Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Nurwidi
"Skripsi ini membahas tentang analisis kinerja perawat pelaksana dalam upaya penerapan keselamatan pasien di RSUD Pasar Rebo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu perawat pelaksana ruangan rawat inap, hasil dari observasi, dan menelaah data sekunder.
Hasil penelitian didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kinerja perawat dalam implementasi penerapan keselamatan pasien, pengetahuan dengan kinerja perawat dalam implementasi keselamatan pasien dan SOP dengan kinerja perawat dalam impelentasi keselamatan pasien. Hasil menunjukkan bahwa kinerja peawat pelaksana di RSUD Pasar Rebo sudah baik. Dalam penelitian ini Penulis juga menyarankan agar membuat penilaian kinerja perawat pelaksana dalam penerapan keselamatan pasien sehingga tercipta mutu pelayanan kesehatan yang baik.
This thesis discusses the analysis of the performance of nurses in an effort to implement patient safety in Pasar Rebo Hospital. The method used in this research is quantitative with cross-sectional design and obtained through questionnaires distributed to respondents, nurses inpatient rooms, the result of observation, and examine secondary data.
The result is that there is a significant relationship between age and performance of nurses in the implementation of the application of patient safety, knowledge of the nurse's performance in the implementation of patient safety and SOP with the performance of nurses in patient safety implementasi. Results showed that the performance pesawat executive in Pasar Rebo Hospital has been good. In this study the authors also suggest that nurses make an assessment of performance in the application of patient safety in order to create good quality health services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Apriliani
"Kepatuhan pemakaian APD oleh perawat saat memberikan tindakan keperawatan sangat memperngaruhi keselamatan diri dari perawat itu sendiri. Kepatuhan yang ditunjukkan dengan sikap positif dapat dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya pengetahuan terhadap pentingnya penggunaan APD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan APD terhadap keselamatan kerja perawat IGD di RSUD Pasar Rebo. Pengambilan sampel dengan metode total sampling dimana peneliti melibatkan semua perawat yang bekerja di IGD RSUD Pasar Rebo dan bersedia untuk terlibat dalam penelitian. Sampel yang terlibat sejumlah 30 orang. Data diperoleh melalui kuesioner berbentuk lembaran tes yang berisi 40 pertanyaan dan melalui wawancara dengan kepala perawat. Hasil analisa data menunjukkan bahwa 63,30% perawat IGD memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap penggunaan APD. Sebanyak 53,30% perawat memiliki sikap negatif dalam menggunakan APD. Alasan terbanyak menggunakan APD adalah karena ingin menjaga keselamatan diri dan alasan terbanyak tidak menggunakan APD adalah karena sudah terbiasa tidak menggunakan APD.

The compliance of using PPE by the nurses when providing nursing actions, greatly affect the safety of the nurses. Compliance it that indicated with a positive attitude, can be affected by high or low level of knowledge of the importance of using PPE. The aims of this research is to know the description of using PPE for safety of the nurse in Emergency Room (ER) of Pasar Rebo Hospital. The sampling's method of this research is total sampling, the researchers involved all the nurses that working in ER of Pasar Rebo Hospital and willing to engage in research. Sample involved 30 persons. Data obtained through a questionnaire sheet-shaped test that containing 40 questions, and through interviews with head nurses of the ER. The results of the analysis data showed that 63.30% ER nurses have a high knowledge of using PPE. And as much as 53.30% of nurses had negative attitudes in the use of PPE. Getting safety is the biggest reason for wearing PPE because nurses want to maintain the safety of themselves and the most reason not wearing PPE was not accustomed to use PPE."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43080
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sharni Fatima
"Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit untuk menghadapi kompetisi dengan rumah sakit lain, manajemen rumah sakit harus memandang keberadaan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset rumah sakit yang sangat penting. Tenaga kesehatan sebagai SDM merupakan unsur penentu dalam keberhasilan rumah sakit. Tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya di rumah sakit adalah perawat. Kekurangan tenaga perawat dalam segala bentuk akan mempengaruhi jalannya pelayanan kepada pasien dan dapat mempengaruhi citra rumah sakit.
