Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlynda Happy Nurmalita Sari
"[ABSTRAK
Kecamatan Sukamakmur termasuk wilayah Kabupaten Bogor yang masih rendah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu 55,2% pada tahun 2014. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penolong persalinan di Kecamatan Sukamakmur. Desain penelitian cross sectional, sampel 146 menggunakan probability proportionate to size sampling. Hasil penelitian ibu bersalin di tenaga kesehatan 52,1% dan non tenaga kesehatan 47,9%. Terdapat hubungan variabel pendidikan ibu, pendidikan suami, pendapatan keluarga, kunjungan antenatal care, akses pelayanan kesehatan dan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan, dengan penolong persalinan. Variabel kepercayaan terhadap
tenaga kesehatan (pvalue= <0,001) merupakan faktor paling dominan (OR 4,55 95% CI 2,11-9,83.

ABSTRACT
Sukamakmur District is one of the areas in Bogor Regency with a low rate of delivery assisted by health care professionals, i.e. 55,2% in 2014. This research aimed to determine the factors associated with the choice of birth attendants in Sukamakmur District. This study used a cross sectional design, collected data from 146 respondents using probability proportionalto size sampling method. The study results show 52,1% of birthwas assisted by health professionals and 47,9%
by non-health personnel. It also identified relationship between mother's education, husband's education, family income, antenatal care visits, access to health services, and confidence in health personnel with birth attendant. Confidence in health professionals (p-value= <0,001) was the most dominant factor (OR 4,55 95% CI 2,11-9,83).
Key words : birth attendants, health.;Sukamakmur District is one of the areas in Bogor Regency with a low rate of
delivery assisted by health care professionals, i.e. 55,2% in 2014. This research
aimed to determine the factors associated with the choice of birth attendants in
Sukamakmur District. This study used a cross sectional design, collected data
from 146 respondents using probability proportionalto size sampling method. The
study results show 52,1% of birthwas assisted by health professionals and 47,9%
by non-health personnel. It also identified relationship between mother?s
education, husband?s education, family income, antenatal care visits, access to
health services, and confidence in health personnel with birth attendant.
Confidence in health professionals (p-value= <0,001) was the most dominant
factor (OR 4,55 95% CI 2,11-9,83).
Key words : birth attendants, health, Sukamakmur District is one of the areas in Bogor Regency with a low rate of
delivery assisted by health care professionals, i.e. 55,2% in 2014. This research
aimed to determine the factors associated with the choice of birth attendants in
Sukamakmur District. This study used a cross sectional design, collected data
from 146 respondents using probability proportionalto size sampling method. The
study results show 52,1% of birthwas assisted by health professionals and 47,9%
by non-health personnel. It also identified relationship between mother’s
education, husband’s education, family income, antenatal care visits, access to
health services, and confidence in health personnel with birth attendant.
Confidence in health professionals (p-value= <0,001) was the most dominant
factor (OR 4,55 95% CI 2,11-9,83).
Key words : birth attendants, health]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Aidha Rahmalia
"Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Caringin sebesar 83,3% masih di bawah target Kabupaten Bogor sebesar 90%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Caringin Kabupaten Bogor tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan dua design penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan design potong lintang (cross-sectional) serta penelitian kualitatif untuk mendukung hasil penelitian kuantitatif. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen adalah pemilihan penolong persalinan sedangkan variabel independen adalah umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap ibu, akses ke fasilitas kesehatan, ketersediaan fasilitas persalinan, riwayat ANC, biaya persalinan, dukungan suami, peranan dari tenaga kesehatan dan peranan kader.
Cara pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh ibu yang bersalin di bulan April 2015 dan wawancara mendalam pada 3 ibu yang bersalin oleh tenaga kesehatan dan 3 ibu yang bersalin oleh dukun. Analisis data menggunakan univariat serta bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan 17% ditolong oleh tenaga non kesehatan. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan adalah paritas, pengetahuan, sikap ibu, akses ke fasilitas kesehatan, biaya persalinan, dukungan suami, dan peranan tenaga kesehatan.

Deliveries by health personnel is an important factor in efforts to reduce maternal mortality. Deliveries by health personnel in the work area by 83,3% Caringin health centers are still below the target of 90% Bogor regency. The purpose of this study was to determine the factors associated with the selection of birth attendants in the work area Caringin Health Center Bogor in 2015.
This study uses two (2) design, namely quantitative and qualitative researh. Quantitative research with cross sectional and qualitative research to support the result of quantitative research. Variables examined as the dependent variable is the birth attendants while independent variables are age, parity, education, work, knowledge, mother's attitude, distance/access to health care facilities, availability of maternity facilities, prenatal care, cost, husband support, role of health personnel, and role of health volunteers.
