Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Adhika Sari
"[ABSTRAK
Kemayoran telah mengalami transformasi fungsi kota. Bermula sebagai lahan berawa yang dijadikan kawasan bandara udara kemudian diubah menjadi kawasan perdagangan internasional yang dilengkapi area hunian didalamnya. Kebon Kosong menjadi kawasan hunian yang dilengkapi fasilitas publik di dalamnya. Dalam kehidupan, manusia senantiasa mencariketenangan dan kenyamanan jiwa melalui beragam aktivitas yang terwujud dalam kegiatan ritual. Sadar ataupun tidak warga kota menandai tempat tertentu berdasarkan interiority yang mereka rasakan untuk melakukan kegiatan ritual. Pembahasan aktivitas ritual dalam tesis ini terfokus pada kegiatan yang terjadi di ruang publik berdasarkan life cycle space. Life cycle space merupakan ruang gerak yang terbentuk dari aktivitas manusia berdasarkan kelompok usia tertentu. Setiap fase tumbuh kembang manusia memiliki radius gerak manusia yang terpaut dengan rumah tinggal. Area radius gerak manusia yang terjadi di ruang publik selanjutnya disebut sebagai ruang ritus kota. Berdasarkan analisis, ruang teduh menjadi tujuan warga kota untuk beraktivitas. Temuan ini mengantarkan pada metode merancang kota dengan permukaan bayangan.

ABSTRACT
Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people?s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface.;Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people?s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface., Kemayoran has been a transformation in the city functions. Previously, this area was marshy land that once used the area airports and then transformed into an international trade, with a residential area. Kebon Kosong area has now become a residential area and has been equipped with public facilities. In life, people always seek tranquility and comfort the soul through a variety of activities embodied in ritual activities. Consciously or not, people mark certain places based interiority they feel to perform the ritual activities. Discussion of ritual activity in this thesis is focused on the activities that take place in public spaces based on life cycle space. Life cycle space is the space that is formed from human activities and based on a particular age group. Each phase of human growth and development has a radius of human motion adrift with their living places. Radius area of human motion that occurs in the public space will be referred to as a rite of urban space. Based on the analysis, a shady area becomes people’s aim for daily activities. The result of this thesis leads to a method of designing the city with a shadow surface.]"
2015
T40875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Permata Sari
"Backlog merupakan isu perumahan yang hampir ada di semua negara, termasuk Indonesia. Banyak penyebab terjadinya backlog. Di Ingriss, keberadaan concealed household disebut-sebut sebagai penyebab utamanya. Fenomena concealed household sebenarnya juga mudah ditemui di masyarakat kita yang syarat akan kekerabatan extended family-nya. Meski pun demikian, tidak banyak orang mengetahui fenomena ini. Penulisan skripsi ini dilakukan guna memahami fenomena concealed household lebih baik, mengetahui penyebabnya, dan bagaimana dampaknya terhadap hunian eksisting. Dengan melakukan wawancara dan observasi sebuah keluarga beserta perubahan huniannya dari waktu ke waktu, didapatkan bahawa concealed household dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor kekerabatan dan kemampuan finansial rumah tangga.

