Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191671 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariani Dewi Setyaningtyas
"Dalam perjalanan karier, keputusan karier merupakan hal yang sangat pentingdan untuk mampu memilih dan mengambil keputusan karier yang baik dibutuhkan adalah efikasi diri keputusan karier. Efikasi diri keputusan karier berhubungan dengan dukungan kontekstual dari lingkungan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara efikasi diri keputusan karier dengan dukungan kontekstualpada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 516 mahasiswa S1 Universitas Indonesia dari seluruh fakultas. Efikasi diri keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Self-Efficacy Short Form yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi yang signifikan positif antara efikasi diri keputusan karier dengan dukungan kontekstual. Melihat hasil dari penelitian ini, disarankan Badan Konseling Mahasiswa (BKM) untuk mempertimbangkan pengaruh kontekstual khususnya dukungan kontekstual dalam konseling permasalahan karier mahasiswa.

Career decision is an important factor to be able to choose career wisely. In the course of someone?s life, career is important because career carve outcome of someone education and experience. Career decision self-efficacy correlate with contextual support from a college student's life. The aim of this research is to find the correlation between career decision self-efficacy and contextual support amongst undergraduate student in University of Indonesia. 516 participant from each faculty take part in this research. Career decision self-efficacy was measured with Career Decision Self-Efficacy Short Form that modified to suit research condition. The outcome of this research is positive and significant correlation between contextual support and career decision self-efficacy. Considering the result of this research, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) should consider contextual influences, particularly contextual support for better understanding about students career problem.
"
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 518 mahasiswa Universitas Indonesia S1 regular angkatan 2013. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier dan alat ukur contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) untuk mengukur hambatan kontekstual. Hasilnya penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan negatif antara hambatan kontekstual hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier. Artinya, semakin tinggi hambatan kontekstual yang dihadapi mahasiswa Univesitas Indonesia, maka semakin rendah efikasi diri dalam keputusan karier yang dimiliki mahasiswa Universitas Indonesia. Perbandingan besarnya kontribusi dimensi-dimensi hambatan kontekstual terhadap efikasi diri dalam keputusan karier menunjukkan bahwa dimensi lingkungan perguruan tinggi memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Sedangkan dimensi keluarga merupakan dimensi dengan kontribusi terrendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) bekerja sama dengan Career Development Center (CDC) dan pihak fakultas disarankan membentuk pelatihan-pelatihan yang membekali mahasiswa Universitas Indonesia untuk dapat menghadapi berbagai hambatan kontekstual dalam pekembangan karier.

This research was conducted to examine the relationship between contextual barriers and career decision self-efficacy on students at University of Indonesia. This research was conducted with a sample of students at University of Indonesia S1 2013. This quantitative study uses CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) to measure career decision self-efficacy and contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) to measure contextual barriers. The result of research showed a significant negative correlation between contextual barriers and career decision self-efficacy. That is, the higher of contextual barries faced by students at University of Indonesia, the lower career decision self-efficacy owned by students at University of Indonesa. Comparisons of contribution of dimension of contextual barriers to career decision self-efficacy shows that the education environmental dimension have a greater contribution than the other dimensions. While the family dimension is the dimension with the lowest contribution. Based on the result, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) in collaboration with Career Development Center (CDC) and the faculy recomended form of training which equip students at University of Indonesia to be able to confront various contextual barriers in career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari Suharso
"Efikasi diri dalam keputusan karier menjadi topik yang penting dalam perkembangan karier mahasiswa karena banyak dikaitkan dengan ketidakpastian karier, kestabilan dan persistensi karier seseorang. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dukungan kontekstual, hambatan kontekstual dan kepribadian proaktif terhadap efikasi diri dalam keputusan karier pada mahasiswa melalui self-directed learning berdasarkan Social Cognitive Career Theory SCCT. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 496 mahasiswa semester 4 dari seluruh fakultas di Universitas Indonesia. Partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan dari Career Decision Self-Efficacy Short Form, Dukungan dan Hambatan Kontekstual, 17-item Proactive Personality Scale dan Student Self-Directed Learning Questionaire.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan kontekstual dan kepribadian proaktif memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui self-directed learning secara positif dan signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Hambatan kontekstual memiliki pengaruh tidak langsung melalui self-directed learning secara negatif dan signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Penelitian ini memiliki keterbatasan teoritik karena pembahasan hanya berbasis pada pandangan SCCT model pilihan karier. Padahal dalam perkembangannya teori SCCT mengembangkan beberapa model yang dapat memperluas pembahasan efikasi diri dalam keputusan karier.
Penelitian ini memiliki implikasi praktis bahwa mahasiswa yang memiliki ciri-ciri kepribadian proaktif akan tercermin pada seseorang yang memiliki ciri-ciri self-directed learning, yaitu bertanggung jawab terhadap pendidikan yang ditekuni dan dapat beradaptasi terhadap hambatan yang dijumpainya. Saran penelitian ini antara lain untuk memantapkan efikasi diri dalam keputusan karier, hambatan perlu diminimalisir dengan meningkatkan self-directed learning, membangun inisiatif mahasiswa dan meningkatkan dukungan kontekstual.