Data collection by using a questionnaire given to mothers who labor in April 2015 and by dept interviews with three mothers who labor by health personnel and three mothers who labor by traditional birth attendant. Analysis of data using univariate and bivariate test with chi square test.
The results showed that 83% of births attended by skilled health and 17% are not helped by medical personnel. The results of the bivariate analysis showed a statistically significant variables associated with the selection of auxiliary labor is parity, knowledge, mother's attitude, distance/access to health care facilities, cost, husband support and role of health professional.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Martha
"Sebagian persalinan di Indonesia masih ditolong oleh dukun bayi, hal ini disebabkan karena terbatasnya tenaga kesehatan yang ada, kebiasaan, adat, dan faktor ekonomi yang membuat masyarakat masih memilih dukun bayi, sementara salah satu penyebab kematian bayi adalah pertolongan yang dilakukan oleh tenaga tidak terampil (dukun bayi). Mempertimbangkan masih kuatnya keberadaan dukun bayi di tengah masyarakat, perlu mengalihperan mereka dari penolong persalinan menjadi ?agent of change? sebagai penyampai pesan-pesan kesehatan. Dalam studi ini penyampaian pesan kesehatan difokuskan pada Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang bila dilakukan bisa mengurangi kematian pada bayi. Agar dukun bayi dapat menjalankan perannya sebagai agent of change perlu diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan yang memperhatikan latar belakang dan kemampuan dukun bayi dengan model pelatihan yang disebut ?Pelatihan Peduli Dukun Bayi?.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek model ?Pelatihan Peduli Dukun Bayi? dalam upaya meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Praktik dukun bayi untuk berpotensi sebagai ?agent of change? dalam pelaksanaan IMD pada ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Bogor, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metoda penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif menggunakan disain kuasi eksperimen dengan sampel 53 orang dukun bayi untuk kelompok intervensi dan 53 orang dukun bayi untuk kelompok kontrol. Analisa data dilakukan untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah intervensi-pelatihan dan membandingkan hasil pengukuran pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Kemudian untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen menggunakan uji regresi logistik. Pada penelitian kualitatif menggunakan Rapid Assessment Procedure dengan analisa tema.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan Pengetahuan, Sikap, Praktik Promosi IMD pada dukun bayi setelah mereka mendapatkan pelatihan. Faktor dominan yang mempengaruhi Pengetahuan, Sikap, Praktik dalam Pelaksanaan IMD adalah Pelatihan Peduli Dukun Bayi tentang IMD, sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi Praktik IMD oleh dukun bayi terhadap pasiennya adalah Banyaknya Jumlah Pasien Dukun Bayi. Temuan kuantitatif ini didukung oleh temuan kualitatif melalui ungkapan-ungkapan yang menggambarkan rasa senang dan beruntung karena dengan mengikuti pelatihan ini selain mendapat pengetahuan, mereka juga melihat dan merasakan secara langsung manfaat IMD. Di sisi lain setelah pelatihan sebagai pembuktian bahwa model Pelatihan Peduli Dukun Bayi diterima dan diterapkan oleh dukun bayi, lebih dari setengah pasien dukun bayi mempunyai Pengetahuan yang baik, Sikap yang positif, dan sudah melakukan IMD saat melahirkan atas anjuran dukun bayi. Dengan demikian dukun bayi terbukti bisa dilatih sebagai ?agent of change? dalam pelaksanaan IMD.