Backlog is a housing issue which occurs almost everywhere, including in Indonesia. There are many causes the backlog issue occured. In England, concealed household is said to be the main factor which causes the backlog. In fact, this concealed household phenomenon is actually easily found in our society as well, which known for its extended family kinship. Yet, not many people are aware of it This paper is written in hope to get a better understanding of what concealed household is, what the causes are, and the effects given to the exsisting dwellings. By interviewing and observing a family and its dwelling transformations through times, given conclusion that concealed household can be caused by two factors, which are the kinship and the financial state of the household."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permata Kurniasari
"Dengan segala keterbatasan ekonomi maupun lahan hunian, masyarakat berpenghasilan rendah melakukan strateginya masing-masing untuk dapat berkehidupan di kampung kota. Untuk merespon terhadap keterbatasan ekonomi dan hunian yang sedikit, banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang akhirnya memilih untuk bertinggal bersama. Namun hal ini dapat memicu ketidakcocokan terhadap kondisi hunian dengan kebutuhan penghuninya, sehingga terjadilah ekstensi hunian. Ekstensi hunian yang dimaksud merupakan ekstensi secara fungsi ruang, bukan secara fisik bangunan. Ekstensi yang dapat terjadi di kampung kota misalnya memanfaatkan teras hunian maupun ranah umum seperti gang atau MCK umum untuk melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci, dan sebagainya. Berdasarkan hasil tinjauan teori dan analisis studi kasus, berbagi termasuk bertinggal bersama dan ekstensi yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh kondisi hunian serta neighborhood-nya. Neighborhood yang dimaksud diantaranya adalah hubungan dengan tetangga serta lingkungan fisiknya. Semakin dekat hubungan penghuni dengan tetangganya, jika didukung oleh lingkungan fisik, dapat memberi rasa kepemilikan yang kuat sehingga ekstensi ke ranah umum yang dilakukan dapat lebih leluasa.

With all the economic and residential constraints, low income people are doing their own strategy to be able to live in kampung kota. In respond to that, many low income people choose to live as a co residence. However, this may trigger mismatch between dwelling conditions and the inhabitant rsquo s needs. This mismatch can eventually leads to an extension in functional way. Extensions that can occur in kampung kota, for example, is to make use of the terrace or public areas such as alleys or MCK public toilets to perform activities such as cooking, washing clothes, and so forth. This paper will examine the case study in a qualitative method. The case study is taken in Gang Kingkit, Central Jakarta, as a dense kampung kota and the dwelling extension can be seen in every corner of the alleys. Based on the results of the theory review and case study analysis, sharing co residence included and extension is greatly influenced by the dwelling condition and its neighbourhood. Neighbourhood in this context is the relationship between neighbours and the physical environment. The closer the inhabitants rsquo relationship to their neighbours, if supported by the physical environment, can give a strong sense of belonging so that the extensions to public areas can be performed more freely."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bellanti Nur Elizandri
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah manusia gerobak di Kota Bekasi, yang dikategorikan sebagai tuna wisma, melakukan kegiatan bertempat tinggal. Bertempat tinggal bersifat dinamis dan ditandai dengan diperolehnya sense of home. Sense of home bukan hasil dari house. Sebaliknya, house dibentuk karena kehadiran sense of home sehingga homeless tidak selalu disebabkan oleh houseless. Sebagai tuna wisma, manusia gerobak di Kota Bekasi bertempat tinggal dan memiliki house serta home, yang diwujudkan melalui pemanfaatan bangunan dan fasilitas umum serta kegiatan perpindah, terkait kondisi fisik dan non-fisik Kota Bekasi.
ABSTRACT
The purpose of this study was to assess whether manusia gerobak in Bekasi City are conducted dwelling practice, as roofless. Dwelling is dynamic and appointed by obtaining the sense of home. Sense of home is not the result of house. Instead, the house is formed by the presence of a sense of home so homeless are not always caused by houseless. As roofless, manusia gerobak in Bekasi city are dwelling and having a house and home that implemented by utilization of public building and public facilities and moving, related physical and non physical condition in Bekasi city. "
2017
S66134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puan Jati Megawati
"Tesis ini bertujuan untuk mengungkap ragam bentuk act of dwelling dari aktivitas bertinggal dan bermukim yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat permukiman pesisir di wilayah Gudang Lelang, yang menunjukkan mekanisme dalam merespon kerentanan serta upaya dalam mempertahankan keamanan bermukimnya.  Perspektif ekofeminisme digunakan untuk mampu melihat mekanisme tersebut secara lebih holistik, di mana isu sosial, ekonomi, politik, dan ekologi menjadi satu kesatuan yang utuh, termasuk dalam menelaah relasi kelas, gender dan kuasa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pesisir yang fluktuatif. Hasil penelitian bertujuan untuk mendorong paradigma pembangunan khususnya terhadap perencanaan di ruang pesisir dan permukiman informal dengan perspektif yang lebih terbuka untuk mencapai berkelanjutan, keberpihakan pada kondisi masyarakat di dalamnya, serta lebih berkeadilan gender.

