Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Ikhsandy
"Proses penyisihan senyawa fenol, COD dan 1,1,2,2-tetrakloroetana menggunakan teknik ozonasi katalitik dengan katalis Granular Activated Carbon (GAC) yang dikombinasikan dengan emisi sinar UV dilakukan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh efektivitas aplikasi teknik ozonasi katalitik menggunakan sistem konfigurasi, yaitu: Ozon/GAC dan Ozon/UV/GAC dalam penyisihan limbah fenol, COD dan 1,1,2,2-tetrakloroetana dengan waktu sirkulasi (0, 15, 30, 45, 60, dan 120 menit). Limbah cair yang digunakan berasal dari limbah cair Laboratorium Industri Polyester di daerah Bogor.
Analisis yang dilakukan meliputi analisis COD dengan metode FAS, analisis Fenol dengan menggunakan metode aminoantipirin dan analisis 1,1,2,2-tetrakloroetana dengan metode GC-FID. Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa konfigurasi Ozon/UV/GAC dengan konsentrasi awal fenol 58,00 mg/L, COD 72,00 mg/L dan 1,1,2,2-tetrakloroetana 32,96 mg/L menghasilkan persentase penyisihan senyawa fenol 57,76%, COD 66,67% dan 1,1,2,2-tetrakloroetana 98,74% sedangkan konfigurasi Ozon/GAC dengan konsentrasi awal fenol 55,00 mg/L, COD 72,00 mg/L dan 1,1,2,2-tetrakloroetana 37,70 mg/L menghasilkan persentase penyisihan senyawa fenol 50,91%, COD 55,56% dan 1,1,2,2-tetrakloroetana 100%.

Process eliminating compounds of phenol, COD and 1,1,2,2-tetrachloroethane using catalytic ozonation technique with catalyst Granular Activated Carbon (GAC) combination with UV light emission performed in this study. The purpose of this study was to obtain the effectiveness of applications catalytic ozonation technique using system configuration Ozone/GAC and Ozone/UV/GAC for eliminating in waste phenol, and 1,1,2,2-tetrachloroethane COD with circulation time (0, 15, 30, 45, 60, and 120 minutes). The wastewater was derived from wastewater Laboratory of Polyester Industrial in Bogor.
The results were analyzed which comprising of COD with FAS method, phenol using aminoantipirin method and 1,1,2,2-tetrachloroethane with GC-FID method. The result of study shown that the configuration of the Ozone/ UV/GAC with an initial concentration of phenol 58,00 mg/L, COD 72,00 mg/L and 1,1,2,2-tetrachloroethane 32,96 mg/L resulted in the percentage of eliminating phenol 57,76%, 66,67% COD and 1,1,2,2-tetrachloroethane 98,74% while the configuration of Ozone/GAC with an initial concentration of phenol 55,00 mg/L, COD 72,00 mg/L and 1,1,2,2-tetrachloroethane 37,70 mg/L resulted in percentage of eliminating phenol 50,91%, 55,56% COD and 1,1,2,2-tetrachloroethane 100%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Leonita
"Pada penelitian ini dilakukan studi kasus proses penyisihan fenol dalam limbah cair dengan teknik ozonasi katalitik menggunakan GAC dan ZAL dalam reaktor unggun diam berpemutar. Perbandingan efektivitas penggunaan katalis pada teknik ozonasi katalitik ditinjau dari kuantitas radikal hidroksil, persesntase penyisihan fenol, neraca massa ozon, perubahan pH, serta karakteristik dan kemampuan adsorpsi katalis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa GAC lebih unggul dari ZAL dalam menyisihkan senyawa fenol di limbah cair, baik melalui proses adsorpsi tunggal maupun dengan teknik ozonasi katalitik. Pada kondisi operasi yang sama, GAC memiliki kemampuan adsorpsi fenol yang lebih baik (persentase penyisihan fenol 60,86% dengan tingkat adsorpsi 1,302 mg/g) dibandingkan dengan ZAL (persentase penyisihan fenol 15,47% dengan tingkat adsorpsi 0,287 mg/g). Dalam larutan limbah bersuasana basa (pH ≈ 10), kombinasi ozon dengan GAC mampu menyisihkan fenol sebesar 88,94% dibandingkan ozonasi katalitik menggunakan ZAL hanya mampu menyisihkan fenol sebesar 50,97%.

