Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 253263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhanu Budhi Dharmika
"[ABSTRAK
Analisis terhadap penerapan pengelolaan air terproduksi minyak bumi dengan menerapkan sumur injeksi sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan terutama dampak yang ditimbulkan dari penerapan pengelolaan air terproduksi Tujuan dari riset ini untuk menganalisis apakah penerapan dari pengelolaan air terproduksi dari usaha migas yang telah dilakukan oleh perusahaan yang berada di Pulau Salawati berdampak terhadap perusahaan lingkungan dan masyarakat Penelitian ini menggunakan metode kuesioner untuk melihat pengelolaan terhadap limbah air terproduksi lingkungan kerja lingkungan sekitar tempat kerja komitmen perusahaan dan persepsi pekerja dan masyarakat Metode lain juga dilakukan untuk mengukur beban lingkungan dan menganalisis keekonomian perusahaan yang merupakan dampak dari penerapan sumur injeksi Penelitian ini juga membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari komitmen perusahaan terhadap penerapan pengelolaan air terproduksi dan lingkungan kerja Pengelolaan air terproduksi yang dilakukan perusahaan memiliki pengaruh terhadap lingkungan kerja dan lingkungan sekitar tempat kerja dan lingkungan tempat kerja berpengaruh terhadap persepsi pekerja dan masyarakat Penerapan sumur injeksi berpengaruh terhadap keekonomian perusahaan dengan cara peningkatan produksi minyak dan tekanan dari sumur sumur produksi serta mengurangi dampak pencemar ke lingkungan.

ABSTRACT
Analysis of the application of petroleum produced water management by wells injection has not been implementation until now especially the impact of the implementation of the produced water management The purpose of this research was to analyze whether the application of the produced water management from oil and gas operations which have been carried out by companies that are on the Salawati Island give an impact to the company the environment and society This research uses a questionneire to see to the produced water waste management workplace environment outside of workplace environment commitment of the company and the perception of workers and the society Other methods are also performed to see the environmental burden and the economic impact of the company 39 s which the wells injection implementation The study also proves that there is significant influence of the company 39 s commitment to the implementation of the produced water management and the working environment Produced water management has a influence with the work environment and the workplace environment and the workplace environment gives affects to the perception of workers and the society Implementation of well injection gives affect to the economics of the company by increasing oil production and maintain the pressure of production wells and reduce the impact of pollutants into the environment. , Analysis of the application of petroleum produced water management by wells injection has not been implementation until now especially the impact of the implementation of the produced water management The purpose of this research was to analyze whether the application of the produced water management from oil and gas operations which have been carried out by companies that are on the Salawati Island give an impact to the company the environment and society This research uses a questionneire to see to the produced water waste management workplace environment outside of workplace environment commitment of the company and the perception of workers and the society Other methods are also performed to see the environmental burden and the economic impact of the company 39 s which the wells injection implementation The study also proves that there is significant influence of the company 39 s commitment to the implementation of the produced water management and the working environment Produced water management has a influence with the work environment and the workplace environment and the workplace environment gives affects to the perception of workers and the society Implementation of well injection gives affect to the economics of the company by increasing oil production and maintain the pressure of production wells and reduce the impact of pollutants into the environment. ]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Anom Guritno
"ABSTRAK
Limbah lumpur di lapangan minyak bumi dikategorikan sebagai limbah B3 dan berbahaya bagi lingkungan hidup. Air terproduksi yang merupakan aliran limbah dalam produksi minyak bumi mengandung polutan non-biodegradable seperti senyawa fenolik yang memiliki toksisitas tinggi pada perairan. Lumpur memiliki potensi besar untuk diubah menjadi karbon aktif berpori yang dapat disuspensikan dengan fotokatalis TiO2 untuk digunakan dalam degradasi senyawa fenolik melalui reaksi fotokatalisis. Dengan memodifikasi ukuran pori karbon aktif dan ukuran partikel TiO2 aktifitas fotokatalisis dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu dikaji suatu metode untuk sintesis karbon aktif berpori dan suspensinya dengan fotokatalis TiO2 dalam usaha mendegradasi senyawa fenolik yang terkandung dalam air terproduksi di lapangan minyak bumi. Pada penelitian ini, lumpur dikonversi menjadi karbon aktif berpori menggunakan metode hard template dengan MCM-41 sebagai template silika mesopori, karbonasi dilakukan dalam atmosfert inert. MCM-41 disintesis dengan metode hidrotermal menggunakan TEOS dan CTAB. TiO2 Nanowire disintesis dengan metode hidrotermal dalam larutan KOH dan dikalsinasi pada suhu berbeda untuk mengetahui bentuk partikel terbaik. Aplikasi reaksi degradasi senyawa fenolik dilakukan dengan fotokatalis TiO2 Degussa P25, TiO2 Nanowirei dan Suspensi TiO2-PAC, untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel TiO2 dan keberadaan karbon aktif dalam reaksi degradasi senyawa fenolik. Limbah lumpur, karbon aktif berpori, TiO2 nanowire, MCM-41 dan suspense katalis TiO2-PAC hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan CS Analyzer, FTIR, EDX, SEM, BET, XRD, PSA dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan karbon aktif berpori dan MCM-41 yang dihasilkan memiliki diameter pori 3.0 dan 2.2 nm (mesopori), sesuai dengan yang diharapkan. TiO2 nanowire yang dipilih adalah hasil kalsinasi pada suhu 600 oC karena memiliki kristalinitas terbaik dibanding lainnya. Aplikasi degradasi Fenol dilakukan pada rentang waktu reaksi tertentu dan dianalisis kadar Fenol, TOC dan COD menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil reaksi degradasi senyawa fenolik menunjukkan suspensi katalis TiO2-PAC menghasilkan degradasi Fenol, TOC dan COD terbesar dengan keberhasilan degradasi (% Degradasi) sebesar 64.06 %, 49.81 % dan 24.65%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa limbah lumpur dapat dikonversi menjadi karbon aktif berpori yang dapat berperan dalam degradasi senyawa fenolik setelah disuspensikan dengan TiO2 Nanowire.

