Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Nurul Sabira
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas ciri dan fungsi sastra anak yang terdapat dalam tiga buah cerpen jenaka yang berjudul ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, dan ?Mencari Orang Besar? dalam kumpulan cerpen Dua Puluh Dongeng Anak-anak karya Zuber Usman. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ciri dan fungsi sastra anak untuk cerita jenaka tidak hanya bertumpu pada kemampuan cerita tersebut dalam memberikan pesan moral dan hiburan, tetapi juga harus memberikan rasa terwakilkan pada anak ketika membacanya. Dari tiga buah cerpen yang dianalisis, terdapat dua cerita, yaitu ?Si Bodoh Jadi Pencuri? dan ?Mencari Orang Besar? yang selain dapat memberikan pesan moral dan hiburan, juga dapat membuat anak merasa teridentifikasi dengan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Sedangkan, hasil dari penelitian cerpen ?Sura Menggala? kurang dapat memberikan rasa identifikasi bagi anak-anak. Meskipun begitu, cerpen ini tetap memiliki pesan moral dan hiburan yang juga tidak kalah penting bagi bacaan anak-anak.

ABSTRACT
This thesis discusses the characteristics and functions of children?s literature present in three humorous short stories titled ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, and ?Mencari Orang Besar? in the short stories collection Dua Puluh Dongeng Anak-anak by Zuber Usman. This research found that characteristics and functions of children?s literature for humorous stories not only focus on the ability to entertain and give moral messages, but also gives the feel of representation for the children when read it. From the three short stories that were analized, there are two stories, which is ?Si Bodoh Jadi Pencuri? and ?Mencari Orang Besar?, give the sense of identification with the character inside the stories. Meanwhile ?Sura Menggala? not giving the same as the other two stories. Nevertheless, this short story still have moral messages and entertaining value which is also important for children?s literatur."
2015
S59390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rosyidah Syahbaniyah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pola dan jenis kalimat serta ragam bahasa Korea pada puisi-puisi karya Han Yongun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola dan jenis kalimat serta ragam bahasa yang digunakan Han Yongun dalam karya-karyanya. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode tinjauan kepustakaan. Puisi-puisi yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu Gunmal, Nimui Chimmuk, Ibyeoreun Miui Changjo, Al Su Eopsseoyo, Naneun Itkkojeo, Gaji Maseoyo. Gojeokhan Bam, Naui Gil, dan Kkum Kkaegoseo. Hasil penelitian dari analisis ini yaitu terdapat kecenderungan penggunaan pola kalimat tunggal dengan jenis kalimat deklaratif dan ragam bahasa formal.

ABSTRACT
This thesis is to discuss about sentence pattern, type of sentence, and Korean style on poetry by Han Yongun. The purpose of this thesis is to determine the sentence pattern, type of sentence and Korean style that used by Han Yongun on his poems. This study is using literature-review method with quality approach and descriptive analysis design. The poems that used in this study are Gunmal, Nimui Chimmuk, Ibyeoreun Miui Changjo, Al Su Eopsseoyo, Naneun Itkkojeo, Gaji Maseoyo. Gojeokhan Bam, Naui Gil, dan Kkum Kkaegoseo. The result of this analysis are the sentence pattern that commonly used is single sentence pattern with declarative sentence and formal style."
2015
S59591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, 2010
899.221 ORA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida
"Penelitian ini bertujuan mencari tahu kaitan antara perilaku sosial warga guyub Bugis di Jakarta Utara dan bahasa daerahnya, yang difokuskan. pada usaha untuk mendeskripsikan serta mengeksplanasikan tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub yang bersangkutan. Teori yang dijadikan kerangka acuan dalam tesis ini adalah teori yang dikemukakan oleh Dorian (19B1). Kajian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data-data kebahasaan yang dimanfaatkan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner.
Di dalam penelitian ini dibicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub Bugis. Secara khusus, dalam telaah ini dipaparkan kecenderungan pemakaian bahasa Bugis yang ditinjau dan variabel-variabel seperti situasi dan topik pembicaraan, Dalam uraian tesis ini dijabarkan pula kecenderungan sikap guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya maupun bahasa daerah yang lain. Masalah status diglosik guyub ini turut pula dipersoalkan di dalamnya.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa telah terjadi proses pemertahanan dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis di Jakarta Utara. Pemertahanan bahasa terjadi di kalangan responden usia dewasa, sementara penggeseran bahasa dialami oleh responden usia muda. Pemertahanan bahasa dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat lahir, kawin campur, situasi, dan faktor subjektif. Melalui penelitian ini diketahui pula bahwa terdapat dua sikap yang berbeda di antara guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya. Kelompok pria merupakan kelompok yang bersikap positif terhadap bahasa Bugis, sedangkan kelompok wanita cenderung bersikap negatif terhadap bahasa daerahnya. Sikap mereka terhadap bahasa daerah lain beragam, sebagian bersikap positif dan sebagian lagi sebaliknya. Dari penelitian ini pula terungkap bahwa guyub Bugis di Jakarta Utara berada dalam situasi diglosik versi Fishman, yakni masyarakat bilingual dengan diglosia.