Mengingat keberhasilan penelitian ini, hendaknya ada kebijakan untuk mengadopsi dan menggunakan metoda Pelatihan Peduli Dukun Bayi dalam pelaksanaan IMD untuk Kabupaten lain yang keadaan social ekonomi dan budayanya lebih kurang sama. Memanfaatkan sumber daya lokal setempat sebagai ?agent of change? merupakan upaya yang strategis dan efisien, untuk itu dalam pelaksanaannya perlu diintegrasikan ke dalam sistem atau mekanisme yang sudah ada, sehingga lebih mudah pelaksanaannya dan relatif tidak membutuhkan biaya dan waktu tambahan."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
D1314
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriati Yusuf
"Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012) menunjukkan persentase perempuan 15-19 tahun di pedesaan yang pernah melahirkan (13,7%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (7,3%). Laporan LB3 KIA 2013 Puskesmas Cipaku melaporkan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 97 orang dan oleh dukun (paraji) sebanyak 52 orang. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan sudah cukup baik (78,05% ), akan tetapi peran dukun dalam penolong persalinan khususnya pada ibu usia remaja masih cukup besar (20,5%).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai praktik pemilihan penolong persalinan pada ibu usia remaja dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedure (RAP). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 3 ibu remaja yang bersalin pada tenaga kesehatan (2 bukan KTD dan 1 KTD); 4 ibu remaja yang melakukan persalinan dengan dukun (2 bukan KTD dan 2 KTD); 9 informan lain yang terdiri dari keluarga, bidan koordinator dan dukun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemilihan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan didasari oleh perasaan aman ibu. Sementara pemilihan persalinan dengan dukun dilatarbelakangi oleh pengalaman keluarga dalam menggunakan jasa dukun (paraji). Selain itu kurangnya pengetahuan dikalangan remaja mengenai kehamilan, persalinan, dan komplikasi-komplikasi yang bisa timbul. Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat perlu diupayakan peningkatan program advokasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja serta penyebarluasan informasi secara merata.

The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS, 2012) shown adolescents women 15-19 years who had given birth was 13.7% in the rural areas the percentage of is higher than in the urban areas was 7.3%. Based on monthly report of the LB3 KIA 2013 at Puskesmas Cipaku it was shown that there was 97 deliveries by the health workers and 52 people by the traditional birth attendant (paraji). The coverage of delivery by the health personal birth attendant was 78.05%, while the coverage of delivery by TBA among adolescent was 20.5%.
The aim of this study was to obtain information regarding the practice selection of birth attendants among adolescents. Design of this study was a Rapid Assessment Procedure (RAP). Data were collected through in-depth interviews to 3 adolescent mothers delivered attended by health workers (2 wanted and 1 unwanted pregnancy); 4 adolescent mothers delivered by TBA (2 wanted and 2 unwanted pregnancies); 9 other informants consisting of families, midwife coordinator and TBA's.
The results showed that the practice of selecting health personal birth attendant was primarily due to mother's feeling of safety. Mean while the selection of TBA as birth attendant was mainly based on the previous family experience in using the TBA services. In addition there was insufficient knowledge both of delivery and pregnancy and their complications among adolescents. The recommendation was made to the Department of Health and the local health center to increased advocacy and counseling programs on adolescent reproductive health and disseminate evenly by the Department of Health and the local Health Centre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadet Dewi Kusuma Harimurti Kunde
"Persalinan di fasilitas kesehatan menekan risiko kematian ibu. Kebijakan Kementerian Kesehatan, persalinan harus ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih tempat persalinan.
Disain penelitian potong lintang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan mewawancarai responden saat kunjungan rumah menggunakan kuesioner. Populasi ibu hamil di Kabupaten Fakfak. Sampel ibu hamil di wilayah Puskesmas terpilih. Uji statistik analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian ada hubungan signifikan antara pendidikan, pengetahuan, status ekonomi dan persepsi dengan pengambilan keputusan memilih tempat persalinan. Faktor paling berpengaruh adalah pendidikan dan persepsi. Disarankan meningkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan.
Delivery at a health facility. Ministry of Health policy, delivery should be assisted by health personnel in health facilities. It is necessary to factor factors related to the decision to choose where to go.
Cross sectional design using a quantitative approach. Data collection by interviewing respondents while visiting the home using questionnaires. Population of pregnant women in Fakfak District. Samples of pregnant women in the selected puskesmas area. Statistical test of univariate, bivariate and multivariate analysis.
The results of the study there is a significant relationship between education, knowledge, economic status and perception with the decision of choosing the birthplace. The most moderate factors are education and perception. It is recommended to improve health facilities as a place of birth.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Madya Kharimah
"ABSTRAK
Selama dua tahun berturut-turut Kecamatan Jasinga memiliki prevalensi BBLR tinggi di Kabupaten Bogor dan menjadi satu-satunya Kecamatan yang jumlah kasusnya secara absolut melebihi 100 kasus pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran determinan dan besar hubungannya dengan kejadian BBLR di Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan jumlah kasus sebanyak 97 dan kontrol sebanyak 97. Sumber data yang digunakan ialah register kohort ibu di seluruh puskesmas di Kecamatan Jasinga Tahun 2014-2015. Variabel independen yang diteliti antara lain faktor ibu yaitu umur, paritas dan jarak antar kehamilan serta faktor pelayanan kesehatan antara lain usia kehamilan ibu saat melakukan K1 dan jumlah kunjungan antenatal. Proporsi kejadian BBLR ditemukan lebih tinggi pada kelompok berisiko dari seluruh variabel independen. Paritas dan jarak antar kehamilan memiliki nilai p < 0,05 dan OR masing-masing sebesar 2,476 [95 CI: 1,377-4,452] dan 2,031 [95 CI: 1,147-3,599]. Sementara umur ibu, usia kehamilan saat K1 dan jumlah kunjungan antenatal memiliki nilai p > 0,05 dan OR masing-masing sebesar 1,162 [95 CI: 0,544-2,843]; 1,249 [95 CI: 0,696-2,243]; dan 1,444 [95 CI: 0,678-3,077]. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa paritas dan jarak antar kehamilan memiliki hubungan dengan kejadian BBLR di Kecamatan Jasinga Tahun 2014-2015.