ABSTRACT
Petroleum sludge waste categorized as toxic waste and harmful to the environment. Produced water which is the flow of waste in petroleum production, containing non-biodegradable pollutant such as phenolic compound which have high aquatic toxicity. Sludge has great potential to be converted into a porous activated carbon (PAC) which can be suspended with TiO2 photocatalyst to degrade phenolic compound through photocatalytic reaction. By modifying pore size of the activated carbon and particle size of TiO2, photocatalytic activity can be improved. Therefore, it is necessary to study for the synthesis of activated carbon and the suspension with TiO2 photocatalyst in attempt to degrade phenolic compound contained in produced water of petroleum field. In this research, sludge is converted into PAC using hard template method with MCM-41 as template of silica mesopore, carbonization is conducted in stream of inert atmosphere. MCM- 41 synthesized by hydrothermal method using TEOS and CTAB. Nanowire TiO2 synthesized by hydrothermal method in solution of KOH and calcined at different temperatures to determine the best form of particles. Applications of phenolic compound degradation reactions performed with photocatalysts of TiO2 Degussa P25, Nanowire TiO2, and suspension of TiO2-PAC, to determine the effect of particle size of TiO2 and the presence of PAC in the reaction of phenolic compound degradation. Sludge waste, PAC, Nanowire TiO2, MCM-41, and suspension of TiO2-PAC synthesized were characterized using CS Analyzer, FTIR, EDX, SEM, BET, XRD and PSA. The results shows PAC and MCM-41 produced has a pore diameter of 3,0 and 2,2 nm (mesopore) as expected. Nanowire TiO2 chosen is the result of calcinations at temperature of 600 oC, because it has the best cristallinity than others. Phenolic compound degradation performed at certain time intervals and analyzed the content of total phenol, TOC, and COD using spectrometer UV-Vis. The results shows suspension of TiO2-PAC has largest degradation of phenolic, TOC and COD with the phenolic, TOC, and COD degradation of 64,06%, 49,81%, and 24,65%, respectively. It can be concluded that petroleum sludge waste can be converted into PAC which can play a role in the degradation of phenolic compound after suspended with Nanowire TiO2.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T45333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rita Erna
"ABSTRAK
Tesis ini membahas aspek persaingan usaha dalam pengelolaan minyak bumi khususnya penerapan konsep monopoli dalam pengelolaan minyak bumi. Langkah awalnya ialah menjabarkan penerapan konsep monopoli dalam pengelolaan minyak bumi dalam UU No. 44/Prp/1960 tentang Minyak dan Gas Bumi jo UU No. 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara, UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Kemudian diuraikan pula bagaimana dampak penerapan antimonopoli pada pengelolaan minyak bumi sebagaimana diatur dalam UU Minyak dan Gas Bumi tahun 2001 terhadap persaingan usaha yang sehat, wajar dan transparan karena dengan berlakunya UU No. 22 tahun 2001 pengelolaan minyak bumi terbuka secara umum untuk semua pihak. Selain itu, dijelaskan pula bagaimana kedaulatan negara terhadap minyak bumi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pengelolaan minyak bumi sebagai salah satu sektor industri yang memberikan konstribusi besar dalam pembangunan perekonomian negara harus dikuasai dan dikelola oleh negara secara mandiri, profesional, efektif dan efisien dengan fokus utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Selain itu negara juga harus memiliki perusahaan nasional yang mengelola minyak bumi (national oil company) yang kuat dan mandiri supaya pengelolaan minyak bumi dapat dilakukan secara maksimal demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

ABSTRACT
This thesis discusses aspects of competition in the petroleum management in particular the application of the concept in the management of petroleum monopoly. First step is to describe the application of the concept in the management of petroleum monopoly in Law. 44/Prp/1960 on Oil and Gas Law jo. 8 year 1971 regarding the Company's Oil and Gas State, Law no. 5 year 1999 concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition and Law. 22 of 2001 on Oil and Gas. Then also described how the application of antitrust impact on petroleum management as stipulated in the Oil and Gas Act of 2001 against fair competition, fair and transparent due to the enactment of Law no. 22 of 2001 the management of petroleum publicly available to all parties. In addition, also explained how the sovereignty of the oil in the well-being of society. This research is normative, descriptive qualitative design. The results of this study suggest that the management of the petroleum sector as one of the major industries that contribute to the economic development of the country must be controlled and managed by the state independently, professionally, effectively and efficiently with the main focus on the welfare of the people. In addition, the state also must have a national company that manages oil (national oil company) to be strong and independent petroleum management to do the maximum for the survival of our nation and state."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
"Minyak dan gas bumi (migas) adalah sumber daya alam tidak terbarukan yang bernilai strategis, karena menyangkut hajat hidup masyarakat dan peranannya sebagai salah satu sumber energi dan sumber devisa sangat penting di dalam menunjang pembangunan nasional, yaitu sebagai one of the agent of development. Eksploitasi minyak bumi, selain menghasilkan minyak bumi dan gas ikutan, juga menghasilkan antara lain: air terproduksi, gas bumi, limbah padat dan limbah B3.
