Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfana Hardiati
"ABSTRAK
Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan volume BBM yang paling banyak digunakan adalah Minyak Solar. Pemerintah Indonesia saat ini masih memberikan subsidi untuk BBM jenis minyak solar pada sektor tertentu. Semakin meningkatnya konsumsi BBM terutama Minyak Solar, mengakibatkan besaran subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia juga semakin besar, sehingga menjadi beban yang cukup berat bagi anggaran belanja negara. Dengan demikian, diperlukan suatu mekanisme penentuan harga Minyak Solar bersubsidi yang tepat sehingga dapat meringankan beban tersebut. Metodologi Analytic Network Process digunakan untuk memilih mekanisme penentuan harga Minyak Solar bersubsidi dari beberapa alternatif, dimana beberapa kriterianya telah disaring melalui metode Delphi. Penelitian ini melibatkan pakar yang terkait dengan penentuan kebijakan harga BBM yaitu para pejabat pada beberapa kementerian di Indonesia sebagai reponden kuesioner. Penelitian ini menghasilkan kriteria yang dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia dalam menentukan harga Minyak Solar bersubsidi beserta urutan prioritasnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terpilihnya mekanisme Price Smoothing Using Price Stabilization Fund (PSOF) sebagai mekanisme penentuan harga Minyak Solar bersubsidi terbaik dengan nilai prioritas paling tinggi dari tiga skenario mekanisme penentuan harga dengan metode Analytic Network Process

ABSTRACT
Fuel oil demand in Indonesia shows the trend that is increasing from year to year and the most widely used is diesel oil. Nowadays Indonesian government still provide subsidies for fuel oil especially on diesel oil for certain sectors. An increase in fuel oil consumption particularly those subsidized diesel oil, resulting in the amount of the subsidy that should be delivered by the Indonesian government also bigger, so that subsidies budget for this fuel oil become a heavy burden on state budget. Thereby, we need the proper fuel oil pricing mechanism especially on diesel oil for Indonesia, so that it can relieve this burden. Analytic Network Process method has been used to select the proper subsidized diesel oil mechanism of other alternatives, which some criterias has been filtered through a Delphi method. This research has involved experts associated with the determination of fuel oil pricing policy who are the officials at some of the ministry in Indonesia as the questionnaire respondent. This research generates the criterias that must be considered by the Indonesian government in determining the price of subsidized diesel oil and the order priority. The final result from this research is "Price Smoothing Using Price Stabilization
Fund" (PSOF) was chosen as the best subsidized diesel oil pricing mechanism with the highest priority score frm three pricing mechanism scenario using Analytic Network Process method."
2015
T44480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Azfar Tamin
"Sejak pemerintah memberlakukan kebijakan subsidi tetap untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, harga eceran solar bergerak secara cepat dan fluktuatif. Peraturan Presiden No.191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM telah memberi kewenangan kepada Menteri ESDM untuk menetapkan harga dasar dan harga jual eceran BBM, sehingga hampir sebulan sekali terjadi perubahan harga eceran solar.
Tujuan tesis ini adalah untuk menganalisis dampak kebijakan subsidi tetap harga BBM jenis solar terhadap perubahan harga sembako di Indonesia, dan menganalisis terjadinya transmisi harga antara harga solar dan harga sembako.
Berdasarkan pengujian dengan pendekatan teori Asymmetric Vertical Price Transmission dan model Error Correction (ECM), didapatkan bahwa hubungan antara harga solar dan harga sembako bersifat tidak simetris, yaitu ketika harga solar naik, maka harga telur, beras dan daging ayam naik, namun ketika harga solar turun, harga telur, beras dan daging ayam tidak ikut turun. Harga telur, beras dan daging ayam terkoreksi kembali kepada keseimbangan jangka panjangnya dalam jangka waktu 2 sampai 4 bulan. Sedangkan untuk komoditi jenis gula, susu, minyak goreng dan daging sapi, pergerakan harga keempat komoditi tersebut tidak memiliki hubungan kointegrasi dengan harga solar.
