Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardamean, Antonius
"[ABSTRAK
Sebagai Daerah Otonomi Baru, Kabupaten Pangandaran memiliki Pendapatan Asli Daerah yang relatif
kecil karena pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. Pemanfaatan yang optimal
memunculkan industri yang dibangun secara terpadu guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Metode Penelitian menganalisis data dari studi literatur, FGD, opini pakar untuk mendapatkan industri
dan prioritasnya, model master plan yang sesuai RTRW, model kelembagaan dan kerjasama. Analisa
keekonomian menggunakan analisa cash flow mendapatkan nilai NPV, IRR, POT beserta skenario
optimum untuk dikerjasamakan. Hasil analisis keekonomian KTM di kabupaten Pangandaran selama 30
tahun dengan membangun kawasan industri dapat meningkatkan PAD sebesar Rp419 milyar ditambah
fasilitas infrastruktur yang selesai dibangun pihak swasta pada tahun ke 9. NPV sebesar Rp875 Milyar,
IRR 17,07% dan POT selama 11,44 tahun menjadi skenario ideal untuk kerjasama Private Sector dengan
BUMD yang menggunakan sistem Revenue Sharing.

ABSTRACT
a new autonomy region, Pangandaran District’s revenue is relatively low in revenue category because
they natural resources is not optimal yet in used. The new industry will come if utilization of natural
resources run optimally which is the industry will contribute to leverage to the original district income so
that development programs can be done . Methodology Research analyzed data from literature study,
focus group discussions, expert opinions, to get type of industry, priority, a master plan appropriate
models based on RTRW, institutional models and partnership model. The economic analysis using
discounted cash flow analysis to get NPV, IRR,POT along with optimum scenario for partnership. KTM’s
economic analysis results in Pangandaran district for 30 years by build industrial zone can increase
revenue up to Rp419 billion plus infrastructures facilities will submit by private sector in nine year. NPV
Rp875 billion, IRR 17.07% and POT in 11.44 year as the ideal scenario for Private Sector cooperation
with Public sector that use Revenue Sharing System, a new autonomy region, Pangandaran District’s revenue is relatively low in revenue category because
they natural resources is not optimal yet in used. The new industry will come if utilization of natural
resources run optimally which is the industry will contribute to leverage to the original district income so
that development programs can be done . Methodology Research analyzed data from literature study,
focus group discussions, expert opinions, to get type of industry, priority, a master plan appropriate
models based on RTRW, institutional models and partnership model. The economic analysis using
discounted cash flow analysis to get NPV, IRR,POT along with optimum scenario for partnership. KTM’s
economic analysis results in Pangandaran district for 30 years by build industrial zone can increase
revenue up to Rp419 billion plus infrastructures facilities will submit by private sector in nine year. NPV
Rp875 billion, IRR 17.07% and POT in 11.44 year as the ideal scenario for Private Sector cooperation
with Public sector that use Revenue Sharing System]"
2015
T44739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifaddin Rizky Arfiananda
"This research aims to evaluate the investment feasibility of an edge computing project in Jakarta's Central Business District (CBD) using the Value at Risk (VaR) approach. By leveraging financial projections, technical specifications, and risk analysis, this study provides a comprehensive assessment of the project's potential. The analysis involves calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period based on projected cash flows and costs. The edge computing infrastructure, consisting of 20 edge nodes distributed across multiple sites, is evaluated for its capacity to handle significant data