Career decision self efficacy is an important topic in the career development because it is associated with career uncertainty, stability and persistence of one 39 s career. The aim of this study is to examine the effect of contextual support, contextual barriers, and proactive personality on career decisions self efficacy through self directed learning, based on Social Cognitive Career Theory. A quantitative study is carried out, involving 496 fourth semester students from all faculties in Universitas Indonesia. Participants have to answer the Career Decision Self Efficacy Short Form Scale, Support and Barriers Contextual Scale, 17 item Proactive Personality Scale and the Student Self Directed Learning Questionnaire.
The results showed that support contextual and proactive personality has a direct and indirect effect through self directed learning in a positive and significant impact on career decision self efficacy. Contextual barriers have an indirect effect through self directed learning in a negative and significant impact on career decision self efficacy. This study has limitations because the theoretical discussion is only based on the views SCCT model of career choice. Whereas SCCT has developed several models to expand the discussion of career decision self efficacy.
This research has practical implications that students who have a proactive personality traits will be reflected as a person who has the characteristics of self directed learning, which is responsible for their education and can adapt to any obstacles encountered. The suggestion of this research is to establish career decision self efficacy, barriers need to be minimized by increasing self directed learning, build student rsquo s initiative and improve contextual support.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
D1717
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana Nabilah
"Persaingan era globalisasi saat ini menuntut individu lebih adaptif dalam menjalani karier. Adaptabilitas karier merupakan salah satu konstruk terkait psikologi karier yang berfokus untuk membantu individu mengawasi perkembangan karier semasa hidupnya. Asumsi yang ditegakkan adalah untuk mempunyai adaptabilitas karier, mahasiswa perlu memiliki bayangan yang jelas, spesifik dan mudah dibayangkan, diwakilkan oleh future work self. Selanjutnya, efikasi diri dalam keputusan karier diduga dapat memediasi hubungan future work self terhadap adaptabilitas karier. Penelitian ini dilakukan pada 263 orang mahasiswa tingkat akhir yang minimal berada di semester tujuh perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini, adaptabilitas karier diukur dengan Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self diukur dengan Future Work Self Saliance (FWSS) dan efikasi diri dalam keputusan karier diukur dengan Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa future work self memiliki hubungan yang kuat dengan adaptabilitas karier, serta hubungan ini merupakan mediasi parsial melalui efikasi diri dalam keputusan karier. Hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi pusat pengembangan karier di perguruan tinggi.

Competition in the current era of globalization requires individuals to be more adaptive in their careers. Career adaptability is one of the constructs related to career psychology that focuses on helping individuals monitor career development during their lifetime. The assumption is to have a career adaptability, college students need to have clear, specific and easy to imagine images, represented by future work self. Furthermore, self-efficacy in career decisions is thought to mediated future work self relations with career adaptability. This research was conducted on 263 final years college students who were at least in the seventh semester of the university.
In this research, career adaptability was measured by Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self was measured by Future Work Self Saliance (FWSS), and career decision self-efficacy was measured by Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). The results showed that future work self has a strong relationship with career adaptability, and this relationship is a partial mediation through self-efficacy in career decisions. The results of this study give some benefits for career development center in university.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Mayang Sari
"Mahasiswa tingkat akhir dihadapkan dengan tanggung jawab untuk melakukan pengambilan keputusan karier. Dalam proses pengambilan keputusan karier ini, mahasiswa seringkali menemui hambatan karier karena rendahnya efikasi diri dalam keputusan karier. Efikasi diri dalam keputusan karier ini berperan untuk mengarahkan langkah-langkah karier yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangsih peran dari faktor internal yaitu optimisme dan grit terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Career Decision Self-Efficacy Short-Form, Life Orientation Test-Revised, dan Grit Short Scale. Hasil menunjukkan bahwa optimisme dan grit memberikan sumbangsih peran secara bersama-sama terhadap peningkatan efikasi diri dalam keputusan karier.