ABSTRACT
For two consecutive years Jasinga District has the high prevalence of LBW in Bogor Regency and become the only district that has number of cases exceeded 100 in 2015. This study aims to know the description and the relationship of determinants with LBW in Jasinga District of Bogor Regency Years 2014 2015. This study uses case control design with 97 cases and 97 controls. The source data of this study is register cohorts of women in all primary health care in Jasinga District Years 2014 2015. The independent variables are maternal factors such as age, parity, pregnancy spacing and health service factors include gestational age at K1 and the number of antenatal visits. The proportion of LBW found to be higher in risk group of all independent variables. Parity and pregnancy spacing have p value 0.05 and OR respectively 2.476 95 CI 1.377 to 4.452 and 2.031 95 CI 1.147 to 3.599 . While maternal age, gestational age at K1 and the number of antenatal visits have p value 0.05 and OR respectively 1.162 95 CI 0.544 to 2.843 1.249 95 CI 0.696 to 2.243 and 1.444 95 CI 0.678 to 3.077 . In conclusion, parity and pregnancy spacing have a relationship with LBW in Jasinga District Years 2014 2015."
2017
S66675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kemala Pravitasari
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini didasari oleh Program Keluarga Berencana sebagai salah satu upaya menahan laju pertumbuhan penduduk. Program ini merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan karena melihat besarannya pertumbuhan penduduk di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor, namun pelaksanaannya belum optimal karena disalah satu Kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri tingkat kegagalan KB (drop out) selalu meningkat dari 3 tahun terakhir. Secara keseluruhan pelaksanaan, pemerintah dalam hal ini BPPKB telah melakukan beberapa cara untuk menurunkan tingkat kegagalan tersebut, tetapi terdapat hambatan selama pelaksanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan proses Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor untuk melihat alasan tingginya tingkat kegagalan yang terjadi di Kecamatan Gunung Putri menggunakan pendekatan Post-Positivist dan teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, studi literatur dan penelitian lapangan. Dengan berdasarkan teori Edwards III penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor belum dilaksanakan secara optimal oleh petugas lapangan KB di Kecamatan Gunung Putri. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Program Keluarga Berencana, Kecamatan Gunung Putri.

ABSTRACT
The background of this research is based on the family planning program as an effort to restrain the rate of population growth. This program is one of programs that should be implemented because they see the amount of population growth in Indonesia, especially in Bogor Regency. The Implementation still not optimal yet because in one of the Sub-District which Gunung Putri Sub-District Family planning drop out rate is increasing from the last 3 years. By overall implementation, the government has been doing a few ways to reduce the drop out rate, but there are obstacles that occurs during implementation. The aim of this study is to describe the process of implementation of the Family Planning Program in Gunung Putri Sub-District, Bogor regency to see reasons for the high rate of failure that occurred in Gunung Putri Sub-District using post-positivist approaches with in-depth-interview data collection technique, literature studies and field research. Based on Edwards III theory the study explains that the implementation of the Family Planning Program in Gunung Putri Sub-District, Bogor Regency has not been implemented optimally by the local government in Gunung Putri Sub-District."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S63584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dista Karlita
"Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan di Kelurahan Cimahpar Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara sebesar 71,9% masih di bawah target SPM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pada ibu bersalin yang berhubungan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kelurahan Cimahpar Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 80 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa 61,3% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan 38,8% ditolong oleh tenaga non kesehatan.
Dari hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikaan ibu, sikap terhadap pelayanan kesehatan, pendapatan keluarga, dan persepsi kebutuhan kesehatan yang dirasakan dengan pemilihan penolong persalinan. Sedangkan umur, paritas, kunjungan ANC , kepemilikan jaminan kesehatan, dan akses pelayanan kesehatan tidak teridentifikasi berhubungan secara signifikan.

