Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irwansyah
"Tesis ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik yang akan menganalisis kesenjangan (gap) yang ada antara Standar yang berlaku dengan implementasi di lapangan mengenai sistem penanggulangan tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang penyebab terjadi tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas dan cara penanggulangannya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Lembaga X. Adapun data tersebut mencakup organisasi emergency response dan prosedur tetap (PROTAP) Peralatan Tumpahan Minyak skala tier 1 yang terkini serta peralatan yang handal dan siap pakai skala tier 1. Selain itu dihasilkan rekomendasi-rekomendasi terkait sistem penanggulangan tumpahan minyak pada kegiatan hulu migas.

This thesis is a descriptive analytic study which will analyze the gaps that exists between the standards that apply to the implementation on the ground regarding the oil spill response system in the upstream oil and gas activities. The study provides an overview of the causes of an oil spill in the upstream oil and gas activities and ways to overcome them. The data used in this research is secondary data obtained from the Institute X. The data include emergency response organization and, procedures and equipment (PROTAP) Oil Spill Equipment tier scale of 1 to date and reliable equipment and ready-made scale of tier 1. Other than that produced recommendations for oil spill response systems related to the upstream oil and gas activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"Tesis ini membahas tentang kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat terhadap insiden tumpahan minyak di laut disekitar daerah operasi PT.XXX. Kesesuaian implementasi tanggap darurat dalam penelitian ini menggunakan assessment tool berdasarkan National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edisi 2013. Hasil assessment yang dilakukan ditemukan 89.10% kesesuaian. Dalam insiden tumpahan minyak elemen pencegahan dalam NFPA 1600 dapat diimplementasikan dengan melakukan penilaian risiko.
Tujuan penilaian risiko ini untuk mengetahui tingkat kemungkinan, keparahan dan risiko terjadinya tumpahan minyak di fasilitas PT.XXX. Setelah melakukan penilaian risiko dapat dipersiapkan rencana menanggulangan tumpahan minyak yang merupakan elemen mitigasi dalam NFPA 1600. Penanggulangan tumpahan minyak dapat mempertimbangkan response time sebelum tumpahan sampai ke garis pantai.
Dari hasil simulasi dengan menggunakan komputer trajectory modeling diperoleh durasi tercepat tumpahan minyak menuju garis pantai pada bulan Pebruari sampai April 2015 adalah 14.4 jam. Dan kemampuan penanggulangan tumpahan minyak dapat ditentukan berdasarkan jumlah tumpahan minyak dan peralatan yang dimiliki. Dengan menghitung kapasitas skimmer dan temporary storage spill yang dimiliki, maka PT. XXX memiliki kemampuan Tier 1 ≤ 350 bbl.

The Thesis was looking for compliance conformity for implementation emergency response system for oil spill incident around the operation field PT XXX. Conformity of the implementation emergency response system at this research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2013. The results of the conformity assessment conducted found 89.10%. Element prevention in NFPA 1600 for oil spill incident can be implemented by performing risk assessment.
The purpose of risk assessment to determine the level of likelihood, severity and relative risk of oil spills in the PT.XXX facility. Oil spill contingency plan can be prepared after conducted a risk assessment which a part of the implemented of mitigation element in NFPA 1600. Oil spills contingency plan may consider the response time before spills hit to the shoreline.
The simulation from computer trajectory modeling resulted duration of oil spills to the shoreline in February to April 2015 was 14.4 hours. The ability of oil spill response can be determined based on likely volume and oil spill equipment. Base on calculation of the skimmer and capacity of spill temporary storage, PT. XXX has the ability Tier 1 ≤ 350 bbl.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Widiaksana
"Di Indonesia, sudah terjadi 14 kasus skala besar tumpahan minyak yang disebabkan oleh tabrakan kapal. Salah satu tindakan penanggulangan secara mekanik adalah dengan menggunakan oil skimmer tipe piringan. Efektivitas kinerja oil skimmer pada pengangkutan tumpahan minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kedalaman celup piringan atau luas daerah yang tercelup, luas daerah penyapuan wiper, tingkat ketebalan minyak pada permukaan piringan, dan tingkat putaran piringan. Sampel minyak yang digunakan adalah oli mesin diesel fastron SAE 15W-40 dan sampel air yang digunakan adalah air laut. Penelitian dilakukan dengan variasi kedalaman celup piringan 27 mm dan 55 mm atau setara dengan luas daerah tercelup 31,35 cm2 dan 88,83 cm2. Waktu pengujian dilakukan selama 5 menit dengan pengambilan data sebanyak 3 kali untuk satu rentang putaran.
