Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Sulistyarini
"[Saat ini perusahaan manufaktur sangat bergantung kepada supplier dalam menyediakan bahan-bahan dan komponen yang digunakan dalam produk jadinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perancangan evaluasi kinerja yang mempertimbangkan segenap aspek kekinian untuk terciptanya hubungan jangka panjang yang baik. Metode AHP – TOPSIS diajukan sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang diharapkan dapat meneyelesaikan ketidakpastian yang disebabkan oleh
persepsi manusia Hasil dari penelitian ini adalah munculnya kriteria dan sub-sub kriteria evaluai kinerja supplier dengan prioritas berdasarkan perhitungan AHP. Dari prioritas masing-masing kriteria kemudian dijadikan menjadi acuan perhitungan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja supplier;Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long relationship. AHP – TOPSIS method proposed as one of assessment for performance evaluation that propose can cover uncertainty human perception. Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue to measure supplier performance, Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and
component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design
supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long
relationship.
AHP – TOPSIS method proposed as one of assessment for performance
evaluation that propose can cover uncertainty human perception.
Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance
evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue
to measure supplier performance]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redian Wahyu Elanda
"Pemasok adalah bagian dari rantai pasok perusahaan. Evaluasi kinerja pemasok perlu dilakukan oleh perusahaan secara kontinu karena akan memengaruhi kinerja perusahaan. Hubungan dengan pemasok adalah salah satu aspek yang menjadi semakin kompleks di era baru ini. Keputusan yang melibatkan pemasok semakin strategis dan berisiko. Ketidakmampuan pemasok untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan menimbulkan kerugian, atau bahkan kebangkrutan. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa kriteria utama untuk memilih pemasok, termasuk biaya, kualitas, pengiriman, fleksibilitas, dan risiko. Banyak pemasok mengalami masalah dan menyebabkan gangguan (risiko) pada proses bisnis perusahaan. Keberlanjutan menjadi penting untuk melihat faktor-faktor yang mendorong perhatian yang lebih besar terhadap risiko yang terkait dengan rantai pasokan, yang kemudian menjadi upaya untuk membangun sistem pasokan yang kuat yang mampu bertahan terhadap risiko. Metode Best-Worst digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan 27 kriteria untuk memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Pembobotan digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode Promethee. Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode Promethee didapat pemasok terbaik, dalam penelitian ini menunjukan pentingnya risiko sebagai bagian aspek penilaian evaluasi pemasok, sehingga keputusan diambil secara komprehensif sesuai dengan keadaan sesungguhnya.

Suppliers are part of the company's supply chain. Evaluation of supplier performance needs to be done by the company continuously because it will affect the company's performance. The relationship with suppliers is one aspect that is becoming increasingly complex in this new era. Decisions involving suppliers are increasingly strategic and risky. The inability of suppliers to meet the company's needs will result in losses, or even bankruptcy. This research explains that the main criteria for selecting suppliers, including cost, quality, delivery, flexibility, and risk. Many suppliers experience problems and cause disruption (risk) to the company's business processes. Sustainability is important to look at the factors that encourage greater attention to risks associated with the supply chain, which then becomes an effort to build a strong supply system that is able to withstand risks. The Best-Worst method is used to weight criteria by considering 27 criteria to obtain data to evaluate suppliers on each criterion. Weighting is used to rank suppliers using the Promethee method. Based on the results of ranking using the Promethee method obtained the best supplier, in this study shows the importance of risk as part of the evaluation aspects of supplier evaluation, so that decisions are taken comprehensively in accordance with the real situation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: VNU Business Publications, 1989
R 004.05 COM IV
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Joice Rosita
"Dalam kompetisi bisnis saat ini, pemasok dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan Katana material mempakan hal yang substansial dalam proses produksi dan dan untuk sebagian industri, biaya material mencakup 50% dari harga penjualan. Seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok menjadi aktivitas yang sangat penting karena seleksi dan evaluasi yang salah terhadap pemasok dapat memberikan dampak yang buruk bagi kineria perusahaan. Oleh sebab itu evaluasi dan penilaian terhadap kinerja pemasok menjadi bagian yang sangat penting dalam menjamin tersedianya material yang berkualitas untuk prosas produksi.
Penilaian kinerja pemasok meliputi evaluasi dari berbagai kriteria yang berbeda. Tujuan penulisan iesis ini adalah untuk menetapkan kriteria-kriteria yang dianggap panting dalam penilaian kinerja pemasok tersebut. Penentuan knteria dan sub kritena penilaian beserta tingkat kepentingannya diperoleh dengan penyusunan hirarki kriteria penilaian terhadap kinerja pemasok yang meliputi kualitas harga, pengiriman, pelayanamkemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen.
Pengambilan keputusan terhadap kepentingan knteria dan sub kriteria tersebut dilakukan oleh pihak-bihak yang berkompeten dalam perusahaan yang berhubungan dengan pemasok yang dilakukan dengan mengisi kuisioner. Kriteria yang dinilai meliputi kualitas, harga, pengiriman, pelayanan, kemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen. Setelah memperoleh hasil kuisioner, penulis melanjutkan pengolahan data dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membuat hirarki metode evaluasi pemasok yang pengolahan datanya menggunakan program Expert Choice.
Hasil dari program Expert Choice menunjukkan bahwa kualiias memperoleh bobot penilaian tertinggi. Kualitas menjadi sangat penting karena dengan kualitas produk yang terjamin mulai dari materialnya, perusahaan menjamin bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan sehingga perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kriteria dan sub kriteria yang telah tersusun sebagai hirarki bisa dibandingkan dengan sistem evaluasi pemasok yang selama ini telah digunakan oleh pihak perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan di masa mendatang.

