Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96439 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Permata Mis Lusitania
"Skripsi ini membahas penetapan harga yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Uji Kompetensi Penata Laksana Rumah Tangga (LSP PLRT) dalam menyelenggarkan uji kompetensi kerja bagi Calon Tenaga Kerja Penata Laksana Rumah Tangga (CTKI PLRT). Pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah apakah penetapan harga dalam uji komptensi kerja bagi CTKI PLRT telah sesuai dengan hukum persaingan usaha. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif analitis. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu praktik penetapan harga yang dilakukan oleh LSP PLRT merupakan tindakan penyeragaman harga (price paralelism).Sehingga agar penetapan harga uji kompetensi kerja CTKI PLRT harus dilakukan oleh pemerintah atau dalam hal ini kementerian ketenagakerjaan.

This paper mainly discuss about price fixing conducted by the Certification Body Testing and Competence for Domestic Worker (LSP PLRT) in held a competency test for helper candidates (CTKI). The subject matter discussed in this paper is whether pricing in the work competency test for CTKI PLRT already complies with business competition law. This study uses literature research with a normative juridical qualitative approach to generate descriptive data analysis. Conclusion of this research that the pricing practice conducted by the LSP PLRT is an act of standardize costing or uniformity prices (price paralelism). So that the pricing of labor competency test CTKI PLRT should be done by the ministry of labor."
2015
S60994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Sesaria Sembung
"Skripsi ini membahas kondisi tenaga kerja wanita dalam industri tekstil Jepang zaman Meiji. Tenaga kerja wanita pada era Meiji memiliki peran penting dalam kesuksesan industrialisasi Jepang. Namun, meskipun kontribusi tenaga kerja wanita dalam sektor industri (terutama industri tekstil) sangat besar, kesejahteraan pekerja wanita sangat buruk dilihat dari kondisi lingkungan kerja yang berat, waktu kerja yang panjang serta upah yang rendah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif-analisis. Hasil penelitian mengungkapkan buruknya kondisi tenaga kerja wanita berkaitan erat dengan eksploitasi kaum proletar yang dilakukan para pemilik modal serta subordinasi wanita yang dilakukan oleh masyarakat Jepang sebagai akibat dianutnya ideologi Konfusianisme yang mengatur hubungan sosial.

The focus of this study is the conditions of female labour in the textile industry in Meiji Japan. Female labour in the Meiji period has an important role in the success of Japanese industrialization. However, although the contribution of female labour in the industrial sector (particularly textiles) is very large, workers' welfare are very poor based on the severe working conditions, long working hours and low wages. This research is qualitative descriptive-analytical interpretive. The results of this study revealed the poor condition of female labour is closely related to the exploitation of the proletariat by the capitalists and subordination of women by the Japanese people as a result of adoption of Confucian ideology that control the social relations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamik Indaryani
"Pada hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, sejahtera baik lahir maupun batin. Selama jangka panjang tahap I secara Nasional Pembangunan yang telah dilaksa.nakan memba.wa keberhasilan di berhagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi perhatian peaierintah dan segenap masyarakat adalah pengentasan kemiskinan yang selama kurun waktu tersebut telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 40 % pada tahun 1976 menjadi 26 % pada 1980 dan hanya tinggal 15% dari jumlah penduduk pada tahun 1990 atau sekitar 27 juta orang (BPS, 1991).
Definisi yang dipergunakan BPS untuk penduduk miskin adalah pemenuhan kebutuhan fisik minimum per orang per hari yaitu 2100 kalori atau sama dengan pendapatan perkapita perbulan yaitu Rp. 20.614,- untuk daerah perkotaan dan Rp. 13.295,- perkapita perbulan untuk daerah pedesaan. Dengan definisi ini jumlah penduduk miskin yang ada di daerah perkotaan pada tahun 1990 adalah 16,76 % atau sekitar 9,4 juta orang yang telah turun dari angka sebelumnya yaitu sebesar 29,04 % atau sekitar 9,5 juta pada tahun 1980, pada periode sebe1umnya (1976) angka tersebut adalah 36,79 % atau sekitar 10 juta?."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasmiati
"Kajian mengenai wanita perajin tapis di Gedongtataan Lampung menunjukkan perubahan yang sangat mendasar seiring masuknya nilai ekonomi di sektor ini. Di satu sisi, perkembangan kerajinan tapis saat ini memberikan peluang yang lebih besar bagi wanita untuk memperoleh pendapatan, karena sektor ini terbukti telah menyumbang pendapatan yang riil pada perempuan.
Di sisi lain, dilihat dari perspektif sejarah, wanita perajin mengalami proses marginalisasi, karena dipinggirkan dari segi status dan kontrol. Mereka tidak lagi memiliki akses maupun kontrol atas hasil pekerjaan yang dilakukan, bahkan keberadaannya dinilai setara dengan buruh yang tergantung pada pihak lain. Dalam pada itu, masuknya perempuan dalam kegiatan ekonomi ternyata tidak selalu dibarengi dengan perubahan pola hubungan gender.