Senior year students have to face the responsibility for making career decision. In making decision process, students sometimes face the career probem because of low career decision self-efficacy. Career decision self-efficacy can contribute to improve career planning effectively and efficiently. This research aim to investigated the role of internal factors, optimism and grit, on career decision self-efficacy among senior year undergraduate students. This research used Career Decision Self-Efficacy Short-Form, Life Orientation Test-Revised, and Grit Short Scale.This research revealed that optimism and grit contributed together to the improvement of career decision self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Septia Rosa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara locus of control dengan career decision self-efficacy mahasiswa Univesitas Indonesia. Sampel yang diambil adalah mahasiswa semester empat dari seluruh fakultas. Partisipan berjumlah 146 mahasiswa. Pengukuran locus of control menggunakan alat ukur Internal-External Locus of Control Scale (I-E Scale) yang disusun oleh Rotter (1966) dan pengukuran career decision self-efficacy menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF) yang disusun oleh Betz dan Taylor (1984). Terdapat dua hasil penelitian, yang petama menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara locus of control internal dengan career decision self-efficacy pada mahasiswa semester empat Universitas Indonesia. Artinya, semakin tinggi kecenderungan locus of control internal yang dimiliki mahasiswa maka, semakin tinggi career decision self-efficacy mahasiswa tersebut. Yang kedua, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara locus of control eksternal dengan career decision self-efficacy pada mahasiswa semester empat Universitas Indonesia. Artinya, semakin tinggi kecenderungan locus of control eksternal yang dimiliki mahasiswa maka, semakin rendah career decision self-efficacy mahasiswa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, perlu untuk mengembangkan locus of control internal pada mahasiswa agar kemampuan career decision self-efficacy mahasiswa dapat meningkat.Taylor 1984 Terdapat dua hasil penelitian yang petama menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara locus of control internal dengan career decision self efficacy pada mahasiswa semester empat Universitas Indonesia Artinya semakin tinggi kecenderungan locus of control internal yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi career decision self efficacy mahasiswa tersebut Yang kedua terdapat hubungan negatif yang signifikan antara locus of control eksternal dengan career decision self efficacy pada mahasiswa semester empat Universitas Indonesia Artinya semakin tinggi kecenderungan locus of control eksternal yang dimiliki mahasiswa maka semakin rendah career decision self efficacy mahasiswa tersebut Berdasarkan hal tersebut perlu untuk mengembangkan locus of control internal pada mahasiswa agar kemampuan career decision self efficacy mahasiswa dapat meningkat.

This study aimed to get an overview of the relationship between locus of control and career decision self-efficacy on undergraduate students of University of Indonesia. Samples are fourth semester undergraduate students of all faculties. The total of participan are 146 students. Locus of control measured using Internal-External Locus of Control Scale (IE Scale) developed by Rotter (1966) and career decision selfefficacy measured using Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF) developed by Betz and Taylor (1984). There are two results of the study. First, there is a significant positive relationship between internal locus of control and career decision self-efficacy on fourth semester undergraduate students of University of Indonesia. That is, the higher the tendency of students? internal locus of control, the higher the students? career decision self-efficacy. Second, there is a significant negative relationship between external locus of control and career decision selfefficacy on fourth semester undergraduate students of University of Indonesia. That is, the higher the tendency of students? external locus of control, the lower the students? career decision self-efficacy. Based on this finding, developing an internal locus of control on the students is necessary to improve students? career decision selfefficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana Nabilah
"Dari sekian banyaknya faktor yang memengaruhi efikasi diri dalam keputusan karir, kepribadian memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan karir individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Kepribadian proaktif adalah kemampuan individu untuk menciptakan lingkungan dan situasi yang memberikan pengaruh maupun yang dipengaruhi oleh perilaku individu.
Penelitian ini dilakukan pada 516 mahasiswa semester empat, berusia 18 sampai 25 tahun yang tersebar di seluruh fakultas Universitas Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur kepribadian proaktif adalah 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) dan untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karir menggunakan Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik maupun konselor karir untuk mempertimbangkan aspek kepribadian dalam perkembangan karir individu.