The aim of this research is to find out the relation between the social behaviour of Bugis people domiciling in North Jakarta and their traditional language, which is focused on the effort to describe and to explain the level of their traditional language maintenance and language shift. The theoretical frame work offered by Dorian (1981) has been employed in this study. The study has been conducted by employing both quantitative and qualitative methods. The data used in this research comes from the questionnaires.
I have discussed the factors that influence the level of the Bugis traditional language maintenance and shift. As of previous, mainly I talked about the preference of most Bugis in using their language, viewed from some variables such as situation and topic of conversation. I also tried to explain the attitudinal tendency of Bugis about their own language and other traditional languages. Moreover, the level of diglossia of Bugis also counts here.
The result of this research has found that Bugis people in North Jakarta are in the process of both maintaining the language as well as shifting it. Those who maintain the language are mostly member of the older generation, and those who tend to shift it are of the younger generation. The factors that influence the language maintenance and language shift are place of birth, cross-cultural marriage, situation, and subjective factors. I also noticed that there are two different language attitudes among Bugis regarding their tradtional language. Male group can be assumed as those who have a positive attitude to the language, but in contrast female group are those who have a negative attitude to their traditional language. About the attitude of other languages, it seems that both groups show various preferences, some are quite positive while others are negative. Another result of this research also shows that the Bugis are in the Fishman's type of diglossic situation, namely bilingual society with diglossia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"Bushido is most often translated as the way of the warrior caste in Japan. Bushi
refers to warriors in feudal Japan while do means several things including: the correct way,
the path, or the road. Another interpretation of Bushido could be the way of preserving peace
through the use of force. Bushido comes out of Buddhism, Confucianism, and Shintoism. The
combination of these schools of thought and religions has formed the code of warrior values
known as Bushido. A key to our understanding of how the concepts of Bushido fit into Japanese
modern lives is to understand the historical and societal aspects of Bushido. Today, this meaning
can be modernized to include minimizing violent conflict. The code of Bushido, the Samurai's
code of honor, upholds loyalty, discipline, total dedication, honor and valor, and numerous
examples of these elements can be witnessed today or in recent history."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Yance
"ABSTRAK
Kajian ini berfokus pada ritual menumbai yang dilakukan oleh Orang Petalangan, salah satu suku asli di Provinsi Riau. Kajian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna leksikon, fungsi dan sistem kognisi Orang Petalangan yang tercermin dalam ritual tersebut.Kajian ini dilakukan dengan pendekatan linguistik antropologis dan metode kualitatif deskriptif. Dari hasil analisis data terungkap bahwa ritual menumbai terekam dalam sejumlah leksikon budaya berupa kata dan kelompok kata, kata asal dan kata turunan, bersifat denotatif dan konotatif. Leksikon tersebut menjadi indeks dan simbol dalam pengungkapan realitas budaya Orang Petalangan baik dalam wujud benda, cara hidup, maupun cara berpikir. Ritual menumbai berfungsi untuk meminta petunjuk, menghormati, memberi tahu, menghipnotis, membujuk, memohon izin, meminta perlindungan, meminta berbohong, mengingatkan, menggambarkan keberadaan, memuji, mengusir, mongonsentrasikan pikiran, mengutarakan keinginan, pamit, dan menghibur. Secara umum, semua fungsi tersebut bersifat produktif dan protektif. Sistem kognisi Orang Petalangan yang tercermin dalam ritual menumbai terkait dengan religi, alam gaib, manusia, dan lingkungan."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Kartika
"Skripsi ini membahas mengenai jenis-jenis elipsis dan fungsinya dalam teks iklan Jepang. Pada penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif analisis karena penulis bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis dan fungsi elipsis dalam teks iklan Jepang. Halliday dan Hasan membagi elipsis menjadi 3 jenis, yaitu elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausal. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ketiga jenis elipsis tersebut terdapat dalam teks iklan Jepang.

This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis, verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are those three types of ellipsis on Japanese print advertising selected on this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahdiah
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yundi Fitrah
"Tulisan ini menguraikan warna budaya Batak Angkola dalam novel Azab dan Sengsara. Sejak sastra Indonesia lahir, warna budaya selalu memperkayanya, warna-warna budaya ini khususnya tampak dalam novel. Demikian juga novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar yang diwarnai oleh budaya Batak Angkola. Warna budaya Batak Angkola dalam novel tersebut, seperti kedudukan marga dan sistem pengaturannya, tradisi martandang (berkunjung ke rumah gadis), kepercayaan terhadap dukun dan arwah manusia yang meninggal dan sistem pembagian harta warisan.
This writing tells about the variation of Bataknese cultural of Angkola on torture and misery novel. Since Indonesia literature was born. The variation of culture always enrich it. The variation of culture especially visible on novel, the some likes torture and misery in Merari Siregar which is coloured by Bataknese of Angkola. The variation of Bataknese culture of Angkola on the novel, such as position of clan and the system of arrangement, tradition of martandang (visiting to girl?s house), belief to native doctor and soul of human being that was die, and the system of division of belongings."
Universitas Jambi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Mariati S.
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>