseimbangan terjadi pada kelompok kontrol dengan usia lebih dari 80 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Ada pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia (p<0,05) dimana pada kelompok intervensi terjadi peningkatan yang bermakna 7 item dari 14 item penilaian keseimbangan. Kebijakan panti terkait penerapan bentuk intervensi latihan keseimbangan tanpa mengabaikan aktivitas fisik yang telah ada dan memaksimalkan peran perawat dan petugas sosial diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah risiko jatuh pada lansia.

Postural balance in older people can be improved by physical balance exercise regularly to improve muscle leg strength, endurance and joint flexibility, so the risk of fail can be prevented.This Research aimed to know influence of physical balance exercise at Panti Sosial Tresna Werdha in Pemda Region DKI Jakarta. A quasi experimental with nonequivalent pretest-postest with control group design were used in this study. Seventy three sample was taken by randomization, consist of thirtysix older people of interventions group and thirtyseven older people of control group. Instrument of balance assessment uses Berg Balance Scale. Postural stability exercise is executed 3 times a week for 6 week. Data analysis uses independent and dependent t-test and multiple linear regression. The result of the study showed that postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group (p<0,05). Postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group compared to control group (p<0,05). Balance disorder happens at control group with age more than 80 year, woman, and less conduct physical activity. There is influence of physical balance exercise to postural balance in older people (p<0,05) where at intervention group showed significant improvement on 7 of 14 items in the Berg Balance Scale. Panti policy caught in applying of intervention form balance exercise without disregard physical activity that already there is and maximize nurse role and social worker are needed to improve balance and prevent risk falls in older people."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Kertapati
"ABSTRAK
Status fungsional adalah kemampuan individu untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan dan perawatan diri secara mandiri dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Status fungsional yang menurun berdampak pada penurunan kemandirian,
sehingga lansia menjadi ketergantungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga
selama 12 sesi latihan terhadap status fungsional dan kepuasan hidup lansia.
Penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol dengan sampel 42 lansia
kelompok perlakuan dan 42 lansia kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga berpengaruh signifikan
meningkatkan status fungsional (p=0,000) dan kepuasan hidup (p=0,000). Hasil uji MANCOVA menunjukkan pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga diperkuat oleh usia dan aktivitas fisik (p=0,000). Spiritual dan latihan chair yoga dapat meningkatkan status fungsional dan kepuasan hidup pada lansia secara signifikan. Intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya peningkatan status fungsional dan kepuasan hidup lansia yang dapat digunakan oleh perawat di masyarakat

ABSTRACT
Functional status is an individual's ability to perform self intervention and
activities of daily routine. The impact of functional status decreased on
independence, so that the older people to dependency. The aim of this study to determine the effect of spiritual nursing intervention and chair yoga exercises on functional status and life satisfaction of older adults. The research design was quasi experimental with 42 subjects as intervention groups and 42 subjects as control groups. The simple random sampling was used. The results showed that spiritual nursing intervention and chair yoga exercises significantly effect to improve functional status (p = 0.000) and life satisfaction (p = 0.000). MANCOVA analyze that spiritual nursing intervention and chair yoga exercise were significantly increased with controled by age and physical activity (p = 0.000). Spiritual and chair yoga exercise can improve functional status and life
satisfaction among older adults significantly. Spiritual nursing intervention and
chair yoga exercise is an one of the complementary therapy as preventive effort to improve the functional status and life satisfaction among older adults can used by nurse in the community."
2016
T45883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>