Berdasarkan hasil perhitungan secara teoritis semakin meningkatnya putaran pada piringan, hasil pengangkutan tumpahan juga akan semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengambilan data dengan melakukan pengujian. Pengambilan tumpahan minyak akan lebih efektif dengan menggunakan putaran piringan rendah, dikarenakan hasil tumpahan minyak yang terangkut lebih didominasi oleh minyak dibandingkan dengan air. Pada pengujian ini, semakin tinggi putaran pada piringan menghasil jumlah air terangkut semakin banyak.

In Indonesia, there have been 14 accidents of oil spill as the result of ship collisions. There have been several methods in handling oil spill accident, one of the most effective methods is using mechanical oil skimmer with disc plate. The effectiveness of the oil skimmer 39 s performance on handling oil spills is influenced by various factors, such as the depth of the disk submerged or the disk surface area dipped into the oil spill, the area of the wiper sweep, the thickness of the oil on the disk surface, and the rotation speed of the disk. The oil samples used are diesel engine oil with 15W 40 SAE and the water sample used is sea water. The experiment was conducted with variation of 27 mm and 55 mm of disc submersion depth or equal to dipped surface area of 31.35 cm2 and 88,832 cm2. The duration of the test for 3 data is 5 minutes.
Based on theoretical calculations, the increase of rotation speed of the disk, the result of spill transport will also be higher. This is proved by the experimental results. The lifting process of oil spill is more effective with low rotation speed, because the result of oil spill transported will be more dominated by oil than water. In this test, the higher the rotation speed of the disk, the higher the water produced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andara Asifa Yudiana
"Tumpahan minyak merupakan bentuk pencemaran lingkungan yang dapat disebabkan oleh aktivitas maritim berupa kegiatan downstream seperti operasi dan pengangkutan minyak dengan kapal tanker. Tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan berupa pemberian sebuah surfaktan kimia berupa dispersan ke tumpahan minyak. Dispersan diberikan untuk mempercepat proses emulsifikasi minyak di air sehingga minyak terdispersi menjadi tetesan kecil sebesar kolom air. Efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti konsentrasi minyak, energi yang bekerja untuk mencampur dispersan dengan minyak berupa ombak, temperatur lingkungan dan jenis dispersan.
Dalam penelitian ini, memperlihatkan pengaruh dari variasi temperatur dan jenis dispersan terhadap efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak. Sampel minyak yang digunakan adalah crude oil dengan tipe MESLU dan sampel dispersan yang digunakan adalah MAXI CLEAN-2 dan NEO-CHEM M-405. Sumber pemanas yang digunakan adalah oven dan sumber pendingin yang digunakan adalah es batu yang ditaruh pada cooler bag.
Penelitian dilakukan dengan variasi temperatur lingkungan sebesar 16°C, 26°C dan 36°C. Waktu pengambilan sampel penelitian dilakukan selama 24 jam dengan pengambilan data dilakukan pada jam ke-3, ke-6 dan ke-24. Pengambilan sampel dilakukan pada lapisan permukaan, lapisan tengah dan lapisan dasar air. Sampel diuji dengan alat spectrophotometer UV-VIS pada gelombang 340 nm, 370 nm dan 400 nm.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dispersan dapat bekerja dengan efektif pada temperatur 26°C - 36°C. Nilai absorbansi cahaya tertinggi yaitu pada lapisan permukaan jenis dispersan soluble di air pada temperatur 26°C dengan luas area absorbansi 82.15 abs, namun luas area absorbansi cahaya terkecil terjadi pada temperatur 16?C sebesar 25.72 abs. Luas area total absorbansi cahaya terbesar berada pada temperatur 26°C dengan jenis dispersan soluble di air yaitu mencapai 133.49 abs.
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi temperatur hingga suatu titik tertentu maka kinerja dispersan semakin efektif karena menurunnya viskositas dari minyak dan dispersan. Selain itu, jenis dispersan dapat mempengaruhi kestabilan dari emulsi, semakin kecil konsentrasi pengemulsi maka emulsifikasi yang terjadi semakin stabil.

Oil spills is an environmental pollution that can be caused by maritime activities in the form of downstream activities such as operations and transportation of oil ship tankers. Mitigation actions that can be done is by pouring a chemical surfactant such as dispersant to an oil spills. Dispersant is given to speed up emulsification of oil in a water so it may disperse into a small droplets of water column. Dispersant effectiveness on oil spills can be influenced by various factors such as the concentration of oil, a mixing energy to mix dispersant and oil which provided by the waves, environmental temperatures and types of dispersant.