In this research, a case study of elimination process of phenol compounds in waste water by catalytic ozonation using GAC and ZAL in rotating packed bed reactor was examined. The effectiveness comparison of catalysts which used in ozonation catalytic is evaluated from quantity of hydroxyl radicals, percentage of phenol degradation, the mass balance of ozone, pH changes, catalyst`s adsorption capacity, and the changes of catalyst characteristics.
The results showed that GAC is better than ZAL to eliminate phenol compounds in waste water, either through a single adsorption process as well as catalytic ozonation technique. At the same operating conditions, GAC has better ability for phenol adsorption (percentage of phenol degradation about 60,86% with the rate of adsorption up to 1,302 mg/g) compared to ZAL (percentage of phenol degradation about 15,47% with the rate of adsorption 0,287 mg/g). In waste water with alkali solution (pH ≈ 10), combination of ozone with GAC capable to remove phenol by 88,94%, compared to use catalytic ozonation using ZAL that only capable to remove phenol by 50,97%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Indriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi aplikasi teknologi ozonasi katalitik menggunakaan Granular Activated Carbon (GAC) pada penyisihan COD, NH3, Coliform dan senyawa antibiotik (turunan fenol) dalam limbah cair rumah sakit. Limbah cair yang digunakan berasal dari limbah cair Rumah Sakit Bumi Waras yang belum memasuki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Variabel kondisi operasi yang divariasikan pada proses penyisihan senyawa antibiotik (turunan fenol), COD, NH3, dan Coliform dalam limbah cair menggunakan teknologi ozonasi katalitik adalah konfigurasi sistem pengolahan limbah (Ozon, Ozon/UV, Ozon/GAC, Ozon/UV/GAC) dan waktu penyisihan (0, 15, 30, 45, 60, 120 menit). Analisis yang digunakan meliputi metode 4-Aminoantipirin untuk senyawa antibiotik (turunan fenol), metode Refluks tertutup untuk COD, metode Nessler untuk NH3, dan metode Total plate count untuk Coliform.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa konfigurasi Ozon/UV merupakan konfigurasi yang paling tepat digunakan untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung. Konfigurasi Ozon/UV secara signifikan mampu menyisihkan kandungan antibiotik (turunan fenol) 64%, COD 60%, NH3 10,71%, Coliform total 98,89%, dan E.Coli 100%.

The present study was aimed at determining the efficiency of catalytic ozone technology applications using Granular Activated Carbon (GAC) on the removal of COD, NH3, Coliform and antibiotic compounds (phenol derivatives) in the treated wastewater. The liquid waste was derived from wastewater of Bumi Waras Hospital that had not entered yet to wastewater treatment plant (WWTP).
Operating conditions variable that varied in Coliform the process of removal antibiotic compounds (phenol derivatives), COD, NH3, and in wastewater using catalytic ozone technology is the configuration of wastewater treatment system (Ozone, Ozone/UV, Ozone/GAC, Ozone/UV/GAC) and time of removal process (0, 15.30, 45, 60, 120 minutes).
The results were analyzed wich comprising of antibiotic compounds (phenol derivatives) by 4-Aminoantipyrine method, COD by Closed reflux method, NH3-N by Nessler method, and Coliform by Total plate count. The result of study shown that the configuration of Ozone/ UV was the most appropriate configuration for Waste Water Treatment Plant (WWTP) at Bumi Waras Hospital, Bandar Lampung. Configuration Ozone/ UV was significantly capable of removing antibiotic content (phenol derivatives), COD, NH3, Coliform total, and E.coli by 64%, 60%, 10.71%, 98.89%, and 100%, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Leonita
"Pada penelitian ini limbah fenol didegradasi menggunakan teknik ozonasiadsorpsi dengan GAC (Granular Activated Carbon) dalam reaktor unggun diam berpemutar. Saat penelitian, dilakukan proses penyisihan menggunakan teknik ozonasi tanpa adsorpsi dan adsorpsi tanpa ozonasi sebagai pembanding. Sementara variasi dosis GAC, pH awal fenol dan kecepatan pemutar hanya dilakukan pada teknik ozonasi-adsorpsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik ozonasi-adsorpsi terbukti lebih unggul dalam mendegradasi fenol. Pada kondisi operasi yang sama teknik ozonasi-adsorpsi mampu menyisihkan fenol sebanyak 78,62% dibandingkan ozonasi tanpa adsorpsi (53,15%) dan adsorpsi tanpa ozonasi (36,67%). Peningkatan persentase penyisihan fenol pada teknik ozonasi-adsorpsi berbanding lurus dengan penambahan dosis GAC, pH larutan, dan kecepatan pemutar.