Limbah-limbah tersebut berpotensi mencemari lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik. Limbah cair air terproduksi yang merupakan limbah yang terbesar dari kegiatan eksploitasi minyak bumi berpotensi dimanfaatkan sebagai air baku air minurn, air baku manufaktur dan air baku irigasi. Kegiatan eksploilasi minyak bumi Iebih sering dilakukan di daerah terpencil, sehingga cenderung mcmbentuk suatu komunitas yang eksklusif (enclave), yang berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial dengan masyarakat di sekitarnya apabila tidak ada komunikasi yang baik dan hidup berdampingan secara harmoni. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) saja tidak cukup, harus ada tanggung jawab lingkungan dan sosial-ekonomi perusahaan (CESER).
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, maka pernyataan masalah yang diusulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep pengelolaan lingkungan yang ada saat ini belum dilakukan secara holislik, lebih didasarkan kepada kaidah pengelolaan lingkungan secara fisik saja, sehingga kurang memperhatikan aspek lingkungan sosial dan ekonomi.
2. Pengelolaan kegiatan eksploitasi minyak bumi, tidak hanya terfokus kepada minyak dan gas bumi sebagai sumber daya tidak terbarukan yang akan mengalami deplesi, tetapi bagaimana memanfaatkan peluang untuk mengolah kembali Limbah air terproduksi sebagai sumber daya terbarukan, sehingga tidak mencemari lingkungan, tetapi dapat dimanfaatkan kembali Sesuai dengan peruntukan air bagi kehidupan manusia.
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan uji coba pernanfaatan kembali air terproduksi untuk diolah menjadi air minum, dan air untuk keperluan lainnya.
2. Menyusun hubungan antar subsistem pada kegiatan eksploitasi minyak bumi untuk memprediksi pengelolaan eksploitasi minyak bumi dapat dilakukan dengan pola pembangunan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan pernanfaatan daur-ulang air terproduksi, sehingga kegiatan eksploitasi dapat dikelola secara berkelanjutan dengan sistem dinamik.
3. Melakukan intervensi kebijakan lingkungan ke dalam model yang menggambarkan jenis-jenis pemanfaatan air terproduksi dan peluangnya di dalam menggantikan pendapatan minyak bumi di masa mendatang.
4. Menghilung peranan dan kontribusi subsektor Pertambangan Minyak Bumi sebagai Basis bagi pendapatan Propinsi Riau dan Kabupaten Siak.
5. Menciptakan perangkat lunak (software) pengelolaan lingkungan sebagai pengukur cepat ketaatan setiap parameter lingkungan yang diamati pada suatu perusahaan minyak bumi.
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan pengelolaan dan perlakuan tertcntu air terproduksi dapat dimanfaatkan menjadi air minum, dan air untuk keperluan lainnya.
2. Inter-relasi antar subsistem pada kegiatan eksploitasi minyak bumi dapat dipergunakan untuk memprediksi pengelolaan eksploitasi rninyak bumi dalam pola pembangunan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan pemanfaatan air terproduksi, sehingga kegiatan eksploitasi dapat dikelola secara berkelanjutan dengan sistern dinamik.
3. Berdasarkan intervensi kebijakan lingkungan ke dalam model yang menggambarkan jenis-jenis pemanfaatan air terproduksi dan peluangnya di dalam menggantikan pendapatan minyak bumi di masa mendatang.
4. Peranan dan kontribusi subsektor Pertambangan Minyak Bumi dapat sebagai Basis bagi pendapatan Propinsi Riau dan Kabupaten Siak.
Metode penelitian yang digunakan adalah: 1. desk study, dengan mengkaji hasil penelitian sebelumnya, 2. deskriptif analitik dengan metode survai dan wawancara ke Lapangan Minas dan 3. membuat model dengan sistem dinamik. Data yang dikumpulkan di analisis secara deskriptif.
Hasil analisis dan interpretasi data kemudian dituangkan dalam uraian sesuai dengan arahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Minas, PT.CPI, yang terletak di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pengelolaan eksploitasi minyak bumi meliputi pengelolaan subsistem eksploitasi minyak bumi, subsistem ekonomi, dan subsistem penduduk yang saling berinteraksi (pcnduduk, sumberdaya alam minyak bumi, pencemaran, pendapatan, dan biaya).
a. Subsistem Eksploitasi Minyak Bumi
Cadangan minyak bumi adalah stok di alam dikurangi laju produksi minyak bumi yang dipengaruhi laju deplesi setiap tahunnya. Semakin banyak minyak yang diproduksikan air terproduksi yang terikut juga semakin meningkat jumlahnya. Air terproduksi ini dapat dimanfaatkan bagi berbagai kepentingan yang masih bernilai ekonomi.
