Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktiara Giwizadany
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara coping stress dan parenting self-efficacy. Partisipan penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autistik, sebanyak 66 orang. Pengukuran coping stress menggunakan alat ukur Brief COPE yang dikembangkan oleh Carver (1997) dan telah diadaptasi oleh Amanda (2014). Parenting self-efficacy diukur menggunakan subskala efficacy pada PSOC Scale yang dikembangkan oleh Johnston dan Mash (1989) dan telah diadaptasi oleh Puspitarani (2010). Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Pearson Correlation diperoleh hasil koefisien korelasi antara coping stress dan parenting self-efficacy sebesar -0.054 dengan nilai signifikansi sebesar 0.668 (p>0.01). Hal ini berarti bahwa, tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara coping stress dan parenting self-efficacy. Penelitian ini menemukan terdapat perbedaan skor kemampuan coping stress antara ayah dan ibu.

The objective of this research was to find the correlation between coping stress and parenting self-efficacy. The participants of this research were 66 parents of children with autistic spectrum disorder. Coping stress was measured with Brief COPE, constructed by Carver (1997) and had been adapted by Amanda (2014). Parenting self-efficacy was measured by measurement tools efficacy subscale of PSOC Scale, constructed by Johnston and Mash (1989) and had been adapted by Puspitarani (2010). The coefficient of Pearson correlation between coping stress and parenting self-efficacy was -0.054 with significance value 0.668 (p>0.01). It indicated that there were negative and no significant correlation between coping stress and parenting self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Puspitarini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara religious coping dan parenting Self-efficacy pada orangtua yang memiliki anak dengan Gangguan Spektrum Autistik (GSA). Partisipan penelitian ini adalah 147 orangtua anak GSA. Religious coping diukur dengan alat ukur Brief RCOPE yang telah dibuat dan dikembangkan oleh Pargament (1998). Parenting Self-efficacy diukur dengan alat ukur subskala efficacy pada PSOC scale yang dikembangkan oleh Johnston & Mash (1989). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara reiigious coping positif dan parenting self-efficacy. Sementara, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religious coping negatif dan parenting self-efficacy.
The objective of this research is to investigate the relationship between religious coping and parenting self-efficacy in parents of children with autistic spectrum disorder. Participants of this research are 147 parents of children with autistic spectrum disorder. Religious coping was measured by measurement tools Brief RCOPE made and developed by Pargament (1998). Parenting self-efficacy was measured by measurement tools efficacy subscale of PSOC scale developed by Johnston & Mash (1989). The result indicates that there are positive and significant relations between positive religious coping and parenting self-efficacy. Meanwhile, there are no significant relations between negative religious coping and parenting self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica, Jessica
"Beberapa hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara strategi pengasuhan dan parenting self-efficacy pada orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya di benua Amerika. Adanya perbedaan budaya Amerika dan Asia membuat peneliti akan melakukan penelitian serupa di benua Asia, khususnya di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara strategi pengasuhan dan parenting self-efficacy pada orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya. Partisipan penelitian adalah 302 orangtua pada rentang usia 25-45 tahun, yang memiliki anak usia kanak-kanak madya (5-12 tahun). Parenting self-efficacy adalah estimasi orangtua terhadap kompetensinya dalam menjalankan peran sebagai orangtua atau persepsi orangtua terhadap kemampuannya dalam memberikan pengaruh yang positif pada tingkah laku dan perkembangan anak (Coleman & Karraker, 2000), dan strategi pengasuhan adalah berbagai bentuk tingkah laku orangtua untuk mengarahkan dan memengaruhi perilaku anak (Laforce, 2004). Teknik statistik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi pengasuhan dan parenting self-efficacy, dengan nilai koefisien korelasi r = + 0.221, p < 0.01, one-tailed, yang diukur oleh 36 aitem Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan 59 aitem Parenting Strategies Questionnaire (PSQ) ? refined version. Hasil tersebut berarti semakin tinggi strategi pengasuhan yang dimiliki orangtua, maka semakin tinggi pula tingkat parenting self-efficacy pada orangtua. Implikasi dari penelitian ini akan didiskusikan selanjutnya.