traffic and provide efficient computing resources. The financial model includes detailed capital expenditure (CAPEX) and operational expenditure (OPEX) projections, ensuring a robust assessment of the project's viability. The results of the analysis show a positive NPV, indicating that the project is financially feasible. Additionally, sensitivity analysis and Monte Carlo simulation are used to assess the impact of various risk factors on the project's financial performance. This study contributes to the practical understanding of edge computing investments and provides valuable insights for stakeholders considering similar projects in urban settings.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi proyek edge computing di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Jakarta menggunakan pendekatan Value at Risk (VaR). Dengan memanfaatkan proyeksi keuangan, spesifikasi teknis, dan analisis risiko, studi ini memberikan penilaian komprehensif terhadap potensi proyek tersebut. Analisis melibatkan perhitungan Nilai Kini Bersih (NPV), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), dan Periode Pengembalian berdasarkan arus kas dan biaya yang diproyeksikan. Infrastruktur edge computing, yang terdiri dari 20 node edge yang didistribusikan di beberapa lokasi, dievaluasi untuk kapasitasnya dalam menangani lalu lintas data yang signifikan dan menyediakan sumber daya komputasi yang efisien. Model keuangan mencakup proyeksi pengeluaran modal (CAPEX) dan pengeluaran operasional (OPEX) secara rinci, memastikan penilaian yang kuat terhadap kelayakan proyek. Hasil analisis menunjukkan NPV positif, yang mengindikasikan bahwa proyek ini layak secara finansial. Selain itu, analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo digunakan untuk menilai dampak berbagai faktor risiko terhadap kinerja keuangan proyek. Studi ini berkontribusi pada pemahaman praktis tentang investasi edge computing dan memberikan wawasan berharga bagi para pemangku kepentingan yang mempertimbangkan proyek serupa di lingkungan perkotaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Novitasari
"Peruntukan kawasan jalan pesisir (coastal area) di kabupaten Karimun pada perencanaan awal yaitu sebagai kawasan pariwisata, namun saat ini kondisi eksisting sebagai kawasan perdagangan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis biaya dan manfaat, dimana perhitungan analisis biaya dan manfaat yang dilakukan merupakan metode untuk mengetahui manfaat terbesar dari peruntukan kawasan jalan pesisir sehingga dapat menentukan kebijakan optimal pada kawasan tersebut.
Hasil analisis menunjukan bahwa peruntukan kawasan jalan pesisir yang layak adalah sebagai kawasan perdagangan karena memenuhi seluruh indikator yaitu NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 141.325.253.867, IRR (internal rate of return) sebesar 40,8% dan BCR (Benefit Cost Ratio) sebesar 2,735. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa peruntukan optimal kawasan jalan pesisir (coastal area) di kabupaten Karimun adalah sebagai kawasan perdagangan. Pemerintah daerah akan mendapatkan manfaat terbesar dengan menerapkan kawasan jalan pesisir sebagai kawasan perdagangan.
Kemudian dilakukan simulasi pada kawasan pariwisata beberapa skenario dengan hasil pada simulasi 1 dan 2 biaya 100% ditanggung pemerintah dengan asumsi terjadi kenaikan pendapatan dan biaya setiap tahunnya. Hasilnya peruntukan kawasan coastal area tidak memenuhi NPV karena kurang dari nol. Pada simulasi 3 dibuat gabungan antara pihak swasta dan investor dengan hasil untuk NPV dan BCR menjadi layak. Dari hasil simulasi yang dilakukan dapat memberikan masukan kebijakan kepada pemerintah daerah agar memenuhi kelayakan pada kawasan jalan pesisir perlu dilakukan kerjasama swasta dan pemerintah. Sehingga perencanaan dapat aplikatif dan memberikan kesejahteraan melalui pendapatan pemerintah daerah yang dapat digunakan kembali untuk pembangunan dalam bidang lainnya.