b. Subsistem Ekonomi
Komoditas minyak dan gas bumi menghasilkan pendapatan bagi pendapatan negara, pemerintah daerah yang diperuntukan bagi kesejahtcraan masyarakat. Kalau komoditas tersebut tidak dikelola dengan baik, menerapkan azas keterbukaan dan prinsip-prinsip good governance, maka akan mcnjadi semacam “kutukan" yang disebut sebagai “oil curse”. Di mana daerah yang kaya sumber daya alam dan banyak menghasilkan migas, tetapi masyarakatnya tetap miskin.
c. Subsistem Penduduk
Adanya kegiatan ekonomi sejalan dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi, akan memicu munculnya kasus-kasus konflik sosial seiring dengan pertambahan penduduk yang juga dipengaruhi oleh laju deplesi minyak bumi (secara tidak langsung) Kegiatan eksploitasi minyak bumi secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dampak yang dialami, bermacam-macam antara lain penurunan pendapatan karena sumber daya alam yang menjadi sumber malapencaharian masyarakat menjadi rusak dan semakin rendah kemampuan reproduksinya. Misalnya, kesuburan lahan pertanian yang tercemari oleh limbah berminyak menjadi menurun.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi penambangan minyak bumi sangat mempengaruhi aktifitas produksi penambangan minyak bumi itu sendiri. Pada satu sisi, kondisi sosial masyarakat dapat mendukung kegiatan produksi dan di sisi lain justru menjadi penghambat kegiatan produksi. Konflik yang selama ini muncul didasari oleh berbagai motif, antara lain konflik kepentingan antar masyarakat, pihak perusahaan dan pemerintah. Konflik ini pada umumnya didasari faktor ekonomi yang tidak memuaskan pihak-pihak tersebut. Selain faktor ekonomi, faktor penting lainnya isu kerusakan lingkungan yang dialami oleh masyarakat.
Dengan adanya kegiatan eksploitasi minyak bumi, maka akan menarik pendatang baru yang berdatangan ke daerah di sekitar pertambangan minyak bumi, untuk mencari pekerjaan maupun membuka usaha baru. Akibatnya daerah yang semula hanya sebuah kampung, akhirnya menjadi sebuah desa, yang berkembang terus menjadi beberapa desa, yang pada akhirnya akan sebuah kecamatan, atau yang dulunya hanya sebuah desa akhirnya menjadi sebuah kota. Contoh Desa Minas yang sebelumnya hanya merupakan sebuah kampung kecil akhirnya menjadi sebuah desa, yang kemudian mekar menjadi beberapa desa dan akhirnya menjadi kecarnatan, yang belum lama ini dimekarkan lagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kandis dan Kecamatan Minas.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
Secara umum tujuan penelitian telah berhasil mengembangkan suatu model pengelolaan kegiatan eksploitasi minyak bumi dalam pola pembangunan berkelanjutan. Fokus pemanfaatan tidak hanya pada minyak dan gas bumi saja, tetapi melakukan daur-ulang air terproduksi untuk dapat dimanfaatkan secara ekonomi, sehingga kegiatan sosial-ekonomi masyarakat dapat berlangsung secara berkelanjutan (sustainable).
1. Pemanfaatan air terproduksi, dengan perlakuan Reverse Osmosis (RO) telah berhasil dengan baik, kecuali untuk parameter kebauan (odor). Namun demikian, parameter kebauan bisa dihilangkan dengan filtrasi karbon aktif dan zeolit. Semua parameter air minum yang dipersyaratkan di dalam baku-mutu Permenkes No. 907/MENKES/SK/VII/2002 dapat dipenuhi untuk contoh air terproduksi dari Lapangan Minas. Air terproduksi yang telah dimanfaatkan kembali ini dapat digunakan sebagai air baku manufaktur, air irigasi dan air minum. Hasil perhitungan keekonomian air terproduksi yang diolah untuk berbagai komposisi alokasi penggunaan, diperoleh hasil untuk komposisi penggunaan Air Minum, Air Baku Industri dan Air Irigasi= 50%:40%: 10% dengan tingkat harga air minurn botol Rp 760/lt, air baku Rp 20/lt, air irigasi Rp 6/lt memberikan hasil yang mendekati revenue rata-rata minyak pertahun (hanya selisih dalam sembilan ribu rupiah). Wetland buatan dapat dimanfaatkan unluk wadah penampungan dan pengolahan sementara air terproduksi sebelum diolah lebih lanjut untuk berbagai keperluan.
2. Untuk menggambarkan hubungan sebab akibat darl beberapa subsistem yang membangun model pengelolaan eksploitasi minyak bumi, dapat digunakan untuk memprediksi laju produksi minyak bumi, gas bumi dan air terproduksi (dengan nilai AME masing-masing: 9,2%; 8,5% dan 0,9%). Selain itu digunakan untuk prediksi populasi penduduk Kabupaten Siak (nilai AME: 0,43% dan AVE: 8,15%). Berdasarkan prediksi kurva hasil simulasi model, pemanfaatan daur-ulang air terproduksi dapat dimulai pada tahun 2015.