Faktor yang menyebabkan transmisi harga tidak simetris ini adalah kekakuan harga jasa transportasi dan perilaku spekulan yang memiliki market power dalam struktur pasar oligopoli, baik dalam rantai supply telur, beras dan daging ayam, dimana pedagang besar memiliki bargaining yang kuat dalam penentuan harga.

Ever since the government formally issued fixed subsidy policy for diesel fuel, the price of diesel fuel has been very dynamic and volatile. Presidential Decree No.191/2014 has given authority to the Minister of Energy and Mineral Resources for setting a basic price and selling price of diesel fuel. By the policy, the retail price of diesel fuel changes every month.
The purposes of this study are (1) to analyze the impact of fixed subsidy policy for diesel fuel on basic commodities price in Indonesia, and (2) to analyze price transmission between diesel fuel price and basic commodities price.
By using theory of asymmetric vertical price transmission and Error Correction Model (ECM), it can be shown that relations between diesel fuel price and basic commodities price is asymmetrical. It means when diesel fuel price increased, the price of eggs, rice and chicken meat increased accordingly, however, when diesel fuel price decreased, the price of egg, rice and chicken meat did not decrease. The price of egg, rice and chicken meat will be corrected to its long-term equilibrium with the diesel price for 2 to 4 months. Meanwhile, the price of other basic commodities such as sugar, milk, cooking oil and beef have not cointegrated with the diesel fuel price.
The asymmetric price transmission between diesel price and some of basic commodities is caused by price rigidity of transportation, and behavior of speculators which have market power in an oligopoly market structure in the supply chain of eggs, rice and chicken meat. In this case, big traders have a strong bargaining power for pricing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Sasongko
"Penelitian ini menggambarkan tentang penyimpangan dan kejahatan dalam prosespendistribusian Bahan Bakar Minyak bersubsidi. Hal ini tentunya pasti terjadisebagai risiko dari sebuah kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah.Sebab dari terjadinya penyimpangan dan kejahatan dalam pendistribusian BBMsubsidi yang diduga tidak tepat sasaran tersebut masih bias, atau berbagai macam,bisa karena Pertama, perbedaan harga yang cukup tinggi antara BBM industridengan subsidi sehingga menjanjikan keuntungan yang besar. Kedua, tidakadanya peran para yang mempunyai kewenangan menjalankan regulasi untukmelaksanakan tugasnya dengan baik akan tetapi malah memberi kesempatan danpeluang atau bahkan ikut serta melakukan kepada penyelewengan yang berpotensikerugian negara tersebut. Ketiga, bisa karena budaya melaut masyarakat sudahmulai digeser dan diinterfensi oleh bujuk rayu penyimpangan dan kejahatan yangpada akhirnya membuka peluang berbagai pihak untuk melakukan hal yang samakarena sudah dianggap sebagai sebuah kebiasaan. Kegiatan illegal mengambil asetNegara berupa BBM bersubsidi dikarenakan lemahnya system dan regulasi yangdibangun, unsur kelalaian atau kesengajaan dari oknum-oknum tidak bertanggungjawab dari Instansi kepanjangan tangan Pemerintah yang sengaja memberikesempatan dan peluang penyimpangan dan kejahatan tumbuh dan berkembangmenjadi sebuah pola yang yang berinteraksi dengan masyarakat bahkan sudahdibungkus dengan suatu kebijakan resmi yang mengelabuhi hukum serta petugaspelaksananya sendiri. Metoda yang tepat guna mengetahui, mengeliminir,mengantisipasi, dan menanggulangi risiko keamanan dalam bentuk berbagaimodus operandi penyimpangan dan kejahatan yang timbul dan berkembangkarena lemahnya suatu regulasi dan aturan yang telah dibuat berkaitan denganpendistribusian BBM bersubsidi kepada kapal Penangkap dan Pengangkut ikanyanga ada di kawasan pelabuhan perikanan Indonesia kemudian sangatdiperlukan. Maka terhadap risiko-risiko keamanan yang akan muncul tersebutharus segera diambil suatu keputusan atau tindakan, oleh karenanya risiko yangakan atau sudah terjadi itu harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Risiko.