Allotment coastal road area in Karimun regency in the early planning is a tourism area, but existing condition of coastal road area currently as a trade area. In this research, the analysis of costs and benefits, where the calculation of cost-benefit analysis is carried out to determine the greatest benefits of allotment area coastal road so as to determine the optimal policy in the region.
The result of this research showed decent allotment for coastal road area in Karimun district is the current existing condition which is a trade area because it meets all the indicators with NPV (Net Present Value) in amount of Rp. 141, 325, 253 867, IRR (internal rate of return) in amount of 40.8% and BCR (Benefit Cost Ratio) in amount of 2.735. From these results we can say that optimal allotment coastal road area (coastal area) in the district Karimun is a trade area. Local governments will gain the greatest benefit by implementing a coastal road area as a trade area.
Then, researcher do simulation for turism area with the result of simulations 1 and 2 for cost 100% paid by government with assumption increasein cost and benefit each year. The result allotment turism area does not approve due to less then zeroNPV. In simulation 3 made a joint between investor and government has a result NPV and BCR become feasible. From the result can provide policy advice to local governments in order to meet the eligibility on the coastal road area should be private and government cooperation. So that planning can be applied and provide welfare through local government revenues that can be reused for development in other fields.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agha Surya Digantara
"Pertambangan di Indonesia telah digarap besar-besaran dalam satu dekade ini. Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dieksploitasi secara besar-besaran. Pertambangan Batu bara dan mineral seperti emas, biji besi, biji nikel bauksit menjadi primadona para investor untuk dapat beroperasi di Indonesia. Untuk menjaga agar tidak dieksploitasi dengan besar-besaran tanpa memberikan imbal balik bagi bangsa Indonesia, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk menjaga sumber daya alam tadi di ekspoitasi secara beasr-besaran dengan mewajibkan kepada seluruh pengusaha pertambangan untuk melakukan proses peningkatan sumber daya alam menjadi barang setengah jadi dan melarang dilakukannya ekspor bahan mentah ke luar negeri. Oleh karena itu PT ABC melakukan perencanaan untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan nikel. Studi ini akan menganalisa kelayakan investasi pembangunan proyek pengolahan nikel dari sisi keuangan dengan melihat NPV, IRR, PI dan Discounted Payback Period dan melakukan simulasi acak dengan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk melihat apakah investasi ini dengan unsur acak yang ada dapat menghasilkan return yang maksimal dan sebesar apa risiko yang ada dari investasi ini.

Mining in Indonesia has been exploited massively within this decade. Remembered that Indonesia is a country with abundant resources, coal and mineral mining such as gold, iron ore, nickel ore, and bauksit become popular and highly favored by many investors operates business in Indonesia. In order to protect country's natural resources for massive exploitation without proper reciprocity to the nations, government release a regulation about mineral mining in Indonesia. This regulation requires every mineral minig project to process the resources to become intermediate goods before they sell it and strictly prohibits export resources in form of raw materials. As a result, every investors including PT ABC have to build processing plant for its mineral resources to keep their business running. This study will do the feasibility analysis of nickel processing plant investment based on financial background point of view by considering some important financial factors such as NPV, IRR, PI, and Discounted Payback Period. Furthermore, this study also do sensitivity analysis about this investment by using Monte Carlo simulation in order to determine whether this investment will leads to maximum return and to evaluate the potential risk that may occur from this investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilla Melati
"ABSTRAK
Dewasa ini penyelenggaraan transmigrasi dilakukan dengan penataan wilayah
melalui program Kota Terpadu Mandiri (KTM). KTM diharapkan mampu
membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru kurang dari 15 tahun. Dalam
pelaksanaannya, perkembangan beberapa KTM tidak sesuai dengan yang
diharapkan sehingga mengalami keterlambatan dalam mencapai tahapannya.
Penelitian ini mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan keterlambatan
menggunakan software structural equation modelling. Beberapa faktor dominan
yang berpengaruh dalam kinerja KTM adalah peran pemerintah daerah, peran
masyarakat dan swasta, kelembagaan ekonomi, perkembangan pertanian, serta
sarana dan prasarana perkotaan. Dengan diketahuinya faktor dominan diharapkan
dapat digunakan untuk menyusun strategi yang tepat untuk mengurangi terjadinya
deviasi dalam tahap perkembangan KTM.

