Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Hafilah Shabrina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan komunikasi orang tua dengan perilaku seks berisiko pada remaja. Metode yang digunakan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden penelitian sebanyak 253 siswa SMAN 78 Jakarta. Kuesioner yang digunakan modifikasi dari Parent-Adolescents Communication Scale (PACS). Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa usia dan komunikasi orang tua tidak terdapat hubungan dengan perilaku seks berisiko, sedangkan jenis kelamin terdapat hubungan. Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerja sama untuk memberikan edukasi kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja kepada remaja dan orang tua, serta memaksimalkan kembali program Pemerintah Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

ABSTRACT
Purpose of this study was to determine is there a relation between parents-adolescents communication and risk of sexual behaviour. This study used cross sectional method with purposive sampling and 253 respondents of students in 78 Senior High School. Instrument of this study used modification of Parent-Adolescents Communication Scale (PACS). This study found that there is no relation between age and parents adolescents communication with risk of sexual behaviour, but there is a relation with gender. It is recommended that nurses and educational institutions work together to provide sex education to adolescents and parents, and maximize government‟s program, Reproduction Health of Adolescents."
2015
S60608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Puspita Sari
"Seksualitas dan kesehatan reproduksi adalah isu yang dianggap tabu oleh masyarakat. Secara psikologis remaja cendrung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Isu seksualitas dan kesehatan reproduksi yang tabu untuk dibicarakan menjadikan remaja cendrung mencoba-coba sehingga menjadi berisiko pada perilaku seksual yang berdampak pada kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, HIV/AIDS, serta masih banyak lagi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA Tunas Harapan Tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan pola komunikasi orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA Tunas Harapan. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari tahun 2013 dengan responden sebanyak 115. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pola komunikasi orang tua, pengetahuan, sikap, dan paparan media pornografi dengan perilaku seksual berisiko di SMA Tunas Harapan. Penelitian ini menyarankan perlu adanya penyuluhan kepada orang tua tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan komunikasi terbuka dalam mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja.

Sexuality and reproduktive health is an issue that is rare to be talk and become a taboo issue in society. Psychologically adolescent have a high curiosity and wanted try soething new. Taboo sexuality and reproductive health issue are makes adolescent want to create new experiment about sexsual behavior which may impact on on unwanted pregnancy, sexually teransmitted infections, hiv and aids and an many more. This research was the relationship and communication parents with risky sexual behavior in SMA Tunas Harapan.
This research has been conducted with cross-sectional design. Teh data was colled in Januari 2013 with 115 respondents. Data collected by using structured questionnaire that has been tested and analyzed prior univariate and bivariate.
The results of this study show the relationship communication parent with risky sexual behavior in SMA Tunas Harapan. The results of this study showed on relationship to communication parent, attitudes, knowledge and exposure to pornography. This study recommends the need for educate parents about reproductive health in adolescents and open communication in preventing risky sexual behavior in adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yuliati
"Perilaku seksual berisiko merupakan perilaku seksual yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti kehamilan, aborsi dan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh orang tua dan general self-efficacy dengan perilaku seksual berisiko. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan remaja di Sekolah Master Depok yang diseleksi dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Parental Care Style Questionnaire, New General Self-Efficacy Scale dan Sexual Risk Survey: Instrument Development and Psychometrics. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seksual berisiko remaja dan general self-efficacy dengan aktivitas seksual. Untuk menangani masalah seksual remaja, perlu diadakan program kesehatan reproduksi yang tidak hanya ditujukan kepada remaja, namun juga orang tua dan masyarakat.