Deliveries by health professionals is an important factor in efforts to reduce maternal mortality. The scope of deliveries by health professionals in Cimahpar District the Work Area of North Bogor Health Center is 71,9% and still under target.
The aim of this study is to find out maternity factors related to selection helper delivery in Cimahpar District the Work Area of North Bogor Health Center 2015. Cross Sectional approach was used with primary data that collected by spread out the questionnaire to 80 respondents. The results showed that 61,3% of births attended by health professional and 38,8% of births attended by non health professional.
From statistic results showed there are relationships between education level, attitude toward health care, family income, and perceptions to need of health service with the utilization of delivery assistance by health professionals. For age, parity, Antenatal Care visit, property insurance, and access of health service, was not significantly associated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Anggraini
"Bayi dengan berat badan lahir rendah akan meningkatkan angka mortalitas maupun morbiditas pada bayi. Penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek. Data dalam penelitian menggunakan data sekunder rekam medik dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Dari hasil penelitian terhadap Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 untuk faktor usia ibu, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan kadar Hb yang menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan kejadian BBLR.

An infant by weight of low birth will increase the number of mortalitas and morbidity on the baby. This research using case study control to analyze a correlation between risk factors by a factor of an effect. Data in research using data secondary rollin medical exam of general hospital tangerang. From the results of research on factors that deals with the occurrence BBLR in RSU Kabupaten Tangerang 2012 to the factors of age mother, education, work, the gestational age and levels of Hb that shows the existence of meaningfui relations with the incident BBLR.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmawati
"Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan status kesehatan wanita, dan berperan penting dalam menyelamatkan kehidupan, terutama untuk menurunkan Angka Kematian Maternal. KB memungkinkan seorang wanita dapat merencanakan kehamilannya sehingga dapat menghindari kehamilan yang tidak diharapkan, seperti umur terlalu tua atau terlalu muda serta jumlah persalinan yang terlalu sering. Masalah penelitian adalah masih rendahnya pemanfaatan kontrasaepsi IUD diantara Akseptor KB, serta masih terbatasnya informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kontrasepsi IUD diantara akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dan dominan dalam pemanfaatan pelayanan kontrasepsi IUD diantara akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel seluruhnya 194 orang. Analisa data dilakukan dengan Chi Square dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa akseptor KB berpeluang untuk memanfatkan pelayanan Kontrasepsi IUD apabila pendidikannya makin tinggi, akseptor mempunyai pekerjaan, jumlah keluarga sedang, persepsi aman tentang alat kontrasepsi IUD, tidak merasa malu, persediaan alat kontrasepsi IUD banyak, alat pemasangan IUD lengkap, petugas pelaksana KB lebih tua, petugas sangat terlatih, privasi dari petugas sangat terjamin prosedur pelayanan sesuai dan sikap petugas yang baik.
Untuk mempertahankan kelestarian akseptor KB yang sudah memanfaatkan pelayanan kontrasepsi IUD dan meningkatkan cakupan kontrasepsi IUD, maka perlu dilakukan beberapa cara antara lain; berupaya memberikan penyuluhan pada kelompok sasaran tentang keuntungan alat kontrasepsi IUD, serta meningkatkan berbagai kompetensi petugas KB.

The Factors Related to The Use of IUD Service among Accepter in The Working area of Samarang Sub District Center of District of Garut 2001The family planning program has important role in developing the quality of woman's life, especially by decreasing the maternal mortality related to pregnancy and giving birth. Having followed the program, it would be possible for woman to make a plan for her pregnancy and avoid an unexpected pregnancy, such as too young or too old of age of pregnancy that is dangerous for her for giving birth. The research problem is that among reproductive age of female there is a consider low of use of IUD and lack of information about the factors associated to this issue in the working area of Samarang Sub District center of District of Garut.
The aim of the research is to get information the main factors in retting to the use of IUD service for user of the program in the working area of Samarang Sub District center of District of Garut. The research design is a Cross Sectional with 194 samples. The data analysis is through Chi Square and Logistic Regression.
The result of the research indicates that the accepter will be possibly to use the IUD service in they have higher education, have a job, have safe perception on IUD, not to feel shy, there are adequate supplies of IUD, complete equipment for installing IUD, more adult and skillful officials for the program, guaranteed privacy from the officials, good procedures and good attitude of the officials.
To keep the user having use IUD services continuously and to increase the number of IUD users, there for the health provider need to have others activity such as to give complete information to the target group and to improve skills of Family Planning officials.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>