RSUD Pasar Rebo saat ini masih mengalami kekurangan tenaga perawat. Sejauh ini belum diketahui beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat yang bertugas di RSUD Pasar Rebo khususnya di ruang rawat Inap. Karena itu rumah sakit harus memberikan perhatian terhadap beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat untuk menghitung jumlah tenaga perawat secara tepat sesuai dengan kegiatan pelayanan di rawat inap.
Tujuan penelitian adalah menganalisis beban kerja, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit, dan karakteristik perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah dalam upaya penghitungan jumlah tenaga perawat yang sesuai.
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kegiatan perawat, pengisian kuesioner pada perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah, dan wawancara mendalam pada manajer RSUD Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pasar Rebo masih mengalami kekurangan tenaga perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah berdasarkan penghitungan melalui analisis beban kerja perawat dan dari rasio jumlah perawat dengan jumlah pasien. Salah satu unsur yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam penghitungan jumlah tenaga perawat adalah klasifikasi pasien dimana klasifikasi pasien di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah paling banyak adalah moderate care.
Kegiatan tindakan merupakan tindakan langsung yang menyita sebagian besar waktu perawat di ruang Cempaka dan Melati. Kegiatan komunikasi kepada pasien dan keluarga pasien di ruang Cempaka dan Melati masih kurang. Kurangnya komunikasi ini dapat menggambarkan bahwa kurang tenaga perawat dapat mengakibatkan ada kegiatan penting yang tidak dilaksanakan atau kurang dilaksanakan. Kegiatan administrasi pasien dan rekam medik menyita waktu sebagian besar kegiatan keperawatan tidak langsung. Kegiatan administrasi yang tidak dianjurkan adalah kegiatan administrasi keuangan karena perawat dapat terbebani dengan hal-hal yang seharusnya bukan kegiatannya.
Metode penugasan yang berlaku di ruang Cempaka dan Melati adalah kombinasi dari metode fungsional dan tim. Rencana ke depan akan diubah menjadi metode tim dengan dasar penyempurnaan dari metode penugasan yang berlaku sekarang. Dengan akan diberlakukannya metode penugasan tim maka harus diperhatikan perbandingan jumlah tenaga perawat dengan jumlah pasien untuk setiap tim.
Dengan adanya data tentang beban kerja perawat, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit dalam memenuhi jumlah tenaga perawat, dan karakteristik perawat yang ada. Data ini di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan jumlah tenaga perawat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kepada pasien rawat inap di RSUD Pasar Rebo.

Concerning with the enhancement of hospital services for facing competition among hospitals, hospital management has to consider human resources as the most influential asset. Human resources in health section is one of determining factor for hospital success. The largest number of human resources in health section is nurse. Lacking of nursing resources can influence hospital services and image.
RSUD Pasar Rebo, where this research was carried out, has been lacking of nursing resources. So far, it is still unknown about the nursing workload and work-time pattern of nurses' activities whose duty is giving medical care in the in-patient wards. Therefore, the hospital management has to pay attention to the workload and work-time pattern of nurses to determine the number of nurses needed to match the service activities in the in-patient wards.
The purpose of this research was to analyze nursing workload, patient classification, assignment method, hospital policy, and nurses' characteristics in the in-patient wards of internee and post surgery patients to calculate appropriate number of nursing resources.
The research method was descriptive with qualitative and quantitative analyses. The research was carried out by observing nursing activities, questionnaire, and in-depth interviews with hospital managers.
Results of the research indicate that RSUD Pasar Rebo has been lacking of nursing resources based on the calculation against nursing workload analysis. One of the important factor to be noted for calculating the number of nursing resources is patient classification which in the in-patient wards of internee and post surgery most of patients were classified in a moderate care.
The treatment activity is a direct treatment which takes the nurses? working time a lot at Cempaka and Melati wings. Communication with the patients and their family at these wings is still negligible. This can show the lack of nursing resources which can further be used as an indication that there is an important activity with no or little implementation. The administration procedure of the patient and medical recording indirectly take most of the nurses' working time. The unnecessary administrative duty is not financial as it means adding nurses' workload with a job not in line with their job's description.