Risky sexual behavior is sexual behavior which cause various negative impacts such as pregnancy, abortion, and sexually transmitted diseases. The purpose of this study was to identify the correlation between parenting style and adolescents? sexual behavior, as well as general self-efficacy and adolescents? sexual behavior. Design of this study was descriptive correlative. This study included 92 participants of adolescent in Sekolah Master Depok which were selected by quota sampling technique. This study used The Parental Care Style Questionnaire, New General Self-Efficacy Scale and Sexual Risk Survey: Instrument Development and Psychometrics as instruments. The result showed there were a significant correlation between parenting styles and adolescents? sexual behavior, also between general self-efficacy and adolescents? sexual activity. To overcome adolescents? sexual problem, it is recommended to implement reproductive health programs not only for adolescents but also parents and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Meirizka Syahfi
"
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan interaksi antara orang tua dan remaja pada percakapan mengenai perilaku seks dalam hubungan pacaran. Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi orang tua dalam memberikan pendidikan seks kepada anaknya dari berbagai level faktor seperti perasaan malu, kurangnya pengetahuan, persepsi tabu, mispersepsi menganjurkan hubungan seksual, dan pengalaman yang minim terkait pendidikan seks dari orang tua terdahulu. Tantangan-tantangan tersebut memengaruhi keterampilan dan keterbukaan komunikasi orang tua dalam memberikan pendidikan seks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Peneliti mewawancarai 12 informan dari enam kasus pasangan orang tua dan remaja yang terlibat dalam percakapan mengenai perilaku seks dalam hubungan pacaran berdasarkan kombinasi gender. Hasil dari penelitian ini menyajikan lima jenis gaya percakapan dan enam jenis strategi percakapan yang dilatarbelakangi oleh parent-child connectedness, pola komunikasi keluarga, serta pengetahuan, sikap, tindakan, dan keyakinan mengenai seksualitas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febriyana
"Menstrual hygiene merupakan salah satu upaya kebersihan yang penting dilakukan bagi setiap perempuan, khususnya remaja. Perilaku menstrual hygiene remaja terbentuk karena pengetahuan yang didapatkan dari sumber informasi mereka. Ibu umumnya menjadi salah satu sumber informasi remaja terkait menstrual hygiene melalui komunikasi yang dijalin diantara mereka. Hal tersebut dikarenakan Ibu adalah orang terdekat serta memiliki gender dan pengalaman yang sama di masa sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara komunikasi orang tua (Ibu) dan perilaku menstrual hygiene pada remaja. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik total sampling. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 428 siswi. Alat ukur yang digunakan adalah Parent-Adolescent Communication Scale dan kuesioner Menstrual Hygiene. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian siswi SMP di Kabupaten Bekasi (50%) memiliki komunikasi orang tua (Ibu) yang negatif, sedangkan perilaku menstrual hygiene remaja lebih banyak memiliki perilaku yang buruk (50,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara komunikasi orang tua (Ibu) dan perilaku menstrual hygiene pada remaja.

Menstrual hygiene is an important hygiene practice that every woman, especially adolescents, should carry out. Adolescent menstrual hygiene behavior is formed based on the knowledge they receive from their information sources. Mothers generally become one of the main sources of information for adolescents regarding menstrual hygiene through the communication established between them. This is because mothers are the closest individuals who share the same gender and past experiences. This study aims to determine the relationship between parental (mother) communication and menstrual hygiene behavior in adolescents. The approach used in this study is cross-sectional with a total sampling technique. The number of respondents in this study was 428 female students. The instrument used were the Parent-Adolescent Communication Scale and the Menstrual Hygiene questionnaire. This study found that most junior high school students in Bekasi Regency (50%) have negative parental (mother) communication, while the menstrual hygiene behavior of adolescents predominantly shows poor behavior (50.7%). The conclusion of this study is that there is a relationship between parental (mother) communication and menstrual hygiene behavior in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Norma Liana Sari
"Perilaku berisiko pada remaja disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Keluarga dan teman sebaya merupakan salah satu faktor eksternal penyebab perilaku berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran dan arah hubungan antara pengawasan orang tua dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku berisiko pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian model cross sectional dan menggunakan teknik cluster sampling sebagai teknik dalam pengambilan sampel. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 107 remaja yang berusia 13-19 tahun dan tinggal di kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil uji chi square, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengawasan orang tua dengan perilaku berisiko pada remaja Pvalue=0,002, OR=3,535 dan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku berisiko pada remaja Pvalue=?0,001, OR=4,962 . Adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak puskesmas, PKPR, perawat komunitas, dan masyarakat terutama untuk keluarga yang memiliki anak remaja.