In this study, phenols in liquid waste is degradated using ozonationadsorption technique with GAC (Granular Activated Carbon) in a packed bed rotating reactor. During research, we also use single ozonation and single adsorption techniques for comparison. Meanwhile, variations of GAC dose, initial pH of phenols and packed bed rotator speed is only done on ozonation-adsorption technique.
The results showed that ozonation-adsorption technique proved more superior in degrading phenols. At the same operating conditions ozonationadsorption technique capable of removing 78.62% phenols as compared ozonation without adsorption (53.15%) and adsorption without ozonation (36.67%). The increasing percentage of degradated phenol in ozonation-adsorption technique is proportional to the addition of GAC dose, solution pH, and packed bed rotator speed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medea Dwintari Suryana
"Pada penelitian ini dilakukan penyisihan limbah sianida dan COD dari limbah cair industri tepung tapioka menggunakan teknik ozonasi adsorpsi dengan GAC. Efektivitas metode dievaluasi berdasarkan persentase degradasi sianida dan COD serta neraca massa ozon. Pengaruh metode degradasi, pH dan dosis ozon diamati menggunakan limbah sintetis yang mengandung sianida 30 ppm dan COD 1.000 ppm. Dengan menggunakan metode ozonasi adsorpsi pada pH 10 dan dosis ozon 303 mg/jam, 91,75% sianida dan 68,94% COD dari limbah sintetis berhasil didegradasi dalam waktu 1 jam. Limbah cair industri tapioka dengan konsentrasi sianida 8,5 ppm dan COD 4.625 ppm diolah dengan perlakuan serupa dan didapatkan hasil penyisihan sianida sebesar 87,06% dan penyisihan COD sebesar 43,23%.

In this research, removal of cyanide and COD in tapioca starch wastewater by ozonation adsorption using GAC was examined. The method effectiveness is evaluated from percentage of cyanide and COD degradation and ozone mass balance. Effect of degradation method, pH and ozone dose was determined using synthetic wastewater with cyanide concentration of 30 ppm and COD concentration of 1.000 ppm. Using ozonation adsorption with pH 10 and ozone generation rate of 303 mg O3/h, 91,75% cyanide and 68,94% COD from synthetic wastewater was removed in 1 hour. Tapioca starch wastewater with cyanide concentration of 8,5 ppm and COD concentration of 4.625 ppm was treated using the same operating condition. Using this method, 87,06% cyanide and 43,23% COD was removed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Zytka Narindra
"Rumah sakit membutuhkan sistem pengolahan air khusus laboratorium, hemodialisis, dan unit perawatan intensif atau instalasi ultrapure water (UPW). Salah satu teknologi terkini untuk menyediakan air ultrapure adalah reverse osmosis (RO) meupun electrodeionisasi (EDI) dengan ketentuan air umpan sesuai dengan perusahaan manufaktur teknologi tersebut. Walaupun efektif, energi yang dibutuhkan untuk memproduksi air dengan kualitas tersebut tinggi akibat pencemar non-ionik yang menyebabkan fouling pada membran. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pre-treatment pengolahan antara lain dengan ozonasi dan adsorpsi karbon aktif . Pada penelitian menggunakan kedua matriks air yaitu air PAM dan air tanah, terdiri dari 3 tahap yaitu proses adsorpsi tunggal dengan GAC komersial batubara dengan ukuran pori <10 mikronmeter, ozonasi tunggal dari brand Diodel Ozone Purifie dengan laju 600 mg/jam, 11 watt dan waktu 60 menit dan hybrid ozon/GAC dengan proses ozonasi dan dilanjutkan adsorpsi GAC dengan dosis optimum. Hasil dari penelitian ini kedua matriks air, Pengolahan hybrid ozon/GAC lebih unggul dalam mengolah Fe terlarut, kekeruhan atau turbiditas dan absorbansi senyawa organik mencapai >50%. Sedangkan parameter RFC paling efektif dihilangkan dengan ozonasi tunggal dan hasil penyisihan TDS dinamis pada ketiga metode pengolahan. Namun, konsentrasi pencemar dalam air umpan sudah sangat rendah, perlu dilakukan kajian ulang terhadap efisiensi penyisihan yang tinggi. Hal ini disebabkan kekhawatiran bahwa efisiensinya tidak begitu signifikan.