The assignment method carried out at Cempaka and Melati wings is combination of functional and team method. In the future, this will be changed into team method only, based on the improvement of the current assignment method. Adopting team assignment method will require close attention to the ratio between the number of nurses and patients in each team.
The data resulted from this research, was the nurses' workload, patient classification, assignment method, hospital policy to meet the required number of nursing resources, and current nurses' characteristics. These data can be used in the future as the basis of planning program to meet appropriate number of nurses in order to provide excellent services for the in-patients at RSUD Pasar Rebo Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T1895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca May Henita
"ABSTRAK
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang
memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan disain
penelitiancross sectional yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
sample 100 tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kinerja tenaga kesehatan dalam upaya pelaksanaan program keselamatan pasien
(patient safety). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tenaga kesehatan
dalam pelaksanaan program keselamatan pasien (patient safety) antara lain
ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan
pengurangan risiko pasien jatuh sudah tercapai secara optimal.

ABSTRACT
Patient safety is a fundamental principle of health care that considers that safety is
a right for every patient in receiving health care. This study used across-sectional
study design that uses a quantitative approachwith a sample of 100 health
professionals. This study aims to analyze the performance of health workers in the
implementation of patient safety programs (patient safety). The results showed
that the performance of health workers in the implementation of patient safety
programs (patient safety), among others, the accuracy of patient identification, an
increase ineffective communication, the increase indrug safety’s supervision,
right-certainty of the location, right-procedure, right-surgery patients, the risk
reduction healthcare associated infections and patient falls risk reduction has been
achieved optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Harmain Siswanto
"ABSTRAK
Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap, pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes RI dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan tehnik continous observation dengan sample 46 perawat. Hasil penelitian adalah kelengkapan pendokumentasian rata-rata belum lengkap 71,6%, dan beban kerja perawat sebagian besar 52,2% tinggi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja.
Kesimpulan ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Rekomendasi untuk pentingnya peningkatan pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

ABSTRACT
Completeness of nursing documentation was part an indication of hospital service quality. Nursing documentation were indicator of the nurse assessment performance in hospital who influenced by the characteristics and nurses? workload. Objective this study was to know the relationship between characteristics and nurses? workload with the completeness of nursing documentation in the ward of RSUD Pasar Rebo Jakarta.
The study design was a retrospective analytic observational approach that were done on three wards, completeness of nursing documentation was measured by instrument A Department of Health with 95 sample documents. Workload measurement uses continuous observation techniques with 46 sample of nurses. Completeness of the documentation were average 71.6% not complete yet, and most of the nurses' workload is 52.2% high. The most dominant factor affecting the completeness of the documentation were training and workload.
Conclusion this study, there was a relationship between the period of employment, training and workload with the completeness documentation. Recommendation were to increased-documentation training was important to nurses; review the number of nurses and staffing them according to workload in the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Grinia Iksan
"Waktu tunggu pasien merupakan salah satu hal yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan pasien dan berdampak kepada mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pasien rawat jalan (pagi) di poliklinik penyakit dalam, paru, dan jantung RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 2012 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini berupa observasi langsung terhadap poliklinik panyakit dalam, paru, dan jantung menggunakan logbook. Hal tersebut dilakukan untuk menghitung waktu dan jumlah dari variabel yang diteliti, yaitu waktu tunggu pasien, lama penyediaan dokumen rekam medis, lama pemeriksaan, keterlambatan dokter, dan jumlah antrian.