The risky behavior adolescents is caused by internal and external factors. Family and peers are one of the external factors that may cause risky behavior. The purpose of this study was to identify the relationships between parental monitoring, peer influences, and risky behavior in adolescents. This research was a quantitative research using cross sectional method. The sampling technique was cluster sampling. Total sample of this study was 107 teenagers aged 13 19 years and lived with their parents in the village of Bukit Duri, South Jakarta. It was found that there was a significant relationship between parental monitoring and risky behavior in adolescents Pvalue 0,002, OR 3,535 and between peer influences and risky behavior in adolescent Pvalue "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Misvaidhah
"Gangguan tingkah laku merupakan masalah mental dan perilaku yang umum diketahui sebagai kenakalan pada remaja. Risikonya meningkat pada remaja yang mengurus diri sendiri (self-care adolescents). Walaupun situasi tersebut juga merupakan adaptasi bagi orang tua bekerja dan perkembangan autonomi remaja, penurunan pengawasan orang tua memicu peningkatan risiko masalah ini. Penelitian dilakukan pada 154 remaja usia 11-17 tahun yang kedua orang tuanya bekerja untuk mengetahui hubungan komunikasi orang tua bekerja dan gangguan tingkah laku pada self-care adolescents. Desain penelitian cross-sectional menggunakan instrumen Parent-Adolescents Communication Scale dan Strength and Difficulties Questionnaire. Analisis korelasi Pearson menunjukkan komunikasi orang tua-remaja berhubungan signifikan negatif dengan gangguan tingkah laku pada self-care adolescents (p <0,05). Penelitian ini merekomendasikan perawat dan orang tua untuk bekerja sama menyusun program sepulang sekolah dalam pencegahan gangguan tingkah laku pada remaja.

Conduct disorder is a mental and behavioral problem often perceived as delinquency in adolescents. Adolescents who practice self-care are vulnerable to this problem. Although this could be an adaptation option for dual-earner families and the adolescent’s development of autonomy, less parental supervision raises the risk of this issue. This study was conducted on 154 adolescents aged 11-17 years whose parents both work to find the relationship between working parents' communication and conduct problems in self-care adolescents. The cross-sectional research design used the Parent-Adolescent Communication Scale and the Strengths and Difficulties Questionnaire. Pearson correlation analysis showed that parent-adolescent communication is significantly and negatively associated with conduct problems in self-care adolescents (p <0.05). This study recommends that nurses and parents collaborate to arrange an after-school program to prevent the conduct problems in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanah Azhrika Putri
"Tingkat kejadian cyberbullying pada remaja di Indonesia masih tinggi. Hal ini menjadi perhatian yang besar dikalangan remaja mengingat kejadian cyberbullying dapat mempengaruhi perilaku berisiko kesehatan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian cyberbullying, khususnya cybervictim, dengan perilaku kesehatan berisiko remaja meliputi perilaku merokok, perilaku diet, dan perilaku berisiko seksual pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional kepada 107 siswa SMA yang bersekolah di salah satu sekolah di Jakarta Timur. Alat pengumpulan data pada penelitian ini merupakan kuesioner Cybervictim, Global School-based Health Survey, dan kuesioner Perilaku Berisiko Seksual Remaja. Uji chi square dilakukan pada penelitian ini. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku merokok (p < 0.05). Namun, tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku diet dan perilaku berisiko seksual pada remaja (p > 0.05). Intervensi program anti-cyberbullying oleh perawat dan tenaga kesehatan lain dapat dilakukan untuk mencegah kejadian cyberbullying yang berdampak terhadap perilaku kesehatan berisiko pada remaja.

The incidence of cyberbullying among adolescents in  Indonesia is still high. This is a big concern among adolescents since the incidence of cyberbullying can affect adolescents to do unhealthy risk-taking behaviors. This study aims to identify the association between the incidence of cyberbullying, especially cybervictim, with health risk behaviors including smoking behavior, dietary behavior, and sexual risk behavior among adolescents. The method of this study used a cross-sectional to 107 participants, senior high school students in East Jakarta. Instruments Cybervictim questionnaire, the Global School-based Health Survey, and the Adolescent Risk Sexual Behavior were used in this study. Chi square test was used. Findings show that there is the association between the incidence of cyberbullying victimization with smoking behavior among adolescents (p < 0.05). However, the incidence of cyberbullying victimization was not related to adolescents' dietary behavior and sexual risk behavior (p > 0, 05). Anti-cyberbullying program interventions can be carried out by nurse and other health professionals to prevent the incidence of cyberbullying that can caused some health risk behaviors among adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Sani Fadillah
"Hubungan seksual pranikah merupakah kegiatan seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan. Dari tahun 2013 ke tahun 2015, persentase proporsi tertinggi remaja laki-laki mengalami peningkatan dari 11% menjadi 11.75% sedangkan untuk remaja perempuan dari 4% menjadi 4.9%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor sosiodemografi, sumber informasi pengetahuan HIV/AIDS, dan perilaku berisiko terhadap kejadian seksual pranikah pada remaja di Indonesia berdasarkan STBP pada tahun 2015. Desain penelitian ini adalah studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder STBP tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode multistage cluster random sampling dengan kriteria inklusi murid Sekolah Menengah Atas (SMA) baik yang dikelola pemerintah (SMA Negeri) maupun SMA yang dikelola oleh swasta yang saat ini duduk di kelas 11 (kelas 2), dan berada dalam tujuh kota penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian seks pranikah pada remaja sebesar 201 orang (3.9%). Berdasarkan analisis regresi logistik, faktor yang berhubungan signifikan adalah tingkat pendidikan ibu, perilaku merokok, perilaku mabuk karena alkohol, dan rangsangan seksual. Faktor yang paling dominan adalah perilaku rangsangan seksual (OR =13.366 95% CI 8.909-20.054). Terdapat variabel kofounding yaitu mempunyai pacar.

