Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Immanuel
"Dalam aktivitasnya manusia tidak terlepas dari aktivitas berjalan kaki. Berjalan kaki merupakan moda transportasi yang cukup ringan dan dapat dirasakan. Jalur pedestrian merupakan sebuah jawaban bagi manusia pengguna moda jalan kaki tersebut. Dalam kenyataannya, jalur pedestrian dapat menarik manusia untuk melakukan aktivitas disana dan tidak tertutup kemungkinan terjadi interaksi antara pejalan kaki, dan juga antara pejalan kaki dengan lingkungannya. Berkembangnya jalur pedestrian dapat menjadikan para pejalan kaki semakin banyak melalui jalur tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aktivitas dan interaksi di sekitar lokasi jalur pedestrian tersebut. Namun, lama-kelamaan aktivitas maupun interaksi yang terjadi disana menjadi berdampak terhadap kualitas jalur pedestrian itu sendiri. Para pengguna jalur pedestrian dan aktor sekitarnya menjadi mengesampingkan tujuan utama dari jalur pedestrian tersebut dan lebih mengutamakan kepentingan individu, sehingga kualitas pedestrian menjadi kearah yang buruk.

Human activity can not be separated from the activity of walking. Walking is a simple transportation system which is commonly done by human activity. Pedestrian path is the right answer for that kind of this activity. In fact, pedestrian path can attract people to do activities, and it possibly happens to pedestrian to have interaction among them, and also between a pedestrian and their environment. The development of pedestrian paths can make pedestrian more and more through the pathways. It can be utilized to improve the activity and interaction around the pedestrian path. However, the activities and interactions will have an impact for the quality of the pedestrian itself. Pedestrian will be more individual and ignore the important thing of pedestrian path. Therefore, the quality of pedestrian goes into a bad situation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saputri Nur Barlian
"Jalur pejalan kaki atau yang biasa kita sebut sebagai ?trotoar? memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk satu komunitas yang berkelanjutan, efisien, dan sehat. Hal ini dikarenakan jalur trotoar merupakan salah satu elemen penting dalam sistem transportasi dan perencanaan sebuah kota atau kawasan.
Di UI sendiri, kampus UI Jakarta di Salemba telah pindah ke Depok yang mengakibatkan jumlah mahasiswa bertambah. Hal ini memberi dampak adanya kebutuhan akan perencanaan sistem transportasi yang lebih efektif dan lebih mudah dijangkau. Kita tahu di UI terdapat dua moda transportasi yang bisa diakses oleh umum baik oleh sivitas UI maupun non UI, yaitu bis kuning dan sepeda kuning. Akan tetapi, kedua moda transportasi di atas memiliki batasan yaitu pada waktu operasional, lokasi jangkauan, dan jumlahnya. Oleh karena itu, berjalan masih menjadi pilihan utama bagi sivitas UI ketika menuju ke kampus atau kembali dari kampus.
Sebagai salah satu Kampus Hijau di Indonesia, Universitas Indonesia telah memberikan perhatiannya kepada jalur pejalan kaki. Akan tetapi, sudahkah efektif jalur pejalan kaki di UI? Dalam skripsi ini, saya membuat sebuah kesimpulan dari hasil pengamatan tentang sejauh mana UI mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki dan sejauh mana efektivitas trotoar di Kampus UI Depok serta bagaimana pandangan sivitas UI tentang jalur pejalan kaki di UI.