Pasien yang berkunjung ke tiga poliklinik tersebut menunggu lebih dari 60 menit. Faktor yang mempengaruhinya ialah lama penyediaan dokumen rekam medis dan keterlambatan dokter. Setiap kenaikan lama penyediaan dokumen rekam medis pasien selama satu menit akan meningkatkan waktu tunggu pasien sebesar 0,175 menit setelah dikontrol variabel keterlambatan dokter dan setiap kenaikan keterlambatan dokter selama satu menit akan meningkatkan waktu tunggu pasien sebesar 0,764 menit setelah dikontrol variabel lama penyediaan dokumen rekam medis. Keterlambatan dokter merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi waktu tunggu pasien. Oleh karena itu, keterlambatan dokter harus diminimalisasi dengan adanya pembagian waktu praktek yang jelas.
The waiting time of patient is one of indicator that can impact the patients' satisfaction and the quality of health services. This study aimed to knows the outpatient waiting times (moming) at the policlinic of intemal medicine, pulmonary and cardiac in RSUD Pasar Rebo Jakarta 2012 to and the factors which can influence it.
This study uses direct observation to the policlinic of internal medicine, pulmonary and cardiac by using a logbook. It was done to calculate the time and the number from this study's variables, such as the waiting times of patients, lengthy time to took the medical records, lengthy time of examination, the doctor's delay, and the number of queues.
The patients who attend the three policlinics wait for more than 60 minutes. The causes are the lengthy time to took the medical records and the doctor's delay, any increase in the lengthy time to took the medical records for one minute will improve patient waiting times at A)75 minutes after the controlled the doctor's delay variable, and any increase in the doctor's delay for one minute will increase the waiting time of patients 0.7& minutes after the controlled variable of the lengthy time to took the medical record. The doctor's delay was the most dominant factor which affecting the patient waiting time. Therefore, the delay must be minimized by making a clear division of the doctor's practice time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Agtasari
"Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKN) masih menjadi salah satu fokus pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 – 2024 menargetkan AKI sebesar 183 dari 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN sebesar 16 dari 24 per 1.000 kelahiran hidup. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu di tingkat rumah sakit yang diselenggarakan selama 24 jam setiap harinya yang berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) PONEK merupakan garis depan dalam pelayanan kegawatdaruratan untuk pasien obstetri. IGD PONEK di RSUD Pasar Rebo mengalami perpindahan dikarenakan IGD sebelumnya digunakan untuk melayani pasien Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode studi kasus yang berlokasi di IGD PONEK RSUD Pasar Rebo Jakarta pada bulan September hingga November 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen, observasi lapangan dan wawancara mendalam (in-depth interview). Informan penelitian yaitu Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Ruangan, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter IGD, bidan, petugas administrasi, dan pasien. Variabel penelitian berdasarkan Standar Kriteria Khusus Manajemen yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Alat Kesehatan dan Perlengkapan, Farmasi (obat-obatan, bahan habis pakai dan linen), Manajemen, dan Sistem Infomasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan variable yang dapat menjadi hambatan dalam proses pelayanan sehingga waktu throughput menjadi panjang dan menyebabkan Length of Stay pasien di IGD PONEK juga menjadi panjang. Data yang didapatkan, petugas yang berjaga secara 24 jam adalah bidan. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi bertugas secara on-call di luar jam kerja. Masing-masing dokter kebidanan dan kandungan mendapatkan tugas sebagai dokter penanggung jawab pasien sesuai jadwal per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan SDM yang berpengaruh banyak yaitu waktu respon DPJP di luar jam kerja lama, begitu pula dengan respon dokter spesialis anastesi, yang menyebabkan proses persiapan operasi menjadi panjang. Lama waktu proses laboratorium untuk pemeriksaan darah dan Rapid-test Covid-19 serta konfirmasi hasil radiologi ke dokter spesialis paru cukup panjang. Variabel lain menunjukkan kesiapan IGD PONEK di masa pandemi. Manajemen sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi secara on-site, melakukan kajian lebih lanjut proses di laboratorium, kajian atas studi kelayakan terhadap zonasi dan master plan secara keseluruhan, serta menerapkan sistem informasi terintegrasi di IGD PONEK untuk menunjang kecepatan dan akurasi dalam proses pelayanan.