ABSTRACT
Today the organization of transmigration is done by structuring the region through
the Integrated City program Mandiri (KTM). KTM is expected to form a new
economic growth center is less than 15 years. In practice, the development of
some of the KTM is not as expected so experienced delays in reaching its stages.
This study identifies the factors that cause delays using structural equation
modeling software. Some of the dominant factors that affect the performance of
KTM is the role of local governments, the role of public and private, institutional
economics, agricultural development, as well as city infrastructure. By knowing
the dominant factor is expected to be used to develop appropriate strategies to
reduce the occurrence of the deviation in the developmental stages KTM."
2016
T46645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad
"ABSTRAK
Listrik mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan suatu negara,
terutama dalam mendukung proses industrialisasi yang merupakan kekuatan
utama pendorong pembangunan. Untuk meningkatkan ketersediaan listrik di
Indonesia, pemerintah memiliki program yaitu pengembangan Power Plant Tahap
II. Program ini telah ditetapkan pada 8 Januari 2010 sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri ESDM No 2 Tahun 2010 jo
No. 15 Tahun 2010. Pada tahun 2019 ditargetkan dapat dikembangkan power
plant sebesar 9.992 MW termasuk pengembangan power plant geothermal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi pendanaan dari investasi
proyek pengembangan geothermal. Terdapat tiga scenario struktur pendanaan
yaitu : (I) 100% modal untuk seluruh biaya investasi; (II) Pinjaman untuk seluruh
biaya investasi downstream dan modal untuk seluruh biaya investasi upstream;
(III) Pinjaman untuk seluruh biaya investasi downstream dan modal untuk seluruh
biaya investasi upstream kecuali biaya sumur injeksi. Alat yang digunakan
menganalisis investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Discounted Payback Period (DPP)
and Profitability Index (PI).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa proyek pengembangan geothermal dengan
menggunakan skenario pendanaan II dan III adalah layak dan diterima untuk
dilaksanakan, tetapi jika menggunakan skenario pendanaan I proyek
pengembangan geothermal menjadi tidak layak.

ABSTRACT
Electricity has a very important role in national development, especially to
support industrialization process as force driver of development. To boost the
availability of electricity in Indonesia, government has program named power
plant development phase II. This program has been established on January 8,
2010, by President Regulation No. 4 year 2010 and Minister of Energy and
Mineral Resources Regulation No. 02 year 2010 jo No. 15 year 2010. Power plant
development is targeted to be developed 9.992 MW include geothermal power
plant development in 2019.
This study is aiming to analyze the financing strategy of investment in geothermal
development project. There are three scenarios of financing structure, which are
(I) 100% Equity for all investment/project cost; (II) Loan for all downstream
project cost and Equity for all upstream project cost; (III) Loan for all downstream
project cost; equity for upstream project cost except injection wells. The tools for
investment analysis used in this study are Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), Discounted Payback Period (DPP) and Profitability Index (PI).
This study found that geothermal development project is feasible and accepted to
be executed for financing scenario II and III, but it will unfeasible if the project
run by financing scenario I."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Lestari
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pada pembangunan sebuah hotel baru bintang tiga di Bandung dan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat terjadi pada investasi tersebut. Analisis yang digunakan adalah analisis keuangan menggunakan empat metode Capital Budgeting diantaranya Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, dan Discounted Payback Period. Perhitungan ini menghasilkan NPV yang positif, IRR diatas WACC, dan PI > 1.
Perhitungan risiko dilakukan mengguanakan simulasi monte carlo. Selain itu, untuk melengkapi analisis keuangan, faktor-faktor non finansial akan diperhitungkan yang diantaranya terdiri dari analisis makroekonomi, analisis industri, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen. secara umum dapat disimpulkan proyek tersebut layak untuk dilaksanakan dengan asumsi bahwa perekonomian Indonesia secara keseluruhan tetap baik.