This thesis aims to reveal the various forms of the act of dwelling from settling and living activities that are embodied in the daily lives of coastal settlement communities in the Gudang Auction area, which show mechanisms for responding to vulnerabilities and efforts to maintain the security of their settlements. The ecofeminism perspective is used to be able to see this mechanism more holistically, in which social, economic, political, and ecological issues become a unified whole, including in examining class, gender, and power relations that occur in the fluctuating lives of coastal communities. The results of the study aim to encourage a development paradigm, especially towards planning in coastal spaces and informal settlements with a more open perspective to achieve sustainability, alignment with the conditions of the people in it, and more gender equity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suriadi
"Terlepas dari berhasil tidaknya upaya-upaya pembangunan yang telah berlangsung hingga saat ini, terlihat adanya indikasi peningkatan populasi penduduk lanjut usia di Indonesia. Peningkatan penduduk lansia pada suatu saat akan patensial melahirkan permasalahan-permasalahan baru. Kekhawatiran terhadap munculnya permasalahan tersebut dilatar belakangi adanya perubahan struktur dan fungsi keluarga. Perubahan keluarga dari mended family ke rut clear family dikhawatirkan akan membuat keluarga tidak mampu lagi berfungsi sebagaimana sebelumnya, termasuk fungsi untuk merawat lansia. Untuk menetralisir adanya disfungsi keluarga diperlukan lembaga ham yang dapat mensubstitusi fungsi keluarga sebelumnya, misalnya melalui sarana pelayanan dan perawatan yang dapat dijadikan tempat tinggal pada masa lansia nanti, baik yang berbasiskan keluarga, berbasiskan masyarakat maupun yang berbasiskan lembaga. Sedangkan model pelayanan dan perawatan yang ingin dikembangkan, apakah itu yang berbasiskan lemhaga (panti) ataupun lembaga pendamping yang membantu para lansia yang tinggal di rumah sendiri atau atak sangat tergantung pada kondisi sosial budaya dan ekonomi penduduk. Oleh karena itu data mengenai preferensi tempat tinggal (pola pelayanan dan perawatan) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya penting diketahui.
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan memfokuskan pada preferensi tempat tinggal pada masa lanjut usia masyarakat di Kotamadya Medan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan populasi penelitian adalah para lanjut usia yang ada di Kotamadya Medan dengan menetapkan batasan usia lansia antara 55 - 64 tahun (the young old). Pemilihan sampel dilakukan dengan cara bertahap, yaitu pengambilan area sampel dengan teknik cluster random sampling, dan terpilih 3 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kotamadya Medan. Sedangkan tahap berikutnya menentukan respanden sebagai unit analisis dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang ditetapkan adalah 10 % dari jumlah lanjut usia yang ada dimasing-masing area penelitian yang terpilih, dan didapat jumlah sampel sebanyak 155 sebagai unit analisisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu kuesioner dan dipadukan dengan hasil wawancara. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis tabel tunggal dan tabel silang serta penggunaan tes statistik Lambda untuk mengetahui faktor-faktor preferensi tempat tinggal (pelayanan dan perawatan) pada masa lanjut usia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden lebih senang hidup secara mandiri atau hidup di rumah sendiri. Hal ini didasarkan atas keinginan mereka untuk tidak merepotkan orang lain. Terhadap bentuk pelayanan dan perawatan yang berbasiskan keluarga (family-based), model yang diinginkan responden adalah Santunan Keluarga dan Paket Bantuan Usaha Produktif. Untuk pola pelayanan dan perawatan yang berbasiskan masyarakat (community-based), bentuk atau model yang diinginkan adalah Pusat Pelayanan Lansia. Sedangkan bentuk pelayanan dan perawatan yang berbasiskan lembaga (institutional-based), responden lebih senang terhadap Rumah Sakit Lansia. Dari hasil tes statistik yang dilakukan dengan menggunakan Lambda diketahui bahwa secara