Indonesia’s health development is focusing on the reduction of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Ministry of Health’s Strategic Plan for 2020-2024 sets 183 from 305 per 100.000 live births and IMR at 16 from 24 per 1.000 live births. Comprehensive Emergency Maternal Obstetric and Neonatal Care (CEMONeC, in Indonesia is known as PONEK) is a program to provide integrated services for mothers and newborns at hospital level which is held 24 hours. PONEK plays role to reduce Maternal Mortality Rate in Indonesia. PONEK Emergency Departments (ED) is as the forefront of maternal emergency care. The previous ED is used for Covid-19 patients services, so PONEK ED has been moved. This research is qualitative research using case study method located at the PONEK ED Pasar Rebo Regional Public Hospital Jakarta from September 2020 to November 2020. Data collection was carried out through document reviews, field observations and in-depth interview. The informants were Heads of Medical Services, Head of Unit Room, obstetric ang gynecologist, ED doctor, midwive, administrative officer, and patient. Reasearch variables based on Management Criteria Standards, are Human Resources, Facilities and Infrastructure, Medical Devices and Equipment, Pharmacy (drugs, consumables, and linens), Management and Information Systems. This study aims to look at the preparedness of the variables that can become bottlenecks in the service process so that the throughput time in PONEK ED become longer and so does the patient Length of Stay (LoS). As the data obtained, midwives are 24 hours in duty. Obstetric and gynecologist and anesthesiologist works on-call outside of working hours. Each obstetric and gynecologist is in charge of the patient according to the schedule per day. The results shows that the Human Resources variables that impact the most such as the obstetric and gynecologists have long response and so do the anesthesiologists have long response to the call outside the working hours which led to long process of preparation for surgery. The length of time for laboratory process for blood test and Covid-19 rapid test and confirmation of pulmonologist are quite longer. Another variables show the preparedness of the PONEK ED during this pandemic. Management should considering a policy of on-site obstetric and gynecologist and anesthesiologist, conducting further studies in the laboratory process, conducting feasibility study of zoning and hospital master plan and implementing an integrated information systems in the PONEK ED to support speed and accuracy in the services process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dina Rusdi
"Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dalam penatalaksanaan penyakit tersebut memerlukan biaya yang besar karena pengobatan dilakukan secara intensif dan berlangsung terus menerus seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya tersebut berdasarkan perspektif RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan total biaya pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 selama setahun adalah sebesar Rp. 593.839.605, rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 417.131 dan ada hubungan yang signifikan antara rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dengan umur, lama berobat dan jumlah komplikasi. Rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 208.260. Dengan demikian, rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 lebih rendah dibandingkan biaya RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015.

Type 2 Diabetes mellitus is a chronic disease that requires big cost for the intensive treatments carried out through out patients rsquo lives continuously. The aim of this research is to analyze the cost per episode of type 2 DM out patient treatments and the related factors based on RSUD Pasar Rebo perspective in2015. This research is a descriptive analytical study with cross sectional design. The results showed the total cost of type 2 DM out patient treatments for a year isRp. 593.839.605, the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatmentsat RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 417.131 and there is significant correlation between the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatments with patients age, the duration of treatment and the number of complications. The average payment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode at RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 208.260. Therefore, the averagepayment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode is lower than the cost needed at RSUD Pasar Rebo in 2015."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uzla Riyadhoti Candora
"Penelitian ini mengenai Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo yang diukur melalui Indikator-Indikator implementasi kebijakan. Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo adalah masih banyak masalah yang disebabkan oleh minimnya SDM, kerumitan sistem INA-CBG's, masalah pembiayaan klaim dan sosialisasi JKN.