In business competition today, suppliers are viewed as critical sources for the company because materials represent a substantial part of the value of products, and for a majority of industries, represent more than 50 per cent of the sales price. Supplier selection and evaluation is one of the most important activities because improper evaluation and selection to their supplier results bad consequences in company performance. Evaluation for suppliers performances becomes the most important part to guarantee availability of the right quality of materials for production.
The performance rating process involves evaluation of different criteria. The purpose of the paper is to determine these criteria that are considered important for the performance evaluation of suppliers. These criteria and sub-criteria as well as their importance levels are obtained with criteria hierarchy arrangement. Decision making to these criteria and sub criteria is executed by parties who have relationship competencies with suppliers. They have asked to till the questionnaire about criteria quality, price, delivery, service,financial ability, technical ability, and management ability. After the questionnaire is obtained, the' next step is to build hierarchy for suppliers evaluation method with Analytical Hierarchy Process (AHP). Data for AHP is proceed by using Expert Choice Program.
Expert Choice result shows that quality have the highest point and as key criteria. Quality becomes the most important thing because with product quality guarantee from the beginning -the material - company can assure to reduce cost in order to increase their profit.
These criteria and sub criteria that have resulted can be compared with evaluation and verification system that have been implemented in the company. It also can be implemented for the company development in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucya Amanda
"[ABSTRAK
Tantangan bagi PT. Trakindo Utama pada saat ini adalah bagaimana memastikan
bahwa barang-barang direct memiliki supply management yang dapat diandalkan.
Terutama dalam pengadaan barang-barang direct yang berkualitas dan dengan
total biaya perolehan yang minimal. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan (dealership), kualitas barang dituntut untuk selalu terjaga dengan baik
dan juga biaya perolehan barang hendaknya minimal agar PT. Trakindo
mendapatkan keleluasaan dalam pengambilan marjin. Pada saat ini gejala yang
ditemukan adalah adanya keluhan dari user (enjinir) maupun pelanggan yang
memesan barang direct, yang menyatakan bahwa barang tersebut sering terdapat
defect (cacat) ataupun spesifikasi yang dipesan tidak sesuai dengan yang diminta.
Jumlah retur juga semakin meningkat atas barang-barang direct. Berdasarkan
studi literatur dan jurnal, salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas barang dan
menurunkan total biaya perolehan adalah dengan membina buyer-supplier
relationship. Hal ini sesuai dengan karakterisik perusahaan dealership yaitu dapat
berusaha untuk meningkatkan kualitas dengan cara meningkatkan aspek diluar sisi
produksi fisik barang tersebut seperti dari sisi relasi dengan pemasoknya. Oleh
sebab itu, akan diteliti lebih lanjut pengaruh antara buyer-supplier relationship
dengan kualitas dan total biaya perolehan barang demi meningkatkan supply
management yang baik bagi PT. Trakindo Utama. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif, dengan pengolahan data menggunakan regresi linear serta
secara kualitatif dengan melakukan interview kepada pihak-pihak terkait
penelitian ini.