This research shows the influence of the temperature variations and types of dispersant on the effectiveness of the dispersant performance on oil spills. Samples of the oil that is used is MESLU crude oil and sample of dispersan that is used is MAXI CLEAN 2 and NEO CHEM M 405. The heating source used is an oven and the source of refrigerant that is used is the ice cubes that placed on a cooler bag.
The research is done by varying environmental temperature at 16°C, 26°C and 36°C. Sampling was done for 24 hours while taking data at 3, 6 and 24 hours of oil disperse. Sample is taking on the top, middle and base layer of water. Samples tested with the spectrophotometer UV VIS in the wavelength at 340 nm, 370 nm and 400 nm.
This research found that dispersant can work effectively in temperatures range at 26°C 36°C. The highest value of light absorbance is on the top layer of dispersant that soluble in a water at temperature about 26°C with absorbance area 82.15 abs and the smallest light absorbance occurs on 16°C temperatures with absorbance area 25.72 abs. The largest area light absorbance is found at temperatures 26°C with type of dispersant that soluble in water with area 133.49 abs.
This proves that the higher temperature up to a certain point makes dispersant performance more effective because the decreasing viscosity of the oil and dispersant. In addition, dispersant types can affect the stability of emulsion, the smaller concentration of emulsifier makes emulsification more stable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chiquita Tri Rezki
"Kesiapsiagaan tumpahan minyak dapat dilakukan dengan upaya terintegrasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak lingkungan. Upaya tersebut mencakup penyusunan rencana penanggulangan tumpahan minyak; penyediaan alat dan bahan penanggulangan tumpahan minyak; pembentukan organisasi penanggulangan tumpahan minyak yang terdiri atas pemerintah, perusahaan, dan masyarakat; serta pelaksanaan latihan penanggulangan tumpahan minyak. Masalah yang diidentifikasi adalah belum terintegrasinya partisipasi masyarakat dalam rencana penanggulangan tumpahan minyak karena terbatasnya pengetahuan masyarakat terkait penanggulangan tumpahan minyak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat model peningkatan kesiapsiagaan penanggulangan tumpahan minyak melalui partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif, metode kuantitatif dengan permodelan, statistic dan permodelan System Dynamics. Metode kualitatif dengan deskriptif untuk menjelaskan maknda dari hasil metode kuantitatif. Hasil dari penelitian adalah prakiraan pergerakan tumpahan minyak di perairan Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap sesuai dengan pola arus permukaan perairan tersebut. Berdasarkan hasil prakiraan, tumpahan minyak pada musim Barat mengarah ke Timur, dan pada musim Timur mengarah ke Barat. Waktu tercepat tumpahan minyak mencapai daratan adalah 1 jam dengan total panjang garis pantai yang terkena dampak adalah 9,4 km. Garis pantai yang terkena dampak terdiri atas pantai wisata Teluk Penyu, permukiman masyarakat, tempat berlabuh kapal nelayan, tempat penangkapan ikan nelayan, dan hutan bakau. Pengetahuan dan pendidikan masyarakat tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap upaya penanggulangan tumpahan minyak, karena beberapa faktor lainnya, seperti kehilangan kesempatan melaut dan penurunan pendapatan dari hasil melaut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesiapsiagaan penanggulangan tumpahan minyak dapat dimaksimalkan dengan upaya terintegrasi antara partisipasi perusahaan dan masyarakat dengan peningkatan pengetahuan melalui pelibatan masyarakat dalam latihan penanggulangan tumpahan minyak gabungan.

Oil spill preparedness can be done with integrated efforts between government, companies, and communities to minimize environmental impacts that arise. The preparedness consists of oil spill contingency plan; oil spill response equipments and materials; oil spill response organization consisting of governments, companies and communities; and the implementation of oil spill response training and exercises. The problem that identified was the lack of integration of community participation in the oil spill contingency plan due to the limited knowledge of the community regarding the handling of oil spills. The main objective of this research is to develop a model to improve the oil spill preparedness through community participation. The method used is a mixmethod, quantitative methods for oil spill modeling, statistics, and system dynamics modeling. Qualitative methods for questionnaires and structured interviews based on questionnaires. The results of the study are forecasts of oil spill moves to the East in the Nortwest monsoon, and to the Weat in the Southeast monsoon. The fastest time an oil spill reaches land is 1 hour with a total length of coastline reaching 9.4 km consisting of Teluk Penyu tourism beaches, community settlements, fishing boats, fishing grounds, and mangrove forests. Knowledge and education of the community does not have a significant influence on efforts to overcome oil spills. The conclusion of this study is that oil spill preparedness can be maximized with the integration between company and community participation by increasing knowledge through community involvement in combination of oil spill response exercises."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Eki Daysita
"ABSTRAK
Tumpahan minyak adalah bencana ekologis yang memiliki dampak besar terhadap
lingkungan dan dapat dikategorikan sebagai bencana lingkungan yang serius.