This research is about the implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital. This study uses a post-positivist approach which aims to determine the Program Implementation JKN (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital as measured by Indicators of policy implementation. Number of Informants in this study around to 18 people, the techniques of data collection using in-depth interviews and observation. Result of the Implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital is still having a lot of problems caused by the lack of human resources, the complexity of the system INA-CBG's financing problems and socialization JKN claims."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Nurlita
"RSUD Pasar Rebo sebagal BLUD, masih menerapkan remunerasl pada tahun 1992. Ini mengindikasikan ketidaksesuaian antara status RSUD Pasar Rebo sebagai BLUD dengan remunerasi yang diterapkan. Salah satu profesi yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit dan berperan cukup besar dalam menjaga mutu dan reputasi rumah sakit adalah perawat. Maka manajemen rumah sakit perlu memperhatikan kesejahteraan perawat khususnya dalam bentuk insentif. Pemerintah mengeluarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007 yang dapat dijadikan acuan RSUD Pasar Rebo dalam menyempurnakan penentuan insentif untuk perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan insentif untuk perawat yang berlaku di RSUD Pasar Rebo, serta menganalisis implementasi insentif perawat berdasarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007 di RSUD Pasar Rebo. Penelitian operasional dengan pendekatan kualitatif ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Informan penelitian adalah beberapa pejabat pengelola terkait serta Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Pasar Rebo, pejabat pengelola dan Direksi PT. Rumah Sakit Pasar Rebo sebagai informan triangulasi.
Hasil penelitian ini menggambarkan insentif perawat yang berlaku di RSUD Pasar Rebo dinilai variabel tetap dan tidak tetap. Pola penentuan insentif yang berlaku di RSUD Pasar Rebo belum memasukkan indikanor risiko kerja, tingkat kegawatdaruratan dan capaian kinerja. Karena RSUD Pasar Rebo sering berganti status kelembagaan, pergantian dineksi serta komitmen bersama antara direksi dengan pejabat pelaksana yang kurang.
Saran penelitian ini adalah penentuan insentif di RSUD Pasar Rebo didasarkan pada prestasi kerja perawat, RSUD Pasar Rebo dapat mengacu pada Permendagri No. 61 Tahun 2007, dalam memasukkan indikator risiko kerja, tingkat kegawatdaruratan dan pengoptimalan indikator capaian kinerja dalam menentukan insentif perawat di RSUD Pasar Rebo; serta peningkatan kornitmen bersama dari unsur pimpinan dan pejabat pelaksana di RSUD Pasar Rebo.

RSUD Pasar Rebo as BLUD, is still uslng the remuneration mechanism ln which used since 1992. This indicate an unappropriatness condition between RSUD Pasar Rebo status as BLUD with implemented remuneration mechanism. Nursing is one of occupation in hospital that become the first line of health services and have a big role in quality improvement and reputation of hospital. So the hospital management should have a big concern of nurse prosperity especially the material incentives. Government announced Permendagri No.61/2007 as a technical guidance for BLUD that can be used by RSUD Pasar Rebo to complete the nurse incentives Formulation.
The aim of this research are to know the nurse incentives formulation description in RSUD Pasar Rebo and to analyze the nurse incentives implementation based on Permendagri No.6l/2007 in Pasar Rebo Regional Hospital. The research design is operational research with qualitative approach. The researchers as a research instrument helped by interview guidance to do the indepth interview. The research informant are several stakeholders and Director Representative of Administration and Financial in Pasar Rebo Regional Hospital, several stakeholders and Directors of Rumah Sakit Pasar Rebo Company as triangulation informant.
The result of this research are describe that the nurse incentives formulation in RSUD Pasar Rebo is appreciated by fix indicators and variable indicators. The incentives formulation in RSUD Pasar Rebo currently, doesn?t entered Risk Index, Emergency Index, and Performance index yet. Generally, it happen because RSUD Pasar Rebo often face the organizational status transformation, director succession and the lackness of director and performer commitment.
The suggestion in this research are the nurse incentives formulation in RSUD Pasar Rebo hopefully really based on performance appraisal like written and arranged in RSUD Pasar Rebo Employee Regulation ; RSUD Pasar Rebo can use the referencies that recommended by Permendagri No.61/2007 to enteres the Risk Index, Emergency Index and Perfomance Index in formulating the nurse incentives; and RSUD Pasar Rebo hopefully could increase the commitment between director as a decision maker in hospital and Performer who manage and do the hospital policy to always give support to the nurse prosperity development along professional and objectives incentives formulation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>