3. Kerusakan atau pencemaran lingkungan yang teljadi akibat pembuangan air terproduksi dapat diminimalisir, dan akan lebih menguntungkan dan segi lingkungan hidup maupun secara ekonomi dan sosial apabila air terproduksi tersebut dimanfaatkan dengan didaur-ulang, karena dampak negatifnya dapat dihilangkan, dan dampak positif berupa pendapatan akan diperoleh untuk mengembangkan elconomi masyarakat pasca habisnya minyak dan gas bumi. Masa kontrak kerja lapangan tersebut akan habis pada tahun 2019. Hasil pemodelan sistem dinamik minyak bumi Lapangan Minas akan habis pada tahun 2020.
4.Peranan dan knntribusi Subsektor Pertambangan Minyak Bumi adalah sebagai basis bagi pendapatan Propinsi Riau dan Kabupaten Siak. Realisasi dana bagi hasil (DBH) minyak bumi Propinsi Riau sebesar 99,6% dan gas bumi hanya 0,4%, sedangkan DBH minyak bumi untuk Kabupaten Siak adalah 99,9%. Kontribusi Sektor Migas terhadap PDRB Kabupaten Siak sebesar 78,34% dengan nilai LQ: 1,38 pada tahun 2001 turun menjadi 54.92% dengan nilai LQ: 1,47 pada tahun 2005.
5. Persepsi masyarakat di sekitar daerah operasi Lapangan Minas - PT.CPI sebagian besar (>70%) masyarakat mengatakan merasa tidak terganggu oleh kegiatan eksploitasi minyak bumi, baik terhadap pencemaran udara, air dan tanah. Meskipun mereka tinggal di daerah terpencil, kondisi prasaran jalan pada umumnya sudah baik. Namun secara urnum kondisi masyaral-:at belum terjangkau oleh kegiatan pembangunan. Mesldpun njlai IPM Kabupaten Siak (70,119) lebih tinggi dari Propinsi Riau (69,8) dan Nasional (6110), namun tingkat kemiskinan di desa-desa penelitian masih cukup tinggi, berkisar antara 3S,33%-42,15%. Bantuan yang diinginkan oleh masyarakat lokal di sekitar areal operasi adalah sebagai berilcut:
a. Diberi kesempatan bekerja sesuai dengan tingkat keterampilan dan/atau tingkat pendidikannya.
b. Pembinaan bagi usaha-usaha kecil yang sudah dirintis, agar mampu bersaing dengan pengusaha pendatang.
c. Pembinaan untuk budidaya pertanian, dan perkebunan sesuai dengan potensi daerah.
d. Pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya penyediaan air bersih, yang setiap hari harus dibeli oleh masyarakat.
e. Bantuan bidang pendidikan, baik sarana/prasarana pendidikan, pemberian beasiswa, tambahan penyediaan guru honorer dan lain-Iain.
6. Program komputer penaatan lingkungan telah diuji-cobakan di empat lapangan migas, cukup efektif untuk mengevaluasi pengelolaan Iingkungan di suatu perusahaan minyak bumi. Secara cepat kita dapat mengukur tingkat penaatan dan keberhasilan kinerja pengelolaan lingkungannya.
Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian-uraian terdahulu tentang pengelolaan eksploitasi minyak bumi, maka disarankan sebagai berikut:
Perlu dilakukan penelitian lapangan lebih lanjut untuk pengelolaan air terproduksi bagi air irigasi pertanian, air baku industri dan air minum dwngan menggunakan wetland buatan, sehingga dapat diimplementasikan pemanfaatan air terproduksi yang optimal dengan biaya operasional yang lebih murah.
Perlu dilakukan penelitian PDRB Hijau bagi Propinsi Riau dan Kabupaten Siak, karena tingkal kerusakan lingkungan yang cenderung meningkat setiap tahun di daerah tersebut belum diperhitungkan secara ekonomis.

Oil and gas are non renewable resources which have strategic value, to fulflll society basic needs and its role as one of the energy source and as an important revenue sources to support national development. Oil exploitation, which mainly produced oil and neutral gas, also produced by products, such as: produced water, waste gas, solid and hazardous wastes. All these wastes potentially can pollute the environment, if do not well managed. Oil exploitation activities are often conducted at a very remote area, which tend to form an exclusive community (enclave), which potentially can create social jealousy with the surrounding local communities, if the oil company does not have a good communication and a harmonious relationship with each other. Conducting Corporate Social Responsibility (CSR) only is not enough, it should be a Corporate Environmental-Socio-Economic Responsibility (CESER).
Based on the information mentioned previously, problems statements proposed on this research are as follows:
1. The existing environmental management concept, has not been implemented in a holistic approach yet, it only covered physical environment aspects; therefore, it lack of focusing on social and economic aspects.
2. Management oil exploitation activities, should not only focus to exploit oil and natural gas as a non renewable resources, but also need to utilize produced water as a liquid waste to become renewable resources, to prevent environmental pollution, by re-using produced water for human need.
The objectives of this study are as follows:
1. To conduct a trial and error to re-use produced water to become drinking water and other purposes.
2. To formulate inter-relationship among subsytems of oil exploitation activities, to predict oil exploitation management in sustainable development pattern, which integrated the re-use and re-cycle of produced water, so that oil exploitation can be managed in a sustainable manner.
3. To conduct environmental policy intervention and put it into the simulation model to figure out types of produced water re-use, and the opportunity to substitute crude oil revenue in the future.