This study describes the irregularities and crimes in the process of distribution ofsubsidized oil fuel. This is certainly bound to happen as the risks of an activitythat is being implemented by the Government. Because of the occurrence ofirregularities and crimes in the distribution of fuel subsidies allegedly not theright target is still biased, or various kinds, could be because First, a high enoughprice difference between fuel subsidy so promising industry with huge profits. Second, the absence of which has the role of the regulatory authority to carry outhis duties running well but instead gave a chance and an opportunity or evenparticipate do to misuse the potential losses to the state. Third, because theculture of fishing communities can already begin to be shifted and diinterfensi by persuasion irregularities and crimes that ultimately opens opportunities various parties to do the same because it was regarded as a habit. State asset illegal activities take the form of subsidized fuel due to a weak regulatory system and built, the element of negligence or intentional misconduct of the elements is not responsible of the agency arm of Government that deliberately giving a chance and opportunity of misuse and crime grow and develop into a pattern that interact with people even already wrapped with an official policy to fool the law and its implementing its own officers. Appropriate method to determine, eliminate, anticipate and cope with security risks its the form of various modus operandi irregularities and crimes that arise and thrive because of the weakness of aregulation and rules that have been made relating to the distribution of subsidized fuel to ship Catchers and Transporters yanga fish in the region Indonesian fishingport then indispensable. Then against the security risks that would arise should be immediately taken a decision or action, therefore, a risk that will be or is already happening, to be well managed through Risk Management.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Kendaraan bermesin diesel banyak digunakan di Indonesia. Kendaraan jenis ini mengeluarkan polutan terutama jelaga yang dapat direduksi dengan pemasangan katalitik konverter yang dapat mengkonversi jelaga menjadi CO2. Untuk mendapatkan katalitik konverter dengan ukuran yang optimum diperlukan model yang dapat mewakili profil konsentrasi jelaga, suhu konverter dan tekanan sepanjang konverter. Pada studi ini sebuah model untuk katalitik konveter pada kondisi adibatis menggunakan persamaan kinetika yang telah dipublikasikan sebelumnya. Penyelesaian terhadap model yang dikembangkan menggunakan program Polumath 5.X dan metode Runga Kutta.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan suhu sepanjang konverter dengan berkurangnya berat jelaga, sementara itu tekanan sepanjang konverter mengalami penurunan. Kenaikan berat jelaga di gas masuk konverter meningkatkan kebutuhan panjang konverter. Sebaliknya, kenaikan diameter katalis partikel tidak mempengaruhi berat jelaga sepanjang konverter dan suhu tetapi menghasilkan penurunan tekanan. Untuk mesin diesel 2500CC diperlukan sebuah katalitik konverter jenis packed bed berpenampang berbentuk elip dengan diagonal 14,5X7,5 cm dan diamater katalis 0,8 cm sepanjang 4,1cm.

Modelling and Simulation of Packed Bed Catalytic Converter for Oxidation of Soot in Diesel Powered Vehicles Flue Gas. Diesel vehicle is used in Indonesia in very big number. This vehicle exhausts pollutants especially diesel soot that can be reduces by using a catalytic converter to convert the soot to CO2. To obtain the optimal dimension of catalytic converter it is needed a model that can represent the profile of soot weight, temperature and pressure along the catalytic converter. In this study, a model is developed for packed bed catalytic converter in an adiabatic condition based on a kinetic study that has been reported previously. Calculation of developed equations in this model uses Polymath 5.X solver with Range Kutta Method.