Researches have shown the relationship between parenting strategies and parenting self-efficacy among parents with middle childhood children in America. Culture differences between America and Asia brings this study to find the relationship between parenting strategies and parenting self-efficacy in Asia, especially in Indonesia. The purpose of this study was to find the relationship between parenting strategies and parenting self-efficacy among parents with middle childhood children. Participants in this study were 302 parents in age range from 25 to 45, who have child at middle childhood age (5-12 years old). Parenting self-efficacy is parents? estimation of their competences in parenting or parents? perception of their ability to provide positive influence in child behavior and child development (Coleman & Karraker, 2000), and parenting strategies are various forms of parents? behavior to direct and affect child?s behavior (Laforce, 2004). Statistical techniques that used in this study was Pearson correlation. The result of this study indicate that there is a positive and significant relationship between parenting strategies and parenting self-efficacy in parents with child at middle childhood age, with coefficient correlation r = + 0.221, p < 0.01, one-tailed, as measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) and 59 aitems of Parenting Strategies Questionnaire (PSQ) - refined version. This result shows the higher parents parenting strategies, then the higher level of parenting self efficacy in parents. Implication of this study are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khariza Nararya
"Tujuan penelitian ini adalah melihat efek moderasi dari kedua faktor common dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dengan parenting stress pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme di Indonesia. Penelitian dilakukan kepada 131 partisipan di Jabodetabek, Bali, dan Lampung. Penelitian menggunakan alat ukur Couples Satisfaction Index–Short Form, Parenting Stress Index, dan Dyadic Coping Inventory. Analisis data dilakukan dengan korelasi Pearson, analisis regresi linear, dan Hayes Macro Process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta tidak ditemukan efek moderasi dari kedua faktor common dyadic coping terhadap hubungan kepuasan pernikahan dan parenting stress.

The aim of this study is to evaluate the moderating effect of the two factors of common dyadic coping in the relationship between marital satisfaction and parenting stress for parents of individuals with autism spectrum disorder in Indonesia. The study was conducted to 131 participants in Jabodetabek, Bali, and Lampung area. This study uses Couples Satisfaction Index–Short Form, Parenting Stress Index, and Dyadic Coping Inventory to measure the variables. Data is analyzed using Pearson correlation, linear regression analysis, and Hayes Macro Process. Findings of the study showed that there is a significant negative correlation between marital satisfaction and parenting stress, and there is no moderating effect from the two factors of common dyadic coping to that relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Azzahra Putri
"Orang tua dari anak dengan ASD mengalami stres pengasuhan yang lebih tinggi daripada anak tanpa ASD. Jika tidak diatasi dengan baik, maka stres pengasuhan bisa berdampak bagi penurunan kualitas pengasuhan, serta berkaitan dengan hubungan pasangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi coping untuk menghadapi stres pengasuhan pada orang tua dari anak dengan ASD. Dyadic coping dapat digunakan untuk menghadapi stres pengasuhan dalam mengasuh anak dengan ASD. Dyadic coping terdiri dari positive dan negative dyadic coping. Positive dyadic coping terdiri dari supportive, delegated, dan common dyadic coping. Peneliti berfokus pada supportive dyadic coping karena menampilkan dukungan yang diberikan dan didapatkan pasangan dalam menghadapi stres pengasuhan. Tujuan penelitian adalah melihat hubungan antara supportive dyadic coping dan stres pengasuhan pada orang tua dengan anak ASD. Partisipan penelitian berjumlah 82 ayah atau ibu dari anak dengan ASD di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah subskala supportive dyadic coping (by partner dan by self) dari Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF). Hasil penelitian menampilkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara supportive dyadic coping dan stres pengasuhan pada orang tua dengan anak ASD (r=-.261, N=82, p<.01, one-tailed). Artinya, semakin tinggi supportive dyadic coping, maka semakin rendah stres pengasuhan orang tua dengan anak ASD.

Parents of ASD children experience higher parenting stress than those without ASD children. If it doesn't dealt properly, there is a chance that parenting stress has an impact on the quality of parenting and couple's relationship. Therefore, coping strategies are needed to deal with parenting stress for parents of ASD children. Dyadic coping can be used to deal with parenting stress in rearing ASD children. Dyadic coping consists of positive and negative dyadic coping. Positive dyadic coping consists of supportive, delegated, and common dyadic coping. This study focused on supportive dyadic coping because it displays the support by self and partner in dealing with parenting stress. The purpose of this study was to assess the relationship between supportive dyadic coping and parenting stress in parents of ASD children. There are 82 fathers or mothers of ASD children in Indonesia that participated in this study. The measurement tools used in this study were the supportive dyadic coping subscales (by partner and by self) of the Dyadic Coping Inventory (DCI) and the Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF). The results showed that there was a significant negative relationship between supportive dyadic coping and parenting stress in parents of ASD children (r=-.261, N=82, p<.01, one-tailed). That is, the higher the supportive dyadic coping, the lower the parenting stress of parents of ASD children."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Larasati
"Pengasuhan terhadap anak dengan ASD bukan suatu hal yang mudah dan seringkali dapat membuat tingkat stres yang tinggi pada orang tua (Shattnawi dkk., 2020; Bonis, 2016). Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan stres yang baik salah satunya dengan melakukan pemecahan masalah secara bersama dengan pasangan atau disebut common dyadic coping. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara penggunaan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Penelitian dilakukan pada 94 partisipan orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Alat ukur yang digunakan berupa Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara penerapan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder (r = -0,291, n = 82, r2 = 0,0846). Penelitian ini dapat menjadi implikasi pada bidang psikologi dalam psikoedukasi terkait dengan common dyadic coping dan stress pengasuhan.