Sidewalks or usually we call it ?trotoar? have very important role in making efficient, healthy, and sustainable community. Sidewalks or trotoar are one of the essential elements in transportation system which is often forgotten or not even be a part in planning of a city or region.
As time passed by, Universitas Indonesia has moved their campus from Jakarta to Depok and the numbers of students also has been increasing significantly. This implies on the need of more effective and easily-accessible transportation system. As we know, Universitas Indonesia has two public transportation, those are yellow busses and yellow bikes. However, these two tranportation modes still have limited regarding their operational hours, scope, and numbers. Therefore, walking still remain as an option for students to go and back from campus.
As one of green campus in Indonesia, Universitas Indonesia has given concerns on sidewalks. But, do those sidewalks effective? This thesis has been concluded an observation on how far UI accomodates the needs of pedestrians and also what do UI students generally view about sidewalks in UI?
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan Aurifio
"Berjalan kaki merupakan salah satu moda transportasi dasar yang mudah dan murah di dalam suatu kota yang memiliki pergerakan barang manusia dan barangnya tinggi. Trotoar adalah suatu jalur yang dikhususkan bagi pejalan kaki. Namun sayangnya trotoar tidak dianggap sebagai infrastruktur yang melekat pada sistem transportasi dan perancangan kota yang baik. Tidak dilengkapinya fasilitas, kurangnya perawatan, dan kurangnya pengontrolan terhadap pemanfaatan non pejalan kaki yang ada membuat kondisi trotoar bervariasi dari segi fisik dan sosial. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kualitas trotoar berdasarkan konektivitas dan kualitas pelayanan trotoardi wilayah edukasional Kelurahan Grogol dan mengetahui pandangan mahasiswa sebagai pejalan kaki terhadap pelayanan trotoar yang dilewati. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dengan bantuan kuisioner sesuai parameter GWI (Global Walkability Index). Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatifchi-square. Hasil dari penelitian ini didapatkan pola kualitas trotoar semakin baik pada kawasan perumahan sedangkan buruk pada kawasan komersil dan juga pintu masuk universitas. Secara persepi, trotoar yang dinilai berdasarkan variabel kenyaman, keamanan, dan kseselamatan hasilnya sejalan dengan pandangan pejalan kaki.

Walking is one of basic transport modes which is easy and affordable in urban area with people and freight high mobility. Sidewalk is street specially provided for pedestrian. But, sidewalks are not perceived as important part of transport system and city planning. Not equipped by facility, lack of maintainance, and lack of controlling in non pedestrian utilization have impacted on variation of sidewalks physical and social condition. Therefore, the purpose of this research is to identify the pattern of sidewalks quality based on connectivity and quality of pedestrian path in Grogol Subdistrict educational area and to identify students perception toward sidewalks service. Data collection is conducted through direct observation by using questionnairers according to GWI (Global Walkability Indexparameter). Theanalysismethod that been used in this research are descriptive analysis and chi-square quantitative analysis. Results show that sidewalks quality pattern tend to be better in settlement area, whilst tend to be worse in commercial area and university?s gate. As for perception, sidewalks are perceived based on amenity, security, and safety along with pedestrian perception.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Alyani
"Saat ini berjalan kaki masih belum menjadi moda transportasi favorit di kalangan masyarakat. Karena itu penelitian ini ingin menggali aspirasi tentang pendapat orang-orang tentang aktivitas berjalan kaki itu sendiri. Berbeda dari yang sudah ada, kali ini dicoba pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi alasan orang-orang tertarik dan tidak tertarik untuk berjalan kaki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner berbasis web online survey .Setelah disaring, data yang diolah meliputi alasan yang membuat orang tertarik dan tidak tertarik untuk berjalan kaki, serta emosi yang dirasakan ketika berjalan kaki. Data ini kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji korelasi Chi-Square menggunakan perangkat lunak SPSS.Hasil uji menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan suku bangsa dengan faktor-faktor yang membuat tertarik dan tidak tertarik untuk berjalan kaki. Namun terdapat pengecualian, yaitu didapatkan angka hasil uji yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara suku bangsa dengan faktor kesehatan serta jarak dan waktu pada alasan orang tidak tertarik untuk berjalan kaki.

Currently walking is still not being a favorite way to transport in our society. Therefore, this research explored the opinions of people about the activity of walking itself. Different from any researches before, this research tried qualitative approach to explore the reasons why people are interested in and not interested in walking. The research was conducted using web based questionnaire online survey .After filtered, processed data included the reasons why people are interested in and not interested in walking, also the emotion they felt when they walked. Then this data analyzed using descriptive statistics and Chi square correlation test using SPSS software.The test results showed that there is no significant correlation was found between gender and tribe with the reasons people are interested and not interested in walking. But there ares exclusions, the number of test results showed there are significant correlation between tribe and health also distance and time factors in the reasons why people are not interested in walking. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S70318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliezer Ryan
"Berjalan kaki merupakan wujud berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, yang merupakan hal mendasar yang dilakukan manusia dalam beraktivitas. Jalan sebagai salah satu media untuk berpindah, merupakan sebuah ruang publik yang berada di luar ruangan. Di dalam skripsi ini, penulis mencoba melihat bagaimana kualitas jalan yang baik terbentuk dan hubungannya dengan seberapa besar jalan tersebut memberikan kesempatan untuk beraktivitas di sana. Kesempatan tersebut dilihat dari bagaimana kualitas kehadiran manusia ketika berada di sana yang pada akhirnya menarik (attract) orang lainnya. Hal tersebut diharapkan menciptakan fungsi jalan tidak hanya sebagai rute (route), tetapi menjadi sebuah destinasi (destination).

