Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Aji
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemerintahan yang dilakukan
dengan menggunakan media sosial secara aktif. Menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dengan strategi studi kasus, penelitian ini berusaha untuk mendapatkan
gambaran secara mendalam tentang bagaimana pemanfaataan media sosial dapat
mendukung kinerja birokrasi di institusi pemerintahan. Komunikasi pemerintahan yang
akan dilihat adalah dari sisi: internal dan eksternal. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
media sosial yang dimanfaatkan secara aktif untuk kepentingan komunikasi pemerintahan
mampu mendorong terjadinya komunikasi partipatif baik secara internal di organisasi
pemerintahan maupun eksternal dengan masyarakat.

ABSTRACT
This research aims to determine governmental communication that uses social
media actively. Using qualitative research approach with case study strategy, this
research seeks to obtain in-depth overview of how the use of social media can
support the performance of the bureaucracy in government institutions.
Governmental communication that will be discussed are from the side of: internal
and external. The survey results revealed that social media is used actively for the
benefit of government communications were able to encourage communication in
the organization both internally and externally with the public, This research aims to determine governmental communication that uses social
media actively. Using qualitative research approach with case study strategy, this
research seeks to obtain in-depth overview of how the use of social media can
support the performance of the bureaucracy in government institutions.
Governmental communication that will be discussed are from the side of: internal
and external. The survey results revealed that social media is used actively for the
benefit of government communications were able to encourage communication in
the organization both internally and externally with the public]"
2015
T44389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhini Hastrida
"Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat adalah melalui pemanfaatan media sosial untuk berkomunikasi secara langsung dengan publiknya. Dalam negara yang demokratis, kepercayaan publik pada pemerintah menjadi hal penting yang dibutuhkan sebagai modal yang memungkinkan keberhasilkan kerja lembaga pemerintah. Tesis ini membahas mengenai pengaruh dari faktor orientasi mutualitas dan faktor iklim keterbukaan dalam komunikasi dialogis yang dilakukan pemerintah melalui media sosial terhadap kepercayaan pada pemerintah. Pengukuran pengaruh komunikasi dialogis dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran untuk konsep organization-public dialogic communication (OPDC) yang telah diadaptasi untuk penggunaan di media sosial, sedangkan kepercayaan pada pemerintah diukur menggunakan konsep kompetensi, kebajikan, dan kejujuran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatif yang dilakukan melalui survei online terhadap 350 follower media sosial Kementerian Ketenagakerjaan RI. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari faktor orientasi mutualitas dan faktor iklim keterbukaan dalam komunikasi dialogis melalui media sosial terhadap kepercayaan pada pemerintah, dan bahwa faktor iklim keterbukaan lebih mempengaruhi kepercayaan pada pemerintah dibandingkan dengan faktor orientasi mutualitas.

One of the efforts made by the government to gain the trust of the public is through the use of social media to communicate directly with the public. In a democratic country, public trust in government is an important thing needed as capital that enables the successful work of government institutions. This thesis discusses the influence of the mutuality orientation factor and the climate factor of openness in the government's dialogic communication through social media on trust in the government. Measurement of the influence of dialogic communication is carried out using a measurement scale for the concept of organization-public dialogic communication (OPDC) which has been adapted for use in social media, while trust in the government is measured using the concepts of competence, benevolence and honesty. This research is an explanatory quantitative research conducted through an online survey of 350 social media followers of the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. The results of the study show that there is a significant influence of the orientation of mutuality factor and the climate of openness factor in dialogic communication through social media on trust in the government, and that the climate of openness factor influences trust in the government more than the orientation of mutuality factor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Annisa Diningsih
"Studi literatur mengenai krisis komunikasi terus berkembang. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh isu-isu di masyarakat, seperti pandemi atau bencana alam. Literatur mengenai krisis komunikasi juga berkembang karena kehadiran dan perkembangan media baru, salah satunya adalah media sosial. Sepanjang satu dekade terakhir, studi ilmiah yang menganalisis praktik terbaik atau implikasi praktik penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi terus berkembang. Makalah ini melakukan kajian literatur terhadap lima belas jurnal pene litian internasional tentang penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi. Hasilnya, ditemukan lima tema utama tentang peran media sosial dalam manajemen krisis komunikasi, yaitu media sosial berbasis teks lebih efektif dalam manajemen krisis komunikasi dibandingkan media sosial berbasis visual, media sosial efektif jika berperan sebagai sarana penyebaran informasi yang cepat dan akurat, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun dialog interaktif dengan pemangku kepentingan sosial dapat digunakan untuk melakukan monitoring , media atau pengawasan terhadap opini publik di masa krisis komunikasi, serta penggunaan media sosial harus tetap dilengkapi oleh penggunaan media tradisional dalam manajemen krisis komunikasi.