4. To calculate oil and gas roles and its contribution as a basis of revenue Sources for Riau Province and Siak Regency.
5. To develop an environmental management software of oil exploitation as a rapid measurement to comply with all the standards, regulations and other requirements, which consisted of physical dan social environmental aspects.
Hypothesis for this study are as follows:
1) By using certain treatment technology, produced water can be re-used and recycled to become potable water and water for other purposes.
2) Inter-relationship among subsytems of oil exploitation activities, can be used to predict oil exploitation management in sustainable development pattem, which integrated the re-use and re-cycle of produced water, so that oil exploitation can be manage in a sustainable manner.
3) Based on environmental policy intervention, the model simulation can figure out the types of produced water re-use and/or re-cycle, and the opportunity to substitute crude oil revenue in the future.
4) Roles and its contribution of oil and gas mining subsector as a basis of revenue sources for Riau Province and Siak Regency.
The research method used analytical descriptive method. Data was collected and descriptively analyzed. The result and intepretation of the data analysis will be used to achieve the objective of the study.
This study conducted at Minas oil field, PT.CPI, which is located at Minas Subdistrict, Siak Regency, Riau Province. Oil exploitation management consist of three subsystems: oil exploitation, economy, and population subsystem which have an interaction (population, oil resource, pollution, revenue and cost):
a. Subsystem of Oil Exploitation
Oil reservoir is stock at nature minus oil production rate which is influenced by depletion rate annually. Daily oily production tend to decreasing, but produced water tend to increasing. Associated gas produced mode tend to be similar with the daily oil production mode.
b. Subsystem of Economy
Amount of liquid waste produced water and air pollution produced f1'om oil exploitation have an economic value as an environmental cost. This cost of environment is influenced by constants of waste, which will reduce revenue and increase production cost. While economic lost due to oil production to the local community is the reduction between cost of environment and revenue.
c. Subsystem of Population
Economic activitiy parallel with oil exploitation, will trigger social conflict cases, also parallel with increasing population growth, which also influenced by oil depletion rate (indirect way).
Social community condition at the oil exploitation area will influence the oil exploitaion activity itself. Social community condition, both either can support oil exploitation or hinder production activity. Emerging social conflict have many different motives, conflict of interest among community, company and government. This conflict was triggered by economy factor, which can not satisfied all parties. Another factor is environmental damage or pollution to the surrounding community. Increasing oil exploitation activity in an area will influence new people to come and apply for job or develop a new business. Another effect, a small ?kampung? will become a big village, and then become a subdistrict, and then become a small city. For example Minas Village, originally is only a small ?karnpung? with limited facility, and now it has become the capital ofthe Minas Subdistrict.
Based on the result of the study and discussion, it can be concluded as follows:
In general the objective of the research is to succesfully developed a model of oil exploitation management in a sustainable development pattern. With the focus not only to oil and gas utilization, but also to reuse and recycle produced water to achieve an economic and social sustainable development for local community in Siak Regency.
1. Produced water re-use processs using a Reverse Osmosis (RO) method was conducted successfully, except for odor parameter. However, odor parameter can be eliminated using carbon active and zeolit liltration media. All drinking water parameters standard have complied with Permenkes No. 907/MENKES/SK/VII/2002 for produced water sample from Minas, Belida and Sangatta Fields. Re-used and re-cycled of produced water can be used for agricultural irrigation base, manufacturer water base, and drinking water industrial base. Based on economic calculation of re-used and re-cycled produced water for best usage composition, as follows: drinking water: manufacture water base : irrigation water = 5O%:40%:l0%, with the price level bottled drinking water: Rp760,-/liter, manufacture water base: Rp 20,-/liter and irrigation water base: Rp 6,-/liter will give revenue close to annual average of oil revenue (with the difference in only nine thousand rupiah).
2. To figure out causal - effect inter-relationship irom several subsystem to develop a model of oil exploitation management in sustainable development pattern, which can be used to predict oil and gas production rate, and also produced water rate (with each AME value: 1,69%; 2,39% and 9,3l%). Also to predict population number (AME = 0,43% and AVE= 8,l5%). Based on curve simulation model, re-use and recycle of produced water can be initiated in 2015.
3. Environmental degradation and/or pollution which have occured due to produced water discharge can be minimized or even prevented, by re-use and/or re-cycle of its produced water, and its positive impact can be achieved by generating revenue to develop a sustainable socio-economic development of local community after oil and gas depleted. Based on Hotelling formula, oil exploitation at Minas Field will be depleted in 2022. And based on the production sharing contract, the contract will be expired in 2019.
4. Roles and its contribution of oil and gas mining subsector as a basis for revenue sources of Riau Province and Siak Regency. Implementation of Oil & gas Revenue Profit Sharing (DBI-I) for Riau Province is 99,6% and for natural gas is only 0,4%, while Revenue Profit Sharing (DBH) for Siak Regency is 99,9%. Oil and gas subsector contribution to PDRB Siak Regency: 'l8,34% with LQ: 1,38 in 2001 decreasing to 54,92% with LQ: 1,47 in 2005.
5. Software development for environmental management standard of oil exploitation activities, so that compliance with environmental management can be measured immediately, accurately and in a more simple way. Self compliance concept can be easily achieved.