Tapis Worker Women in Gedongtataan Lampung: The Activity and Her ProblemThe research about tapis worker women in Gedongtataan Lampung shows the basic change together with the present of economy value in this sector. In the other side, nowadays the development of tapis industry gives bigger chance for women to get income, because this sector has proven that this sector has given real income for women.
In the other side, based on the perspective history, the craft women experience the marginalization process, because they are put aside from status and control side. They do not have access or control of their work anumore, in fact their existence is evaluated as same as a labor that is dependent to the other side. In fact, the participation of women in economy activity is not always together with the change of gender relationship pattern.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Shaleh
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan adanya pengaruh etos kerja dan locus of control terhadap sikap perempuan pada dirinya sebagai pekerja dengan mengambil subjek penelitian perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan industri Tangerang, Banten.
Data dikumpulkan dengan menggunakan mengadaptasi skala etos kerja dari The Protestant Ethics Scale Weber, skala LPC dari Levenson dan Attitude toward Women Scale dari Spence dan Heilmreich yang melibatkan subjek sebanyak 146 orang buruh perempuan.
Dari hasil perhitungan faktorial dengan tiga variabel yang merupakan gabungan dari dimensi-dimensi variabel etos dan loc (variabel nilai), gabungan dari variabel usia, status kawin, dan jumlah anak (variabel keluarga), dan variabel lama kerja dan jenis perusahaan (variabel pekerjaan) didapat hasil bahwa yang berhubungan dengan sikap perempuan terhadap dirinya sebagai pekerja hanyalah variabel nilai. Hal ini dimungkinkan karena begitu kuatnya ajaran dan tradisi melekat dalam stereotipikasi peran gender perempuan. Ini diperkuat dengan tingkat status ekonomi dan sosial subjek serta kemungkinan rendahnya tingkat pendidikan.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T18524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Riyadi Wirasetya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang wanita sebagai tenaga security, menyoroti aspek
peran, kinerja, dan cara pengoptimalan seorang tenaga security wanita di
lingkungan kerja, Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi,
wawancara, studi dokumen dan literatur. Dalam penyelenggaraan manajemen
sekuriti berhubungan dengan kebijakan peraturan dan pandangan terhadap
seorang sekuriti wanita di Indonesia, khususnya di Propinsi Jawa Timur. Hasil
tesis ini menunjukkan hasil observasi lapangan terkait peran wanita sebagai
tenaga security di Indonesia. Yang berkaitan erat mengenai isu penuruan tenaga
kerja security wanita beberapa Tahun ini. Dalam hal ini hasil observasi yang
dilakukan kiranya dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja
security wanita. Rekomendasi dalam tesis ini adalah peraturan baku yang
seharusnya diberlakukan dan disosialisasi kepada semua pihak, sistem pola
pelatihan yang flexible serta tidak merugikan kedua belah pihak.

ABSTRACT
This thesis discusses about women as security guards, highlighting aspects of the
role, performance, and security personnel optimizations a woman in the
workplace, This thesis uses a qualitative method of observation, interviews,
documents and literature studies. In the implementation of the Management of
security related to regulatory policy and views on the security of women in
Indonesia, especially in East Java Province. The results of this thesis show the
results of field observations related to the role of women as security guards in
Indonesia. Which is closely related to the issue of employment security
deterioration in some women this year. In this case the result of observations
made would be used to improve workforce performance of women security.
Recommendations in this thesis are the rules that should be applied to the raw and
socialized to all parties, the system is flexible training patterns and not detrimental
to both sides."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Latu Mahesi
"Penelitian ini mencoba untuk melihat fenomena pengaruh tingkat upah pada pekerja wanita yang berstatus menikah dan pada usia produktif dan subur terhadap jumlah anak yang diinginkannya (permintaan anak) di Indonesia. Dengan menggunakan metode estimasi Two Stage Least Squares (2SLS), didapatkan hasil yang mengejutkan yaitu tingkat upah pada pekerja wanita yang berstatus menikah dan pada usia produktif dan subur berhubungan positif dan signifikan terhadap jumlah anak yang diinginkannya.