The purpose of this Thesis is to analyze the feasibility of investment and identify potential risks of Three Star Hotel Construction in Bandung. The Feasibility Study is conduct by financial analysis using four methods of Capital Budgeting such as Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, and Discounted Payback Period. The calculation of Capital Budgeting generate positive NPV, IRR above WACC and PI >1.
Risk Calculation is conduct by monte carlo simulation. In addition, to complete the analysis of financial, non-financial factors should be considered that consist of macroeconomic analysis, industry analysis, market aspects, technical aspects, and aspects of management. In general it can be concluded, the project is feasible to be implemented with the assumption that the overall Indonesian economy remains good.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Kusuma Risdianto
"

Sebagai ekosistem yang sangat produktif dan dinamis, pembangunan di wilayah pesisir dan lautnya sering menimbulkan konflik antar kepentingan, diantaranya kegiatan industri migas. Salah satu strategi guna mengantisipasi pengaruh tumpahan minyak terhadap lingkungan di wilayah pesisir dilaksanakan melalui analisis Indeks Sensitivitas Lingkungan (ISL). Lokasi studi berada di wilayah pesisir dan perairan Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat Tujuan penelitian adalah menentukan prioritas wilayah yang sensitif terhadap tumpahan minyak. Metode ini dilaksanakan melalui pemberian skor setiap unit lahan untuk nilai kerentanan, konservasi dan sosial. Analisis ISL dilakukan melalui sistem informasi geografis dan diklasifikasikan ke dalam 5 kelas tingkat sensitifitas. Klasifikasi penggunaan lahan dilaksanakan melalui citra satelit dan survei lapangan dilakukan pada Desember 2018. Hasil analisis menunjukkan sebagian besar (51%) dikategorikan tidak  sensitif, sensitif rendah 24%, sangat sensitif 15%, sensitif sedang 6% dan sensitif 4%. Meskipun sebagian besar tidak sensitif, tetapi perlindungan lingkungan harus tetap dilaksanakan guna pembangunan berkelanjutan.


High productivity and dynamic ecosystem in coastal and marine areas often create conflict of interests between various developments, including oil and gas activities. Anticipation strategy for oil spill effects on the environment in coastal areas was carried out by analysis of the Environmental Sensitivity Index (ESI). The study location is in coastal area and surrounding water of Karas sub District, Fakfak District, Papua Barat Province. The research objective is to determine the priority of areas that are sensitive to oil spills. This method was carried out through scoring each unit of land for vulnerability, conservation and social values. ESI Analysis was carried out by geographic information systems method and classified into 5 classes of sensitivity levels. Land use classification was carried out by unsupervised classification of satellite imagery and field surveys was conducted in December 2018. The analysis shows that most of areas are categorized as  not sensitive (51%), low sensitive 24%, very sensitive 15%, moderately sensitive 6% and sensitive 4%. However, environmental protection must be carried out for sustainable development.

"
2019
T55399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Savitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perencanaan pengembangan kawasan
minapolitan di Kabupaten Sukabumi, dimana kawasan minapolitan masih belum
optimal karena masyarakat nelayan yang masih banyak miskin. Penelitian ini
digunakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara
mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perencanaan secara menyeluruh dibuat dalam dokumen perencanaan masterplan
yang melibatkan pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, Swasta, dan masyarakat dan menunjukkan adanya koordinasi vertikal
dan horizontal dalam perencanaannya. Terdapat permasalah dalam perencanaan
tersebut yaitu partisipasi masyarakat nelayan khusunya nelayan buruh yang masih
kurang dan terdapat ketidaksesuaian terkait dengan rencana pembangunan jalan
tol Jakata ? Bogor ? Ciawi dan Palabuhanratu. Pengembangan yang dilakukan
mengarah pada industrialisasi dengan pembangunan melalui zona inti dan zona
pendukung. Namun pembangunan masih belum maksimal karena masih terdapat
kendala seperti infrastruktur yang belum maksimal, akses peminjaman modal
yang masih sulit dan budaya masyarakat nelayan yang tidak disiplin