Taking care of children with Autistic Spectrum Disorder can be quite challenging, often leading to high levels of stress in parents (Shattnawi et al., 2020; Bonis, 2016). Therefore, an effective stress management in parents is essential, such as engaging in joint problem-solving with a partner, which is referred to as common dyadic coping. This study aims to examine the relationship between the use of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder. The study was conducted on 94 parents who had children with Autistic Spectrum Disorder. Dyadic Coping Inventory (DCI) and Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF) are used to measure common dyadic coping and parenting stress in parents. The results showed that there was a negative relationship between the implementation of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder (r = -0.291, n = 82, r2 = 0.0846). This research can be implication in the field of psychology related to common dyadic coping and parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlun Nissa
"Kepuasan pernikahan yang rendah pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme dapat menimbulkan dampak negatif terhadap individu maupun keluarga. Orang tua sering ditemukan mengalami parenting stress dalam mengasuh anak dengan spektrum autisme. Parenting stress yang berkepanjangan dapat memprediksi rendahnya kepuasan pernikahan orang tua. Akan tetapi, supportive dyadic coping diduga dapat mengurangi stres yang dirasakan orang tua, sehingga kepuasan pernikahan dapat tetap terjaga.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta efek moderasi dari supportive dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme di Indonesia. Penelitian ini dilakukan kepada 134 partisipan di Jabodetabek, Lampung, dan Bali.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta tidak ditemukan efek moderasi dari supportive dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress.

Low marriage satisfaction in parents of children with the autism spectrum can have a negative impact on individuals and families. Parents are often encountered experiencing parenting stress in caring for children with the autism spectrum. Prolonged parenting stress can predict low satisfaction of marriages. However, supportive dyadic coping is thought to reduce parenting stress, so that marital satisfaction can be maintained.
This study aims to look at the relationship between marital satisfaction and parenting stress and the moderating effects of supportive dyadic coping on the relationship between marital satisfaction and parenting stress in parents of children with autism spectrum in Indonesia. This research was conducted on 134 participants in Jabodetabek, Lampung, and Bali.
The results showed that there was a significant negative relationship between marital satisfaction and parenting stress and no moderating effect of supportive dyadic coping on the relationship between marital satisfaction and parenting stress was found.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Shaliha Nurisman
"Orang tua dengan anak ADHD merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami parenting stress sehingga dibutuhkan sebuah metode yang tepat untuk menurunkan keadaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dyadic coping dan parenting stress pada orang tua dengan anak ADHD. Partisipan terdiri dari 69 suami dan/atau istri yang mempunyai anak ADHD dibawah 18 tahun. Parenting stress diukur melalui PSI-SF oleh Abidin (1995), sedangkan dyadic coping diukur melalui DCI oleh Bodenmann (2008). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi pearson dan spearman melalui SPSS ver 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dimensi negative dyadic coping yang berhubungan negatif signifikan dengan parenting stress, sedangkan dimensi common, delegated, dan supportive tidak berhubungan. Penelitian ini menyarankan untuk memperhatikan penggunaan negative dyadic coping pada orang tua dengan anak ADHD.

Parents of children with ADHD are prone to parenting stress, indicating a method is needed to tackle this condition. This study aimed to examine the relationship between dyadic coping and parenting stress among parents of children with ADHD. The participants consisted of 69 husbands and/or wives with children diagnosed with ADHD under the age of 18. PSI-SF by Abidin (1995) was used to measure parenting stress, while the DCI by Bodenmann (2008) was used to measure dyadic coping. Pearson and Spearman correlation analyses were conducted using IBM SPSS Statistics 26. The results showed that (1) there was no association between positive dyadic coping, including common, supportive, and delegated dyadic coping, and parenting stress, and (2) there was a significant positive correlation between negative dyadic coping and parenting stress among parents of children with ADHD, with a medium effect size. This study suggests the need to pay attention to the use of negative dyadic coping among parents of children with ADHD."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriamitha
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang usia kanak-kanak madya. Pengukuran parenting stress menggunakan adaptasi alat ukur Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) dan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 47 ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita ringan dan sedang usia kanak-kanak madya (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi parenting stress yang dialami ibu, maka semakin rendah parenting self-efficacy yang dimiliki ibu. Selain itu, hasil tambahan penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang.

This research was conducted to find the correlation between parenting stress and parenting self efficacy among mothers of middle childhood with mild and moderate intellectual disability. Parenting stress was measured using an adaptation instrument named Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) and parenting self efficacy was measured using an adaptation instrument named Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The participants of this research are 47 mothers who have middle childhood with intellectual disability.
The main results of this research show that parenting stress negatively correlated significantly with parenting self efficacy (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). That is, the higher mother‟s parenting stress, the lower parenting self efficacy. In addition, the additional results of this research have found that there is a significant difference in parenting stress and parenting self-efficacy among mothers of children with mild and moderate intellectual disability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>