ABSTRACT
Challenge for PT. Trakindo Utama nowadays is about how to ensure direct item
have reliable supply management. Especially in procurement of direct goods
which require high quality and low total cost of ownership. As a company that run
dealership type of business, quality of goods is expected to be well maintained all
the time and also the total cost of ownership of the goods should be minimized in
order to get the opportunity to increase the margin. Currently, the symptom that
occured is there is complaint from the users (engineer)/ customer because of
defect or incorrect specification which does not comply with the intial order.
Number of return to vendor is increasing also. Based on literature study and
journal, one of the solution to improve the quality and decreasing the total cost of
ownership is via developing the buyer-supplier relationship. Therefore, this
research will continue to check whether there is influence of buyer-suppplier
relationship in quality and total cost in order to improve supply management in
PT. Trakindo Utama. This research is using descriptive method and data
processing using linear regression. Interview is performed to confirm the result of
linear regression to the parties that related to this research, Challenge for PT. Trakindo Utama nowadays is about how to ensure direct item
have reliable supply management. Especially in procurement of direct goods
which require high quality and low total cost of ownership. As a company that run
dealership type of business, quality of goods is expected to be well maintained all
the time and also the total cost of ownership of the goods should be minimized in
order to get the opportunity to increase the margin. Currently, the symptom that
occured is there is complaint from the users (engineer)/ customer because of
defect or incorrect specification which does not comply with the intial order.
Number of return to vendor is increasing also. Based on literature study and
journal, one of the solution to improve the quality and decreasing the total cost of
ownership is via developing the buyer-supplier relationship. Therefore, this
research will continue to check whether there is influence of buyer-suppplier
relationship in quality and total cost in order to improve supply management in
PT. Trakindo Utama. This research is using descriptive method and data
processing using linear regression. Interview is performed to confirm the result of
linear regression to the parties that related to this research]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadheatul Arifa
"Dampak terhadap lingkungan yang semakin tinggi menuntut industri untuk mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok berwawasan lingkungan, karena pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemasok pada salah satu hotel di Bogor, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 31 pemasok hotel ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.

The increasing impact on the environment requires the industry to integrate environmental issues into their supply chain. One of them by having green supplier, because suppliers play a key role in the supply chain. This study aims to evaluate supplier in one of the hotel in Bogor, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The result of this study are classifying 31 suppliers of hotel into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf Islami
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan minyak dan gas dengan tujuan mendapatkan kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Pemasok memiliki peranan yang sangat penting dalam rantai pasok. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memilih pemasok yang dapat menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas yang diekspektasikan oleh perusahaan yang tentunya paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Adanya pemeringkatan pemasok dapat membantu perusahaan dalam menunjang proses pemilihan pemasok yang terbaik sesuai dengan kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan.
Penelitian ini menggunakan penggabungan metode antara metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan metode Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria sedangkan TOPSIS digunakan untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Berdasarkan pengolahan data menggunakan kedua metode tersebut, harga jasa merupakan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu 0,12195. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 3 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 5 sebagai pemasok terburuk diantara 5 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model pembobotan kriteria, sub kriteria, dan pemeringkatan pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok pada kasus lainnya.

This research was conducted on Oil and Gas Company with the purpose of getting criteria and sub criteria on supplier selection and ranking suppliers. Suppliers play a key role in the supply chain. Therefore, a company have to choose a supplier that can produce services or products that have quality that is expected by the company which is certainly the most suitable for the conditions and needs of the company. Doing supplier ranking can assist the company in selecting the most suitable supplier according to the considered criteria and sub criteria.
This research used a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) method and Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. AHP was used to determine the importance weight of criteria and sub criteria and TOPSIS was used to produce an outranking of suppliers. Based on data processing using the two methods, servive price is the sub criteria that has a highest weight about 0,12195. Whereas the result of the ranking for suppliers plaing Supplier 3 as the best supplier and Supplier as the worst among the five alternatives of suppliers. With the establishment of criteria and sub criteria weight and supplier ranks, this model can be usefull for the supplier selection process in another case.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giofanka Nerri
"Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pemasok untuk Outsourcing pada industri otomotif di Indonesia, untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi pabrik, dan meningkatkan margin keuntungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Other Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sebagai alat untuk penilaian dari alternatif pemasok yang tersedia, serta untuk memilih pemasok untuk outsourcing setelah penilaian dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang ingin menerapkan pengurangan biaya untuk meningkatkan margin laba. Oleh sebab itu TMMIN perlu melakukan Outsourcing terhadap beberapa proses yang sebelumnya dilakukan Inhouse, termasuk diantaranya proses ED paint yang memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah. Proses pemilihan pemasok untuk Outsourcing proses ini dilakukan terhadap 3 alternatif pemasok yang tersedia yaitu SGS, MKSD, dan Gaya Motor. pemilihan pemasok dilakukan dengan menggunakan AHP untuk menyusun dan memilih kriteria dan sub-kriteria yang sesuai untuk proses penilaian pemasok TOPSIS diterapkan untuk memilih pemasok mana yang sesuai dengan kriteria dan sub-kriteria tersebut. Berdasarkan proses yang sudah dilakukan terhadap 3 alternatif pemasok, SGS terpilih untuk Outsourcingproses ED paint pada Oil pan dengan koefisien kedekatan sebesar 0,999 yang mana lebih besar dari 2 alternatif lainnya yaitu MKSD dan Gaya motor yang mendapatkan nilai koefisien kedekatan sebesar 0,995 dan 0,973.