Literature studies related to crisis communication continue to grow. The growth is not only caused by the issues within the society, such as pandemics or natural disasters, but als o caused by the presence and development of the new media, one of which is social media. Over the past decade, scientific studies analyzing best practices or practical implications on using social media as a part of communication crisis management have con tinued to evolve. This paper conducts a literature review of fifteen international research journals about the use of social media in crisis communication management. The result shows that there are five main themes regarding the topic, namely textmanagement than visualbased s ocial media is more effective in communication crisis based social media, social media is effective if it is used to disseminate information quickly and accurately, social media can be utilized as a means to build interactive dialogu e with stakeholders, social media can be used to monitor or supervise public opinion in times of communication crisis, and the use of social media must still be complemented by the use of traditional media in crisis communication management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shofi Rosyadi
"Latar belakang penelitian ini didasari oleh isu-isu pilpres 2019 yang beredar secara masif di media sosial. Dari isu-isu tersebut muncul polarisasi dan membagi menjadi dua belah pihak yang saling berseberangan. Namun, pengguna pada dasarnya tidak disuguhkan informasi yang berimbang akibat dari sistem rekomendasi pada sosial media. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian dampak media sosial khususnya pada kajian sistem rekomendasi dengan konteks di Indonesia.
Tesis ini mengkaji sistem rekomendasi yang dirancang oleh operator media sosial cenderung seragam atau selaras dengan pandangan politik pengguna saja. Fenomena tersebut adalah The Filter Bubbles dimana informasi yang beredar pada media sosial kita disaring hanya sesuai dengan pandangan pengguna itu sendiri. Polarisasi menjadi efek yang bisa dipengaruhi oleh sistem rekomendasi karena penerimaan informasi dari pengguna setelah melalui sistem kurasi berdasarkan personalisasi memunculkan berita seragam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem rekomendasi membuat posisi polarisasi pengguna semakin ekstrim. Hal ini ditandai dengan semakin teguhnya opini dan pandangan politik yang dipegang oleh pengguna sebelumnya.