Hospitals require specialized water treatment systems for laboratories, hemodialysis, and intensive care units or ultrapure water (UPW) installations. One of the latest technologies to provide ultrapure water is reverse osmosis (RO) or electrodeionization (EDI) with feed water requirements according to the manufacturing company of the technology. Although effective, the energy required to produce water of this quality is high due to non-ionic contaminants that cause fouling of the membrane. Therefore, a pre-treatment treatment is required, including ozonation and activated carbon adsorption. The study used both water matrices, namely PAM water and groundwater, consisting of 3 stages, namely a single adsorption process with coal commercial GAC with a pore size of <10 micronmeter, single ozonation with Diodel Ozone Purifier at a rate of 600 mg/hour, 11 watts and 60 minutes and hybrid ozone/GAC with an ozonation process and continued GAC adsorption with the optimum dose. The results of this study are both water matrices, hybrid ozone/GAC treatment is superior in treating dissolved Fe, turbidity or turbidity and absorbance of organic compounds reaching >50%. The RFC parameter is most effectively removed by single ozonation and dynamic TDS removal results in all three treatment methods. However, the concentration of contaminants in the feed water is already very low, it is necessary to reassess the high removal efficiency. This is due to the concern that the efficiency is not so significant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afifah Azzahrah
"Limbah cair sintetis 4-klorofenol disisihkan dengan menggunakan ozonator yang dikombinasikan dengan filter GAC. Penelitian ini dilakukan dengan variasi konfigurasi sistem operasi ozonator dan ozonator dengan filter GAC dan kondisi pH limbah cair (asam = 4, 07, basa = 10, 8 dan netral 6, 6. Degradasi ini menghasilkan hasil akhir karbondioksida dan air Penelitian ini menghasilkan kondisi terbaik untuk degradasi 4- klorofenol yaitu kondisi basa pH 10,8 dan sistem operasi yang merupakan kombinasi ozonator dan filter GAC. Persentase degradasi yang dihasilkan mencapai 86,71% dengan konsentrasi akhir 6, 65 ppm.

Synthetic wastewater 4-chlorophenol was removed by using ozonator combined with GAC filter. The research was carried out with variations of operating system configurations (ozonator and ozonator with GAC filter) and effluent pH conditions (acidic = 4.07, base = 10.8, and neutral = 6.6). This degradation produces carbon dioxide and water outcomes. This research resulted in the best conditions for the degradation of 4-chlorophenol, which is 10.8 pH alkaline conditions and the operating system which is a combination ozonator and GAC filters. The resulting degradation percentage reached 86.71%, with a final concentration of 6.65 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalyana Tarra Widya Kusuma
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang merupakan tempat pembuangan terbesar di Indonesia yang menjadi pembuangan akhir kota Jakarta dan sekitarnya. Salah satu masalah yang sering timbul dari TPA adalah adanya limbah lindi yang dihasilkan. Lindi yang dihasilkan dari TPA mengandung polutan tinggi yang berpotensi merugikan kesehatan dan lingkungan sehingga pengolahan lindi dibutuhkan untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satu proses pengolahan lindi yang saat ini banyak dikembangkan adalah Advanced Oxidation Processes (AOPs) berbasis ozon dan plasma. Proses yang terjadi adalah dengan menginjeksikan gas ke dalam reaktor plasma dielectric barrier discharge (DBD) sehingga menghasilkan radikal hidroksil (OH•) dan ozon (O3) sebagai oksidator kuat yang akan mendegradasi limbah. Pengolahan limbah lindi yang dilakukan saat ini adalah menggunakan Reaktor Ozon Plasma Nanobubble (ROPN) yang mana telah terbukti dapat menghasilkan degradasi jauh lebih tinggi daripada reaktor ozon plasma saja. Untuk meningkatkan efektivitas degradasi, dilakukan penambahan karbon aktif granular (GAC) ke dalam sistem ROPN sebagai adsorben dan katalis. Penelitian dilakukan selama 60 menit dengan variasi tegangan, konfigurasi, dan jenis umpan gas. Hasil yang diperoleh pada kondisi optimum adalah terjadinya penurunan pH sebesar 5,59%; Chemical Oxygend Demand (COD) sebesar 87,49%; Total Suspended Solids (TSS) sebesar 100%; Total Dissolved Solids(TDS) sebesar 45,46%; Nitrat sebesar 91,12%; dan Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 93,67%.