Fokus makalah ini adalah untuk membahas risiko dan kesiapan tanggapan
tumpahan minyak yang terjadi di Selat Madura. Tulisan ini menawarkan garis
besar teori holistik, tidak hanya membahas aspek lingkungan, tetapi aspek sosial
masyarakat (nelayan). Tujuannya adalah untuk menganalisis potensi risiko
tumpahan minyak pada industri minyak dan gas, menganalisis kesiapan dan
kesadaran masyarakat sekitar dalam menangani pencemaran tumpahan minyak.
Metode penelitian dalam makalah ini adalah kuantitatif dan kualitatif yang
mengacu pada analisis statistik. Makalah ini meneliti persepsi masyarakat dalam
menangani pencemaran tumpahan minyak berdasarkan wawancara dengan 100
informan nelayan. Studi ini akan menentukan peringkat risiko terburuk tumpahan
minyak yang terjadi berdasarkan indeks sensitivitas lingkungan berdasarkan aspek
holistik, lingkungan, sosial dan ekonomi. Kognisi masyarakat akan mempengaruhi
dalam kesiapan masyarakat untuk menangani tumpahan minyak, dan kesiapan
dapat mengurangi risiko tumpahan minyak. Temuan ini adalah pemahaman
memiliki pengaruh namun tidak signifikan, aspek yang paling berpengaruh adalah
kesiapsiagaan. Temuan ini berkontribusi terhadap sasaran SDG nomor 11 dan 14
yang merupakan kota dan masyarakat yang berkelanjutan serta kehidupan di
bawah air. Studi ini penting karena tumpahan minyak menimbulkan risiko
signifikan terhadap keanekaragaman hayati baik di laut maupun di masyarakat.

ABSTRACT
Oil spills are ecological disasters that have a major impact on the environment and
can be categorized as serious environmental disasters. The focus of this paper is to
discuss the risks and readiness of the oil spill response occurring in the Madura
Strait. This paper offers an outline of holistic theory, not only about
environmental aspects, but social aspects of society (fishermen). The objective is
to analyze the potential risks of oil spills in the oil and gas industry, analyze the
preparedness and awareness of nearby communities in handling oil spill
contamination. The research method in this paper is quantitative and qualitative
which refers to statistical analysis. This paper examines the public perception in
handling oil spill contamination based on interviews with 100 fishermen
informants. This study will determine the worst rating of oil spills that occur
based on environmental sensitivity index based on holistic, environmental, social
and economic aspects. Community cognition will affect people's readiness to deal
with oil spills, and readiness can reduce the risk of oil spills. This finding is a
notion of influence but insignificant, the most influential aspect is preparedness.
These findings contribute to SDG targets number 11 and 14 which are cities and
communities that are sustainable and life under water. This study is important
because the oil spill poses significant risks to biodiversity both at sea and in the
community."
2018
T50359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There is an information how to identify hydrocarbon degrading bacteria for bioremediation of marine oil spill. We have Bioremediation treatment for degradation of oil spill on Pari island and need two kind of experiment there are tanks experiment (sampling 0 to 90 days) and semi enclosed system (sampling 0 to 150 days). Biostimulation with nutrients (N and P) was done to analyze biodegradation of hydrocarbon compounds. Experiment design using fertilizer Super IB and Linstar will stimulate bacteria can degrade oil, n-alkane, and alkane as poly aromatic hydrocarbon. The bacteria communities were monitored and analyzed by Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DGGE) and Clone Library; oil chemistry was analyzed by Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS). DNA (deoxyribonucleic acid) was extracted from colonies of bacteria and sequence determination of the 16S rDNA was amplified by primers U515f and U1492r. Strains had been sequence and had similarity about 90-99% to their closest taxa by homology Blast search and few of them suspected as new species. The results showed that fertilizers gave a significant effect on alkane, PAH and oil degradation in tanks experiment but not in the field test. Dominant of the specific bacteria on this experiment were Alcanivorax, Marinobacter and Prosthecochloris."