One of the factors that influence career decision self-efficacy is personality which has important role in person?s career improvement. This research aims to examine the relationship between proactive personality and career decision self-efficacy among college students. The proactive personality is the individual?s ability to create environments and situations that influence or are influenced by individual?s behavior.
This research has 516 college students as participants, which were in the fourth semester, 18-25 years old, and randomly choosen from all faculties in University of Indonesia. The research design which was used to measure proactive personality is 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) and to measure the career decision self-efficacy is by using Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
This research shows that there is a positive and significant relationship between proactive personality and career decision self-efficacy in college students. The results of this study are useful for educational psychology?s development and to provide advice for academic counselors and career counselors to consider the aspect of personality in the development of individual careers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Felisa
"Tingginya angka ketidaksesuaian karier dengan minat mahasiswa di Indonesia menunjukkan tingkat efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier yang rendah di Indonesia. Dalam hal ini, pola asuh orang tua yang tepat dapat menjadi bekal bagi individu untuk mengembangkan efikasi diri, khususnya di bidang karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perceived parenting style dan career decision making self-efficacy mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan dua instrumen penelitian, yakni Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan Career Decision Making Self-Efficacy Indonesia Version (CDMSE-Ind) untuk mendapatkan data terkait variabel tersebut. Penelitian ini melibatkan 146 mahasiswa dengan rentang usia 18-25 tahun. Analisis statistik menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pola asuh orang tua otoritatif berkorelasi positif signifikan pada CDMSE (r = 0,411, p < .001). Artinya, semakin tinggi kecenderungan pola asuh otoritatif yang dipersepsikan mahasiswa, semakin tinggi pula tingkat efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier. Sedangkan persepsi mahasiswa terhadap pola asuh orang tua otoriter tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa penggunaan pola asuh otoritatif paling tepat untuk menumbuhkan efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier individu.

The high rate of career misalignment with student interests in Indonesia indicates a low level of career decision making self-efficacy among Indonesians. In this case, proper parental upbringing can serve as a foundation for individuals to develop self-efficacy, especially in career-related areas. This study aims to determine whether there is a relationship between perceived parenting style and career decision making self-efficacy among university students in Indonesia. The researchers used two research instruments: the Parental Authority Questionnaire (PAQ) and the Career Decision Making Self-Efficacy Indonesia Version (CDMSE-Ind) to collect data on these variables. The study involved 146 students aged 18-25 years. Statistical analysis showed that students' perceptions of authoritative parenting style significantly and positively correlated with CDMSE (r = 0.411, p < .001). This means that the higher the tendency for authoritative parenting perceived by the students, the higher their level of self-efficacy in career decision making. In contrast, students' perceptions of authoritarian parenting style did not show a significant relationship. The study's findings imply that the use of authoritative parenting is most appropriate for fostering self-efficacy in career decision making."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Andriani
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai mediator dalam hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer relatedness, Self-Compassion Scale untuk mengukur self-compassion, dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 650 orang siswa SMA kelas XI dan XII dari berbagai area di Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier siswa SMA (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bagi sekolah agar dapat menciptakan iklim kelas dan sekolah yang kompak dan suportif, serta lebih melatih keterampilan sosial siswa agar dapat membangun hubungan pertemanan yang positif yang dapat mendukung perkembangan kariernya.

This quantitative research aims to see the effect of self-compassion as a mediator in the relationship between peer relatedness and career decision self-efficacy. Researcher used Indonesian adaptation from The Youth Relatedness Scale to measure peer relatedness, Self-Compassion Scale to measure self-compassion, and Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form to measure self-efficacy in career decisions. The sample in this study are 650 high school students in 11th and 12th grade from various areas in Greater Jakarta. The results of the analysis showed that self-compassion had a significant influence in mediating the relationship between high school students peer relatedness and career decision self-efficacy (p <0.05). The results of this study can have practical implications for schools to create a unified and supportive classroom and school climate, and train students social skills better so they could build positive friendships with peers that can support their career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Gusna Fatimah
"Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan.

In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>