The background of this research is based on 2019 election issues that spread massively in social media. From these issues comes the polarization and divides into two opposing sides. However, users are basically not presented with balanced information as a result of the recommendation system on social media. This research is expected to enrich the study of social media impact, especially on study of recommendation system with context in Indonesia.
This thesis examines the recommendation system designed by social media operators tends to be uniform or aligned with the user's political views only. The phenomenon is The Filter Bubbles where the information circulating on our social media is filtered only in accordance with the user's own views. Polarization becomes an effect that can be influenced by the recommendation system because the acceptance of information from the user after going through a personalized curation system raises uniform news.
This research uses quantitative approach with experiment method. The results of this study indicate that the recommendation system makes the polarization position of users more extreme. This is marked by increasingly persistent opinions and political views held by previous users
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa Treziavananda
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses hubungan romantis di Indonesia dapat terbentuk, bersamaan dengan respon atau reaksi yang berkembang selama seseorang menggunakan Tinder.Tinder merupakan salah satu media alternatif untuk mendefinisikan inisiasi dalam komunikasi romantis/percintaan untuk menemukan pasangan. Wawancara mendalam kepada dua informan telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi kencan online dapat memulai komunikasi dalam hubungan romantis/percintaan, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Penetrasi Sosial. Teori ini menjadi kerangka dasar dan menentukan perkembangan dalam hubungan interpersonal; dengan pertukaran perilaku diantara dua orang yang ingin mengembangkan hubungan. Berbagai aspek perilaku telah dianalisis berdasarkan perbedaan jenis kelamin informan. Studi ini menemukan bahwa hubungan komunikasi romantis/percintaan itu dibedakan antara informan laki-laki dan perempuan; dan hal ini dipengaruhi oleh preferensi pribadi setiap individu.Kata Kunci; Tinder, Hubungan Komunikasi Romantis, Percintaan, Situs Kencan Online.

ABSTRACT
This paper aim to define the process of how romantic relationship is formed in Indonesia, along with the response or reaction that occurs throughout the process of using Tinder. Tinder is an alternative medium to define the romantic communication romance initiation on finding a partner.In depth interviews towards two informants were conducted to examine how the online dating application could initiate a romantic relationship communication, which then being analyzed with Social Penetration theory. This theory served as a base model to provide the basic framework and define the development in interpersonal relationships by the behavior interchange between two people who willing to develop a relationship. Various aspect of behaviors were analyzed based on gender differences of the informants. This study resulted in different romantic relationship romance communication outcome that has occurred between the male and female informants that is affected by each individual rsquo s personal preference. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Herera
"Sosialisasi konsumen melalui komunikasi dengan teman (peer) menggunakan website media sosial telah menjadi salah satu isu pemasaran yang penting seiring dengan pengembangan dan peningkatan popularitas media sosial. Dipandu oleh sebuah kerangka sosialisasi, artikel ini menyelidiki komunikasi dengan teman (peer) melalui website media sosial; kekuatan ikatan level individual dan identifikasi dengan teman kelompok level grup sebagai anteseden; dan sikap terhadap produk dan keputusan pembelian sebagai hasilnya. Berdasarkan hasil survey dari 140 orang yang terkait dalam komunikasi dengan teman tentang produk melalui media sosial Multiply Indonesia menyatakan bahwa dua anteseden, yaitu kekuatan ikatan dengan teman dan identifikasi dengan teman kelompok, tidak memiliki pengaruh positif terhadap komunikasi dengan teman (peer). Sosialisasi konsumen online melalui komunikasi dengan teman (peer) juga mempengaruhi keputusan pembelian dalam dua cara: langsung (bersamaan dengan teman) dan tidak langsung dengan melewati keterkaitan dalam produk. Dalam tambahannya, kebutuhan akan keunikan konsumen memiliki efek moderasi dalam pengaruh komunikasi dengan teman (peer) dalam sikap terhadap produk. Penemuan ini memiliki teori yang signifikan dan implikasi manajerial.;Consumer socialization through peer communication using social media websites has become an important marketing issue through the development and increasing popularity of socialmedia. Guided by a socialization framework, this article investigates peer communication through social media websites; individual-level tie strength and group-level identification with the peer group as antecedents; and product attitudes and purchase decisions as outcomes. Survey data from 140 participants who engaged in peer communications about products through social media, Multiply Indonesia, confirm that the two antecedents don't have positive influences on peer communication outcomes. Online consumer socialization through peer communication also affects purchasing decisions in two ways: directly (conformity with peers) and indirectly by reinforcing product involvement. In addition, consumer's need for uniqueness has a moderating effect on the influence of peer communication on product attitudes. These findings have significant theoretical and managerial implications."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyiana Afni Diyanto
"Perkembangan dunia digital membuat banyak orang bergantung untuk membantu kehidupan sehari-hari mereka seperti dalam pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial. Media sosial seperti twitter, Whatsapp, maupun Instagram dapat menjadi sebuah ruang untuk berkomunikasi secara virtual. Terlebih lagi ketika pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas manusia membuat beberapa kegiatan berpindah secara virtual. Penggunaan media sosial yang cukup intensif inilah dapat memunculkan hubungan relasi pertemanan secara virtual yang menjadi topik utama dalam penelitian ini. Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana sebuah relasi secara virtual dapat terjalin mulai dari proses hingga faktor-faktor yang dapat mendukung terbentuknya hubungan sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas komunikasi menjadi sebuah faktor yang cukup berperan terhadap terbentuknya sebuah pertemanan virtual yang cukup dekat. Tidak hanya itu, minat yang sama, topik yang relevan, hingga gender cukup berperan penting dalam hubungan virtual ini. Dekatnya hubungan yang terjalin membuat pandangan negatif mengenai hubungan “virtual” tidak menjadi halangan, namun menjadi sebuah “batasan” untuk tidak berlebihan dalam menjalin sebuah pertemanan virtual.