This study attempts to look at the phenomenon on effect of wage levels on married women workers and in their productive and childbearing age to the number of children they want (demand for children) in Indonesia. Using Two Stage Least Squares (2SLS) estimation methods, the study reveal surprising results i.e wage levels in women workers who are married and at the age of productive and childbearing positively and significantly related to the number of children they want."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Nugroho Wicaksono
"ABSTRAK
Dalam Tesis ini Penulis akan membahas dan mengembangkan secara rinci yang
mengenai bagaiman perlindungan Tenaga Kerja Wanita di Malaysia yang dalam
hal sekarang-sekarang ini banyak terjadi polemic di dalam nya. Penulis juga ingin
meneliti apakah UU No 39 Tahun 2004 yang berisi tentang perlindungan terhadap
Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sudah benar diterapkan oleh pihak yang
berwajib dalam hal penanganan Tenaga Kerja Indonesia khususnya Tenaga Kerja
Wanita."
2011
T38067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Nofty
"ABSTRAK
Pertumbuhan pekerja perempuan dari tahun ke tahun meningkat secara tajam. Untuk memenuhi tuntutan target produksi perusahaan yang semakin tinggi, maka tidak sedikit pekerja perempuan dipekerjakan pada malam hari, seperti yang terjadi di PT. Ricky Putra Globalindo Tbk. Dalam hal ini, upaya perliindungan yang dilakukan oleh pemerintah dituangkan melalui regulasi yang m,emberiikan kewajiban bagi pengusaha untuk melakukan penyediaan makanan clan minumaan, penjagaan kesusilaan serta penyediaan transportasi, seperti yang tercantum dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dari Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 224/MEN/2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00, sebagai peraturan pelaksana dad Undang-Undang Nomor 13 Tabun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Lebih lanjut, upaya pemeari.ntah untuk mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundangundangan di bidang ketenagakerjaan tersebut juga dmwujudkan dengan pengawasan ketenagakerjaan yang dilakukar oleh Dinas Tenaga Keaafa dart Transmigrasi Kabupaten Bogor. Pada umumnya, PT. Ricky Putra Globalindo Tbk. turut berperan serta secara aktif dalarn memberikan perlindungan terhadap hak asasi pekerja perempuan, seperti tidak mempekerjakan pekerja perempuan yang berumuff kurang dad 18 (delapan betas) tahun, tidak mempekerjakan pekerja perempuan Nang hamil, tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan nenikah, hamil dan melahirkan, memberikan istirahat atau cuff bald, hamil, melabirkan dan keguguran kandungan, serta memberikan kesempatan menyusui anak. Akan tetapi, pelaksanan waktu kerja malam bagi pekerja perempuan di PT- Ricky Putra Globalindln Tbk. tidak serta merta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang beiiaku. Berbagai penyimpangan hukum ditemukan sebagai akibat dari kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam penerapannya. Dalam hal ini, pengawasan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor masih lemah, sehingga dapat menimbulkan terjadinya penyimpangan yang semakin luas, terutama yang dapat mengancam ketertiban dan ketenangan kerja dalam Hubungan Industrial Pancasila di perusahaan."
Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Hukum, 2007
T19305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslamia Anwar
"Banyak penelitian tentang bagaimana jumlah anak mempengaruhi kemungkinan wanita yang sudah menikah bergabung dengan pasar tenaga kerja. Ada juga penelitian yang berfokus pada bagaimana lingkungan sosial dan ekonomi memengaruhi probabilitas perempuan bekerja. Namun demikian, belum ada penelitian tentang bagaimana variasi dampak tersebut di lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Makalah ini mengisi kekosongan ini, dengan menggabungkan dua set data Indonesia: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 untuk mendapatkan informasi individual, dan survei Potensi Desa 2014 untuk memeroleh informasi tentang lingkungan sosial ekonomi. Analisis regresi logistik dilakukan dengan beberapa variabel kontrol individu, termasuk informasi tentang suami. Untuk menangkap dampak lingkungan sosial-ekonomi pada pola hubungan antara jumlah anak dan probabilitas perempuan untuk bergabung dalam pasar tenaga kerja, makalah ini menggunakan variabel interaksi antara jumlah anak dan variabel lingkungan sosial ekonomi. Lingkungan ekonomi diukur dengan PDB per kapita, kemiskinan, ketersediaan usaha kecil dan menengah, dan jarak ke kantor kecamatan; dan lingkungan sosial, oleh fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan adanya kejahatan. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa lingkungan ekonomi (PDB dan kemiskinan) dan satu lingkungan sosial (fasilitas kesehatan) memiliki interaksi yang signifikan dengan jumlah anak. Selanjutnya, arahnya bervariasi tergantung pada lingkungan.

There have been many studies on how number children affects probability of married women joining the labour market. There are also studies who focused on how social and economic environments affect the probability. Nevertheless, there has been no study on how the impact varies in different socio-economic environments. This paper fills in this gap, by merging two Indonesian data sets: 2015 National Socio-economic survey to have individual information and 2014 Village Potential survey to obtain the information on socio-economic environments. A logistic regression analysis is conducted with some individual control variables, including information on husbands. To capture the impact of socio-economic environments on the pattern of relationship between number of children and probability of the women joining the labour market, this paper puts interaction terms between number of children and variables on socio-economic environments. Economic environment is measured by per capita GDP, poverty, availability of small and medium enterprise, and distance to head of district office; and social environment, by health facilities, education facilities, and existence of crime. The results show that some economic environments (GDP and poverty) and one social environment (health facilities) have significant interaction with number of children. Furthermore, the direction varies depending on the environments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>