6. Community perception at the surrounding area of Minas Field - PT.CPI 1 majority of them (>70%) did not disturbed by the oil exploitation activities, which may pollute the air, water and soil. Even they live in a remote area, the road infrastructure is in a good condition. In general, local community have not been influenced by the government development activity yet.
Eventhough Human Development Index (HDI) of Siak Regency (70,49%) is higher than Riau Province HDI (69,8) and Indonesian HDI (67,10%), but poverty level at the villages at surrounding reasearch area is high: 35,33% - 42,l5%. Donations or aids which needed by the local community at surrounding oil exploitation area are as follows:
a. Provide employment for local community, based on their skills, qualification, and education background.
b. Provide training and capital credit for small-medium enterprise (SME), to improve their business competitiveness.
c.Provide training and capital credit for agriculture, crop estate, and animal husbandry.
d. Improve community health services, especially clean water program for local community.
e. Provide education aids: school building, scholarship program, additional teachers, etc.
Based on the result and discussion, the suggestions are as follows:
1. Need to conduct field research continuation for produced water temporary storage and temporary treatment using constructed wetland to be used for irrigation water based, manufacturer water based, industrial drinking water based to achieve lower operational cost, and optimum produced water usage.
2. Need to initiate to conduct a research on green Gross Domestic Regional Revenue (PDRB) for Riau Province and Siak Regency, since environmental degradation level tends to increase annually, and have not included in economic calculation yet.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D858
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutimadji Tjokro
"Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi merupakan salah satu kegiatan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang memberikan kontribusi pada pembangunan. Hasil kegiatan migas CNOOC yang berlokasi di laut lepas (offshore) adalah produk minyak yang mempunyai nilai ekonomis, dan limbah air terproduksi sebagai hasil ikutan dari proses eksplorasi yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Limbah air terproduksi yang jumlahnya sangat melimpah mengandung zat-zat ikutan secara alami terdapat dalam formasi di bawah tanah seperti bahan organik dan anorganik, yang bersifat toxic, bioakumulasi dan biokonsentrasi dalam jangka waktu lama dapat mematikan biota laut. Penelitian pengolahan limbah air terproduksi menggunakan flokulan B (yang ramah lingkungan) dalam unit flotator jenis Induced Gas Flotator, sehingga diduga dapat memperbaiki kualitas limbah air terproduksi yang dibuang ke laut. Kualitas air laut sangat mempengaruhi kehidupan biota laut, dan keberadaan populasi biota laut secara langsung mempengaruhi tingkat eksploitasi sumberdaya taut yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini penduduk atau nelayan demi meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini akan menimbulkan suatu persepsi masyarakat. Penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu penelitian mengenai pengelolaan limbah dengan program minimisasi limbah, penelitian mengenai pengolahan limbah air terproduksi, dan penelitian persepsi masyarakat terhadap kegiatan migas.

The exploration and production of oil are activities that exploit natural resources. These activities also contribute to economic growth. CNOOC Ltd. is an exploration and production facility that is located offshore. Offshore oil exploration produces a relatively small amount of oil compared to the large amount of waste produced water as a by-product. The oil has commercial value while the produced water does not. The large amount of produced water is considerably risky and destructive to the sea environment because it contains large quantities organic and inorganic materials that are toxic, bioaccumulated, and bioconcentrated materials that can harm the marine life over a long period of exposure. This study of a waste treatment facility for water produced as a by-product of an offshore exploration and production, uses flocculants B (which are environmentally friendly) in a flotator unit with an induced-gas flotator type that can improve the quality of the produced water. The high levels of contamination of produced water will degrade the quality of the sea water. Consequently, marine life is affected adversely. As a result the lives of fishermen and local people are also adversely affected. This situation can contribute to a negative perception of the oil exploration facility from the local people. This thesis is divided into three main sections. The first section deals with the company's waste management using the waste-minimization agenda; the second section outlines the optimization of Process of produced water treatment, and the third section deals with the perception of the local community to CNOOC Ltd."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA489
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asrin Sarsono
"Tesis ini membahas kajian keekonomian berdasar kontrak bagi hasil Gas Metana-B yang saat ini sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan memasukan air terproduksi sebagai parameter untuk menentukan kelayakan dalam pengusahaan Gas Metana-B, karena sampai saat ini belum ada perhitungan keekonomian pengembangan lapangan Gas Metana-B yang dihubungkan dengan jenis pengolahan air terproduksi yang digunakan serta nilai tambah dari air yang dihasilkan. Hasil penelitian menyarankan agar air terproduksi dari lapangan Gas Metana-B digunakan sebagai enhanced oil recovery (EOR) untuk sumur minyak, sehingga dapat memberikan panghasilan yang optimum pengusaha dan pemerintah.