The development of the digital world makes many people depend on help in their daily lives, such as in work, education, and social relations. Social media such as Twitter, Whatsapp, and Instagram can be a space to communicate virtually. Especially during the Covid-19 pandemic, some human activities become limited and move some activities into virtual. This intensive use of social media can lead to virtual friendship relations, which is the main topic of this research. This study tries to see how a virtual relationship can be established, starting from the process to the factors that can support forming social relationships. The results of this study indicate that the intensity of communication is a factor that plays a significant role in the construction of a close virtual friendship. Also, shared interests, relevant topics, and gender play an essential role in this virtual relationship. The close virtual relationships make negative opinions about "virtual" relationships, not an obstacle but a "boundary" not to overshare personal things to virtual friendship."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Sri Elwani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan penggunaan media sosial, orientasi percakapan serta orientasi konformitas dalam komunikasi keluarga dengan harga diri remaja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei online. Sampel penelitian berjumlah 185 siswa yang bersekolah di SMK Wira Utama yang terletak di Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Dari tiga variabel yang diukur, hasil penelitian menunjukkan hanya orientasi percakapan dalam komunikasi keluarga yang memiliki hubungan signifikan dengan harga diri remaja dengan nilai r=0.254, ρ=0,00. Orientasi konformitas dalam komunikasi keluarga dan penggunaan media sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap harga diri remaja masing-masing dengan nilai r=0,106, ρ=0,150 dan r=0.2, ρ=0,773. Orientasi percakapan memiliki hubungan positif dengan harga diri remaja karena keluarga yang yang memiliki orientasi percakapan tinggi cenderung memiliki iklim komunikasi terbuka dan sering melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Dampaknya adalah anak memiliki perasaan positif terhadap diri dan kemampuan mereka sendiri. Hal ini sangat baik bagi perkembangan harga diri anak. Orientasi konformitas tidak memiliki hubungan signifikan dengan harga diri responden, baik secara positif maupun negatif. Orientasi konformitas yang banyak dikaitkan membawa dampak negatif terhadap anak, dalam penelitian ini tidak terbukti Penggunaan media sosial responden juga menunjukkan tidak berhubungan secara signifikan dengan harga diri. hal ini disebabkan persepsi responden tentang pentingnya media sosial dalam kehidupan mereka dan hubungan emosional yang terbentuk dengannya tidak terlalu tinggi. Hasil penelitian menyarankan agar setiap keluarga menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dan mendorong anak untuk memiliki dan mengekspresikan pendapat mereka karena hal ini sangat baik bagi perkembangan harga diri remaja. Komunikasi yang hangat ketika menyampaikan pendapat juga sangat baik bagi orang tua agar dapat mengurangi dampak negatif dari orientasi konformitas. Dampak negatif penggunaan media sosial juga dapat dikurangi selama penggunaan media sosial tidak terlalu melibatkan emosi dan tidak terintegrasi menjadi keseharian utama remaja.