The Bantargebang Waste Disposal Site (TPA) is the largest landfill in Indonesia which is the final disposal site for the city of Jakarta and its surroundings. One of the problems that often arises from TPA is the leachate waste produced. Leachate produced from TPA contains high levels of pollutants that have the potential to be detrimental to health and the environment, so leachate processing is needed to prevent negative impacts on the environment and public health. One of the leachate processing methods that is currently being developed is Advanced Oxidation Processes (AOPs) based on ozone and plasma. The process occurs by injecting gas into the dielectric barrier discharge (DBD) plasma reactor to produce hydroxyl radicals (OH•) and ozone (O3) as strong oxidants that will degrade the waste. The current processing of leachate waste is using a Nanobubble Plasma Ozone Reactor (ROPN) which has been proven to produce much higher degradation than a plasma ozone reactor alone. To increase the effectiveness of degradation, granular activated carbon (GAC) was added to the ROPN system as an adsorbent and catalyst. The research was carried out for 60 minutes with variations in voltage, configuration and type of gas feed. The results obtained under optimum conditions were a decrease in pH of 5.59%; Chemical Oxygen Demand (COD) of 87.49%; Total Suspended Solids (TSS) of 100%; Total Dissolved Solids (TDS) of 45.46%; Nitrate of 91.12%; and Biological Oxygen Demand (BOD) of 93.67%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Pratiwi
"Proses degradasi polutan organik diharapkan dapat berlangsung lebih efektif dengan menggabungkan kedua proses fotokatalisis dan adsorpsi. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi TiO2 - karbon aktif sebagai fotokatalis dan adsorben untuk mengetahui komposisi yang memberikan hasil penyisihan terbaik.
Ti02 dipreparasi menggunakan Ti(Opr)4AcAc sebagai precursor dengan metode sol gel. Selanjutnya sol Ti02 dicampurkan dengan serbuk karbon aktif pada berbagai komposisi kemudian diuapkan dan dikalsinasi. Material fotokatalis adsorben (AFT) kemudian dikarakterisasi dengan BET dan XRF untuk mengetahui luas permukaan dan prosentase jumlah katalis di permukaan adsorben. Uji kinetika proses degradasi fenol oleh material fotokatalis adsorben dalam reaktor Air Sparged Tube Reactor dilakukan untuk menentukan parameter parameter kinetika yaitu konstanta laju reaksi (kr), konstanta kesetimbangan adsorpsi (Kc) dan energi aktifasi (EA) Dalam analisis data digunakan model kinetika Langmuir-Hinshelwood untuk menggambarkan pembentukan CO2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 kurang dan 50% penyisihan fenol terbanyak diperoleh pada komposisi 15% Ti02 dan 85% karbon aktif (AFT 15% TiO2) sedangkan pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 lebih besar dan 50% komposisi 65% TiO2 dan 35% karbon aktif (AFT 65% Ti02) memberikan hasil terbaik. Model persamaan Langmuir-Hinshelwood berlaku pada saat kesetimbangan adsorpsi karbon aktif tercapai dimana hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah karbon aktif di dalam AFT. Pada penggunaan AFT 15% TiO2 diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi (=30 menit) daripada penggunaan AFT 65% TiO2(=5 menit).
Perbandingan parameter kinetika yang dilakukan terhadap dua kondisi optimum menunjukkan bahwa penambahan karbon aktif dapat meningkatkan kemampuan adsorbsi AFT namun disis Iain menurunkan kemampuan AFT dalam mendegradasi fenol. Umur AFT 15% TiO2 diduga lebih pendek daripada AFT 65% TiO2 karena harga kr yang lebih kecil dan harga Kc yang leblh besar sehingga AFT 15% TiO2 akan lebih cepat jenuh dengan fenol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The integrated of activated carbon adsorbent and TiO2 photocatalyst (TiO2/AC) has been synthesized and evaluated to remove phenol in the continous pilot scale system...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>