umum preferensi tempat tinggal Pola pelayanan dan perawatan pada masa lansia tidak dipengaruhi oleh faktor status perkawinan, jenis kelamin, dan status pekerjaan responden. Hanya variabel agama yang dianut responden yang menunjukkan pengaruhnya, walaupun pengaruhnya sangat lemah. Dalam konteks penelitian ini, tidak adanya hubungan antara berbagai faktor di satu sisi dan memmjukkan hubungan yang sangat lemah di sisi lain terhadap preferensi tempat tinggal pada masa lanjut usia mungkin disebabkan informasi mengenai pola pelayanan dan perawatan yang dapat dijadikan tempat tinggal, lembaga-lembaga lanjut usia maupun faktor-faktor yang berkaitan dengan persoalan lanjut usia jarang dibicarakan. Sehingga pengetahuan mengenai persoalan lanjut usia terasa masih sangat kurang dan benar kemungkinannya informasi mengenai poly pelayanan dan perawatan yang dapat dijadikan tempat tinggal pada masa lanjut usia belum diketahui secara pasti dan benar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2006
729 CEC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yandi Andri Yatmo
"Domestic service activities as basic dwelling necessities are inevitably required and performed as essential part of living spaces in any house types. The spatial arrangement of domestic service activities might be problematic in dwellings with limited spatial size, as found in housings for low income occupants. This paper examines various spatial strategies for domestic service activities in urban kampung houses, through the development of a dwelling typology based on the spatial organization of domestic service space. It attempts to analyze urban kampung houses beyond the common differentiation of dwelling space in which domestic service spaces tend to be associated with the back of the house region. It also acknowledges the context of urban kampung housing with certain neighborhood social structure and collective uses of spaces. The findings suggest various spatial strategies in allocating domestic service activities within the available space, including the use of the front region of the house, the outdoor extension of house space, as well as collective uses of space for certain domestic service activities. Redefining the typology of houses based on the spatial arrangement of domestic service activities could provide an insight into specific characteristics of urban kampung living with specific spatiality for domestic service."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2013
UI-IJTECH 4:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Ivannal Hakim
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap kehadiran Pasar Cepit-tempat jual-beli yang meruang di tengah-tengah kampung di Kota Magetan, Jawa Timur. Pasar Cepit dapat dipahami sebagai fenomena kotadesasi di Magetan ?sebuah kota yang sebelumnya didominasi oleh bidang pertanian, namun kini berubah menjadi kota-desa. Salah satu kegiatan urban tertentu yang akan difokuskan pada dalam penelitian ini adalah mengenai kegiatan perdagangan, yaitu bertahannya pasar tradisional di tengah-tengah upaya pembangunan pasar modern yang formal di lokasi tersebut yang dibangun oleh pemerintah setempat. Penelitian difokuskan pada pembentukan Pasar Cepit, mengapa Pasar Cepit tetap bertahan di tengah skema baru kegiatan perdagangan yang diadakan oleh pemerintah setempat? Bagaimana Pasar Cepit meruang sepanjang gang kampung? Grounded theory dipilih sebagai pendekatan penelitian studi ini untuk mengungkapkan fenomena spasial di Pasar Cepit. Temuan menunjukkan bahwa hubungan antara aktor yang terlibat dalam Pasar Cepit bersifat resiprokal ?meskipun perbedaan mereka dalam hal kepentingan ?dapat diungkap sebagai penyebab hadirnya Pasar Cepit. Kehidupan yang harmonis dan sejahtera di Pasar Cepit kemudian dapat disimpulkan sebagai makna bermukim (dwelling). Di sisi lain, Pasar Cepit selalu dicap sebagai pasar informal di sepanjang kehadirannya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Pasar Cepit merupakan salah satu aspek penting dari ruang daur hidup bagi warga di Kota Magetan. Kemandirian orang-orang di Pasar Cepit dalam menyelenggarakan ruang mereka membuat Pasar Cepit tetap hadir dan bertahan.