This study aims to explain the relationship between social media use, conversational orientation and conformity orientation in family communication with adolescent self-esteem. The research was conducted with a quantitative approach and using an online survey method. The research sample consisted of 185 students who attended SMK Wira Utama which is located in Nyalindung Village, Nyalindung District, Sukabumi Regency. Of the three measured variables, the results showed that only conversational orientation in family communication had a significant relationship with adolescent self-esteem with a value of r = 0.254, ρ = 0.00. Conformity orientation in family communication and social media use did not have a significant relationship with adolescent self-esteem with a value of r = 0.106, ρ = 0.150 and r = 0.2, ρ = 0.773 respectively. Conversation orientation has a positive relationship with adolescent self-esteem because families with high conversational orientation tend to have an open communication climate and often involve children in decision making. The impact is that children have positive feelings about themselves and their own abilities. This is very good for the development of children's self-esteem. Conformity orientation does not have a significant relationship with the respondent's self-esteem, either positively or negatively. The conformity orientation that is widely associated with negative impacts on children is not proven in this study. The respondents' use of social media also shows that it is not significantly related to self-esteem. This is because the respondents' perceptions of the importance of social media in their lives and the emotional relationships they form are not very high. The results suggest that each family creates a climate of open communication and encourages children to have and express their opinions because this is very good for the development of adolescent self-esteem. Warm communication when expressing opinions is also very good for parents in order to reduce the negative impact of conformity orientation. The negative impact of using social media can also be reduced as long as the use of social media does not involve too much emotion and is not integrated into the main daily lives of teenagers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hanifa Azanda
"Penelitian ini akan menjabarkan pemasaran bisnis online niche dengan online shop yang dijalankan dengan menggunakan media sosial. Bagaimana melihat peluang pada ceruk (niche) dan melakukan komunikasi pemasaran pada pemasaran di era digital. Penelitian ini akan mengambil studi kasus mengenai pemasaran niche barang-barang khusus individu yang memiliki tubuh big size. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan paradigma post positivis.
Dari penelitian yang dilakukan ditemukan, banyak netpreneur yang berbisnis pada komunitas big size dengan menjalin hubungan atau relasi dengan melakukan komunikasi secara langsung dan saling berinteraksi dengan pelanggan dengan penggunaan media sosial. Selain itu, bentuk pemasaran dilakukan dengan konsep new wave marketing untuk menjaring konsumen dalam komunitas.

This study will describe the niche marketing online business with an online shop through by using social media. How do see opportunities in nicheand do the marketing communication in the digital age. This study will take a case study on marketing niche specialty items individuals who have a big body size. The approach of research is qualitative research with post-positivist paradigm.
From this research found, many netpreneur doing business in a niche with a relationship or a relationship with to communicate directly and interact with customers with the use of social media. Moreover, this form of marketing is done with the concept of the new wave of marketing to attract customers in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ananyasthya
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh dari komunikasi kawan sebaya melalui sosial media yang terdiri dari Facebook, Twitter, Instagram, dan Path terhadap keputusan pembelian produk We Knit It Clothing Co di kalangan remaja berusia 15-24 tahun di wilayah Jabodetabek. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis structural equation modelling dalam program Lisrel 9.1
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi kawan sebaya terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian produk We Knit It Clothing Co di kalangan remaja.

This research discusses about the effect of social media peer communication which consists of Facebook, Instagram, Twitter and Path on teen?s purchase decision of We Knit It Clothing CO with a case study of teenagers aged 15? 24 years old in Jabodetabek area. Structural equation modelling analysis with Lisrel 9.1 program has been used to process the data.
The result of this research indicates that social media peer communication has a significant effect on teen?s purchase decision of We Knit It Clthing CO product."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>