This research was conducted to determine supplier for outsourcing in automotive industry in Indonesia, to reduce operational costs, increase plant efficiency, and increase profit margins. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Other Preferences by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) as a tool for the assessment of alternative suppliers available, as well as for selecting suppliers for outsourcing after the assessment is done. This research was conducted at Toyota Motor Manufacturing Indonesia, which wants to implement cost reduction to increase profit margins. Therefore TMMIN needs to outsource some of the processes previously done Inhouse, including the ED paint process that has a low utilization rate. The supplier selection process for outsourcing this process is carried out on 3 alternative suppliers available, namely SGS, MKSD, and Gaya Motor. supplier selection is done by using AHP to compose and select criteria and sub-criteria that are appropriate for the supplier assessment process. TOPSIS is applied to select which supplier is the most suitable with these criteria and sub-criteria. Based on the process that has been carried out on 3 alternative suppliers, SGS was chosen to outsource the ED paint process to the Oil pan with a proximity coefficient of 0.999 which is greater than the other 2 alternatives, namely the MKSD and Motor Style, which get closeness coefficient values of 0.995 and 0.973.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Rachmadhani
"Industri pakaian jadi terus mengalami perkembangan setiap tahunnya yang terlihat dari semakin banyak usaha yang muncul di bidang yang sama. Sehingga perusahaan akan selalu menerima tantangan dalam membuat produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang murah untuk dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu cara untuk meningkatkan layanan perusahaan adalah dengan memiliki pemasok yang tepat. Sehingga evaluasi pemasok perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan setiap pemasok.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pemasok pada salah satu perusahaan pakaian jadi di Jakarta, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot dari kriteria dan sub-kriteria untuk penilaian pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir berupa koefisien kedekatan dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam melakukan pemetaan pemasok pada Supplier Potential Matrix. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan 30 pemasok bahan baku produk pakaian jadi ke dalam empat kategori berbeda pada Supplier Potential Matrix, serta rekomendasi strategi pengelolaan dan pengembangan pemasok yang sesuai untuk setiap kategori.

Garment industry has continously growth every year as indicated by the increasing number of businesses. Therefore, company will always face the challenge of making high quality products at low prices to compete competitively. One of the factors to pursue it is by having the most suitable suppliers that suit best to companys condition and needs. Supplier evaluation is one effective way to manage various suppliers.
This study aims to evaluate supplier based on their performance assessment in one of the clothing company in Jakarta, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of criteria and sub-criteria for supplier performance assessment, as wall as Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for mapping suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The results of this study are classifying 30 suppliers of apparels raw material into four different categories of Supplier Potential Matrix and recommendations of suitable strategies for each category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haldi Maruli
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur komponen sepeda motor dengan melakukan evaluasi terhadap pemasok manufaktur komponen mold die casting dengan tujuan mendapatkan kriteria evaluasi pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Proses pembuatan kriteria evaluasi pemasok ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan melakukan pemeringkatan pemasok dengan pendekatan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan kedua metode tersebut dihasilkan 5 kriteria utama, yaitu kriteria kualitas, pengiriman, harga, sumber daya, pelayanan, dan manajemen perusahaan dengan menempatkan kriteria kualitas sebagai kriteria dengan bobot penilaian terbesar yaitu sebesar 41,2%. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 6 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 4 sebagai pemasok terburuk diantara 6 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model evaluasi dan pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses evaluasi pemasok lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan manufaktur.

The research was done on a motorcycle component manufacturing company with an evaluation of the supplier of die casting mold component manufacturing with the purpose of obtaining a supplier evaluation criteria and ranking suppliers. Supplier evaluation criteria is built using the approach method of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) for ranking suppliers. Based on the data processing by using the two methods, produced five main criteria, namely criteria of quality, delivery, price, resources, services, and management of the company. By placing Quality as a criteria with the greatest weight that is equal to 41.2%. The results of the ranking for suppliers placing Supplier 6 as the best supplier and Supplier 4 as the worst among the six alternative of suppliers. With the establishment of a model of supplier evaluation and supplier ranks, this model can be useful for evaluating other suppliers with the same type of business as a manufacturing company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>