ABSTRACT
The aim of this study is to uncover the existence of Pasar Cepit ?a trading place that takes place in kampung in the center of the Magetan, East Java. Pasar Cepit can be conceived as kotadesasi phenomenon in Magetan that was previously an agricultural dominant, is now transforming into kota-desa. One particular urban activity that will be focused on in the research is that of retail, namely, on the persistence of traditional marketplace despite the redevelopment of formal modern market on the same site built by the local government. The research focus on the formation of Pasar Cepit, why it perseveres despite a new scheme of retail proposed the local government? How it develops along the kampung gang or alley? Grounded theory is chosen as the research approach of this study to reveal the spatial phenomena in Pasar Cepit. Findings show that the relationship between the actors that involve in Pasar Cepit is reciprocal ?despite their differences in terms of interest ?can be revealed as the cause of Pasar Cepit‟s persistence. Harmonious and prosperous life in Pasar Cepit then be able to be summed up as meaning of dwelling. On the other hand, Pasar Cepit is always labeled as informal marketplace along its existence. But it can not be denied that Pasar Cepit is one of important aspects of human life-cycle space in the city of Magetan. The independency of people in Pasar Cepit in preserving their space makes Pasar Cepit remains exist."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tracy Salsabila
"Kampung merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk, berada berdampingan dengan kota, dimana mereka memiliki tempat tinggal yang hidupnya tradisional, susunannya tidak terencana, serta pekerjaan penghuninya cenderung informal (Sihombing, 2023). Perbedaan tersebut tentunya mempengaruhi cara hidup masyarakat kampung, terutama kebiasaan masyarakat kampung dalam berkumpul di ruang publik yang ada di luar tempat tinggal dan di luar tempat bekerja/sekolah, yaitu third place. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik 2020, generasi Z merupakan generasi dengan jumlah terbanyak di Indonesia, yaitu dengan jumlah 27.94%. Generasi Z merupakan generasi yang communitarian, yaitu generasi yang gemar berkumpul dan membentuk komunitas. Terlebih lagi, kondisi ekonomi masyarakat kampung kota lemah, sehingga kebiasaan generasi Z di kampung kota dalam berkumpul dan membentuk komunitas berbeda dengan generasi Z lainnya yang tinggal di luar kampung. Maka dari itu, generasi Z yang tinggal di kampung kota dengan karakter yang communitarian dan hidup dalam kemiskinan tentu memiliki pertimbangan/preferensi sendiri dalam mencari ruang yang mampu membentuk komunitas diantara mereka, baik dilakukan secara sadar ataupun tidak. Oleh karena itu, skripsi ini membahas tentang faktor pembentuk third place yang mempengaruhi pilihan third place generasi Z di kampung dan pengaruhnya terhadap terbentuknya komunitas.

The urban village (kampung) is a residential area that is densely populated, located side by side with the city, where they have traditional living habits, unplanned building pattern, and the occupants' work tends to be informal (Sihombing, 2023). These differences certainly affect the living habits of the kampung’s residents, especially the habit of gathering in public spaces outside their homes and outside their workplaces/schools, namely the third place. Currently, according to the 2020 Population Census, generation Z is the generation with the largest number in Indonesia (27.94%). Generation Z is a communitarian generation, the generation that likes to gather and form communities. Furthermore, living under awful economic conditions impacts their habit of gathering and shaping communities, thus showing differences from other Z generations outside kampung. Therefore, generation Z who live in kampung with communitarian characteristics that lives under poverty certainly have their own considerations in finding spaces that are able to form community among them, whether done consciously or not. Therefore, this thesis discusses third place shaping factors that affect generation z in kampung’s third place selection and its impact towards community formation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>