ABSTRACT
This paper discusses about the development planning of Minapolitan area in
Sukabumi, which Minapolitan still not optimal because many fishermen are still
poor. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and
literature study. The results showed that the plans are made in the master plan
which involves the central government, provincial government, local government,
private, and society. it shows that there are vertical and horizontal coordination in
planning. There are problems in the planning that is about participation of
fishermen is still less, especially fishermen who work to other fishermen and there
is a mismatch between the master plan and the RTRW of provincial and district
related to the plan construction of toll roads Jakata - Bogor - Ciawi and
Palabuhanratu. Development conducted with a focus on industrialization, with
the construction of the core zone and the supporting zone. But development is still
not maximal because there is some constraints like infrastructure is still not
maximal, access to capital lending is still difficult and fishermans culture
undisciplined"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Faisal Alwini
"Pesatnya perkembangan sektor industri, pariwisata, transportasi, pelabuhan, serta pemukiman manusia di daerah pesisir, telah mengarah pada penurunan kualitas lingkungan pesisir tersebut. Oleh karena itu, diperlukan rencana yang dapat menyeimbangkan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan kawasan pesisir untuk mencapai keberlanjutannya, yang mempertimbangkan daya dukung pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alternatif perencanaan tata ruang berdasarkan pada daya dukung pemanfaatan ruang dalam keberlangsungan daerah pesisir. Penelitian ini dilakukan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) berdasarkan data penggunaan lahan tahun 2007, 2012, dan 2017 di wilayah pesisir di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, Provinsi Banten, Indonesia. Berdasarkan hasil studi, didapatkan bahwa arahan perkembangan pemanfaatan ruang Kawasan Pesisir Area Studi lebih terpusat kepada sektor Industri (23,23%), dengan penurunan luasan area lahan kosong (17,33%) dan Ruang Terbuka Hijau 4,98%. Adapun tinjauan berdasarkan Indeks Kerentanan Pesisir (IKP), kawasan dengan tingkat kerentanan tinggi berada pada Kecamatan Ciwandan, Citangkil, dan Grogol, sementara kerentanan rendah berada pada Kecamatan Anyar, Cinangka, dan PuloMerak. Untuk Daya Dukung Kawasan (DDK) Pariwisata dengan total pengunjung pariwisata 25.336 orang/hari pada tahun 2017 dari total DDK seharusnya 11.186 orang per hari. Disisi lain, Kawasan Pesisir Barat area studi berpotensi dikembangkan untuk pariwisata alam berupa pemandangan, pariwisata bawah laut, serta flora dan fauna dengan membangun kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta, sementara permasalahan yang terdapat pada area studi adalah limbah yang dihasilkan oleh industri dan tidak adanya sempandan pantai sehingga rentan terhadap bencana. Adapun alternatif yang dihasilkan oleh peneliti adalah adanya pembangunan sabuk hijau sebagai buffering pada kawasan industri.

The rapid development of industrial sectors, tourism, transportation, and ports, along with human settlement in coastal areas, leading to the deterioration of its environmental qualities. Hence, it requires a plan that able to balance between the development and the environmental conservation of the coastal area to achieve its sustainability, which is to consider the coastal carrying capacity. This study aims to analyze alternative spatial planning based on the carrying capacity of spatial use in the sustainability of coastal areas. This study conducted using geographic information system (GIS) based on the land use data in 2007, 2012, and 2017 in the coastal area at Serang Regency and Cilegon City, Banten Province, Indonesia. Based on the study, it was found that the direction of the coastal area utilization of the Study Area was more focused towards the Industrial sector development (23.23%), while reducing the vacant land (17.33%) and green open space 4.98% area. As for reviews based on the Coastal Vulnerability Index (IKP), areas with a high level of vulnerability are in Ciwandan, Citangkil and Grogol Subdistricts, while low vulnerability is in Anyar, Cinangka, and PuloMerak Districts. This also can be seen from Regional Carrying Capacity (DDK) Tourism, where the total tourism visitor is 25,336 people / day from the total DDK of 11,186 people per day. On the other hand, the West Coast Area study area has the potential to be developed for natural tourism in the form of landscapes, underwater tourism, and flora and fauna by building cooperation between the government and the private sector, while the problems found in the study area are lack of the industrial waste management and space for beach border so its vulnerable to disasters. Therefore, the alternative suggested is to develop of green belts that will act as a buffering in industrial estates towards the coastal area. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T51868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>