Walking is a form of moving from a place to the other place, and it is a basic thing that people do in their activity. Street as a media that people used to moving, is a public space that being outdoors. In this thesis, the author tries to look at how a good street?s quality are built and how the street provides an opportunity to do an activity in there. The opportunity is viewed from how the quality of people presence while he/she was there that in the end attract others. It is expected to create street?s function not only as a route but also as a destination.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitchell Edbert Suryanto
"ABSTRAK
Retail hadir sebagai penyedia kebutuhan barang konsumsi. Pada era ini, tingkat konsumsi manusia semakin meningkat mengakibatkan kehadiran ruang ekonomi (retail) informal. Ruang retail informal terbentuk melalui proses transformasi ruang yang disebut sebagai retailising space (mengubah ruang awal menjadi ruang retail). Keberhasilan retailising space ditentukan oleh teritori yang menghadirkan fungsi baru sebagai retail. Kemudian, wujud teritori ini dipertahankan melalui peran material dan ritme (waktu dan kegiatan). Skripsi ini membahas bagaimana proses retailising space terjadi dan bekerja pada ruang retail informal serta menunjukkan perbedaan proses antara retail formal dan retail informal. Ruang lingkup yang dibahas dalam skripsi ini adalah pedestrian precinct di Malmo, Swedia sebagai retail formal dan pasar temporer di Kukusan Teknik, Depok sebagai retail informal.

ABSTRACT
Retail is present as a provider of consumer goods needs. In this era, the increasing rate of human consumption resulted in the presence of economic space (retail) informal. Informal retail space is formed through a process known as retailising space (changing the initial space into a space of retail). Retailising space’s success is determined by territory that presents a new function as a retail. This territory form is maintained through the role of material and rhythm (time and activities). This paper discusses how the process of retailising space occurs and works in the informal retail as well as showing the difference between the retail process of formal and informal retail. The scope is discussed in this paper is the pedestrian precinct in Malmo, Sweden as formal retail and temporary market in Kukusan Teknik, Depok as an informal retail.
"
2015
S60197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nur Abdul Gafur
"Jalan dan Sistem transportasi merupakan bagian penting dari satu komunitas, Hal ini adalah sesuatu yang dapaf dilihat dengan jelas di perkotaan, karena kebutuhan akan status sosial dan tempat tinggal tidak terlepas dari aspek transportasi terulama jaIan. Baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki. setiap individu memerlukan pergerakan ini untuk beraktivitas sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan aspek kehidupan dalam bentuk arus manusia ataupun barang. Oleh karena ilu pertambahan penduduk dan jumlah kendaraan yang tidak di imbangi dengan pembangunan / pengembangan kawasan yang memadai akan menciptakan banyak masalah.
Jalan (dalam pengertian ini termasuk pedestrian) adalah suatu bagian utama dari keberadaan sebuah kota. Dilihat dari segi elemen pembentuk kota mereka menyediakan struktur yang menjadi wadah untuk interaksi yang kompleks secara arsitektur dan kelompdk manusia. Jalan juga secara sosial menciptakan apa yang disebut dengan kualitas vitalitas dari sebuah kota. Street life, secara tidak Iangsung dapat meningkatkan faktor land-value dari sebuah tempat. Tidak sama dengan bangunan bahkan sebuah public art, jalan merupakan elemen yang dapat berubah dengan sendirinya dan tunduk kepada perubahan yang dilakukan oleh lingkungan alaupun sebaIiknya.
Jalan juga sebagai sebuah elemen tumbuhnya sebuah kota merupakan bukti yang baik mengenai hubungan antara jalan dan lingkungan, tanpa lerlepas dari faktor manusia yang mengangkat aspek street Iife dari jalan tersebut. Kalau dilihat dari ramainya pergerakan pedestrian di suatu jalan, tersirat kebutuhan yang beragam akan hadirnya mereka. Lalu apakah kebutuhan yang beragam ini menjadi faktor penting dalam pedestrian dan apakah masing-masing kebutuhan menimbulkan efek tertentu lerhadap street life?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Harto
"Kawasan Grogol merupakan suatu area mix-used yang dipenuhi oleh berbagai jenis pembangunan properti, seperti kawasan residensial, pendidikan, komersial dan fasilitas transportasi umum. Kawasan residensial atau wilayah permukiman sangat berkaitan dengan pergerakan manusia ke tempat tujuannya. Salah satu prasarana pergerakan tersebut adalah jalur pejalan kaki. Berbagai pusat kegiatan saling terhubung melalui jalur pejalan kaki. Namun sayangnya kualitas jalur pejalan kaki tidak sama di semua lokasi. Padahal kualitas tersebut mempengaruhi kesediaan orang untuk berjalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kualitas jalur pejalan kaki di wilayah permukiman Grogol dengan menggunakan acuan parameter GWI (Global Walkability Index), yakni keselamatan, kenyamanan dan keamanan. Kualitas jalur pejalan kaki diukur setiap 100 meter di seluruh jalur di wilayah penelitian. Pengukuran dilakukan berdasarkan parameter GWI yang terdiri dari beberapa indikator.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spatial dan analisis deskriptif dengan menggunakan uji Chi Square. Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa semakin jauh dari pusat kegiatan ekonomi, kualitas jalur pejalan kakinya semakin baik. Semakin mendekati perumahan yang teratur, semakin baik kualitas jalur pejalan kakinya.
Adapun kesimpulan yang didapat adalah adanya hubungan yang signifikan antara jarak terhadap pusat kegiatan ekonomi dan kualitas perumahan dengan kualitas jalur pejalan kaki.