The focus of this thesis is economics evaluation study based on CBM production sharing contract was established by government with water production as parameter to determine feasibility in CBM field development, until now its haven't available economics evaluation study CBM field development linked by water processing type most production that is utilized and value added of resulting water. Result of this research to suggest that water most production of CBM is utilized as enhanced oil recovery (EOR) for oil well, so gets to give that optimum revenue for contractor and government."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25134
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febbyka Rachmanda
"Korosi merupakan penyebab utama kegagalan dalam industri minyak dan gas bumi. Mengisolir logam dari bahan korosi merupakan adalah cara yang paling efektif untuk mencegah korosi pada industri ini. Penggunaan inhibitor korosi alami menjadi alternatif baru untuk mencapai tujuan tersebut. Bahan alam dipilih sebagai alternatif karena bersifat aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perilaku inhibisi ekstrak kulit manggis pada pipa baja API-5L di lingkungan air terproduksi dan dibandingkan dengan inhibitor kimia dengan menggunakan metode kehilangan berat. Parameter elektrokimia dievaluasi dengan menggunakan metode EIS dan metode FTIR dilakukan untuk mengidentifikasi gugus aktif yang bekerja. Ekstrak kulit manggis dipilih sebagai inhibitor korosi karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit manggis dan inhibitor kimia merupakan inhibitor korosi yang sangat efektif untuk pipa baja API-5L di lingkungan air terproduksi karena dapat menurunkan laju korosi secara signifikan. Efisiensi inhibisi ekstrak kulit manggis sebesar 58 - 92% dengan penambahan 2 - 10 ml ekstrak kulit manggis. Ekstrak kulit manggis bekerja dengan membentuk suatu lapisan tipis (terlihat maupun tidak terlihat secara kasat mata) atau senyawa kompleks, yang mengendap (adsorpsi) pada permukaan logam sebagai lapisan pelindung yang dapat menghambat reaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Mekanisme ini juga didukung dengan meningkatnya nilai tahanan polarisasi dari permukaan baja setelah ditambahakan inhibitor.

Corrosion is the major cause failure in oil and gas industry. Isolate the metal from corrosion of materials is the most effective way to prevent corrosion for this industry. The use of green corrosion inhibitor become a new alternative to achieve that goal. Green inhibitor chosen as an alternative because it is safe, easily available, biodegradable, low cost, and environmentally friendly.
This study was conducted to study the inhibition behavior of pericarp of mangosteen extract for API-5L pipe steel in produced water environment and compared with chemical inhibitor using the weight loss method Electrochemical parameters are evaluated using EIS method and FTIR method to identify functional group that works. Pericarp of mangosteen extract is selected as corrosion inhibitor because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate.
Result showed pericarp of mangosteen extract and chemical inhibitor is highly effective corrosion inhibitor for API-5L pipe steel in produced water environment because it can inhibit the corrosion rate significantly. Inhibition efficiency for pericarp of mangosteen is 58 - 92% with addition of pericarp of mangosteen extract of 2 -10 ml. Pericarp of mangosteen works by forming a thin layer (visible or not visible by naked eye) or complex compounds, which settles (adsorption) to metal surfaces as a protective layer that can inhibit the reaction of the metal with its environment. This mechanism is also supported by the increased value of the polarization resistance of the steel surface after addition of inhibitor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahardian
"Mengisolir logam dari bahan korosi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah korosi pada industri minyak dan gas bumi. Penggunaan inhibitor korosi alami menjadi alternatif baru untuk mencapai tujuan tersebut. Bahan alam dipilih sebagai alternatif karena bersifat aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, biaya murah, dan ramah lingkungan.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perilaku inhibisi ekstrak kulit manggis pada pipa baja API-5L di lingkungan air terproduksi dan dibandingkan dengan inhibitor kimia dengan menggunakan metode kehilangan berat. Ekstrak kulit manggis dipilih sebagai inhibitor korosi karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit manggis dan inhibitor kimia merupakan inhibitor korosi yang sangat efektif untuk pipa baja API-5L di lingkungan air terproduksi karena dapat menurunkan laju korosi secara signifikan. Efisiensi inhibisi ekstrak kulit manggis sebesar 73,5 – 81,95% dengan variable waktu perendaman ekstrak kulit manggis. Ekstrak kulit manggis bekerja dengan membentuk suatu lapisan tipis (terlihat maupun tidak terlihat secara kasat mata) atau senyawa kompleks, yang mengendap (adsorpsi) pada permukaan logam sebagai lapisan pelindung yang dapat menghambat reaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Mekanisme ini juga didukung dengan meningkatnya nilai tahanan polarisasi dari permukaan baja setelah ditambahakan inhibitor.

Isolate the metal from corrosion of materials is the most effective way to prevent corrosion in oil and gas industry. The use of green corrosion inhibitor become a new alternative to achieve that goal. Green inhibitor chosen as an alternative because it is safe, easily available, biodegradable, low cost, and environmentally friendly.
This study was conducted to study the inhibition behavior of pericarp of mangosteen extract for API-5L pipe steel in produced water environment and compared with chemical inhibitor, using the weight loss method. Pericarp of mangosteen extract is selected as corrosion inhibitor because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate.
Result showed pericarp of mangosteen extract and chemical inhibitor is highly effective corrosion inhibitor for API-5L pipe steel in produced water environment because it can inhibit the corrosion rate significantly. Inhibition efficiency for pericarp of mangosteen is 73.5 - 81,95% with addition of pericarp of mangosteen extract of 10 ml at 3 to 9 days of immerse time Pericarp of mangosteen works by forming a thin layer (visible or not visible by naked eye) or complex compounds, which settles (adsorption) to metal surfaces as a protective layer that can inhibit the reaction of the metal with its environment. This mechanism is also supported by the increased value of the polarization resistance of the steel surface after addition of inhibitor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Febrianto
"Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X.

This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>