The simulation result shows that temperature profile along catalytic converter increases with the decrease of soot weight, while pressure profile decreases. The increase of soot weight in entering gas increases the needed converter length. On the other hand, the increase of catalyst diameter does not affect to soot weight along converter and temperature profile, but results a less pressure drop. For 2.500 c diesel engine, packed bed catalytic converter with ellipse?s cross sectional of 14,5X7,5 cm diagonal and 0,8 cm catalyst particle diameter, needs 4,1 cm length.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Primianti Mentawina
"Laporan Praktik ini membahas tentang Pengawasan Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) Jenis Minyak Solar yang dilakukan oleh Penulis di wilayah Brebes, Jawa Tengah. Pembahasan difokuskan pada penyalur-penyalur di wilayah Brebes pada Jalur Pantura yang merupakan jalur strategis dilewati kendaraan besar, dimana terdapat juga konsumen pengguna berupa nelayan dan petani juga merupakan jalur lintas antar provinsi. Metodologi yang dilakukan dengan metode supervise yang terdiri dari studi literatur, analisis data dasboard, survey lapangan, dan analisis akhir untuk melakukan penilaian penyaluran JBT yang tepat pengguna, tepat harga dan tepat volume. Hasil pengawasan menunjukkan masih banyaknya penyalahgunaan JBT pada penyalur di daerah Brebes, Jawa Tengah. Diperlukan adanya pengawasan yang lebih ketat, pengawasan berbasis IT juga diberikannya sanksi/ pembinaan kepada penyalur apabila terdapat pelanggaran agar adanya efek jera dan penyalur lebih tepat guna dalam menyalurkan JBT.

This Practice Report discusses the Supervision of Certain Types of Fuel (JBT) Types of Diesel Oil which was carried out by the Author in the Brebes area, Central Java. The discussion focused on distributors in the Brebes area on the Pantura Route, which is a strategic route passed by large vehicles, where there are also consumer users in the form of fishermen and farmers, as well as an inter-provincial route. The methodology carried out is supervision consisting of literature studies, dasboard data analysis, field surveys, and final analysis to assess JBT distribution to the right user, right price and right volume. Monitoring results show that there is still a lot of misuse of JBT among distributors in the Brebes area, Central Java. There is a need for stricter supervision, IT-based supervision as well as providing sanctions/coaching to distributors if there are violations so that there is a deterrent effect and distributors are more effective in distributing JBT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Untuk mengurangi kandungan NOx, SOx, HC, dan partikulat-partikulat yang dihasilkan dari penggunaan solar, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan angka setana. Salah satu cara meningkatkan angka setana adalah penambahan aditif pada solar. Aditif yang telah komersial merupakan senyawa organik nitrat, yaitu 2-Ethyl Hexyl Nitrate (2-EHN). Pada penelitian ini dilakukan pembuatan aditif yang berasal dari minyak kelapa dengan metode nitrasi menggunakan
HNO3 dan H2SO4.
Hasil reaksi adalah metil ester nitrat yang strukturnya mirip 2-EHN. Spektra IR dari hasil reaksi menunjukkan adanya metil ester nitrat yang diindikasikan dengan munculnya spektrum NO2 pada 1635 cm-1. Hasil ini menunjukkan bahwa metil ester nitrat dapat disintesis dengan metode nitrasi, dan yield yang dihasilkan adalah 74,84% volume. Penambahan 1% metil ester nitrat ke dalam solar menyebabkan peningkatan CN (Cetane Number) dari 44,68 menjadi 47,49.

To reduce NOx, SOx, HC, and particulates that produce because of using diesel fuel, can be done by increasing cetane number. One of methods is adding an additive to diesel fuel. 2-Ethyl Hexyl Nitrate (2-EHN) is a commercial additive that an organic nitrate. Making an additive in this research is used palm oil by nitration reaction that used HNO3 and H2SO4.