Grogol is a mix-used area that is filled with different kinds of property growth, such as residential areas, educational, commercial and public transport facilities. Residential areas generate people movement to their destination. One of the movement infrastructure is the pedestrian paths. Activity centers are connected via pedestrian paths. But unfortunately the quality of pedestrian paths are not the same in all locations. This condition affect the quality of people's willingness to travel on foot.
This study aims to determine the effect of economic activity on the quality of pedestrian paths in residential areas by using GWI (Global walkability Index) parameter as reference. The parameters are safety, comfort and security. The quality of pedestrian paths are measured every 100 meters around the track in the area of research.
This research use spatial and desriptive analysis by using Chi Square test. From the analysis it was found that the farther from the center of economic activity, the quality of the pedestrian path is getting better. The closer to the planned housing area, the quality of the pedestrian paths are getting better.
The conclusions drawn that there is a significant correlation between the distance to the center of economic activity and quality of housing to the quality of pedestrian paths.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2015
S59365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Asyrofah
"Setiap pejalan kaki memiliki right to the city untuk menggunakan trotoar, tetapi trotoar justru digunakan untuk aktivitas lain yang menyebabkan ketidakadilan bagi pejalan kaki. Oleh karena itu, skripsi ini mencoba melihat keadilan spasial bagi pejalan kaki di ruang publik. Penulis memilih studi kasus di sekitar Terminal Depok dan Bundaran Hotel Indonesia saat Car Free Day yang dianalisis dengan teori keadilan spasial (Soja), produksi ruang (Lefebvre), dan spatial practice (de Certeau). Teori keadilan spasial digunakan sebagai dasar dalam melihat dan menganalisis studi kasus. Hal ini terkait dalam melihat praktek kesetaraan pada kehidupan sehari-hari dalam mewujudkan keadilan bagi pejalan kaki dalam konteks spasial di dalam ruang tersebut. Teori produksi ruang digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana ruang tersebut diproduksi, dan teori spatial practice digunakan untuk melihat dan menganalis perilaku user. Dari kedua studi kasus tersebut, ditemukan bahwa keadilan spasial dipengaruhi oleh praktek meruang dari setiap user sebagai bagian dari proses produksi ruang tersebut.

Each pedestrian has the right to the city to use the sidewalk, but the sidewalk was used instead for other activities which cause injustice to the pedestrian. Therefore, this thesis tried to look spatial justice for pedestrians in public spaces. The author chose case studies around Depok Terminal and the Bundaran Hotel Indonesia at Car Free Day which analyzed with the theory of spatial justice (Soja), the production of space (Lefebvre), and spatial practices (de Certeau). The theory of spatial justice is used as a basis for seeing and analyzing case studies. It is related to look the practice of equality in everyday life to create justice for pedestrians in a spatial context in these space. The theory of production of space is used to explain how these space is produced, and the theory of spatial practice is used to look and analyze user behavior. From both the case studies, it was found that spatial justice influenced by the spatial practice of each user as part of the process of these production of space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Maneli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>