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indy Ramadhani
"Saat ini penggunaan grafena dan senyawa turunannya berpotensi besar dalam berbagai aplikasi termasuk sebagai pembersih tumpahan minyak. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis grafena oksida tereduksi (rGO) dari pensil dengan pereduksi perasan lemon. Selanjutnya rGO digunakan pada pelapisan spons poliuretan (PU) yang menghasilkan spons rGO/PU sebagai adsorben pembersih tumpahan minyak. GO disintesis dengan menggunakan metode Hummers termodifikasi untuk mendapatkan grafena oksida yang kemudian direduksi menggunakan reduktor perasan lemon. Pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi perasan lemon (rGO 1:2, rGO 1:2,5, rGO 1:3) dan konsentrasi rGO (10 mg/ml, 12 mg/ml, 15 mg/ml) pada proses penyerapan rGO oleh spons PU. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan grafit telah terkelupas dari 109 lapisan menjadi 2-4 lapisan. Konsentrasi perasan lemon pada proses reduksi mempengaruhi kandungan unsur C dan kandungan unsur O yang dihasilkan. Kandungan unsur C pada rGO yang dihasilkan berkisar antara 83,76 – 85,33% dan kandungan unsur O berkisar antara 8,62 – 12,01%. Dari ketiga variasi yang dilakukan yaitu rGO 1:2; rGO 1:2,5; dan rGO 1:3, hasil rGO yang paling baik berdasarkan kandungan unsur C dan O adalah rGO 1:3 dengan jumlah lapisan 2, kandungan unsur C 85,33% dan kandungan unsur O 8,62%. Spons rGO/PU yang telah disintesis berhasil membersihkan tumpahan minyak selama 10 detik dengan efisiensi sebesar 84,00%, 84,60%, dan 96,80%. Perbedaan nilai efisiensi tersebut karena adanya pengaruh konsentrasi rGO dalam penyerapan rGO ke spons PU. Efisiensi dalam membersihkan tumpahan minyak yang tertinggi dimiliki oleh spons rGO/PU 15 mg/ml dengan nilai sebesar 96,80%
Today the use of Graphene and its derivatives has great potential in many applications including as an oil spills cleanup. In this study a synthesis of reduced graphene oxide (rGO) from pencil by reducing graphene oxide with lemon juice. Furthermore, rGO is used for coating polyurethane sponges (PU) which produce rGO/PU sponges as oil spill cleanup adsorbents. GO was synthesized by using the modified Hummers method to obtain graphene oxide, then reduced by lemon juice. In this study, variation of lemon juice concentration (rGO 1:2, rGO 1:2,5, rGO 1:3) and the concentration of rGO (10 mg/ml, 12 mg/ml, 15 mg/ml) in the process of absorption of rGO by PU sponge. The XRD results show that the graphite layer has peeled from 109 layers into 2-4 layers. Concentration of lemon juice in the reduction process affects on the C content and O content produced. The content of C in the rGO ranged from 83,76 – 85,33% and the content of O ranged from 8,62 – 12,01%. Of the three variations carried out, namely rGO 1:2; rGO 1:2,5; and rGO 1:3, the best rGO results are based on the number of peeled layers, the content of C and O is rGO 1:3 with the number of layers 2, the content C 85,33% and O 8.62%. The rGO/PU sponge synthesized successfully cleanup the oil spill for 10 seconds with an efficiency of 84,00%, 84,60%, and 96,80%. The difference in the efficiency value is due to the influence of the concentration of rGO in the absorption of rGO into the PU sponge. The highest efficiency in cleanup the oil spill is owned by rGO/PU sponge 10 mg/ml with a value of 96.80%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ira Indriani Tri Oetami
"Skripsi ini membahas mengenai penegakan hukum dalam insiden tumpahnya minyak dari Kapal MT Southern Mermaid di Perairan Ciwandan pada tahun 2013. Tindakan yang telah Pemerintah Indonesia ambil dalam menangani insiden ini masih meninggalkan banyak pertanyaan. Instrumen penegakan hukum yang ditempuh hanya satu pula, yaitu penegakan hukum pidana. Selain itu dari segi peraturan nasional, masing-masing peraturan melahirkan penegak hukum dan instrumen penegakan hukum yang berbeda-beda. Sehingga timbul persoalan kewenangan. Peraturan internasional juga dijadikan pembanding sebagai sarana untuk menangani kasus tersebut.

This thesis tells about enforcement of law on Southern Mermaid oil spill incident in Ciwandan 2013. The measures taken by Indonesia in the respect of solving this incident still unclear. The instrument of law enforcement that had been used by Indonesia merely criminal enforcement. Moreover, every national regulation creates different law enforcer and instrument of law enforcement, so that problem of authority occurred. In this thesis, international regulation used as comparison to national regulation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S63168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>