Result of this reaction is methyl ester nitrate that has a structure looks like 2-EHN. IR spectra from research show that methyl ester nitrate is indicated by spectrum NO2 at 1635 cm-1. This result show that methyl ester nitrate can be synthesized by nitration reaction and yield is 74,84% volume. Loading 1% methyl ester nitrate to diesel fuel can increase cetane number from 44,68 to 47,49.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"[Green diesel merupakan bahan bakar generasi kedua dari biofuel yang menggunakan minyak nabati. Bahan baku yang dipilih adalah minyak nyamplung yang memiliki kadar minyak 50 hingga 70%. Green diesel ini diharapkan dapat menyamai bahakan melebihi petroleum diesel dengan keunggulan angka setana dan impurities yang lebih rendah, juga memiliki spesifikasi yang minimal sama dengan petroleum diesel yang ada saat ini. Adapun metode yang digunakan untuk mensintesis green diesel yaitu metode hidrodeoksigenasi dengan menggunakan katalis NiMo/Zeolit dengan bahan baku minyak nyamplung. Kondisi operasi yang digunakan yaitu pada tekanan 12 bar dan variasi suhu operasi yang digunakan yaitu 350oC, 375oC dan 385oC. Hasilnya didapat bahwa Kondisi operasi optimal dicapai pada suhu 375oC dan tekanan 12 bar dengan spesifikasi green diesel yang didapatkan memiliki densitas 0,829 g/cm3, viskositas 0,344 Cp, dan indeks setana 63. Selanjutnya penelitian ini dapat lebih disempurnakan lagi untuk mendapatkan konversi yang lebih tinggi., Green diesel is a second generation biofuel that being converge from 100% vegetable oil. The raw material that chosen is an oil that being produced from Calophyllum inophyllum seed that have oil content between 50 and 70%. Green diesel hypothised to be in par with petroleum diesel and have higher cetane number and fewer impurities. Moreover, at least, have a minimum specification as same as petroleum diesel. The method that being used to synthesize green diesel is hydrodeoxygenation method using NiMo/Zeoilt as catalyst. In this research, the operation condition that being applied is the pressure at 12 bar and temperature at 350oC, 375oC dan 385oC. the result shows that the optimum Operaton condition is temperature at 375oC and pressure at 12 bar. the specification of green diesel density at 0,829 g/cm3, viscosity at 0,344 cSt, dan cetane number 63. In the future this research can be perfected in order to get a higher conversion, yield and selectivity of product.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Ronald Nugroho
"Syngas yang dihasilkan bahan bakar batu bara melalui gasifikasi unit dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar pada mesin generator set diesel, namun masih memanfaatkan sejumlah bahan bakar diesel sebagai igniter kompresinya. Dalam pemanfaatan syngas tersebut diperlukan suatu modifikasi terhadap saluran masuk syngas. Saluran masuk syngas diaplikasikan melalui saluran masuk udara yang sekaligus menjadi tempat pencampuran antara syngas dan udara tersebut (mixture valve) sebelum masuk ke dalam mesin. Mesin dengan dua bahan bakar yang berbeda tersebut disebut juga Dual - Fuel Engine. Karakteristik mesin dual fuel ini bergantung pada komposisi yang juga merupakan kualitas bahan bakar yang masuk. Dalam pencampuran kedua bahan bakar tersebut, perbandingan Hydrogen (H2) dan Carbon Monoxide (CO) pada control volume tertentu bervariasi terhadap nilai kalornya sehingga dalam perancangannya memerlukan perhitungan alternatif laju aliran bahan bakar syngas menurut nilai kalornya dengan efisiensi thermal yang dimiliki mesin.

Syngas that is produced by coal fuel through gasification unit used as a substitution fuel in a diesel engine generator set, but it still takes smaller amount of diesel fuel as the Compression Igniter. In using of two kind of those fuels, modification is needed at the intake of the engine. By applying the syngas inlet to the intake as well as a place of mixture happened between the air and the syngas (mixture valve) before get into the engine. The engine with those two different fuels is called Dual - Fuel Engine. Characteristics of dual fuel engines depend on composition or quality of the syngas. Syngas composition ratio between Hydrogen (H2) and Carbon Monoxide (CO) at certain volume control have many varies so it requires an alternative calculation of the syngas flow rate according to the heating value of the syngas with thermal efficiency of the engine which also influential factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S29708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>