Premarital sexual relations are sexual activities that are carried out without a marriage bond. From 2013 to 2015, the highest proportion of male adolescents has increased from 11% to 11.75% while for girls from 4% to 4.9%. The purpose of this study was to determine the relationship between sociodemographic factors, information sources of HIV / AIDS knowledge, and risk behaviors on premarital sexual incidence among adolescents in Indonesia based on the 2015 IBBS. The design of this study was a cross-sectional study using secondary data from the 2015 IBBS. The sample in this study used the multistage cluster random sampling method with the inclusion criteria of both government-run high school (SMA) and private-managed high schools (SMA) students who currently sit in grade 11 (grade 2), and are in seven research city. The results showed that the incidence of premarital sex among adolescents was 201 people (3.9%). Based on the logistic regression analysis, the factors that have a significant relationship are the level of mother's education, smoking behavior, drinking behavior due to alcohol and sexual stimulation. The most dominant factor was sexual stimulation behavior (OR = 13,366 95% CI 8,909-20,054). There is a cofounding variable, namely having a boyfriend."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adabina
"Kepuasan hidup merupakan suatu kekuatan psikologis yang memfasilitasi perkembangan adaptif remaja. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kepuasan hidup remaja adalah komunikasi dengan orang tua. Tuntutan pekerjaan seringkali menyulitkan orang tua untuk berkomunikasi dengan remaja. Permasalahan komunikasi saat orang tua berada di tempat kerja dapat diminimalisir dengan penggunaan komunikasi online. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja yang memiliki kedua orang tua bekerja. Responden penelitian terdiri dari 106 remaja berusia 10-15 tahun yang memiliki kedua orang tua bekerja. Komunikasi online orang tua-anak diukur menggunakan instrumen hasil modifikasi alat ukur Online Parent-Child Communication (Niu et al., 2019). Satisfaction with Life Scale Adapted for Children (SWLS-C; Gadermann, Schonert-Reichl, & Zumbo, 2010) digunakan untuk mengukur kepuasan hidup. Hasil penelitian menemukan hubungan yang signifikan dan positif antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja yang memiliki orang tua bekerja. Selain itu, ditemukan hubungan yang signifikan dan positif antara komunikasi online orang tua-anak dan kepuasan hidup remaja laki-laki dan kepuasan hidup remaja perempuan yang memiliki kedua orang tua bekerja.

Life satisfaction acts as a psychological strength that facilitates adolescents‟ adaptive development. Communication with parents is known as one of several factors that related to adolescents‟ life satisfaction. Parental work pressures make it harder for parents to communicate with adolescents. Problems related to communication when parents are at work can be minimalized through the use of online communication. The purpose of this research is to examine the relationship between online parent-child communication and life satisfaction among adolescents who have working parents. 106 adolescents who have working parents participated in this research. Parent-child online communication was measured using modified version of Online Parent-Child Communication (Niu et al., 2019). Life Satisfaction was measured using Satisfaction with Life Scale Adapted for Children (SWLS-C; Gadermann, Schonert-Reichl, & Zumbo, 2010). The result shows a significant and positive relationship between parent-child online communication and life satisfaction among adolescents who have working parents. In addition, this research also shows a significant and positive relationship between parent-child online communication and adolescent boys‟ life satisfaction and adolescents girls‟ life satisfaction, among adolescents who have working parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>